You’ve probably seen it coming from miles away, and yeah our waifu for this week is Mitsuha Miyamizu from the internationally acclaimed Kimi no Na wa. Sama seperti Emilia di masa penayangan seri Re:Zero, hanya butuh waktu sebentar bagi karakter ini untuk merebut hati saya. Sama juga seperti kolega-kolega saya yang sudah nonton di luar Jakarta, dan mungkin yang setelah ini menonton film Kimi no Na wa.
Disclaimer: Artikel ini memuat spoiler bagi kamu yang belum pernah menonton film Kimi no Na wa, harap melanjutkan membaca dengan pengetahuan penuh akan informasi tersebut.
Mitsuha, adalah seorang gadis desa yang ingin keluar dari kehidupannya yang membosankan, dan dia punya mimpi untuk hidup di Tokyo. Dia adalah seorang gadis yang pandai menyimpulkan tali karena diajari neneknya yang juga merupakan miko dari desa kecil Itomori. Mitsuha dapat kita lihat sebagai seorang wanita yang mandiri dan rajin, melihat kepiawaian dia menari bersama adiknya, Yotsuha menjadi sebuah pertanda kalau dia mau belajar dengan rajin.
Saya pun sebenarnya bingung, pesona apa yang membuat kami semua bisa jatuh hati dengan sang heroine utama. Apalagi mengingat kemarin adalah kali pertama saya menonton film tersebut, tanpa melihat PV-nya sebelumnya. Kenapa saya memilih Mitsuha sebagai waifu minggu ini jawabannya adalah:
+ Lovely charm of a young women
Entah kapan selera saya beralih dari anak muda menjadi tante-tante dewasa yang jauh lebih matang dibandingkan mereka. Namun begitu melihat Mitsuha di film Kimi no Na wa, entah kenapa rasa senang melihat daun muda yang penuh dengan mimpi dan semangat tumbuh dalam diri saya.
Apalagi saat melihat reaksi Mitsuha melihat kota besar untuk pertama kalinya, saat dia melihat Tokyo, dan bagaimana ekspresi saat melihat mimpinya tercapai. Walaupun agak gimana gitu melihatnya dari sisi Taki. Mitsuha juga memiliki daya tarik sebagai anak SMA yang masih muda dan manis. Dia bukan seorang wanita dewasa yang sudah mengenyam banyak pahit manis dunia, jadi dia terlihat jauh lebih polos dari kebanyakan karakter lain.
+ Her hairstyles
Gaya rambut, mungkin hal ini adalah trademark dari Mitsuha sebagai seorang wanita. Dalam film ini dia terlihat berkali-kali mengganti gaya rambutnya. Mulai dari gaya rambut simpul yang begitu susah dan selalu dikenakannya, simple ponytail, digerai, berantakan, sampai rambut pendek memakai pitanya sebagai bando. In a way, banyaknya “muka” Mitsuha tersebut menjadi salah satu alasan terbesar kenapa saya menyukainya.
Setiap dia berganti gaya rambut, dia juga seperti berganti kepribadian sehingga membuatnya menjadi semakin menarik. Ada Mitsuha yang pandai menyimpulkan dan merajut tali, ada juga yang pintar berolahraga dan tomboy. Walaupun sayangnya, mungkin Mitsuha tomboy tidak benar-benar “Mitsuha”.
+ Kapan lagi punya pacar miko
Keluarga Mitsuha merupakan keluarga Miko yang sudah turun temurun melestarikan kebudayaan daerahnya sebagai miko setempat. Mereka juga melestarikan kebudayaan daerah Kuchikamizake yang berarti membuat saku dengan menggunakan nasi yang sudah dikunyah oleh para miko. Untungnya kebudayaan tersebut kini sudah tidak dilaksanakan di Jepang karena dianggap tidak higienis, dan apa yang dilakukan Mitsuha di dalam anime tersebut hanya sebatas penggambaran saja.
Menjadi seorang miko juga artinya dia harus rajin dalam mengikuti ritual, belajar tarian-tarian tradisional dan juga melestarikan budaya. Walaupun tentu, masih ada sisi-sisi darinya yang ingin ‘keluar’ dari tradisi tersebut, Mitsuha tetap piawai dalam melaksanakan tugasnya. Artinya dia adalah seseorang yang rajin dan pastinya seorang waifu material yang baik.
+ She’s a waifu material for sure
Mitsuha dan Yotsuha, hidup hanya bersama neneknya untuk waktu yang cukup lama, artinya dia sudah biasa mengurus rumah sendiri dan membuat makanan untuk keluarga. Apalagi melihat Yotsuha yang sudah bisa memasak sejak umur yang begitu muda, aneh bila Mitsuha tidak bisa memasak. Kehidupannya yang mandiri juga pasti membuatnya jauh lebih rajin dibanding anak-anak seumurannya.
Hal ini juga yang membuat saya menyimpulkan kalau dia adalah seorang waifu material yang baik, karena kalau dia menjadi waifu-mu, kehidupan rumah tangga yang baik sepertinya sudah hampir terjamin. Kamu hanya tinggal mencari uang yang banyak untuk menghidupimu, Mitsuha, dan anak-anakmu kelak di masa depan nanti.
Ada banyak hal yang bisa membuat Mitsuha tinggal di dalam hatimu, menurut saya karakterisasi Mitsuha yang baik dan penceritaan dalam filmnya yang begitu baik menjadi faktor penentu kenapa saya bisa jadi jatuh hati terhadap gadis muda yang satu ini. Namun tentu, tidak semua sisi Mitsuha itu baik, ada kelemahan-kelemahan yang mungkin harus kamu cermati seperti misalnya:
– Probably empty your wallet dry on pancakes
Salah satu obsesi Mitsuha dan kawan-kawannya adalah, mereka tidak pernah melihat ada kafe yang buka di daerah mereka. Hal terdekat dengan kafe yang mereka miliki adalah sebuah vending machine yang menjual kopi kalengan. Sedih memang, namun reaksi Mitsuha saat melihat kafe untuk pertama kalinya sungguh priceless, memang seperti melihat seorang anak yang impiannya dikabulkan untuk pertama kali.
Namun di sinilah masalah mulai berkembang, setiap kali Mitsuha datang ke kafe, dia akan membeli kue-kue dengan harga mahal. Dalam filmnya diperlihatkan satu order makanan dalam kafe tersebut berkisar antara 1000-2000 Yen, artinya 1 kali pergi ke kafe dengan Mitsuha bisa membuat dompetmu kembang kempis dan mengucurkan keringat. Bahkan Taki harus menambahkan jam pekerjaannya supaya bisa mengimbangi nafsu makan Mitsuha.
– Mitsuha, atau Taki?
Kimi no Na wa bercerita mengenai perpindahan tubuh dan pikiran antara 2 orang pria dan wanita, Mitsuha dan Taki. Taki bisa menjadi Mitsuha, dan Mitsuha pun juga bisa menjadi Taki. Saat Taki menjadi Mitsuha, Mitsuha berubah menjadi seorang wanita tomboy yang tidak bisa menahan emosi, tapi juga sporty dan bisa diandalkan. Saat Mitsuha kembali ke kepribadian awalnya, dia adalah wanita yang santun dan menawan.
Memang, perubahan tersebut mudah untuk ditemukan dan saya yakin kamu tidak masalah dengan yang manapun. Tapi saat kamu menyukai Mitsuha dengan jiwa Taki, apakah artinya kamu suka dengan Taki? Dengan kata lain, kamu nggak homo kan?
Saya sadar artikel ini mungkin akan memuat cukup banyak spoiler apalagi bila kamu belum pernah menonton film ini sebelumnya. Namun saya tidak bisa menahan hasrat dalam diri saya ingin menulis Mitsuha, sama seperti saat saya menulis tentang Emilia. Bedanya cerita Emilia saat ini masih berkembang jauh dan mungkin masih bisa berubah di masa depan, sedangkan cerita Mitsuha sudah berakhir di film Kimi no Na wa.
Sejujuranya, saya sangat ingin ada lanjutan terhadap film Kimi no Na wa ini, melihat kelanjutannya bahkan sebagai sebuah OVA pun tidak apa-apa. Saya ingin melihat seperti apa Mitsuha saat sudah dewasa, dan apakah ada perubahan terjadi dalam dirinya setelah bertahun-tahun.
Kesimpulannya, Mitsuha adalah seorang waifu material yang baik, penuh dengan semangat masa muda dan memiliki banyak ‘wajah’ dengan gaya rambutnya. Sayang film ini habis dalam durasi 107 menit saja, karena saya merasa saya butuh lebih banyak Mitsuha dalam hidup. Bagaimana dengan kamu?
The post [Waifu Wednesday] Mitsuha Miyamizu appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.