Quantcast
Channel: Jurnal Otaku Indonesia
Viewing all 16409 articles
Browse latest View live

[Waifu Wednesday] La Folia Rihavein

$
0
0

Selamat datang kembali dalam rubrik Waifu Wednesday! Dalam edisi kali ini, saya kembali ingin melanjutkan serial waifu dari “Strike The Blood“. Setelah Natsuki Minamiya dan Kirasaka Sayaka, kali ini saya akan membahas tuan putri dari negeri Aldegyr, La Folia Rihavein.

La Folia Rihavein merupakan salah satu heroine temporer “Strike The Blood” yang tidak selalu hadir dalam setiap episodenya. Perempuan yang masih berumur 16 tahun (di awal cerita) ini memiliki rambut berwarna silver panjang dengan mata berwarna biru. Tubuhnya langsing dan memiliki tinggi badan standar sebagai perempuan. La Folia juga punya sisi sugestif yang cukup berbahaya jika tidak dikontrol oleh orang lain.

La Folia Rihavein

La Folia biasa menggunakan trench coat berwarna hitam dengan kemeja putih di balik jaketnya. Di bagian bawah, ia menggunakan rok hitam dengan model frill berwarna putih. Sepatu yang ia pakai berjenis boot berwarna coklat. Tak lupa juga, seiyuu dari heroine Strike The Blood ini adalah Saori Oonishi.

Senjata yang ia gunakan adalah pistol bayonet dengan tipe kutukan. La Folia juga dapat merubah bayonet pada pistolnya tersebut menjadi pedang suci Völundr dengan merubah dirinya menjadi roh secara temporer.

Baca juga: [Waifu Wednesday] Sayaka Kirasaka

Lalu bagaimana dengan kelebihan dan kekurangan sang putri satu ini? Mari kita bahas satu per satu.

+ Crazy Rich Aldegyr, but Down-to-Earth Type

La Folia Rihavein

Menjadi seorang putri raja memang penuh dengan kemudahan, keistimewaan, hingga kemewahan. La Folia memiliki segalanya dari keluarganya, mulai dari uang, maid, dan juga relasi yang luas. Namun La Folia sendiri tidak terlalu menyukai posisinya sebagai putri dikarenakan pergaulannya yang kian terbatas. Hal ini membuatnya sering melawan perintah ayahnya dengan bergaul bersama orang biasa seperti Kojou, Yukina, dan lainnya.

Meskipun sering melawan, La Folia Rihavein masih menghormati posisinya sebagai putri raja dan orang tuanya. Ia tetap menjaga kewibawaanya saat menyandang Kerajaan Aldegyr saat berhadapan dengan faksi lain. Meskipun hal berbau bangsawan seperti ini ia anggap sangat membosankan.

+ Responsible and Cool Onee-san

La Folia Rihavein

Jika kalian sudah menonton serial anime pertamanya, tentu kalian mengingat bahwa La Folia merupakan keponakan dari Kanase Kanon, yang umurnya setahun lebih muda darinya. Bagi yang belum mengetahuinya, Kanon adalah anak haram dari kakek La Folia dengan adik perempuan dari Kanase Kensei. Kelahiran Kanon ini membuatnya menjadi adik tiri dari ibu La Folia, sehingga secara teknis ia menjadi bibi dari La Folia.

Fakta tersebut membuat La Folia Rehavein menganggap Kanon sebagai bagian dari keluarganya, dan malah memperlakukannya seperti adik perempuan (karena umur yang lebih muda). Ia cukup protektif dengan Kanon, bahkan meminta kerajaan Aldegyr untuk mempersiapkan pendamping (alias bodyguard) untuk menjaganya, sebagai contoh Sayaka Kirasaka. Walaupun keadaannya saat itu sudah dalam perlindungan Natsuki-sensei.

+ Seductive Princess

La Folia Rihavein

Saya tak tahu menahu bagaimana seorang putri raja sepertinya memiliki ketertarikan sama hal semacam ini. Sejak awal kemunculannya, saya mengira La Folia ini sudah berumur 20-an atau setara dengan Natsuki-sensei. Ternyata setelah mengenalkan diri, umur kepala dua saja belum sampai. Sikap yang ia tunjukan setelah kenal dekat dengan Kojou membuat saya yakin bahwa perempuan satu ini suka sekali bermain api di hadapan orang lain. Tentu saja bermain apinya dengan hal-hal sugestif seperti menunjukan sisi mesumnya. Tapi bahaya, bahaya! Apalagi ia juga putri raja, bisa-bisa kena ancam sama penduduknya hahaha.

Entah apakah La Folia Rihavein “berpengalaman” atau tidak, namun La Folia sendiri mengakui masih suci hingga adaptasi anime terakhir. Di novel? Silahkan mencari tahu sendiri. La Folia juga mengajarkan hal-hal bertema dewasa kepada Sayaka saat menjadi bodyguard-nya. Hal inilah yang membuat Sayaka juga makin frontal terhadap Kojou walau aroma tsundere-nya masih pekat.

Baca juga: [Waifu Wednesday] Natsuki Minamiya

– Mischievousness

La Folia Rihavein

Saat yang tepat untuk bertindak childish adalah saat sendirian dan bersama teman dekat. Seperti yang dilakukan La Folia dalam kedudukannya sekarang. Being playful is a good thing IF on the right time. Namun jika tidak di waktu yang tepat, saya yakin kalian bakal kesal sendiri dengan kelakukan putri raja satu ini. Ia adalah tipe manusia yang tidak mau dimanja lagi oleh orang tua, namun ingin dimanja sama pasangannya. Kalau anda punya sifat seperti Kojou yang kurang sensitif, mungkin hal ini tidak akan mengganggu kalian.

– Daddy Issue

Bukan, ini bukan soal Fazacon seperti Senjougahara. La Folia Rihavein punya ayah yang protektif dan cukup, ehm, mengerikan untuk dikalahkan dalam adu argumen dan fisik. Ayah La Folia, Lukas sudah mengisyaratkan kepada anaknya untuk tidak berhubungan dengan orang luar dari kerajaannya. Hal ini juga yang bernasib dengan Kojou. Meskipun Kojou sendiri tidak terlalu berusaha keras untuk mendapatkan hati dari ayah Lukas, namun ia masih terkena getah akibat dari insiden sedot darah di bawah es itu. Menjadi partner ketiga Kojou ketiga secara sepihak tentunya dapat berakibat negatif dari orang di belakang masing-masing pihak.

La Folia Rihavein

Ini perlu dipersiapkan secara matang, karena La Folia pastinya juga akan merengek kepada pasangannya dan juga orang tuanya. Beruntung sang ibu sudah menyerahkan semua keputusan ke anaknya, ya sayangnya tidak dengan suaminya. Ini tak terlalu mengherankan karena La Folia bakal menjadi suksesor ayahnya di masa depan, sehingga penolakan tersebut demi mempertahankan budaya di kerajaannya. Passakalia dan Rondo juga masih terlalu muda untuk menggantikan posisi kakaknya ini.

± Screentime

Sayangnya La Folia Rihavein hanyalah karakter pendukung dari serial ini, namun beruntungnya ia masih bisa terikat dengan karakter utamanya. Hal yang saya tunggu-tunggu di musim keempat serial OVA-nya adalah kemunculan La Folia. Namun saya teringat dengan material ceritanya dimana ia tak akan muncul hingga akhir dari volume ke-17. Kalo saya prediksi, baru di volume ke-4 OVA Strike The Blood IV ia akan muncul. Volume ke-4 ini tepatnya akan dirilis pada 23 Desember 2020. Tak sabar saya menantikan kehadirannya kembali.

Card favorit dari STB Official

Baiklah mungkin itu saja yang bisa saya bahas dari heroine dari Strike The Blood ini. Ini bukan edisi terakhir dari serial waifu Strike The Blood. Melihat daftar heroine-nya, masih ada Aiba Asagi, Akatsuki Nagisa, Kanase Kanon, Himeragi Yukina, Astarte, Nina Adelard, Kiriha Kisaki, dan yang baru nongol di musim keempatnya, Kasugaya Shizuri Castiella. Saya juga punya opsi untuk membuat Husbando Friday dengan karakter seperti Dimitrie Vatler, Motoki Yaze, dan tentunya Akatsuki Kojou.

Lalu, siapakah berikutnya? Nantikan saja minggu depan atau dua minggu lagi atau malah sebulan lagi.

The post [Waifu Wednesday] La Folia Rihavein appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


Netizen Komentari Iklan Milkshake McDonald: “Ini Buat Comic LO?”

$
0
0

Menggunakan segmen anime berkualitas tinggi untuk promosi produk memang sudah umum, dan McDonald pun menggunakan format iklan ini untuk promo McShake mereka. Iklan kali ini memiliki nama “Forever, Love”, yang menceritakan kisah pertumbuhan seorang wanita bersama McShake.

Iklan tersebut memberi tahu penonton bahwa McShake akan tersedia dengan harga yang lebih murah dari 1-14 Juli, dengan penjualan ukuran kecil seharga 100 yen yang turun dari 120 yen dan penjualan ukuran sedang seharga 150 yen, bukan 200 yen.

Promo tentunya dipromosikan di akun Twitter resmi Jepang McDonald, menggunakan gambar ini dari iklan, bersama dengan pesan:

“Mencoba menyedot namun tidak ada yang keluar pada sedotan pertama. Meskipun sudah dewasa, kekuatan hisap tetap tidak berubah. Semua orang punya pengalaman ini, kan? “

Dari konteks, kalimat promo di atas tentunya merujuk ke konsistensi McShake yang mungkin membuatnya sulit disedot, hanya saja penggunaan gambar dan katanya yang agak spesifik membuat beberapa netizen berpikir lain:

“Kok rusuh ya.”
“Gambarnya kayaknya lebih pantas buat Comic LO.”
“Kekuatan Hisap maksudnya apa? Memangnya Dyson?”
“Kelihatan kayak Hayate-chan dari Magical Girl Lyrical Nanoha A’s.”
“Saat minum McShakes, jadi ingat saat nyusu dulu.”

Komentar terakhirnya memang berani, namun pendiri McDonald Jepang, Den Fujita, secara terbuka menghubungkan minum dari sedotan McDonald kepada bayi yang menyusui di dot. Kutipan berikut berasal dari bukunya, Strategi Bisnis Den Fujita 2: Strategi Bisnis yang Menyeluruh.

“Ketika manusia minum sesuatu, yang menghasilkan perasaan paling enak adalah saat di mana bayi menyusu … Sedotan McDonald’s dirancang sehingga ketika digunakan dengan shake, sensasinya akan sama dengan bayi yang minum ASI. ”

Jadi ada konotasi yang lebih dalam. Cuma ya genrenya jelas beda. Dan untuk kalian yang ingin tahu Comic LO itu apa, biarkanlah majalah itu tetap jadi misteri.

Sumber: Soranews

The post Netizen Komentari Iklan Milkshake McDonald: “Ini Buat Comic LO?” appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Jujutsu Kaisen Tayangkan PV Alternatif, Ungkap Lebih Banyak Seiyuu Animenya

$
0
0

Situs resmi untuk adaptasi anime dari Jujutsu Kaisen karya Gege Akutani telah menayangkan versi alternatif dari PV perdananya. Diungkap juga lebih banyak seiyuu yang akan hadir. Bila tidak ada halangan, anime akan tayang bulan Oktober tahun ini.

Seiyuu baru yang diperkenalkan adalah:

  • Mikako Komatsu sebagai Maki Zenin
  • Kouki Uchiyama sebagai Toge Inumaki
  • Tomokazu Seki sebagai Panda

Seiyuu untuk karakter utamanya adalah:

  • Junya Enoki sebagai Yuji Itadori 
  • Yuma Uchida sebagai Megumi Fushiguro 
  • Asami Seto sebagai Nobara Kugisaki 
  • Yuuichi Nakamura sebagai Satoru Gojo
  • Junichi Suwabe sebagai Ryomen Sukuna

Sunghoo Park (The God of High School) menyutradarai anime di MAPPA. Hiroshi Seko (Attack on Titan: Lost Girls, Banana Fish, Vinland Saga) mengerjakan skrip. Tadashi Hiramatsu (Yuri!!! on Ice, Parasyte -the maxim-) mendesain karakter. Hiroaki Tsutsumi, Yoshimasa Terui, dan Arisa Okehazama mengkomposisi musik.

Jujutsu Kaisen menceritakan tentang Yuji Itadori, remaja yang luar biasa atletik namun lebih memilih untuk melakukan penelitian supernatural di sekolahnya. Kakeknya meminta Yuji untuk: 1. Selalu membantu orang lain 2. Mati dikerumuni banyak orang, sebagai permohonan terakhirnya dan ini membuat Yuji terobsesi dengan ide bahwa “Manusia harus mati dengan benar”.

Pada suatu hari sebuah kutukan menimpa sekolahnya. Dirinya membantu Megumi Fushiguro selaku spesialis Jujutsu untuk menolong teman-temannya, namun kutukan yang mereka lawan terlalu kuat. Yuji terpaksa memakan objek terkutuk yang membuat dirinya dirasuki monster legendaris bernama Ryomen Sukuna untuk melawan balik. Yuji lalu ditahan oleh akademi Jujutsu dan diancam mendapat hukuman mati untuk menghancurkan monster yang merasukinya. Guru akademi bernama Satoru Gojou lalu memberinya tawaran, hukuman mati akan ditunda sampai dia menemukan dan memakan sisa 19 dari objek terkutuk yang ternyata adalah bagian tubuh Sukuna. Sadar bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk menghancurkan Sukuna secara permanen, dirinya masuk ke Akademi Jujutsu Tokyo.

Sumber: ANN

The post Jujutsu Kaisen Tayangkan PV Alternatif, Ungkap Lebih Banyak Seiyuu Animenya appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

JAST Ungkap Tanggal Rilis Flowers -Le Volume sur Automne- Versi Inggris

$
0
0

JAST USA umumkan pada hari ini bahwa novel visual karya Innocent Grey, “Flowers -Le Volume sur Automne-” versi bahasa Inggris akan dirilis pada 30 Juli 2020 (31 Juli waktu Indonesia). Selain dirilis lewat JAST Store, novel visual ini juga akan tersedia di Steam di tanggal yang sama. Rating yang digunakan adalah semua umur.

Trailer versi bahasa Inggris:

Sinopsis “Flowers -Le Volume sur Automne-:

Yuzuriha/Nerine: “Dapatkah kamu hidup dengan cinta yang tak berbalas?”

Shirahane Suou, yang berteguh dalam pencarian dari Mayuri — yang menghilang sejak musim semi — telah makin dekat dengan pemecahan misteri atas kehilangannya.

“Aku harus memberikanmu kunci yang kau cari, sebaiknya kamu memilih untuk menggantikanku sebagai ketua OSIS dari Nicaea,”

Ucap Yatsuhiro Yuzuriha kepada adik kelas demi meraih bayangan dari kekasihnya yang hilang. Yuzuriha yang mengetahui misteri dari akademi, mencoba untuk menyerahkan permintaan berat demi membuatnya menyerah akan niatannya, walau sudah mengetahui tujuan ia sebenarnya; Namun, Yatsushiro Yuzuriha, memandangi adik kelasnya demi mencari kebenaran, juga menahan rahasia yang tak seharusnya terlihat oleh cahaya keseharian….

Beberapa peristiwa aneh muncul di Saint Angraecum Academy saat musim gugur.

Perasaan yang tak terbalas dari teman masa kecil, membangkitkan rasa kasih sayang, dan banyak benang emosi yang terikat satu sama lain.

Kisah cinta dan kebenaran yang terjerat dalam kompleksitas mulai mengembang.

Seiyuu yang hadir dalam novel visual “Flowers -Le Volume sur Automne- diantaranya:

  • Kei Mizusawa sebagai Yatsuhiro Yuzuriha
  • Yuka NIshiguchi sebagai Komikado Nerine
  • Juri Nagatsuma sebagai Sasaki Ringo dan Sasaki Ichigo
  • Yuuri Akeshima sebagai Hanabishi Rikka
  • Takashiro Mitsu sebagai Dalia Basquiat
  • Kaori Nazuka sebagai Suou Shirahane
  • Aya Suzaki sebagai Takasaki Chidori
  • Ayane Sakura sebagai Yaegaki Erika

Beberapa sampel CG:

Hatsumi Shimizu (Kudan no Folklore) berperan sebagai penulis skenario novel visual ini. Sugina Miki (Kara no Shoujo) menjadi desainer karakter dan artist CG-nya. MANYO menjadi penggubah lagu latar belakang, pembuka, dan penutupnya.

Innocent Grey pertama kali meluncurkan novel visual “Flowers -Le Volume sur Automne-” di Jepang pada 27 Mei 2016. Novel visual ini juga mendapatkan porting menuju PS Vita oleh Prototype pada 17 November 2016. Untuk porting PlayStation 4 dirilis pada 7 Maret 2019 dan untuk Nintendo Switch apda 28 November 2019.

© Innocent Grey, JAST USA

Sumber: JAST USA

The post JAST Ungkap Tanggal Rilis Flowers -Le Volume sur Automne- Versi Inggris appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Seiyuu Protagonis Anime Uzumaki Akhirnya Diungkap

$
0
0

Melalui akun Twitter resmi adaptasi anime dari manga karya Junji Ito, “Uzumaki” diungkap seiyuu untuk karakter Shuichi Saito. Shinichiro Mikiseiyuu karakter Deishuu Kaiki dari serial “Monogatari” akan memerankan suara dari Saito. Belum diungkap kapan adaptasi ini akan ditayangkan.

Staf produksi anime Uzumaki” akan mengungkap info terbaru mereka pada gelaran acara digital Comic-con yang akan digelar pada 22 Juli hingga 26 Juli mendatang.

Serial anime “Uzumaki” akan tayang dalam jumlah empat episode. Toonami akan menayangkan adaptasi ini terlebih dahulu pada tahun ini, sebelum resmi ditayangkan di Jepang.

Anime “Uzumaki” disutradarai oleh Hiroshi Nagahama (Mushishi series). Aki Itami (Mangaka-san to Assistant-san to) menjadi penulis skrip cerita. Colin Stetson (Hereditary) akan berperan sebagai komposer musiknya.

Sinopsis:

Di sebuah kota bernama Kurouzu-cho, Kirie Goshima menjalani hidup normal dengan keluarganya. Saat ia berjalan menuju stasiun kereta bersama kekasihnya, Shuiichi Saito, ia melihat ayahnya memandangi cangkang siput di sebuah gang. Tak memikirkan hal itu, Kirie menceritakan insiden itu kepada Shuuichi, yang mengatakan ayahnya akhir-akhir ini bertindak aneh. Shuuichi mengungkapkan keinginannya untuk meninggalkan kota dengan Kirie, sambil mengatakan bahwa kota ini telah terinfeksi oleh spiral.

Namun obsesi ayah Kirie dengan bentuk spiral itu ternyata berbuah mematikan, dengan dimulainya rantaian peristiwa aneh dan tak bisa dijelaskan yang membuat para penduduk dari Kurouzu-cho berubah menjadi spiral menuju kekacauan

Serial ini pertama kali diluncurkan Junji Ito pada 12 Januari 1998 di majalah Big Comic Spirits dan tamat pada 30 Agustus 1999. Shogakukan telah menerbitkan ketiga volumenya masing-masing pada 29 Agustus 1998, 26 Februari 1999, dan 30 September 1999. Viz Media telah merilis manga ini dalam tiga volume dari tahun 2007 hingga 2008. Viz Media kemudian merilis sebuah versi omnibus alias kompilasinya.

Sebuah adaptasi live-action Uzumaki telah dibuat, dimana Eriko Hatsune dan Fan Fhi menjadi bintang utamanya. Live-action ini ditayangkan pada tahun 2000.

Sumber: Uzumaki Twitter

The post Seiyuu Protagonis Anime Uzumaki Akhirnya Diungkap appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Rating Atelier Ryza 2 Ditemukan di Klasifikasi Australia

$
0
0

Telah ditemukan bahwa Klasifikasi Australia memberikan rating untuk game “Atelier Ryza 2: Lost Legends & the Secret Fairy”, ini adalah petunjuk pertama dari sekuel “Atelier Ryza: Ever Darkness & the Secret Hideout.” Sama seperti game sebelumnya game ini akan diterbitkan oleh Koei Tecmo dan dikembangkan oleh Gust.

ATELIER RYZA 2

Game ini telah rilis untuk PlayStation 4 dan Switch pada 26 September di Jepang, dan akan rilis di Amerika Utara lewat platform PlayStation 4, Switch, dan PC via Steam pada 29 Oktober dan di Eropa pada 1 November. Dikatakan bahwa pre-order entri ini telah melebihi semua game Atelier yang telah rilis pada 22 tahun terakhir dan kecepatan penjualannya juga yang tertinggi dari seri ini.

Sumber: Gematsu

The post Rating Atelier Ryza 2 Ditemukan di Klasifikasi Australia appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Maoujou de Oyasumi Ungkap Lebih Banyak Detail Lewat PV Baru

$
0
0

Situs resmi dari adaptasi anime Maoujou de Oyasumi karya Kagiji Kumanomata telah mengungkap PV dan visual baru pada hari Kamis ini. Anime rencananya tayang pada Oktober 2020 ini.

Seiyuu yang sebelumnya diumumkan adalah:

  • Inori Minase sebagai Syalis
  • Yoshitsugu Matsuoka sebagai Tasogare
  • Kaito Ishikawa sebagai Demon Cleric
  • Hiro Shimono sebagai Akatsuki
  • Rikiya Koyama sebagai Majiro

Staf produksinya adalah:

  • Sutradara: Mitsue Yamazaki
  • Asisten Sutradara: Sumie Noro
  • Komposisi Seri: Yoshiko Nakamura
  • Desain Karakter: Ai Kikuchi
  • Desain Sub-Karakter: Chiaki Nakajima
  • Komposer: Yukari Hashimoto
  • Studio: Doga Kobo

Staf pendukung lain termasuk:

  • Desain Prop: Megumi Matsumoto
  • Sutradara Seni: Chieko Nakamura
  • Desain Warna: Kei Ishiguro
  • Sutradara Fotografi: Kunihiko Ito
  • Efek Visual: Seiichi Sugiura
  • Desain Grafis: Takafumi Kuwano
  • Editing: Mutsumi Takemiya
  • Produksi Musik: Lantis
  • Efek Suara: Yuika Shiraishi (eNA)

Seri ini menceritakan tentang Syalis, putri yang diculik dan disekap di istana para demon. Karena dia hanya bisa menunggu pertolongan dia memutuskan untuk tidur sampai dirinya dibebaskan. Hanya saja sang putri sangat menuntut suasana yang nyaman untuk tidur dan para demon istana sekarang harus berhadapan dengan putri yang sangat serius mendapatkan material yang dibutuhkan untuk tidur.

Kumanomata merilis manga Maoujou de Oyasumi di majalah Weekly Shonen Sunday Shogakukan pada Mei 2016. Volume ke-14 rilis di Jepang pada 16 April.

Sumber: ANN

The post Maoujou de Oyasumi Ungkap Lebih Banyak Detail Lewat PV Baru appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Lashinbang Radio! Akan Diisi oleh Nitta Emi di Bulan Agustus!

$
0
0

Lashinbang (Berpusat di: Toshima, Tokyo, Jepang, CEO: Hiroyuki Saito), akan menyiarkan siaran radio dalam seluruh toko mereka mulai pada bulan Juli ini. Personality pertama mereka, Koiwai Kotori telah on-air sejak tanggal 1 Juli lalu, radio mereka dibagi dalam 2 bagian, segmen pertama telah mengudara di toko mereka dari 1 Juli hingga 15 Juli ini, dan segmen kedua akan mengudara dari tanggal 16 hingga 31 Juli pada 52 toko mereka di seluruh Jepang.

Tetapi telah diberitahukan bahwa segmen pertama radio Koiwai Kotori akan diunggah pada Youtube dan halaman Facebook mereka hingga tanggal 31 Agustus. Seluruh pesan dan komentar yang ada di halaman Youtube dan Facebook pada video tersebut akan diteruskan kepada Koiwai Kotori sendiri.

Facebook:

https://business.facebook.com/110918273730386/videos/634116690535771/

Dan untuk bulan Agustus, telah ditetapkan bahwa Nitta Emi akan mengisi program tersebut. Selama ini Nitta Emi mungkin hanya dikenal dengan peran Kousaka Honoka dari “Love Live!”, tetapi Nitta Emi juga penyanyi yang terkenal baik di Jepang, maupun mancanegara. Nantikan program “Nitta Emi Lashinbang Radio” pada pertengahan bulan Agustus.

Dan jika anda ingin mengikuti update lebih lanjut Lashinbang Radio baru saja membuka akun Twitter @lashin_radio, untuk mengetahui jadwal seiyuu yang akan mengisi program radio tersebut. Dan #LashinbangRadio atau #らしんばんラジオ dapat anda gunakan untuk memberi pesan dan kesan terhadap konten radio tersebut.

[ Profil Nitta Emi]

Setelah lulus dari sekolah music, Nitta Emi memulai debut dia dalam dunia seiyuu di tahun 2010. Salah satu peran yang diisi Nitta Emi adalah Kosaka Honoka dalam anime “Love Live!”. Selain anime, Nitta Emi menjadi narrator dalam acara TV NHK “Test no Hanamichi New Bensemi”. Dan mengisi peran Vivienne dalam musical “Cutie Blonde”, dan mengisi suara Geumbi dari drama Korea “Oh My Geumbi”. Nitta Emi pernah berpartisipasi dalam Kohaku ke 66 bersama μ’s dari Love Live. Nitta Emi memulai debut dia sebagai penyanyi solo pada September 2014 dengan CD Single “Sing!” dan menjadi pengisi lagu opening pada anime “Arad Senki: The Wheel of Reversal”. Tahun lalu Nitta Emi juga merilis photobook pertama yang berjudul “Air” yang berlokasikan di Bali. Selain di Jepang, Nitta Emi juga telah konser di Shanghai, Taiwan dan Singapore, bahkan Anime Festival Asia Indonesia tahun 2013.

-The official website of Emi Nitta

https://emi-nitta.net/

-Twitter @ nittaemi85

-YouTube: Nitta Keumi OFFICIAL CHANNEL -TunTube

https://www.youtube.com/channel/UCY9FmjWlKE1aqMcbkgsGYqQ

[ Profil Koiwai Kotori ]

Sebagai pengisi suara, dia terkenal dikenal tokoh Renge Miyauchi dari Anime “Non Non Biyori!” dan Tomoka Tenkubashi dari game “The Idolm@ster Million Live! Theater Days”, dia juga anggota dari band heavy metal “DUAL ALTER WORLD”, dan berkat pengetahuan dan pengalaman dia di DTM, MIDI Test Level 1 dia berkolaborasi dengan Owltech untuk membuat wireless earphone 「KPro01」dan juga mencrowdfunding untuk earphone tersebut dan mencapai lebih dari 10 ribu orang donatur dan mendapat dana lebih dari 100 juta yen. Album foto pertama dia “Earphone & Headphone Kotori Zukan” juga telah dirilis dan mendapat sambutan hangat dari semua orang. Dalam Nico Nico (website video jepang) dia juga menjalankan program siaran radio “Kotori no Oto” yang disiarkan 2 kali sebulan pada Kamis minggu ke-2 dan minggu ke-4 pada jam 10 malam Waktu Jepang

-Twitter @ koiwai_kotori

-Koiwai Kotori YouTube channel

https://www.YouTube.com/channel/UClDfVHJxrsGTq61MJp55s3Q

The post Lashinbang Radio! Akan Diisi oleh Nitta Emi di Bulan Agustus! appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


[Review] Honzuki no Gekokujou Season 2

$
0
0

Summer mungkin sudah tiba, dan spring season keberadaannya cepat tergantikan karena minimnya atmosfir anime berkat banyaknya judul yang menarik diri di pertengahan musim. Meski demikian, ternyata musim semi tetaplah musim semi. Ada beberapa anime yang benar-benar tidak terduga bermekaran ditengah tandusnya musim ini. Dan anime yang akan direview kali ini adalah salah satu mutiara langka yang sayang buat kamu lewatkan.

Honzuki no Gekokujou: Shisho ni Naru Tame ni wa Shudan wo Erandeiraremasen/Ascendance of a Bookworm atau yang disingkat Honzuki merupakan adaptasi anime dari light novel yang ditulis oleh Kazuki Miya dan digambar oleh Shiina You. Anime ini bercerita tentang bagaimana Urano Motosu yang mencintai buku bereinkarnasi menjadi Main/Maine/Myne (who cares at least her moji is マイン) di dunia yang keberadaan buku sangatlah langka serta keadaan tubuh dan keluarganya kurang menguntungkan. Perjuangannya yang sangat gigih dan penuh tantangan menjadi hal yang paling menarik untuk disaksikan dari serial ini.

Sejak kemunculannya dari musim pertama, Honzuki terlihat sulit terangkat karena banyaknya anime populer lainnya yang mengalahkan popularitasnya. Sebenarnya kalau kita telusuri, light novel Honzuki termasuk yang paling diminati dan bisa bersanding di peringkat atas ‘Kono Light Novel ga Sugoi!’ selama tiga tahun terakhir. Di musim ini, anime Honzuki melanjutkan ceritanya ke bagian keduanya setelah merilis OVA episode yang juga sangat menghibur.

Karena yang musim pertama belum pernah ditulis di JOI, maka review ini akan memuat sebagian pembahasan dari season pertama.

It is more bookworm than you think

Sebenarnya saya kontra dengan penggunaan nama bookworm untuk judul inggris serial ini. Kata yang lebih tepat untuk menggambarkan Main (idk I just use this name as the closest one from her katakana) adalah Bibliophilia. Main memang sangat mencintai buku. Namun dia hanya sekedar suka sehingga tidak membuatnya cerdas seperti kutu buku umumnya.

Honzuki dalam ceritanya berfokus pada Main yang sangat menyukai buku ini. Plot yang disajikan begitu pelan namun terarah. Mulai dari Main mengetahui kebenaran bahwa dunia yang ditempatinya tidak memiliki banyak buku beredar, kemudian dia berusaha mencarinya, sedapatnya satu buku yang langka ternyata bukan buat dibaca menyentuhnya pun dia tak kuasa. Main pun memutuskan untuk membuat buku sendiri dari nol berdasarkan pengetahuan seadanya dari kehidupan sebelumnya. Inilah yang menjadi fokus season pertama.

Slow Pace untuk kualitas terbaik

Perjalanan Main mendapatkan buku impiannya tidaklah semudah yang dibayangkan. Yap, walaupun ini serial isekai dan Main sudah melakukan banyak cara untuk membuat buku. Dengan keterbasan fisik dan keluarga Main mencoba melawan nasibnya dan sampai musim pertama animenya masih belum berhasil juga. Berdasarkan tulisan ini, mungkin kamu menganggap kalau slow pace ini hanya membosankan, namun ternyata kalau mau disimak anime ini masih enak diikuti.

Sudah jarang ada anime yang mengutamakan cerita dibangun perlahan-lahan tanpa kebut serabutan. Kebanyakan hanya mengutamakan bagaimana anime ini bisa kelar dalam kurun waktu 12 episode sehingga banyak scene yang dicut tanpa ampun. Apalagi kalau animenya isekai, banyak sekali cut scene yang membuat story dalam animenya kadang kurang jelas.

honzuki

Dan mereka masih sempat ngelawak dengan selingan seperti ini. Low budget but effective.

Honzuki walau saat dirilis animenya cerita sudah lumayan jauh namun pihak produksi tidak mau menyia-nyiakan bahan untuk dibuang tanpa dibuatkan animasinya. Inilah yang menjadi daya tarik unik Honzuki yang membuatnya masih dibatas ambang popularitas anime namun kualitas tetap terjaga.

Dengan tempo yang tidak tergesa-gesa, Honzuki mampu menampilkan tontonan yang membuat otakmu tidak perlu kepanasan. Apalagi nama karakternya tidaklah ribet, hanya satu nama saja tidak ada marga dengan nama super panjang, ya mesti Main masih kontroversial penyebutan nama aslinya.

Perbandingan dengan season pertama

Di season kedua pace terlihat lebih cepat. Kalau musim pertama membahas masa sulit Main ketika awal membuat buku, kini Main telah menjadi pendeta magang di gereja. Disini karakter Main lebih berkembang dan terlihat effortnya untuk orang lain karena season pertama lebih fokus kepada dirinya sendiri.

Otomatis ada banyak karakter baru unlocked dikarenakan scopenya sudah diperluas. Di musim pertama Main fokus di kegiatan perdagangan dengan ajaran Benno, musim kedua Main lebih menghabiskan banyak waktu belajar tata cara sesuai tempat magangnya dibawah komando Ferdinand. Ferdinand ini pun baru diketahui namanya di bagian akhir season kedua, sebelumnya Main selalu memanggilnya dengan sebutan kepala pendeta.

honzuki

Rosina is the best new character in this season. You can’t change my mind.

Walau memiliki banyak perbedaan, namun transisinya antar season terlihat begitu smooth. Meski ada beberapa karakter yang mulai berkurang scenenya namun mereka tetap memiliki partisipasi dalam musim keduanya. Musim keduanya pun sudah menyiapkan jalan untuk musim ketiganya. Saya sempat was-was karena dalam waktu sekitar 2 minggu setelah animenya selesai belum ada pengumuman season ketiganya, namun sekarang sudah terjawab bahwa Honzuki masih akan berlanjut ke musim ketiga.

Verdict: I told you, “This type appears only once in this decade.”

Honzuki season kedua kembali membuat saya terpukau dengan plot yang sangat menghipnotis untuk diikuti. Biasanya kalau saya marathon anime bakal ga kuat ngikutin 12 episode full nonstop, namun tidak dengan Honzuki. Development yang enak dinikmati meskipun tidak ada karakter yang sempurna untuk dijadikan panutan dalam anime ini.  Fokus kepada cerita sangatlah terasa dengan kehadiran narator serta lagu pengiring yang sesuai dengan tema, tidak mencoba mengungguli plotnya.

honzuki

Unsur sihir, sosial dan budaya semakin terlihat di musim kedua ini. Great story building.

Setidaknya saya merekomendasi kalian terlepas dari preferensi genre apapun untuk mencoba menontonnya. Apalagi anime ini tidak ada fans service yang membuat chance untuk tayang di TV Indonesia sangatlah besar tanpa cut sensor sedikit pun. Anime ini bisa kalian nikmati juga gratis melalui kanal Youtube Muse Asia (artikel ini tidak disponsori siapapun). Untuk musim pertama kalian bisa menontonnya di playlist ini, dan untuk musim kedua kalian bisa menontonnya di playlist ini.

Benar-benar saya dibuat takjub dengan adaptasi dari studio Ajia-do. Mereka mampu membuat dua anime komplit dengan kualitas diatas rata-rata di musim semi kemarin. Musim ketiga Honzuki akan berfokus kepada kehidupan Main menghadapi kerasnya bangsawan. Semoga animenya bisa mempertahankan kualitasnya.

Penilaian numerik dari saya bisa kalian lihat di link ini.

The post [Review] Honzuki no Gekokujou Season 2 appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Penulis Great Pretender Jelaskan Perbedaan Penulisan Antara Live-action dan Anime

$
0
0

Penulis komposisi seri untuk Great Pretender, Ryota Kosawa sebelum mengerjakan anime ini dikenal sebagai penulis untuk skenario film dan drama live-action populer seperti The Confidence Man, Legal High, dan Aibou. Lewat wawancara oleh Newtype dirinya menjelaskan perbedaan penulisan dari dua medium ini.

Dia mengatakan bahwa dia didekati oleh presiden Studio Wit, George Wada setelah penayangan Legal High. Dia telah mempertimbangkan untuk menggarap anime untuk sementara waktu karena media tersebut memiliki penggemar yang antusias di seluruh dunia. Ketika akhirnya ia membuat keputusan formal untuk mengerjakan Great Pretender, ia memutuskan bahwa ia ingin membuat anime yang bisa dinikmati mereka yang hanya menonton anime secara kasual.

Umumnya, ia dibiarkan bebas menulis skrip. Ketika dia selesai dia akan bertemu dengan sutradara Hiro Kaburagi dan merevisi pekerjaannya. Yang membuat dia kaget ketika mengerjakan anime adalah fakta bahwa dia punya banyak waktu untuk menulis dan menyelesaikan cerita, berbeda dengan acara drama televisi di mana dia harus mengatur kecepatan dirinya untuk memenuhi jadwal waktu siaran.

Selain itu, ia terbiasa menulis naskah sambil membayangkan para aktor, dan para aktor akan membantu dalam mendefinisikan kepribadian karakter mereka. Tetapi di anime, rasanya lebih sulit untuk memahami siapa karakternya. Baru kemudian ketika dia melihat mereka bergerak dirinya terpesona oleh detail dan realitas yang meningkat dalam akting karakter. Sampai dia melihat animasinya, dia selalu khawatir apakah skrip akan sesuai standar.

Hal lain yang dia temukan tentang produksi anime adalah tingginya antusiasme animasi yang bisa dia rasakan pada semua orang yang mengerjakannya. Meskipun set produksi live-action juga dipenuhi oleh orang-orang yang sangat bersemangat, ia juga melihat banyak orang yang datang dan pergi karena mereka memiliki panggilan yang berbeda. Beberapa orang ada di TV karena mereka adalah selebriti di bidang yang berbeda, yang lain mendapat pekerjaan dari biro TV dan kebetulan ditugaskan di set produksi, dan sebagainya.

Kosawa mengakhiri wawancara dengan menceritakan pengalamannya di Anime Expo di Los Angeles tahun lalu. Dia melihat orang-orang bertemu desainer karakter anime Yoshiyuki Sadamoto dan menangis. “Itu membuat saya mengerti pada tingkat mendalam betapa banyak orang di seluruh dunia telah diselamatkan oleh anime,” katanya. Pengalaman itu membuatnya berpikir tentang bagaimana ia bisa menjangkau audiens global dengan cara yang serupa melalui pekerjaan live-action-nya.

Sumber: ANN

The post Penulis Great Pretender Jelaskan Perbedaan Penulisan Antara Live-action dan Anime appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Film Kouya no Kotobuki Hokutai Kanzenhan Merapat September 2020

$
0
0

Situs resmi adaptasi film kompilasi anime Kouya no Kotobuki Hokutai Kanzenhan” mempublikasi informasi terbaru terkait penayangannya. Film kompilasi ini dijadwalkan pemutarannya di Jepang pada 11 September 2020. Sebuah visual terbaru juga diperlihatkan dan video promosi terbaru juga sudah dipublikasi.

Video promosi terbaru:

Sinopsis Kouya no Kotobuki Hokutai:

Di tanah gersang, orang-orang saling menukar barang demi bertahan hidup. Barang-barang tersebut dikirim menggunakan zeppelin besar yang dibawa oleh pilot skuadron pesawat tempur untuk bertahan melawan pembajakan di udara dan serta membawa pesawat bermesin tunggal. Salah satu skuadron ini adalah Kotobuki Skuadron, tim yang beranggotakan enam gadis; Kylie, Emma, Kate, Reona, Zara dan Chika.

Seiyuu yang hadir beserta peran mereka adalah (dari kiri atas ke kanan bawah):

  • Sayumi Suzushiro sebagai Kirie
  • Eri Yukimura sebagai Enma
  • Sayaka Nakaya sebagai Kate
  • Asami Seto sebagai Leona
  • Hibiku Yamamura sebagai Zara
  • Miyu Tomita sebagai Chika

Seiyuu untuk karakter pendukung diantaranya:

  • Aoi Koga sebagai Betti
  • Nao Touyama sebagai Ririko
  • Akiko Yajima sebagai Madame Loulou
  • Misaki Yoshioka sebagai Anna
  • Youji Ueda sebagai Johnny
  • Miyuri Shimabukuro sebagai Addie
  • Natsumi Kawaida sebagai Cindi
  • Miho Okasaki sebagai Maria
  • Rumi Ookubo sebagai Natsuo
  • (Mendiang) Keiji Fujiwara sebagai Saneatsu

Mizushima Tsutomu (Girls und Panzer) bertugas sebagai sutradara dan sutradara suara untuk anime, dengan Yokote Michiko (Prison School) sebagai penulis skrip seri. Hiroyuki Kanbe (OreImo) adalah asisten sutradara. Hidari (Vividred Operation) menggambar desain karakter, dan Shou Sugai mengadaptasi desain tersebut untuk anime. Shigeyuki Ninomiya melakukan pengawasan unsur militer, sementara Tetsuya Nakano, Hideyuki Kikuchi, dan Jiro Tokihama bertanggung jawab atas setting militer. Digital Frontier (Gantz O) bertugas dalam produksi, sementara GEMBA (Berserk) memproduksi animasi. Wao World menangani produksi animasi kunci.

Sumber: Kouya no Kotobuki Hikoutai

The post Film Kouya no Kotobuki Hokutai Kanzenhan Merapat September 2020 appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Trailer Utama Film Eiga Given Akhirnya Diperlihatkan

$
0
0

Melalui situs resmi adaptasi film anime dari manga karya Natsuki Kizu, Eiga Given” dipublikasi video promosi kedua atau trailer-nya. Di dalam trailer ini juga diperdengarkan lagu tema berjudul “This Theme Song Only For Us“. Film dari manga BL ini akan mulai diputar di bioskop di Jepang pada 22 Agustus 2020 dengan durasi 59 menit.

Film Eiga Given merupakan sekuel dari serial televisi yang tayang pada bulan Juli lalu di blok program Fuji TV, Noitamina. Serial televisinya berfokus pada gitaris Ritsuka Uenoyama dan teman SMA-nya, Mafuyu Sato. Sementara itu untuk filmnya akan berfokus pada percintaan antara bassist Haruki Nakayama, drummer Akihiko Kaji, dan mantan pacar Akihiko yang bernama Ugetsu Murata.

Label Blue Lynx milik Fuji TV menjadi produser filmnya. Seri televisinya berfokus pada siswa bernama Ritsuka dan Mafuyu, tapi filmnya nanti akan berfokus pada anggota band yang dewasa seperti Haruki, Akihiko, dan Ugetsu.

Seiyuu yang hadir diantaranya:

  • Shougo Yano sebagai Mafuyu Satou
  • Yuuma Uchida sebagai Ritsuka Uenoyama
  • Masatomo Nakazawa sebagai Haruki Nakayama
  • Takuya Eguchi sebagai Akihiko Kaji
  • Shintarou Asanuma sebagai Ugetsu Murata
  • Fumiya Imai sebagai Hiiragi Kashima
  • Yuu Shimamura sebagai Yayou Uenoyama
  • Yuuki Shin sebagia Yuki Yoshida
  • Ayaka Asai sebagai Ayano Kasai
  • Taito Ban sebagai Shizusumi Yagi

Hikaru Yamaguchi (Osomatsu-san) kembali menjadi sutradara film di studio Lerche. Yukino Ayana (BanG Dream!) kembali akan menulis skrip cerita, dan Mina Osawa menjadi desainer karakternya. Hiroki Kikuta dan Michiru masing-masing kembali menata suara dan komposisi musiknya.

Manga Given diluncurkan Natsuki Kizu di majalah Cheri+ milik Shinshokan. Shinshokan sendiri telah menerbitkan volume ke-5nya pada 1 April 2019. Label BL milik Viz Media, SuBLime telah memiliki lisensi manga ini untuk bahasa Inggris, dan volume pertamanya diterbitkan pada 11 Februari 2020.

Sumber: Eiga Given

The post Trailer Utama Film Eiga Given Akhirnya Diperlihatkan appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Sempat Ditunda, Jadwal Baru Skate Leading☆Stars Diungkap

$
0
0

Staf adaptasi anime orisinal “Skate Leading☆Stars” umumkan jadwal terbaru penayangan anime-nya. Serial ini seharusnya tayang pada musim panas ini, dan staf memastikan penayangannya pada Januari 2021. Mereka juga memohon maaf atas penundaan penayangan ini.

Serial orisinal ini menceritakan siswa sekolah menengah atas dalam kompetisi grup skating bernama “Skate Leading”. Seiyuu yang turun dalam proyek ini diantaranya:

  • Yuuma Uchida sebagai Maeshima Kensei
  • Makoto Furukawa sebagai Sasugai Hayato
  • Hiroshi Kamiya sebagai Reo Shinozaki
  • Yuuki Ono sebagai Taiga Himuro
  • Yuichirou Umehara sebagai Izumi Himekawa
  • Tomoaki Maeno sebagai Itsuki Kiriyama
  • Souma Saitou sebagai Noa Kuonji
  • Shouya Chiba sebagai Souta Jounouchi
  • Satoshi Hino sebagai Joutarou Terauchi
  • Reo Tsuchida sebagai Akimitsu Mochizuki
  • Natsuki Hanae sebagai Yukimitsu Mochizuki
  • Kenji Nojima sebagai Susumu Ishikawa
  • Kaitou Takeda sebagai Toranosuke Kurayoshi
  • Hirofumi Nojima sebagai Hajime Ishikawa
  • Gen Satou sebagai Tomoyuki Kubota

Gorou Taniguchi mengisi peran kepala sutradara, sementara Toshinori Fukushima menjadi sutradara animasinya. Yana Toboso (Kuroshitsuji) akan menjadi desainer karakter orisinalnya. Sementara itu, Youko Itou (Love Stage!!!) menjadi desainer karakter untuk animasinya. Noboru Kimura (Gundam Build Divers) berperan sebagai penyusun komposisi serial sekaligus penulis skrip skenarionya. Yasuhiro Okumura (DanMachi) berperan sebagai penata seni, dan Jin Aketagawa (Yagate Kimi ni Naru) menjadi penggubah musiknya. J.C. Staff menjadi penggarap animasinya.

Takao Sakuma akan bawakan lagu tema pembuka yang berjudul “Chase the Core“. Lagu ini juga alami penundaan perilisan dan jadwal rilis terbarunya adalah 13 Januari 2021. Lagu tema penutupnya belum diungkap hingga kini.

Adaptasi manga Skate Leading☆Stars diluncurkan pada terbitan April dari majalah G Fantasy milik Square Enix. Chiaki Nagaoka (Hakata Tonkotsu Ramens) menjadi penulis skrip ceritanya dan Sumika Sumio yang menggambar manga-nya.

Sumber: Skate Leading☆Stars

The post Sempat Ditunda, Jadwal Baru Skate Leading☆Stars Diungkap appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Yumi Hara, Seiyuu Lilith dari Trinity Seven Umumkan Kelahiran Buah Hati

$
0
0

Berita baik datang dari dunia seiyuu pada hari ini. Melalui akun Instagram dan blog Ameblo miliknya, seiyuu Yumi Hara umumkan kelahiran anak pertamanya. Ia juga mengungkap bahwa ia melahirkan seorang bayi laki-laki. Sebelumnya seiyuu dari Osaka ini resmi umumkan pernikahannya pada September 2019.

View this post on Instagram

 突然ですが、ご報告があります✨   先日、第一子となる男の子を出産しました。   このご時世なので、妊娠中に不安な気持ちになることもありましたが、無事に我が子に会えて本当に幸せです。   あらゆることが初めてなので、毎日アワアワすることばかりですが、大事な我が子をしっかりと育てられるように頑張ります!!   そして、妊娠中から産後にかけて、お仕事でお世話になっている関係者の皆さま&事務所の皆さんには、収録の際のコロナの感染対策や産前産後のスケジュール面などで沢山配慮をしていただき、本当に感謝しています。    皆さま、本当にありがとうございます。   母親業とお仕事、しっかりと両立していけるよう、頑張ります😊    原由実

A post shared by 原 由実 (@yumi_hara.0121) on

Yumi Hara juga mengungkap bahwa prosedur persalinannya berjalan lancar hingga selesai. Ia sangat berterima kasih kepada para staf agensi Arts Vision yang terus mendukungnya. Yumi juga berharap dapat menyeimbangkan karirnya dengan peran barunya sebagai seorang ibu.

Yumi Hara adalah seorang seiyuu sekaligus penyanyi yang lahir pada 21 Januari 1985 di Prefektur Osaka. Setelah lulus dari SMA, ia sempat bekerja di kantor pos milik Japan Post sambil belajar di sekolah akting dan narator. Setelah resmi keluar dari pekerjaannya di Osaka, ia kemudian pindah ke Tokyo. Ia berteman dekat dengan seiyuu Ryoko Hikita (Ryoko Hamada). Keduanya berasal dari kota yang sama dan juga satu sekolah saat masih SMA.

Debutnya sebagai seiyuu dimulai sebagai Takane Shijou dari seri THE iDOLM@STER pada tahun 2008. Kemudian ia mengisi karakter Yumi dari seri Senran Kagura dan menanyikan lagu pembuka game Senran Kagura: Estival Versus. Dalam anime, ia pertama kali mengisi suara karakter minor seorang guru dan Kagura Shijuuin dari seri IS: Infinite Stratos pada tahun 2011. Peran utama pertamanya adalah kembali mengisi karakter Takane Shijou untuk anime The iDOLM@STER.

Karakter lain yang ia perankan diantaranya Albedo (Overlord), Lilith Asami (Trinity Seven), Marielle (Log Horizon), Almaria (Ange Vierge), Aleksandra Ivanovna Pokryshkin (Brave Witches), Jun Takahashi (Ramen Daisuki Koizumi-san), Yuuko Kanoe (Tasogare Otome x Amnesia), Atui (Utawarerumono: Itsuwari no Kamen), Alicia Cristela (Isekai Maou to Shoukan Shoujo no Dorei Majutsu) dan masih banyak lagi.

Selamat atas momongan barunya, Yumi dan suaminya!

Sumber: Ameblo, Instagram

The post Yumi Hara, Seiyuu Lilith dari Trinity Seven Umumkan Kelahiran Buah Hati appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Kingdom Kembali Istirahatkan Manga Hingga 6 Agustus

$
0
0

Edisi gabungan ke-33 dan ke-34 dari Weekly Young Jump milik Shueisha telah mengumumkan bahwa manga Kingdom” karya Yasuhisa Hara akan kembali memasuki fase istirahat dan akan kembali terbit pada edisi 6 Agustus.

Sebelumnya seri ini juga masuk fase istirahat untuk perencanaan cerita setelah tamatnya Arc Invasi Zhao.

Saat ini penayangan season ketiga anime juga ditunda. Komite menjelaskan bahwa produksi telah berjalan dengan waktu yang ditentukan, tetapi pernyataan darurat pemerintah terhadap penyakit coronavirus baru (COVID-19) sangat memengaruhi jadwal produksi.

Kingdom menceritakan tentang sejarah Perang Penyatuan Qin dari perspektif Shin, seorang budak yang mendapat kesempatan untuk meningkatkan derajatnya setelah berhasil menolong pemuda yang kelak akan tumbuh menjadi Qin Shi Huang. Lewat perang, dirinya yang memulai karirnya sebagai prajurit rendahan berambisi untuk menjadi Jenderal Terhebat di Kolong Langit.

Manga terbit di majalah Weekly Young Jump Shueisha pada tahun 2006. Shueisha menerbitkan volume ke-55 pada 19 Agustus, dan akan menerbitkan volume ke-56 pada 19 November. Hara mengatakan ia sedang mempertimbangkan untuk menulis hingga 100 volume. Adaptasi anime televisi sebelumnya ditayangkan pada tahun 2012, dan musim kedua ditayangkan pada tahun 2013.

Manga juga mendapat adaptasi film oleh Shinsuke Satō yang dibuka di Jepang pada 19 April.

Sumber: ANN

The post Kingdom Kembali Istirahatkan Manga Hingga 6 Agustus appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


1st Place Meminta Maaf Atas Figure IA & ONE yang Tidak Sesuai Standar

$
0
0

IA dan ONE, dua karakter Voice synthesizer terkenal; telah merayakan hari jadi kedelapan dan kelima masing-masing. 1st Place selaku perusahaan manajemen kedua karakter tersebut telah membuka pemesanan untuk figure kedua karakter pada Januari lalu.

Tiap figure diberikan harga 35.000 Yen (4,8 juta Rupiah) dan dibuat berdasarkan konsep di atas. Hanya saja dari figure yang akhirnya tiba pada para pembeli nampaknya barang sangat tidak sesuai standar harganya.

Selain berbagai komplain seperti kualitas bahan yang murahan dan pewarnaan yang buruk, salah satu pembeli juga sebenarnya curiga kenapa tidak ada figure prototype yang diumumkan sebelum produk dikirim. 1st Place sendiri meminta maaf atas rendahnya kualitas produk ini dan berjanji kesalahan yang sama tidak akan terulang lagii. Tentu saja perusahaan menerima retur barang.

Hanya saja saya tidak akan kaget kalau beberapa pembeli tetap menyimpan figure ini untuk “artifak sejarah”

Sumber: 1st Place

The post 1st Place Meminta Maaf Atas Figure IA & ONE yang Tidak Sesuai Standar appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Tales of Crestoria Resmi Rilis Secara Global

$
0
0

Bandai Namco telah resmi merilis “Tales of Crestoria”, yang sudah bisa diundah pada iOS dan Android untuk wilayah global. Untuk merayakan pembukaan ini, semua pemain mendapatkan 20 roll gratis, pilihan SSR/SR, dan berbagai material.

Seiyuu yang akan hadir adalah:

  • Kōhei Amasaki sebagai Kanata Hjuger
  • Yui Ishikawa sebagai Misella
  • Yūma Uchida sebagai Vicious
  • Tatsuhisa Suzuki sebagai Aegis Alver
  • Ayane Sakura sebagai Yuna Azetta
  • Hiroki Yasumoto sebagai Orwin Granberg
  • Aoi Yūki sebagai Machina
  • Ai Nonaka sebagai Kasque

Game awalnya akan rilis dengan bahasa Jepang dan Inggris tahun lalu, tetapi Bandai Namco Entertainment mengumumkan pada Oktober bahwa mereka menunda rilis sampai setelah 2019. Sebagai bagian dari penundaan, Bandai Namco Entertainment menambahkan voiceover (khusus Jepang) ke cerita utama game, dan juga menambahkan cut-in yang diilustrasikan secara khusus dan “berbagai peningkatan lainnya.”

Wit Studio menangani animasi, dan Jun Kumagai bertanggung jawab atas garis besar cerita. Desainer karakter termasuk Kosuke Fujishima, Mutsumi Inomata, Miyuki Kobayashi, dan Daigo Okumura. Yasutaka Nakata dan Kamikaze Douga bertanggung jawab atas visual karakter utama dan video konsep yang diungkapkan sebelumnya.

Tema dari game adalah “dosa,” dan karakter utama dibebani dengan dosa untuk melindungi seseorang yang berharga baginya

Sumber: Gematsu

The post Tales of Crestoria Resmi Rilis Secara Global appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Mengungkapkan Kisah Cinta Fantasi, Dyolow Rilis Album Original Twisted Love

$
0
0

Memiliki seorang kekasih fantasi sudah menjadi hal yang umum bagi kebanyakan orang. Banyak cara untuk mengungkapkan rasa cinta orang terhadap seorang kekasih fanstasi tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Namun bagi salah satu seorang anggota Vibetronic, Dyolow, Mengungkapkan rasa cintanya dengan membuat sebuah album original berjudul Twisted Love.

Album Twisted Love merupakan album original kedua Dyolow, berisi ungkapan seorang lelaki yang tenggelam terhadap kekasih fantasi nya. Dengan varian genre yang bermacam – macam, album ini menyampaikan suasana hati yang berbeda – beda. Di dalam album ini, terdapat satu lagu jepang hasil kolaborasi dengan seorang penyanyi, Gaby berjudul Hitotsu Negai. Menurut Dyolow, album ini merupakan sebuah achievement atas kisah cinta yang ia tuliskan selama bertahun – tahun sampai sekarang. Album bisa kamu akses dan kamu dengarkan di : https://vibetronic.id/album/twisted-love

TENTANG DYOLOW

Dyolow, merupakan seorang content creator berbasis Music & Visual dengan persona “OwO” yang menjadi ciri khas nya. Ia berfokus memproduksi lagu EDM dengan sejumlah genre yaitu Future Bass, Trap, House, serta Pop.

Dyolow merupakan anggota Vibetronic sejak tahun 2018, dan sampai sekarang masih tetap aktif membuat content di Youtube, Instagram, dan Facebook. Sebelumnya ia juga pernah merilis album pertamanya yaitu Lonely Adventure yang menceritakan petualangan sendiri pertamanya.

TENTANG VIBETRONIC

Dibentuk pada tahun 2016, Vibetronic merupakan lingkarya produser musik serta DJ (Disc Jockey) yang berbasis di kota Surabaya, provinsi Jawa Timur. Lingkarya Vibetronic menghadirkan nuansa musik EDM (Electronic Dance Music) yang menarik dan kuat bagi kawula muda penggemar Jejepangan di Indonesia.

Lingkarya Vibetronic menghadirkan sejumlah genre EDM dalam produksinya. Genre-genre tersebut antara lain ialah: Bass, Trance, House, Dubstep, DnB, Trap, Psy, serta UK Hardcore.

Sejak dibentuk pada 4 tahun lalu, lingkarya musik Vibetronic setidaknya telah memproduksi 5 buah album termasuk album kolaborasi, 3 buah singles, dan 2 bentuk kolaboratif lainnya. Vibetronic sendiri juga telah membawakan kebahagiaan bagi semua penggemar musik EDM maupun Jejepangan di berbagai event, salah satunya adalah Comic Frontier 14 2020 Jakarta, ExGCON 2019 Jakarta, Daisuki Wibu Party 2019 Malang, dan Ennichisai 10 2019 Jakarta.

Untuk informasi lebih lanjut terkait rilis pers ini, anda dapat menghubungi kontak berikut:

Janitra Gustave – Representative Manager Lingkarya Musik Vibetronic

+62 813 3368 5340

contact.admin@vibetronic.id

www.vibetronic.id

The post Mengungkapkan Kisah Cinta Fantasi, Dyolow Rilis Album Original Twisted Love appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

[Flashback Friday] Ga-Rei: Zero

$
0
0

Selamat datang kembali di rubrik Flashback Friday! Sesuai dengan judul utama, kita akan membahas serial “Ga-Rei: Zero“. Serial anime yang cukup populer di akhir dekade 2000-an dan manga sekuelnya juga berjalan di dekade yang sama. Langsung saja kita membahas serial satu ini!

Ga-rei: Zero” merupakan adaptasi anime yang berperan sebagai sebagai prekuel dari manga karya Hajime Segawa, “Ga-Rei“. Manga ini diluncurkan Segawa pada 26 Oktober 2005 di majalah Monthly Shounen Ace. Serialisasinya kemudian tamat pada 26 Januari 2010. Kadokawa Shoten menerbitkan volume pertamanya pada 26 Mei 2006. Volume terakhir atau ke-12nya diterbitkan pada 26 Juli 2010.

Adaptasi anime Ga-rei: Zero” ditayangkan pada musim semi tahun 2008 dengan jumlah 12 episode. Studio AIC Spirits dan Asread berperan sebagai penggarap animasinya. Ei Aoki (Re:Creators) berperan sebagai sutradara dan Katsuhiko Takayama (Boku no Pico) menjadi penyusun skrip serialnya.

Sinopsis

Di Jepang, terdapat lembaga pemerintah yang dikenal dengan Divisi Penanganan Bencana Supranatural (SDCD), yang bertugas untuk melindungi warga dari makhluk yang tak terlihat. Mereka dapat membasmi monster-monster tersebut secara cepat dan tanpa perlu memperingatkan pemegang kewenangan publik. Namun saat ini, mereka berhadapan dengan tantangan berbeda: Pengkhianatan dari rekannya sendiri.

Setelah kematian dari ibunya beberapa tahun silam, Kagura Tsuchimiya diasuh oleh keluarga Isayama dan membangun ikatan saudara dengan anak keluarga tersebut, Yomi. Keduanya tak bisa dipisahkan, dan bersama mereka bekerja untuk SDCD sebagai pengusir setan berkekuatan tinggi. Akan tetapi, stres dan konsekuensi dari tugas suci mereka makin membebani keduanya, dan politik keluarga turut serta dalam masalah ini, Kagura dan Yomi mulai perlahan berpisah. Satu diantaranya tumbuh sesuai perannya sebagai pengusir setan, dan satunya lagi jatuh ke jalan kegelapan yang darinya mungkin tak ada lagi pembalasan….

Baca juga: [Flashback Friday] Sekirei

Karakter

Yomi Isayama (CV: Kaoru Mizuhara)

Perempuan yang merupakan anak angkat dari keluarga Isayama. Yomi sudah kehilangan orang tua kandungnya sejak kecil karena dibunuh oleh hantu, dan kemudian diasuh oleh Isayama Naraku. Dari sang bapak angkat, ia diwarisi sebuah pedang Shishio yang memiliki jelmaan binatang spiritual bernama Ranguren. Awalnya ia adalah anggota dari SDCD, namun kemudian ia membelot karena stres berkepanjangan akibat dari berbagai ketidakberuntungan yang dialaminya. IIa menjadi orang kedua yang terjerumus dalam sesshouseki, batu kematian yang dapat memberikan kekuatan namun juga memakan dirinya secara perlahan.

Karena saya anggap spoiler, ada bagian berwarna putih di paragraf di atas yang bisa kalian highlight. Peringatan bagi kalian yang belum menonton anime-nya.

Kagura Tsuchimiya (CV: Minori Chihara)

Gadis berusia 12 tahun yang merupakan satu-satunya anak dari pemegang Byakuei, Garaku Tsuchimiya. Setelah ibunya meninggal, ia tinggal sementara dengan Yomi di kediaman Isayama. Kagura awalnya gadis yang kaku dan tertutup, namun berkat Yomi ia dapat lebih terbuka dengan orang lain. Senjata yang ia gunakan dalam menjalankan misi bersama SDCD adalah pedang Michael 12 (kemudian berganti ke Michael 13).

Noriyuki Izuna (CV: Shinya Takahashi)

Tunangan yang kemudian menjadi mantan dari Yomi. Izuna juga merupakan bagian dari SDCD dan kemampuan yang ia miliki adalah Kudagitsune, kekuatan roh serigala. Lelaki pengecut menurut Yomi ini juga dikenal dengan kemesuman dan peran playboy-nya. Meskipun sudah tak lagi berhubungan dengan Yomi, ia masih mencintainya hingga akhir serial.

Mei Isayama (CV: Ryouko Tanaka)

Sepupu tertua dari Yomi yang juga seorang pengusir setan. Tak seperti yang lainnya, Mei bergerak secara lepas dan tidak dalam naungan agensi apapun. Setelah Yomi ditetapkan sebagai suksesor kepala keluarga Isayama, Mei merasa iri terhadap sosok Yomi walau ia tak menunjukannya secara verbal. Mei menjadi karakter pertama yang terkena manipulasi Mitogawa dengan menggunakan kekuatan sesshouseki atau batu pembunuh dalam mitologi Jepang.

Kazuhiro Mitogawa (CV: Megumi Matsumoto)

Bocah berambut silver yang menjadi penyebab rangkaian peristiwa supranatural Tokyo dalam serial Ga-Rei. Mitogawa adalah salah satu pion dari Tamamo, suksesor dari monster Kyuubi. Mitogawa memiliki kemampuan manipulasi dan pengendalian roh di dalam tubuh manusia. Ia juga yang sering menanam sesshouseki ke manusia yang ia anggap pantas menggunakannya, seperti Mei dan Yomi.

Masih ada banyak karakter yang hadir dalam adaptasi anime Ga-Rei: Zero” dan tentunya tak semuanya bisa saya jelaskan secara lebih seperti karakter-karakter di atas. Apalagi setiap perannya memiliki andil dalam cerita dalam anime ini, walau hanya sebagai karakter pendukung.

Baca juga: [Flashback Friday] Maoyuu Maou Yuusha

Impresi

Ga-Rei: Zero” menjadi salah satu adaptasi yang memaksa orang untuk menonton episode pertama tanpa memikirkan apakah ini berhubungan dengan manga Ga-Rei“. Mengapa? Karena stafnya sendiri mengumumkan sebelum episode pertamanya tayang bahwa adaptasi ini menggunakan cerita orisinal namun memiliki setting yang sama dengan manga Ga-Rei. Ternyata oh ternyata, di episode kedua anime-nya diungkap bahwa adaptasi ini merupakan prekuel dari manga tersebut.

Hal yang paling saya kagumi dari adaptasi prekuel ini adalah impresi yang dilontarkan oleh para penontonnya. Mengutip dari salah satu pengguna Futaba Channel atau yang biasa disebut 2chan, “Pornografi terbaik yang pernah diproduksi oleh AIC Spirits dan Asread adalah Ga-Rei: Zero. Serial ini membuatmu merasa menjadi orang yang paling buruk terhadap Yomi, dan perasaan itu makin adiktif di setiap episodenya”. Seperti yang disebut, saya juga ikut merasa bersalah karena menonton ini hingga habis, demi melihat pembalasan kebencian dari diri Yomi sendiri.

Untuk ukuran anime tahun 2008, kualitas animasinya dapat saya katakan top notch. Skenario dari adaptasi ini juga dapat saya bandingkan dengan serial “Ef – Tale Memories“, yang keduanya juga disusun oleh Katsuhiko Takayama. Takayama yang juga menjadi bagian dari Writers Guild of Japan, memang sudah meninggalkan banyak penyusunan serial anime yang rapi, fleksibel, dan cukup sering memancing komentar keras penggemar, apalagi saat menangani proyek “Aldnoah Zero“. Dalam proyek “Ga-rei: Zero“, bersama sang sutradara Ei Aoki, keduanya saya pikir melakukan hal yang terbaik. Mungkin yang paling mengagetkan adalah dua episode pertamanya yang penuh darah dan daging manusia.

Kembali ke hal penting bernama prekuel. Jika kalian bingung cerita ini berakhir seperti itu saja, dan muncul pertanyaan:

  • Apakah Yomi benar-benar hilang?
  • Siapakah karakter terbaru yang muncul di akhir episode?
  • Apakah Mitogawa dibiarkan lepas begitu saja?
  • Apa kabar juga dengan SDCD? Masih bergerakkah mereka di bawah Kementerian Lingkungan Hidup?
  • Bagaimana nasib keluarga Isayama?

Silahkan baca manga Ga-Rei” yang sudah tamat sejak tahun 2010. Saya menyarankan kalian menonton anime ini dulu sebelum membacanya ya! Saya tak memaksa tentunya.

Baca juga: [Flashback Friday] Dantalian no Shoka

Untuk edisi berikutnya, saya tidak akan membongkar judulnya disini. Namun kalian bisa menebak-nebak petunjuk yang saya berikan. Petunjuk yang saya berikan diantaranya:

  • feel.
  • Hiroko Taguchi
  • Sphere
  • Borderline

Semoga kalian menebak petunjuk ini dengan tepat, dan tentunya nantikan rubrik ini di setiap hari Jum’at!

The post [Flashback Friday] Ga-Rei: Zero appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

[Husbando Friday] Bakugou Katsuki

$
0
0

Apa jadinya kalau tabung gas dikasih nyawa? Yah, kurang lebih bakal seperti ini. Santai girls, saya cuma bercanda kok. Justru hal tersebut merupakan pujian saya terhadap karakter menarik yang satu ini. Seberapa menarik Kacchan menurut pandangan saya? Yuk simak rubriknya.

Kembali bersama saya dengan rubrik yang (sayangnya) tidak terlalu sering diperhatikan. Dalam kesempatan kali ini, kita bahas seorang “Charismatic Bad BoiBakugou “Kacchan” Katsuki dari Boku no Hero Academia. Jujur, saya sendiri kesulitan dalam menulis rubrik edisi ini. Karena diperlukan riset yang cukup, dan mendalami bagaimana sudut pandang para cewek. Terutama yang menggilai Kacchan.

Sebelum masuk ke sifat & karakteristiknya, saya tidak mau bohong dan mengakui kalau Kacchan memiliki rupa yang cukup bisa bikin cewek tertarik. Untuk seorang “Bad Boi”, penampilan muka Kacchan tergolong bersih, dengan rambut jabrik berdiri layaknya habis kesetrum.

Ditambah juga dia memiliki bodytype yang hanya bisa dimiliki dari rajin berlatih. Tentunya, Kacchan melatih badannya bukan hanya untuk pamer. Namun juga untuk mengimbangi manuver dari Quirk-nya yang menuntut dia untuk bisa bergerak lincah, sambil melempar ledakan yang kuat terhadap musuhnya. Yang saya bayangkan, misal dipraktekkan di dunia nyata bisa bikin badan rontok kalau belum terbiasa.

Begitulah pendapat singkat soal penampilan Kacchan, namun bagaimana dengan sifat & wataknya yang bikin Kacchan dicintai? Berikut penjelasan soal karakteristiknya:

+ Bad boy is better than good boy

Menurut riset, ada beberapa faktor yang membuat cewek lebih tertarik terhadap tipe Bad Boy seperti Kacchan. Salah satu faktor utamanya adalah karena Kacchan cenderung cukup agresif.

Baik dalam tutur kata, sikap, maupun wataknya Kacchan. Seolah seperti bakal selalu mendengar kata “Ape lu?!” yang keluar dari sekujur tubuhnya, tanpa Kacchan perlu berkata-kata. Namun justru karena aura agresif itulah, kita akan selalu merasa terlindungi. Dengan catatan : yang penting kamu jadi temannya, kalau jadi musuhnya sudah gosong kamu.

+ Egotistic but Good Leader

Kamu mau Kacchan menuruti komando orang lain? Mimpi aja kali. Yang ada dia bakal bikin sendiri tim yang nurut akan perintahnya. Ego-nya Kacchan sudah dikenal sebagai yang tertinggi diantara siswa lainnya. Meski begitu, Kacchan juga memiliki skill kepemimpinan yang sangat mumpuni.

Yah, meski “bawahannya” bakal bertanya-tanya soal sikap & keputusan Kacchan yang cenderung nekat, namun pada akhirnya tim yang dipimpin Kacchan bakal selalu sukses dan mencapai tujuannya kok. Yang penting nurut sama Kacchan wae lah ya!

+ Menurut lu gue bego?! Hah?!

“Bad boy” gitu-gitu ranking 3 di kelas

Umumnya Bad Boy selalu identik dengan tidak peduli dengan pelajaran, kurang pintar secara akademis, maupun mendapat nilai jeblok. Namun itu semua tidak berlaku bagi Bakugou. Karena dia pintar dalam semua hal tersebut.

jago di dapur juga loh

Tidak hanya itu, Kacchan juga sangat cerdas dalam pertempuran. Kacchan memiliki insting dan pengamatan yang cukup tajam. Dia bisa menganalisa kelemahan musuh, dan memanfaatkan celah tersebut untuk menghabisi musuhnya. Ya… itu semua dengan konsekuensi, seperti …

– Sulit diajak kerjasama

Seperti yang sudah disampaikan pada poin diatas, egonya Kacchan itu legendaris. Jangan harap Kacchan mau nurut dan ikutin skenariomu, yang ada kamu yang bakal disuruh ngikutin kemauan dia.

Hal ini seringkali merepotkan tim Hero dan teman-temannya yang berusaha untuk mendekat sama Kacchan. Dan ngomong-ngomong soal mendekati…

– Susah dideketin

bakugou

Apalagi ini ya, udah jelas-jelas Bakugou memiliki aura yang keluar dari sekujuran tubuhnya. Aura tersebut seolah ngomong “Ape lu?!” selama 24 jam x 7 hari. Bikin banyak orang mikir berkali-kali buat deketin Kacchan.

Bahkan Kirishima Eijiro, satu-satunya orang yang bisa kita anggap sebagai sohibnya pun memiliki kesulitan yang sama buat bisa berteman dengannya. Duh Kacchan, kenapa semakin kamu terlihat galak itu semakin menarik buat dideketin ya?

– Ngegas teroos!

bakugou

Poin ini menegaskan kalimat pembuka saya soal “tabung gas dikasih nyawa”. Kacchan kalau ngomong hampir ga pernah chill. Bawaannya selalu ngegas, bikin orang-orang di sekitarnya mikir “ini anak kenapa sih?”

bakugousama emaknya sendiri aja ngegas

Tapi justru mungkin disitulah poin charmingnya Bakugou (?). Coba kalau Kacchan ngomongnya nyantai, mungkin bakal beda banget dan bikin karakternya jadi boring.

Yah, meski saya jujur kasihan sama pengisi suaranya sih, gila itu pita suara digas terus-terusan.

Bonus: Jodohan sama Ochako ya pls

bakugou

Source for last pict : Twitter

The post [Husbando Friday] Bakugou Katsuki appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Viewing all 16409 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>