Saya benar-benar tidak menyangka saya akan membahas wanita yang satu ini lebih dulu dari cinta pada pandangan pertama saya di seri Hibike! Euphonium, Kousaka Reina. Karena pada awalnya saya menganggap dia hanyalah pemeran utama yang terlihat membosankan dan pasif, namun pendapat itu tertepis langsung saat saya akhirnya selesai marathon kedua season-nya sekaligus. Ya, mari kita bahas Oumae Kumiko yang imut di bawah ini.
Kumiko adalah seorang gadis SMA yang terlihat plain dan sedikit pendiam, dia juga sepertinya jarang menampakkan ekspresinya karena dia jarang melepas topeng poker face miliknya kecuali di antara teman atau orang-orang terdekatnya. Kumiko juga terkesan pedas dan ketus at first glance, apalagi kalau kamu pernah terlibat masalah dengannya. Baik kakaknya dan teman masa kecilnya Shuichi merasakan apa rasanya diketuskan oleh Kumiko, but I assure you, deep down inside she’s a good girl.
Kenapa saya memilih gadis manis yang satu ini untuk menjadi waifu lebih dulu dari Reina yang seharusnya lebih saya kagumi mungkin dapat kamu mengerti setelah pembahasan-pembahasan di bawah ini:
+ Manis manis pahit
Kalau Reina adalah sebuah seorang cool beauty yang susah didekati, Kumiko adalah seorang gadis manis yang sepertinya bisa didekati, tapi kamu harus siap terkena pahit manisnya lirikan maut Kumiko. Sebenarnya saya sendiri tidak pernah melihat reaksi ketus Kumiko kepada teman-teman pria yang ada di dalam klub, namun reaksi yang diberikannya kepada Shuichi membangkitkan sisi maso dalam diri saya. Bukannya membuat semangat hilang, saya malah ingin lebih mengejarnya lagi. It’s true about what they say, obat yang baik itu pahit di mulut.
Penampilan Kumiko pun juga manis, rambut pendeknya yang agak mengembang pada awalnya saya kira menghambat pesona dia sebagai wanita, namun lama-lama kok terlihat manis juga. Bahkan gaya rambut tersebut jadi salah satu strong point-nya. Tidak perlu ditanya, dia juga sangat cantik bila mengubah gaya rambutnya menjadi ponytail.
Pada awalnya, saya masih lebih tertarik dengan Reina, dan alasan saya menonton Hibike! Euphonium sepenuhnya bersandar kepada eksistensi Reina seorang. Namun setelah melihat penampilan Kumiko, bagaimana dia caring kepada teman-temannya, memberikan segalanya untuk klub dan kompetisi nasional, air mata dan tawanya, entah kenapa Kumiko jadi sangat menarik di mata saya.
+ Mau mendengarkan masalahmu
Apakah kamu punya masalah yang ingin kamu bagi-bagi kepada orang lain tanpa mereka men-judge dirimu? Kumiko adalah orang yang tepat bila kamu ingin curhat. Kumiko adalah seorang pendengar yang baik dan dapat menerima setiap orang walaupun mereka memiliki kelemahan-kelemahan tertentu. Dengan sifat itupun juga kenapa Kumiko bisa berteman dengan siapa saja di dalam klub.
Tapi Kumiko juga punya kebiasaan keceplosan hal-hal yang seharusnya dikatakan dalam pikirannya. Saat kebiasaan itu keluar, berharap saja bukan rahasiamu yang dibuka olehnya.
+ Pekerja keras
Saat menemukan tujuan atau hal yang harus dilakukannya, Kumiko akan berubah dari pribadi yang sepertinya cuek ke seseorang yang mau bekerja keras untuk mencapai tujuannya. Saat Taki-sensei memilihnya sebagai salah satu pemain euphonium yang akan tampil di kompetisi nasional, dia berlatih baik di sekolah maupun di rumah supaya bisa memenuhi ekspektasi sang pembimbing. Dia juga berusaha sangat keras supaya permainannya bisa mengimbangi permainan Asuka-senpai.
Sifat ini mungkin bisa terbawa ke rumah tangga, dan lebih baik memiliki waifu yang rajin dibandingkan dengan waifu yang malas, ya kan?
+ Looks extremely good in ponytail
Do I need to say more?
+ These gap of expressions
Berbeda dengan beberapa pencetak ekspresi koplak seperti Chitose dari seri Girlish Number atau Freyja dari Macross Delta, sepertinya perbedaan ekspresi Kumiko tidak begitu kelihatan. Mungkin karena KyoAni biasanya lebih sering membuat muka-muka cantik dibanding muka-muka ngaco. Namun dia berkali-kali memperlihatkan ekspresi yang jauh dari kepribadiannya membuat saya merasa pesona Kumiko naik beberapa tingkat.
Adegan favorit saya mungkin adalah saat malam sebelum kompetisi nasional, saat Kumiko disapa oleh Shuichi. Saat itu Kumiko mengira kalau dia disapa oleh orang lain, namun setelah tahu kalau itu adalah Shuichi, dia kembali menjadi Kumiko yang bodo amat, lo siapa. Bagaimana dia menggunakan suara yang sedikit malas-malasan kepada Shuichi dan menggunakan suara yang dibuat-buat saat bertemu dengan orang lain juga membuat saya makin suka dengan karakter yang satu ini.
Artinya, dia bisa menjadi dirinya tanpa memakai ‘topeng’ bila berada di sekitar orang-orang yang tepat.
Kumiko masih SMA dan sebenarnya saya belum bisa melihat kualitasnya sebagai seorang pengurus rumah tangga. Karena dia hidup di keluarga yang sepertinya berkecukupan dan memiliki ibu yang mengurusi segala macam urusan rumah sehingga dia tidak perlu pusing memasak atau bersih-bersih. Namun sebagai calon mantu yang lebih tua, mungkin tugas kita untuk membimbingnya menjadi waifu yang baik.
Namun apa saja sih kira-kira hal-hal yang bisa membuat Kumiko tidak cocok jadi seorang waifu? Mungkin faktor-faktor di bawah ini?
– Baperan
Yang bikin Kumiko jutek banget sama Shuichi itu salah satunya karena Kumiko pernah dikatai “cewek jelek” di masa SMP. Dendam kesumat tersebut terus terbawa sampai Kumiko beranjak masuk SMA. Setiap dia bertemu Shuichi maka mukanya bisa berubah masam dan membuka obrolan dengan kata “Ih, Shuichi.” seakan Shuichi adalah semacam upil yang ngegantung di lubang hidung.
Misalnya kamu tidak ingin berantem sama Kumiko, pastikan kamu mengerti dimana kesalahanmu atau setidaknya kamu minta maaf saja dulu. Siapa tahu malah itu yang bisa menjadi penghambat lancarnya hubungan cintamu.
– Kousaka Reina
Kalian ini sebenarnya teman atau lebih dari itu sih? Selama anime-nya berjalan tingkah keduanya selalu membuat saya berpikir yang nggak-nggak. Benar nggak sih kalo Reina masih suka sama Taki-sensei? Tapi kok sama Kumiko nempel-nempel nggak jelas apalagi pas sekamar berdua. Sedikit lagi dari sekamar berdua, bisa jadi sekasur berdua. Atau udah ya?
– Asuka Senpai~
Omaigad Asuka-senpai besar.
Bila dibandingkan Reina, mungkin Asuka-senpai adalah rival yang lebih berat karena Kumiko ternyata menganggap sang senior lebih dari seorang teman. Memang rasanya berat untuk melawan seseorang yang begitu cantik dan begitu sempurna. Yang ada malah rasa ingin ladur dari Kumiko lalu lari ke Asuka.
Kalau mau dibilang, Kumiko memang bukan best girl dari seri Hibike! Euphonium, namun saya rasa likeable gauge miliknya meningkat drastis setelah saya menontonnya. Semakin lama Kumiko merayap mendekati posisi Reina dan Asuka-senpai, namun bagi saya dia masih tetap belum bisa sampai ke ranah itu.
Hibike! Euphonium juga masih memiliki segambreng kandidat waifu berkualitas yang sepertinya tidak kalah seru untuk dibahas. Selain korban Takeda Hiromitsu Reina, Asuka, membahas karakter-karakter lain seperti Nozomi, Hazuki, Sapphire, atau mungkin ibu guru Matsumoto bagi kamu yang senang dengan wanita-wanita dewasa? Yang jelas saya siap ladur ke semuanya.
The post [Waifu Wednesday] Oumae Kumiko appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.