Bila belakangan ini kamu mulai melihat beberapa temanmu agak hype dengan sebuah game yang mungkin belum pernah kamu lihat sebelumnya, lalu mulai menunjukkan gejala kekesalan terhadap satu sama lain karena gacha-nya ampas melulu… wait, that’s everyday’s business. Sepertinya mereka sedang kecanduan game Fire Emblem: Heroes. Sebuah persembahan Nintendo bagi dunia mobile gaming yang terbaru, berdasarkan seri Fire Emblem mereka yang terkenal.
Apa itu Fire Emblem? Fire Emblem adalah sebuah seri video game yang dikembangkan oleh perusahaan Intellligent System dan diterbitkan untuk konsol Nintendo. Game pertama seri ini rilis pada bulan April 1990 dengan judul Fire Emblem: Shadow Dragon and the Blade of Light, sedangkan game terbarunya adalah Fire Emblem Heroes, mobage yang akan kita bahas yang baru saja rilis pada tanggal 2 Februari 2017.
Game ini merupakan sebuah game tactical-RPG yang mengutilisasikan grid 8×6 sebagai arena bertarung. Pemain dapat memilih 4 hero dari berbagai macam kelas untuk melawan 4 atau lebih hero lain. Kalau kamu pernah bermain seri Gundam G-Generation atau seri Disgaea, I can tell that this game is really for you. Karena saya pun juga bukan penggemar seri FE, saya bahkan tidak pernah bermain seri pendahulunya, namun sistem tactical RPG game ini sepertinya akan membuat saya bertahan sedikit lama lagi.
Sudah mau satu minggu sejak pertama kali peluncuran game ini, mari kita bahas mengenai apa yang saya suka, dan tidak suka dari game tersebut.
+ That sweet tactical RPG system
Saya bukanlah penggemar game RPG, sistem mereka yang memakan banyak waktu cepat membuat saya bosan dan eventually meninggalkan game tersebut. Hanya segelintir game RPG yang pernah saya sentuh, dan kebanyakan berasal dari nama-nama seri terkenal seperti Persona dan .Hack. Namun ada sebuah charm yang dimiliki oleh game tactical RPG yang membuat saya tahan berlama-lama bermain dan grinding untuk kesenangan yang monoton tersebut.
Bermain game ini seperti bermain catur, bagaimana kamu memposisikan hero tersebut untuk mendapatkan bonus sesuai dengan penempatan mereka, bagaimana kamu bisa meng-counter serangan lawan dengan efektif, bagaimana caranya mengatur penempatan party yang optimal untuk menghancurkan lawan, I just can’t get enough of it. Beberapa karakter juga memiliki efek-efek menarik seperti heal/splash damage dan beberapa karakter juga memberikan bonus stat bila berada di sebelah beberapa karakter tertentu. Setting up your team right will be the key to this game. Or well, you know, roll for Takumi.
+ Their kind Gacha
Sistem gacha FE ini cukup menarik, other than giving a whooping rate of 3% to SSR gacha character, kamu bisa meminimalisir efek RNG busuk dalam game ini. Sebelum masuk ke sistem gacha, ada baiknya saya jabarkan dulu sistem pemilihan karakter dalam game ini.
Ada 4 kelompok gacha dalam game ini yang dibedakan dengan warna, mereka adalah:
- Merah: Sword user dan Mage
- Biru: Lance user dan Mage
- Hijau: Axe user dan Mage
- Perak: Archer, Staff user, dan Ninja
Untuk memanggil mereka, pemain harus mengorbankan 5 orb, currency gacha dalam game ini. Setelah mengorbankan 5 butir orb tersebut kamu akan diberikan sebuah pool berisi 5 buah random orb. Bila kamu butuh Sword user maka kamu tinggal memilih orb berwarna merah dan berharap isinya bagus. Kalau kamu butuh Axe user maka kamu tinggal pilih orb berwarna hijau dan seterusnya. Kalau tidak ada orb dengan warna yang kamu butuhkan maka pilih saja salah satu kemudian nangis di pojokan, hentikan sesi gacha dan coba tarik pool baru. Jangan lupa roll 5 karakter langsung lebih murah dibandingkan roll satu persatu.
Gacha FE juga menganut sistem yang cukup baik, rate SSR dalam game ini akan bertambah bila gacha kamu ampas. Setiap kamu mendapatkan SR atau R, rate SSR akan naik sebanyak 0,25% dan mempermudah jalanmu mendapatkan karakter idaman.
Semua karakter dari semua rarity juga bisa diangkat menjadi karakter berbintang 5, so there’s that.
+ Camilla
What can I say, I’m a healthy man. Too bad she’s suffering from the current meta so while she looks awesome on paper, she won’t perform well in the current arena.
+ The game is very light
Game ini sangat ringan dalam berbagai artian, tidak seperti F/GO yang terus-terusan makan resource sampai bikin lag. FE ini bisa dibilang cukup ringan, animasinya cukup simpel dan bisa dimatikan bagi kamu yang ingin mempercepat permainan. Sampai saat ini saya belum merasakan ada lag yang berarti, karena requirement-nya yang cukup ringan, yaitu menggunakan smartphone dengan RAM 2 GB.
Game ini juga cukup ringan, bagi kamu yang hanya ingin bermain-main saja, kamu tidak perlu pusing dan memilih fitur auto battle untuk bertarung. Tapi bisa menjadi game strategi yang menarik dan cukup tricky kalau kamu menemukan musuh yang susah dan harus memutar otak sedikit.
Namun walaupun game ini berhasil menarik minat saya, tetap ada beberapa kekurangan yang menurut saya cukup vital, kekurangan tersebut adalah:
– The stagnant stamina
Saat ini, berbagai macam mobage menawarkan sistem level up yang dapat menambah jumlah stamina sejalan dengan naiknya level kamu sebagai pemain. FEH memiliki 50 stamina, jumlah yang sama bagi semua pemain. Mungkin untuk sekarang, 50 stamina itu cukup bagi pemain musiman, tapi bagi kamu yang agak ketagihan atau memang sudah menjadi pemain mobage kronis, 50 itu jauh dari cukup.
Untuk konten level tinggi, dibutuhkan lebih dari belasan stamina, dan artinya, kamu hanya bisa bermain sebanyak 2-3 setiap kali stamina kamu penuh. Regenerasi stamina per menitnya juga cukup cepat, 1 stamina per 5 menit memastikan stamina kamu penuh lagi setiap 4 jam.
Walaupun bermain 2-3x selama 4 jam terlihat cukup normal untuk ukuran mobage, saya lebih memilih sebuah game yang bisa ditinggal selama berjam-jam sewaktu belajar/kerja, lalu bisa dimainkan lagi saat beristirahat. Saya juga tidak mau bangun di tengah malam hanya gara-gara stamina saya sudah penuh dan saya ingin bermain seefisien mungkin. This game (probably) needs a progressive stamina.
– Where the heck is the feathers?
Satu-satunya currency dalam game ini yang dibutuhkan untuk menaikkan rank karakter dari 4* menjadi 5* adalah Hero Feathers, and they’re nowhere to be seen. Satu-satunya sumber feather dalam game ini adalah arena, dan arena menghadiahkan hero feather setiap satu minggu sekali, dan semaksimal-maksimalnya kamu bermain di arena, butuh 12 minggu lebih sedikit untuk membuat karakter *4 milikmu jadi versi yang lebih baiknya. Pada tanggal 9 Februari, game ini menambahkan fitur reward untuk bermain di arena, namun reward tersebut bukanlah sumber feather yang reliable.
Selain bermain di arena, ada 1 lagi cara mendapatkan
feather, yaitu dengan
memecat memulangkan beberapa karakter balik ke kampung halaman. Namun harganya murah-murah, banget. Karakter *3 saja hanya memberikan 150
feather setiap kali dipulangkan, lebih baik diurus biar bisa jadi lebih kuat.
Verdict
Signum
Bagi saya, walaupun belum memainkan game seri FE manapun sebelumnya, FEH dapat menarik minat saya lewat gameplay-nya yang menarik dan cukup mudah untuk dimainkan. Kebutuhan akan strategi dan batas karakter yang bisa kamu bawa ke arena untuk bermain juga menjadi limitasi yang menarik, karena dengan itu, kamu harus pintar-pintar memilih karakter mana yang akan kamu bawa untuk menghadapi musuh-musuh yang menghadang.
Sayang, sesuai dengan kekurangan di atas, saya rasa masih ada beberapa kekurangan yang bisa dibenahi oleh tim FEH.
Progressive stamina mungkin tidak begitu penting, tapi tidak adanya
gacha free juga membuat saya merasa Nintendo
memaksa pemain untuk
roll lebih banyak
korban karakter untuk
ditumbalkan ditukar dengan
feather supaya kamu bisa meningkatkan
rank karakter favoritmu. Kok rasanya agak licik ya?
Tapi, game ini sendiri memang masih terbilang cukup baru, mungkin tim developernya belum menemukan formula yang pas untuk game ini. For now, I’ll give them the benefit of the doubt, as long as they don’t drag on this shady feather business for a long time.
Kaptain
Saya sendiri memainkan seri Fire Emblem sejak era GBA, walaupun yang versi 3DS sendiri belum nyoba. Saya melihat gameplay Heroes di-streamline habis-habisan agar bisa dimainkan dibawah 3 menit per-map, berbeda dengan game sebelumnya yang menghabiskan berjam-jam, mungkin lebih lama kalau kalian savescum entah untuk leveling atau menyelamatkan karakter. This is a good thing.
Doktrin PVP saya adalah “Screw Takumi, and screw the Hitlers that uses more than one of him”
Berhubung saya sudah main di Lunatic, saya akan memberi sedikit impresi untuk late-game. Satu fondasi game yang saya khawatirkan bisa fatal untuk kedepannya adalah, unit yang di Fire Emblem lain survivable berkat speed & evasion yang tinggi hampir tidak efektif disini. Itu karena dodge/miss tidak ada di Heroes, karakter tipe def-tank/health-tank jauh lebih berguna dan bahkan wajib dimiliki untuk end-game.
Weapon Triangle khas seri ini masih ada, namun fungsinya lebih kearah menentukan jangkauan damage, bukan seberapa efektifnya senjata secara keseluruhan. Saat saya mencoba memikirkan solusinya, saya hanya bisa membayangkan sistem graze dari XCOM yang bisa memangkas damage yang diterima. Untungnya pinalti dari kematian hanya mengakibatkan experience yang didapat di-map hangus, jadi menggunakan unit tumbal adalah strategi yang valid di sini.
Untuk PVP sendiri unit flyer sayangnya tidak efektif berkat marajalelanya Takumi dan unit anti-Takumi seperti Setsuna & Hector, sampai-sampai saya melihat flyer di arena sebagai poin gratis. Saya berharap kedepannya ada unit flyer yang memiliki Delphi Shield (arrow-negation untuk flyer), mungkin aksesoris khas seri ini yang merubah perilaku unitnya bisa menjadi sistem yang bagus untuk membuat meta PVP lebih menyenangkan.
Sekedar saran saja, castle upgrade sangat membantu bila kalian mulai leveling di tingkat 30an ataupun ingin healer tetap kompetitif. Kalau kalian sudah punya pondasi unit yang bagus, lebih baik fokuskan untuk membeli semua upgrade kastil.
Usia game ini masih seminggu, jadi saya masih optimis hal ini akan diperbaiki. Sejauh ini saya menyukai praktik F2P yang tidak sejelek kompetitornya (saya tahu ini bukan pujian yang bagus) dan saya berharap etis semacam ini bisa dipertahankan.
Ryuukikun
Saya hanya pernah sedikit memainkan Fire Emblem pada saat masih di GBA, dan impresi pertama saya pada saat pertama kali mencoba game ini adalah betapa lamanya loading time pada saat launch day (yang untungnya saat ini sudah jauh lebih cepat).Selain itu, mendapatkan satu karakter bintang 5 sudah cukup memudahkan kalian dalam menamatkan game ini untuk tingkat kesulitan normal.
Untuk kasus saya, saya sangat tertolong karena mendapatkan Tiki pada 5 tarikan Gacha pertama saya, yang berhasil membawa saya mencapai chapter-chapter akhir dengan cukup mudah. Satu hal yang paling melegakan saya adalah tidak adanya permadeath di dalam game ini, tidak seperti versi GBA-nya yang mengharuskan kita untuk ekstra hati-hati dalam menjalankan masing-masing unit.
The post [First Impression] Fire Emblem Heroes appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.