Lupakan perkataan Signum minggu lalu soal break dari seri Hibike! karena Waifu Wednesday kali ini akan saya ambil alih untuk membahas salah satu senpai yang paling charming dari serial ini, Yoroizuka Mizore.
*jiii….
Kurang (atau bahkan tidak) mendapat cukup screen time di musim pertama, bukan berarti karakter ini tidak ada. Nama Yoroizuka Mizore sendiri baru disebut pertama kali oleh Taki-sensei pada musim kedua Hibike! pada saat duet maut Kumiko dan Reina meminta kunci ruang klub kepada sensei, yang ternyata sudah terlebih dahulu diambil oleh Mizore.
Gadis ini cukup mencuri perhatian saya karena kesan ‘dingin’ yang dipancarkan olehnya pada awal kemunculannya di musim kedua. Rambut perak gelap dengan mata merah bulat yang sayu berhasil membuat saya jatuh hati kepadanya.
Memiliki postur tubuh yang relatif mungil ketimbang karakter-karakter senpai lain tidak membuat Mizore ‘tenggelam’ dari perhatian kita semua. Fakta bahwa dia adalah satu-satunya pemain Oboe dalam band adalah salah satu faktor yang membuat Mizore tidak akan luput dari perhatian.
+ Senpai yang misterius
Kesan dingin dan misterius dapat dirasakan pada saat pertama kali Mizore muncul. Tatapan wajahnya yang tanpa ekspresi seolah memberikan barrier tersendiri bagi orang-orang yang ingin mendekatinya. Hanya teman-teman lama atau dekat saja yang sanggup berbicara kepada Mizore tanpa rasa canggung. Mereka juga memaklumi Mizore yang cenderung ‘hemat’ dalam berbicara. Karena, selama serial Hibike! berlangsung, tidak pernah ditemui scene dimana Mizore berbicara panjang lebar dalam suatu percakapan.
+ Rajin dan tekun
Awal kemunculan Mizore pada season kedua Hibike! dimulai pada saat Kumiko dan Reina masuk ke ruang klub di pagi hari, dimana Mizore sudah terlebih dahulu berada di dalamnya untuk latihan Oboe seorang diri.
Tentu kita akan berpikir bahwa Mizore sangatlah rajin sampai dia datang sepagi itu(mungkin subuh?) hanya untuk latihan Oboe. Kompetisi nasional memang menjadi perhatian utama klub ini. Sehingga membuat seluruh anggotanya berlatih sungguh-sungguh. Akan tetapi dedikasi Mizore perlu kita acungi jempol. Karena effort yang dikerahkannya bisa jadi lebih besar dari rekan-rekan band lainnya.
Satu hal lagi yang membuat saya salut pada Mizore adalah saat klub musik SMA Kitauji sedang dilanda keributan antara anggota malas vs anggota rajin.
Meski sahabat dekatnya menjadi salah satu orang yang vokal dalam keributan itu, Mizore tetap rajin berlatih Oboe. Saking rajin dan tekunnya dalam berlatih, Mizore sampai acuh dengan keadaan klubnya yang sedang carut-marut. Dia sendiri sampai tidak tahu kalau sahabatnya ternyata sudah keluar dari klub pasca keributan tersebut.
~ Sendiri? No problem!
Saya sendiri tidak yakin hal ini harus dikategorikan sebagai kelebihan atau kekurangannya.
Di satu sisi, karakter Mizore yang penyendiri seolah memberikan kesan bahwa ia tidak begitu membutuhkan orang lain di sisinya. Saya terbayang jika nanti Mizore sudah dewasa, mungkin dia dapat hidup mandiri tanpa bergantung kepada orang lain. Mizore sendiri juga tidak akan merasa kesepian, karena kesendirian sudah menjadi ‘teman’ alaminya sejak dulu.
Di sisi lain, karakteristik penyendiri ditambah dengan wajah pokerface-nya dapat menjadi barrier bagi orang-orang yang berusaha untuk mendekatinya. Karena selama seri Hibike! berlangsung, hanya ada satu orang yang dapat ‘menembus’ barrier Mizore sekaligus menjadi teman pertamanya.
– Kasaki Nozomi
Menjadi sahabat dekat sekaligus teman pertama bagi Mizore tentu menjadi poin plus bagi Nozomi. Mengingat bahwa Mizore bukanlah tipe yang mudah untuk didekati.
Namun di sisi lain, dia jugalah yang bertanggungjawab atas keadaan sahabatnya tersebut. Keluar dari klub musik tanpa sepengetahuan Mizore, memberi dampak langsung terhadap kondisi mental Mizore yang masih menetap di dalam klub.
Pasca ditinggal Nozomi dari klub, Mizore kembali ke dirinya yang dulu sebagai seorang penyendiri. Tidak banyak orang yang bisa mengajak ngobrol Mizore dengan akrab selain teman-temannya dari SMP seperti Yuuko. Satu hal yang berubah dari Mizore adalah, dia ‘alergi’ untuk bertemu kembali dengan Nozomi. Sehingga hampir semua senior kelas 2 dan 3 berusaha untuk mencegah Nozomi kembali ke dalam klub karena kondisi Mizore tersebut.
– Gampang Baper
Untuk kalian yang ingin mengklaim Mizore sebagai waifu, harus ekstra hati-hati dalam menjaga perasaannya. Seperti yang sudah disebutkan diatas, ditinggal Nozomi dari klub musik memberikan dampak psikis yang cukup dalam baginya. Dia bisa sampai mual saat bertemu dengan Nozomi lagi setelah sekian lama ditinggal. Saya dapat memaklumi hal tersebut, karena Nozomi merupakan teman sekaligus orang pertama yang mampu menembus loner’s barrier nya Mizore.
“Jadi jika kalian terpikir untuk ladur dan meninggalkan aku, sebaiknya pikir baik-baik lagi ya?”
-Mizore
The post [Waifu Wednesday] Yoroizuka Mizore appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.