Masih ingat dengan seri Danmachi? Seri ini masih akan mendapatkan sebuah drama CD dengan perilisan light novel berikutnya pada bulan Oktober, dan sebuah adaptasi TV anime yang menceritakan kisah Aiz dalam spin off Sword Oratoria. Namun di antaranya, sebuah OVA seharga 6.156 Yen dan set Blu-ray bersama OVA seharga 25.596 Yen akan dijadwalkan untuk rilis pada tanggal 7 Desember.
Belum ada informasi lebih banyak untuk OVA-nya, namun akun Twitter resmi dari anime ini mengunggah sebuah teaser bergambar Hestia dengan janji kalau mereka akan mengumumkan detil lebih lanjut dalam waktu dekat. Dalam teaser-nya, sepertinya Hestia memakai pakaian renang, jadi kita bisa menebak-nebak seperti apa OVA-nya nanti.
Para seiyuu dari serinya akan kembali untuk menyuarakan karakter dalam seri ini, di antaranya adalah Yoshitsugu Matsuoka, Inori Minasi, Saori Onishi, Maaya Uchida, Haruka Tomatsu, Yoko Hikasa, Yurika Kubo, Nobuhiko Okamoto, dan Saori Hayami. Sutradara Yoshiki Yamakawa, penulis naskah Hideki Shirane, dan desainer karakter Shigeki Kimoto juga dikonfirmasikan akan kembali.
Crunchyroll baru saja menayangkan sebuah trailer untuk seri “Bungou Stray Dogs” dengan subtitel bahasa Inggris pada hari Rabu lalu. Berikut ini adalah videonya yang diunggah ke situs YouTube.
Cerita aksi Bungou Stray Dogs menggambarkan para tokoh literatur yang memiliki kekuatan super. Sebagai contoh, dalam dunia asli, Ryuunosuke Akutagawa menulis cerita yang dipuji oleh film Rashoumon buatan Akira Kurosawa dan seri animeAoi Bungaku di cerita Jigoku Hen. Dalam Bungou Stray Dogs, Akutagawa memiliki kekuatan untuk memanipulasi jubahnya menjadi semacam monster.
Anime ini akan memulai paruh keduanya dimulai dari episode ke 13 di Tokyo MX dan WOWOW pada tanggal 6 Oktober pukul 1:05 pagi waktu Jepang. Grup musik SCREEN mode diumumkan akan menyanyikan lagu pembuka anime ini dengan judul “Reason Living.”
Pada bulan Juli, Nintendo mengumumkan NES Classic Mini untuk wilayah Amerika dan Eropa. Ternyata, Jepang juga akan mendapatkan konsol mini ini juga. Tetapi bedanya Jepang mendapatkan Mini Nintendo Family Computer.
Kalau kalian tidak tahu, Family Computer (Famicom) sebenarnya sama dengan NES. Tetapi untuk wilayah luar Jepang, Nintendo memutuskan untuk merubah desain dan namanya agar tidak terlihat seperti mainan. Mini Famicom memiliki desain yang sama dengan Famicom klasik, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Karena itu, ukuran controller Famicom juga harus menjadi kecil. Ciri khas Famicom adalah controller-nya bisa ditaruh pada konsolnya.
Sama seperti NES Classic Mini, Mini Famicom berisikan 30 game, tetapi daftarnya berbeda dengan versi Amerika atau Eropa:
Sama seperti NES Classic Mini, Mini Famicom terhubung ke TV menggunakan HDMI dan listriknya menggunakan kabel USB. Mini Famicom juga mendukung save kapan saja dan opsi tampilan layar. Mini Famicom rilis di Jepang pada tanggal 10 November 2016 dengan harga 5.980 Yen (sekitar 770 ribu Rupiah.)
Aksys Games akhirnya mengumumkan tanggal rilis untuk “BlazBlue: Central Fiction” versi Inggris. Game fighting ini akan rilis pada tanggal 1 November untuk PlayStation 4 dan PlayStation 3.
BlazBlue: Central Fiction akan dirilis dalam edisi standar dan juga edisi terbatas. Limited edition-nya berisikan game-nya, collector’s box, art book hardcover setebal 100 halaman, mini figure Noel Vermillion, dan soundtrackBlazBlue Song Interlude III yang berisikan 10 lagu. Aksys Games juga menawarakan bundle dengan controller HORI Fighting Commander untuk versi Playstation 4 dalam situs mereka.
BlazBlue: Central Fiction akan rilis di Jepang pada tanggal 6 Oktober untuk Playstation 3 dan Playstation 4.
Idea Factory International dan Cave telah mengumumkan jadwal rilis untuk kedua game mereka yang akan rilis di Steam. Game yang dimaksud adalah “MegaTagmension Blanc + Neptune VS Zombies” dan “DoDonPachi Resurrection.”
MegaTagmension Blanc + Neptune VS Zombies akan hadir di PC pada tanggal 3 Oktober dan Idea Factory International menawarkan diskon sebesar 40 persen selama pekan pertama rilis game-nya. Seluruh DLC gratis yang rilis untuk versi PS Vita akan sudah dibundel dalam game versi PC-nya.
Idea Factory International Deluxe Pack seharga 9,99 Dolar yang dijual secara terpisah. Paket ini berisikan digital art book, Windows PC Theme, 8 ringtone, dan 3 wallpaper. Kalian juga bisa membeli Deluxe Bundle yang berisikan game dan Deluxe Pack. Bundel ini menawarkan diskon tambahan sebesar 10 persen.
Sedangkan DoDonPachi Resurrection akan hadir di Steam pada tanggal 14 Oktober. Game ini sebelumnya rilis untuk Xbox 360, tetapi khusus untuk wilayah Jepang dan Eropa saja. Game ini menawarkan 3 pesawat yang bisa dikendalikan dengan 3 gaya yang berbeda. Kalian bisa menggunakan Hyper Counter dan Counter Laser untuk meningkatkan skor. DoDonPachi Resurrection menawarkan 8 mode permainan.
“Thunderbolt Fantasy” yang merupakan sebuah opera boneka Taiwan yang ditulis Gen Urobuchi ini dikonfirmasi masih akan berlanjut ke season 2 lewat twitter dan episode terakhirnya.
Thunderbolt Fantasy merupakan seri yang secara konsisten berhasil menyampaikan episode dengan kualitas produksi yang sangat baik dan progresi pacing yang efektif. Bisa dibilang inilah seri yang paling membuat saya puas tiap minggunya.
Untuk kalian yang belum menonton seri ini karena formatnya yang tergolong beda karena bukan anime/dorama/tokusatsu, saya sangat menyarankannya dan saya akan mengulasnya dengan lebih mendalam lewat review dalam waktu dekat. Berhubung season satu ini lebih ditujukan untuk membiasakan para penonton dengan cerita opera wuxia, saya sangat berharap season lanjutannya ini dapat menunjukkan lebih banyak kegilaan dari genre ini.
Ditengah masa tayangnya saya seringkali mendorong sesama staf JOI untuk segera mengejar episode Macross Delta terbaru. Hanya saja setelah menonton episode terakhirnya saya tidak akan protes bila mereka memutuskan untuk berhenti di episode 13.
Macross Delta dibuat untuk merayakan 20 tahun studio Satelight sehingga anime ini sudah ditopang dengan budget serta perencanaan yang mencukupi. Beberapa dari kalian mungkin mendengar desas-desus bahwa anime ini awalnya didesain untuk satu season yang lalu dilanjutkan dengan movie, namun dituntut untuk menambah satu season lagi, sehingga paruh akhir anime ini kualitasnya turun. Rumor tersebut salah karena perubahan sudah dilakukan setahun sebelum produksi animasi dimulai. Sayangnya hal itu malah membuat beberapa eksekusi cerita dalam anime ini sulit dimaafkan.
Season pertama anime ini awalnya membuat saya cukup optimistis dengan berbagai setup dan plot-point yang tersediakan, hanya saja 13 episode berikutnya dipenuhi dengan pace dan konflik yang sangat buruk. Begitu juga dengan dedikasi yang menakjubkan dalam menjaga status quo konflik dan karakterisasi agar tetap sama.
The stake is mindbogglingly low for a galactic conflict
Konflik Macross Delta tidak terbatas di satu planet atau kapal saja, namun melingkupi satu segmen galaksi yang berisikan berbagai planet. Ekspektasi dari konflik dengan skala semacam initentu saja lebih besar dari seri Macross sebelumnya.
Hanya saja konflik fisik dari anime ini skalanya sangat rendah, bahkan bisa dibilang hampir tidak berarti sama sekali. Antagonis utama dari seri ini, sekaligus kesalahan terbesar seri ini; secara ekslusif adalah para Ace dari Windermere yang memiliki plot armor, sehingga kebanyakan konfliknya hanya berujung pada cat Valkyrie para Ace kedua pihak lecet sedikit. Inilah yang membuat setiap pertarungan di Delta terasa hampa karena semua konflik yang terjadi sebelum episode klimaksnya (dan bahkan pada episode klimaksnya) tidak mengakibatkan efek yang berarti pada situasi tiap pihak.
Ya, memang ada hasil konflik yang menyebabkan puluhan ribu kematian dan evakuasi sebuah planet, namun dengan skala konflik yang setingkat galaksi semua itu hampir tidak terasa efeknya pada konflik secara keseluruhan. Bahkan saat Ragna, planet utama dan tempat berlabuhnya Macross Elysion; diserang musuh para karakter utama bisa membawa pergi kota koloni utamanya ke ruang angkasa dengan relatif lancar.
Saya optimis kejadian ini tidak akan terlalu mengganggu faksi yang MEMERINTAH SATU GALAKSI
Banyak sekali plot-point yang bisa dipakai untuk meningkatkan efek konflik para faksi seperti Windermere yang semakin kekurangan sumber daya manusia dan harus semakin bergantung pada Var Syndrome, Konflik antara Chaos dengan metode operasi NUNS, Walkure yang mulai kepayahan melindungi populasi dari Var Syndrome yang meluas, ataupun memunculkan tensi diantara prajurit yang sadar bahwa mereka dapat membunuh satu sama lain dalam sekejap. Namun nampaknya staf produksi memiliki alergi dalam melakukan eskalasi konflik.
90% pertarungan di anime ini juga terjadi di Fighter mode. Koreografi dogfight-nya memang konsisten bagus, namun untuk sebuah seri yang tenar oleh Variable Fighter-nya, mode GERWALK ataupun Battroid nyaris tidak pernah digunakan bertarung dan terasa dianggap sebagai aplikasi tambahan belaka. Ingat Valkyrie Break-dance yang dilakukan Hayate di awal seri ini? Itu hanya muncul di episode pembuka saja dan plot-point yang menganggap para Valkyrie sebagai “penari” dari Walkure tidak pernah disoroti lagi. Hal ini juga diperparah dengan solusi tiap konflik yang dapat dirangkum dengan “Sudah nyoba nyanyi lebih keras/lebih dengan perasaan?” yang untuk pertarungan awal masih bisa ditolerir namun sangat menyebalkan saat digunakan untuk klimaks terakhirnya.
The character development is awful and close to non-existent
Dibawah ini kurang lebih adalah keseluruhan dialog antara dua heroine MacrossDelta.
Freyja: Hayate.
Mirage: Hayate?
Freyja: Hayate!
Mirage: Hayate!?
Freyja & Mirage: Hayate!
Sebelumnya JOI sendiri pernah mengulas tentang keputusan staf produksi untuk meredam aspek cinta segitiga dari Delta, namun nampaknya mereka tidak mampu berkomitmen untuk menyelesaikan cinta segitiga yang ada secepat mungkin ataupun memberi karakter lain lebih banyak fokus. Hal ini berujung pada resolusi yang sangat tidak memuaskan pada hubungan ketiganya di episode akhirnya dan tidak adanya karakterisasi yang berarti untuk karakter Delta Squadron dan Walkure lainnya.
Thank god you survived whoever your name is
Saya merasa pacing dari Delta dapat sangat terbantu dengan menghilangkan setengah karakter anime ini. Karena banyak karakter yang secara keseluruhan tidak relevan dengan ceritanya seperti Chuck, Arad, setengah dari Aerial Knight, bahkan Hayate sendiri bisa dihilangkan karena character arc dia sendiri nyaris tidak ada ataupun tidak memberi pengaruh yang berarti pada perkembangan karakternya.
Efek membunuh pilot lain? Tidak ada pengaruh berarti dan dia sendiri tidak kesulitan menjatuhkan pilot lain tanpa membunuh mereka.
Dugaan ayahnya merupakan penjahat perang? Ujung-ujungnya kepercayaan dia benar.
Konflik dengan Keith selaku rival utamanya? Tidak digubris karena Keith kawin gantung (atau kawin meledak?) dengan Roid.
Confession dari Mirage? Meh (Oke, yang satu ini membuat saya tertawa keras-keras di episode terakhirnya.)
Untuk para Walkure sendiri, Freyja tentunya mendapat lebih banyak karakterisasi walaupun dia belum menyelesaikan konflik tentang bagaimana lagunya digunakan sebagai senjata. Kaname, Reina, dan Makina mendapat karakterisasi yang menarik dari perjuangan mereka dalam awal pembentukan Walkure. Mikumo yang awalnya memiliki misteri yang menarik dan kepribadian yang kuat malah mengalami “penyusutan” karakter yang terjadi akibat character-arc yang terlalu terburu-buru eksekusinya. Pada akhirnya saya merasa kehadiran mereka akan lebih efektif sebagai idol pilot/co-pilot.
Sementara untuk para antagonisnya, para Aerial Knight yang merupakan antagonis utama seri ini walaupun banyak mendapatkan screentime sama sekali tidak mendapat perkembangan yang berarti. Keith adalah sang super–ace dari awal sampai akhir, Bogue hanya menjerit tiap episodenya, Cassim yang tidak suka bertarung mendapat sedikit perkembangan yang seharusnya terjadi jauh lebih awal, dan tiga ace lainnya dapat dengan mudah dihilangkan dari skrip cerita.
Screentime yang digunakan untuk memperdalam karakterisasi faksi Windermere bisa dibilang terbuang percuma. Narasi ceritanya mencoba membuat mereka lebih simpatetik dengan banyaknya adegan yang menunjukkan perlakuan NUNS pada planet mereka, namun sulit sekali membangun simpati pada bangsa dengan kebijakan yang super rasis, menganggap mengendalikan pikiran warga sipil sebagai perlakuan yang adil, dan mengulang lagi rencana Grace di Frontier yang ingin mengubah semua mahluk di galaksi menjadi Vajra, yang kali ini terjadi tanpa build-up yang berarti.
“Oke, kita baru saja kehilangan mayoritas aset militer dan semua orang kompeten, konflik berikutnya pasti akan berjalan lancar”
A tangent on Macross series view on culture
Cara pandang karya seni dibagi jadi dua, estetika dan instrumentalis. Estetika berfokus pada “kekuatan” karya seni itu sendiri, sementara instrumentalis pada pesan dan kegunaan dari seni itu. Aspek keindahan ditunjukkan entah lewat besar skala pembuatan, kemampuan senimannya, dan kompetensi teknik untuk membuat karyanya. Namun disisi lain bayangkan kalau semua usaha tersebut ditujukan ke pesan dan topik yang kurang pantas (seperti mempromosikan rasisme, pedofilia, ataupun preorder game.)
Sementara cara pandang instrumentalis melihat karya yang mendidik dan inspiratif/produktif lebih berharga, namun pandangan ini menyebabkan banyak karya yang disensor karena dianggap ofensif atau tidak sesuai norma tertentu. Sehingga sisi ini sering dianggap menghambat kebebasan berekspresi
Kebanyakan Diva/Superstar seri Macross dimotivasi sisi estetika, motivasi tersebut dasarnya adalah: “lagu gue keren, bikin seneng, gue pingin lebih banyak orang ngedengerin ini.” Lagunya sendiri kebanyakan tentang cinta, ledakan (terutama untuk Fire Bomber,) dan cenderung apolitis. Salah satu konflik utama MacrossFrontier juga berfokus pada Ranka yang bimbang lagunya di politisir.
Masuk ke Delta, pihak pemerintah, atau lebih tepatnya semua faksi yang punya pengaruh; melihat lagu sebagai aset militer. Konflik Zentradi, Protodeviln, dan Vajra diselesaikan dengan cara “menenggelamkan” mereka dengan budaya umat manusia dan berakhir dengan perdamaian antara kedua pihak. Masalahnya faksi musuh kali ini yaitu Windermere; juga memakai ‘kebudayaan’ mereka untuk melawan balik.
Salah satu hal yang saya hargai dari Delta adalah adanya faksi yang sadar bahwa para penyanyi di dunia ini adalah penghasil uang perang terbaik
Jadi sekarang dunia Macross masuk ke titik dimana lagu, yang sebelumnya digunain untuk inspirasi dan komunikasi budaya; digunakan & diakui sebagai senjata oleh semua pihak. Harapan terbesar saya pada Delta adalah bagaimana mereka menanggapi aspek ‘Budaya sebagai Senjata’ ini. Kita punya Freyja yang passion-nya terhadap musik mengalami konflik dengan aspek agresif musik dunia ini, Heinz & Roid yang melihat lagu sebagai aset militer utama negara, dan Mikumo yang sebelum diberikan “perkembangan karakter” nampaknya hanya ingin terus menyanyi tidak peduli apapun konsekuensinya.
Tapi tidak, sekali lagi Delta menanggapi plot-point menarik semacam ini dengan mengangkat bahu dan secara pribadi ini adalah aspek yang membuat saya paling marah dari anime ini. Saya hanya bisa berharap apabila anime ini akan mendapatkan movie, inilah aspek utama yang mendapatkan sorotan.
Verdict: A Loud and expensive spectacle of nothing
Kata terbaik untuk mendeskripsikan Macross Delta adalah “Boros.” Mereka memiliki 26 Episode dan menghamburkan mayoritas screentime untuk menunjukkan konflik yang hampa dan interaksi karakter yang repetitif (Mayoritas topik pembicaraan anime ini adalah Hayate& ANGIN.) Delta merupakan kasus langka dimana sebuah anime membutuhkan lebih sedikit episode untuk meningkatkan kualitasnya.
Walaupun pandangan saya pada Macross Delta cenderung kelewat negatif pada artikel ini, saya harus akui Walkure dan lagu-lagunya secara konsisten membuat saya puas. Season awalnya sendiri memiliki kualitas produksi yang konsiten bagus. Walaupun ini hanya sekedar harapan yang kelewat optimistis, saya sangat berharap movie-nya akan membangun ulang dari episode ke-13 dan mampu memperbaiki banyak kesalahan di serinya.
Signum’s
Seri ini sebenarnya membuka pintu saya ke dalam dunia Macross, sebuah seri yang sebelumnya belum pernah saya sentuh karena sedikit jiper dengan jumlah episodenya. Namun setelah menonton seri ini, saya merasa kalau saya butuh ‘mengejar ketertinggalan’ untuk menonton semua seri Macross sebelumnya. And I did. Kalau ada yang bingung kenapa jarang ada 3 Eps Rules pada season ini, itu karena saya menghabiskan waktu untuk marathon Macross dan Game of Thrones. Took a chunk out of my time, really.
Penggemar seri Macross tentu sudah mengetahui 3 dasar utama dari semua serinya, cinta segitiga, kekuatan lagu, dan transformable fighter yang super keren. In a way, Delta mengupas ketiga faktor tersebut tanpa terkecuali, namun bagi saya seri ini masih gagal untuk membuat saya menikmatinya. I was at first, namun lambat laun dengan semua episode ‘tidak perlu’ yang dimilikinya, seri ini terus kehilangan pesona yang pernah dimilikinya.
For me, Delta is suffering from the vast amount of characters they had, on such a little span of time. Macross Frontier, dengan jumlah episode yang sama dengan Delta memiliki banyak karakter utama, namun interaksi karakter mereka berjalan dengan baik dan semua hubungan antar karakternya memiliki sinergi yang sangat baik. Macross 7, juga memiliki lebih banyak karakter, namun mereka punya 40 lebih episode dan lebih banyak waktu untuk mengikat hubungan antar karakter supaya semuanya tersambung.
They killed the only character with worthwhile developments.
Delta, dengan waktu yang sangat sedikit memiliki segudang karakter yang tidak berguna, maaf, but there are a bunch of character that, if you took it away from Delta, they won’t affect the story whatsoever. Banyak karakter yang sama sekali tidak memberikan impact terhadap karakter lain, kamu bahkan bisa mengikis para Ksatria Langit dari Windermere menjadi Keith, Herman, dan Cassim. Tidak perlu ada Bogue yang teriak-teriak setiap hari, cuma untuk jadi tsundere di episode terakhir, atau Theo dan Xhao yang perannya probably next to none.
Kamu bisa menggantikan Chuck dengan orang lain, karena sampai akhir pun hubungannya dengan Hayate tidak menjauh ataupun mendekat. Don’t get me started on the love triangle. Apanya yang love triangle kalau Mirage sejak awal sudah tidak dianggap sebagai rival? Saya tidak mendukung HayaMira atau HayaFrey, saya hanya kesal karena cinta segitiganya kok gak segitiga. Saya sering bercanda mengenai kutukan nama Mirage bersama teman-teman, and I guess the staff of the series took it too seriously. Ingat dalam SDF Macross, pada awalnya Misa juga tidak memiliki kesempatan merebut Ichijo dari Minmay, but they have character developments!
Saya juga merasa kalau ending dari seri ini sepertinya ingin mengambil aspek-aspek dari ending Macross sebelumnya. Mereka menciptakan situasi yang penuh keputus-asaan seperti Macross 7, surfing Macross Elysion seperti Macross Quarter dalam Frontier, fighter yang terbang ke angkasa seperti Macross Zero, Mikumo bahkan menyanyikan “Do You Remember Love.”. It’s just not right, for me.
Minimal waifu gak mati.
All in all, Delta mengecewakan saya, kecuali Makina dan Mikumo. Musik mereka memang catchy dan saya akui bagus, namun saya juga melihat banyak penggemar seri lama yang merasa tidak sesuai dengan idol. Well, c’est la vie. Kalau mereka akan merilis sebuah movie, saya harap mereka bisa memperbaiki semua kesalahan mereka, menghilangkan beberapa karakter, and actually giving Mirage a chance.
“Kakugosurunye.”
~Fryeja Wion.
dedemit’s
Delta merupakan seri Macross ketiga yang saya ikuti setelah Macross dan Macross Frontier, saya jatuh cinta dengan segala sesuatu yang menjadi unsur dasar tercipta kisah Macross, mulai dari pesawat tempur, robot, cinta segitiga, dan musik. Macross Delta sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang berkesan bagi saya karena seri ini kerap kali membahas karakter-karakter atau adegan yang pernah terjadi di seri-seri Macross sebelumnya, khususnya Frontier yang bisa dibilang timeline keduanya berdekatan.
Mencoba membandingkan antara Frontier dan Delta, dimana karakter utama kedua seri ini bukan merupakan pilot pesawat tapi untungnya Hayate merupakan pekerja kasar yang fasih mengendalikan robot dan kemudian dilatih untuk menjadi pilot pesawat tempur untuk menghadapi pertarungan udara antar pesawat. Ya pertarungan antar pesawat, tidak sekalipun menggunakan Gerwalk mode setelah beberapa episode awal yang juga ditulis oleh Kaptain pada review ini. Hal tersebut menjadi kekecewaan saya karena yang harusnya menjadi unsur utama di seri Macross justru menjadi unsur tambahan walau sempat terobati (sedikit) karena kemunculan Destroid Monster sebagai pesawat penjemput.
Awalnya saya kira Mikumo Guynemer sebagai penyanyi yang digemari oleh Fryeja Wion, akan mendapatkan role yang sama dengan role Sheryl Nome dan Ranka Lee. Tapi ternyata tidak sesuai dugaan saya karena kisah cinta segitiga Delta terjadi antara Hayate, Freyja, dan Mirage. Namun pada akhir-akhir Macross Delta ternyata role Mikumo menjiplak Sheryl. Dan beruntunglah Fryeja Wion, karena Hayate memilih dirinya dimana itu berbanding terbalik dengan Ranka Lee.
Yang berbeda pada Delta dan menjadi nilai plus adalah kehadiran Walkure, sebuah unit idol yang digunakan untuk mengatasi sebuah virus. Mungkin kalau Delta hanya menampilkan Mikumo dan Freyja, saya tak bisa melihat Kaname yang menjadi obat rasa kecewa saya terhadap Delta. Ngomongin soal unsur musik pada seri Macross, saya berseberangan dengan Kaptain yang mengatakan bahwa lagu yang sebelumnya digunain untuk inspirasi dan komunikasi budaya; digunakan & diakui sebagai senjata dimana saya justru ingin mengatakan bahwa sejak Macross pertama lagu digunakan sebagai senjata.
Dan apakah Delta akan menggunakan formula yang sama dengan Frontier? Bila ya, bersiaplah untuk kehadiran dua buah movie Delta. Siapa tahu pada movie tersebut Hayate memilih Mirage karena Mirage menyanyikan lagu My Boyfriend is a Pilot.
Untuk Celebrity Sunday pekan ini, saya akan membahas tentang Kenji Inoue, pengarang light novel yang juga aktif sebagai mangaka dan planner. Meski karya yang dia kerjakan masih belum banyak, semuanya merupakan seri yang cukup terkenal dan dijamin membuat kalian tertawa terbahak-bahak.
Inoue lahir pada tahun 1980 di Tokyo, tetapi besar di Sapporo, Hokkaido. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah serial light novel Baka to Test to Shoukanjuu yang diadaptasi menjadi anime pada tahun 2010. Sejak awal, dia sebenarnya ingin menjadi planner yang membuat sesuatu. Tetapi ternyata pada saat SMA dia tidak belajar matematika dengan serius yang ternyata menjadi rintangan pada saat bekerja sebagai planner. Pada saat ini, dia berpikir, “Seandainya ujian adalah game mengadu nilai dengan teman, saya mungkin akan belajar lebih serius.”
Pemikiran tersebut digunakan sebagai basis plot dari karya pertamanya yaitu Baka to Test to Shoukanjuu. Light novel tersebut berhasil memenangkan Entama Award ke-8 pada tahun 2006 dan meluncurkan karir Inoue sebagai pengarang light novel. Seri Baka to Test to Shoukanju mulai diterbitkan pada tahun 2007, tetapi pada buku penghargaan Kono Light Novel ga Sugoi! edisi 2008 yang terbit tahunan, Baka to Test to Shoukanjuu berhasil menduduki peringkat 8. Setiap tahun, serial light novel ini peringkatnya terus naik hingga akhirnya menduduki peringkat pertama di tahun 2010. Di tahun tersebut, seri ini juga mendapatkan adaptasi serial anime.
Salah satu sistem yang unik dari Baka to Test to Shoukanjuu adalah Exam Summon System yang membuat masing-masing orang memiliki summon yang sesuai dengan kemampuan dirinya. Inoue menggunakan sistem ini karena apabila hanya sekedar membandingkan nilai saja, nanti ceritanya akan terlihat menjadi biasa saja. Dia tetap menggunakannya meski terlihat memaksa.
Serial Baka to Test to Shoukanjuu tamat pada tahun 2015. Tetapi ternyata di tengah kesibukannya mengerjakan seri light novel tersebut, Inoue ternyata mulai ikutan proyek lain. Pada tahun 2013, Inoue ikut berpartisipasi dalam proyek adaptasi animeFate/kaleid liner Prisma Illya sebagai penyusun seri dan penulis skenario. Tidak hanya itu, di tahun 2014, dia juga bekerjasama dengan mangaka Kimitake Yoshioka untuk serial mangaGrand Blue yang masih berjalan hingga sekarang.
Karya-karya yang dikerjakannya memang bervariasi. Baka to Test to Shoukanjuu menceritakan tentang SMA yang dilengkapi dengan sistem summon yang unik, Fate/kaleid liner Prisma Illya menceritakan tentang seorang anak SD yang menjadi mahou shoujo, dan Grand Blue menceritakan tentang seorang remaja yang baru masuk kuliah dan tinggal di diving shop bernama Grand Blue. Meski begitu, semuanya memiliki lawakan yang hebat, terus membuat audiens tertawa terbahak-bahak. Saya pribadi sangat menyukai Grand Blue karena lawakannya berhasil membuat saya lemas ketawa dan didukung karakter dengan ekspresi yang sangat unik.
Kalian bisa mengikuti Kenji Inoue melalui Twitter.
Indonesia Comic Con (ICC) 2016 hadir kembali menyapa para pecinta budaya populer di Indonesia! Bersiaplah untuk menyaksikan keseruan perpaduan yang unik dari budaya Pop Timur dan Barat dalam satu acara yang epic!
Reed Panorama Exhibitions salah satu bagian dari keluarga besar ReedPop kembali mengelar perayaan budaya populer kelas dunia “Indonesia Comic Con (ICC)” pada tanggal 1–2 Oktober 2016, di Hall A & B, Jakarta Convention Center, mulai jam 10 pagi hingga 10 malam. ICC 2016 hadir lebih besar dan lebih kece.
Menampilkan tokoh-tokoh kunci dalam dunia pop culture, Indonesia Comic Con 2016 akan menghadirkan 170 exhibitor ternama dari 8 negara; Amerika, Italia, Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, Canada dan Indonesia. Pengunjung dapat menyaksikan produk premium ekslusif dari XM Studios (Marvel, Komik klasik dan karakter dari film Star Wars). Red Diorama, yang terkenal dengan diorama mereka yang realistik dan sangat mendetail, membawa fans kedalam scene favorit dari film favorit mereka termasuk Batcave dengan ukuran 1/12th dari film Batman V Superman. Tokidoki berkerjasama dengan Indonesia Comic Con untuk mengeluarkan produk exclusive yang hanya tersedia di ICC 2016, termasuk Unicorno Exclusive ICC 2016, lanyard, T-shirt dan desain ekslusif untuk Tokidoki BCA Xpresi.
Selain itu Sanrio akan membawa secara spesial koleksi yang digilai banyak fans yaitu Gudetama, karakter telur malas (lazy egg) yang sangat populer. LEGO, dengan jutaan penggemarnya di seluruh dunia akan menampilkan koleksi terbaru disertai dengan beberapa aktivitas yang melibatkan pengunjung. FLABSLAB yang dikenal melalui ide-idenya yang sangat kreatif akan menampilkan koleksi kolaborasi antara GOSH!TOYS, FLABSLAB dan TOYONAKA, hasil karya Wetworks dan Quiccs, dibawah bendera GOSHEN MEDIA. GOSHEN MEDIA bekerjasama dengan Lumine Studio, pakar dunia animasi di Indonesia akan menampilkan Single Malt Media, dengan hasil karya kreatif mereka Noksu, Cerita Rakyat dan Cherrybelle. Para fans akan dapat menikmati “Mini Akihabara” yang dipersembahkan oleh Goshen Media dan Vidio.
Buat Pecinta film Star Wars dimanjakan dengan Star Wars Rouge One spesial edisi dari PT. Walt Disney Indonesia. Paket eksklusif Special Edition Battle-Worn BB-8 & Force Band dari Sphero, dimana fans dapat mengendalikan BB-8 dengan “Force.” Kigumi pun nggak mau kalah, membuat karya puzzle kayu yang unik berbentuk Tie Fighter. Royal Selangor akan menampilkan koleksi Star Wars seperti: Limited Edition of Darth Vader, Han Solo & Princess Leia, limited edition Captain Phasma, Kylo Ren, dan limited edition diorama Luke vs Rancor. Sedangkan Alfamart Group menghadirkan produk terbaru exclusive limited edition Star Wars Rogue One Medallion series, termasuk versi rare limited edition medallion dan gold medallion, yang menampilkan karakter dari film Star Wars Rouge One yang akan dirilis akhir tahun ini.
James Boey, selaku General Manager, Reed Panorama Exhibitions / ReedPOP mengatakan, “Kami sangat senang bahwa acara Indonesia Comic Con di tahun sebelumnya dapat diterima dengan baik oleh para fans Pop Culture tidak hanya di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara. Mengulang kesuksesan tahun 2016, ICC yang akan kembali diselenggarakan di bulan Oktober 2016 akan membawa unsur-unsur kemeriahan tersebut dan menangkap aspirasi para fans pop culture dengan menambahkan unsur-unsur baru yang akan membuat ICC 2016 menjadi sebuah perayaan yang lebih luas dan seru. Di tahun 2016 ini, ICC mengembangkan beberapa area seperti Comic Zone, Movie Zone, Star Wars Zone, Family Zone, Gaming Zone. Kami berharap Indonesia Comic Con 2016 dapat menjadi sebuah pengalaman yang selalu dapat diingat oleh para pengunjung nanti,”
Bukan perayaan budaya populer tingkat dunia jika tanpa kehadiran ikon- ikon kenamaan dunia pula, baik dari ranah film, komik, mainan, musik dan cosplay. Untuk memeriahkan acara, ICC 2016 mengumumkan tokoh dan ikon budaya populer dari timur maupun barat untuk menyapa dari dekat para penggemanya.
Brianna Hildebrand – Negasonic Teenange Warhead dalam film Deadpool, Hiroshi Fujioka – First Kamen Rider (Masked Rider) dan Soward Kill, Alex Milne, Penulis dan seniman yang membuat ‘Transformer’ dan ‘More Then Meet The Eye’ (MTME), Hiroshi Watari, yang dikenal untuk perannya sebagai Den Iga (Space Sheriff Sharivan) dalam Uchuu Keiji Shariva, Akira Kushida, yang terkenal karena kepiawannya mengisi soundtrack untuk anime dan Tokusatsu dan Mitsuko Horie (dipersembahkan oleh Goshen Media), vokalis Jepang yang mengisi suara Voltes V, Sailormoon dan Saint Seiya, – Stella Chuu – Cosplayer asal New York dan Los Angeles yang sangat berbakat dalam menelurkan imajinasi dan kreatifitas melalui desain kostum cosplay yang brilian, diantaranya adalah Devil Homura, Ivy Valentine dan Master Yi Cosplay dan DJ handal asal Jepang, IOSYS,Yuyoyuppe and Karasuya Sabou, serta masih banyak lagi.
Keseruan ICC 2016 akan dikemas dengan unik, meriah, dan sesuai dengan semangat kami “We Are Pop Culture”, menghadirkan banyak aktivitas menarik seperti Panel Diskusi, pertunjukan musik dan DJ performance, live show yang dihadiri oleh para bintang tamu dari dalam negeri dan mancanegara dan tidak ketinggalan 2 kompetisi seru yaitu Championship of Cosplay, dimana para pelaku cosplay akan bertanding untuk memperebutkan 1 tempat guna mewakili Indonesia di acara ‘2017 Chicago Comic & Entertainment Expo’ (C2E2) dan Secret Walls dimana seniman mural dari negeri sendiri akan mempersembahkan keahliannya melawan seniman mural dari Hongkong.
Kinokuniya akan menghadirkan komik-komik luar, seperti buatan Marvel, DC Comics, dan Dreamworks, yang di gambar oleh komik artis ICC 2016, sehingga fans dapat membeli hasil karya mereka untuk ditanda tangani. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para penggila games dapat merasakan pengalaman bermain games dari era 70 an hingga saat ini di area Gaming Zonesegala jenis games dari berbagai generasi ada disini. Games yang sangat klasik hingga modern dapat dimainkan di laptop yang disupport oleh MSI.
Selain itu pengunjung juga akan dibawa masuk ke dalam mesin waktu dan menyaksikan berbagai macam koleksi pop culture, mainan klasik dari berbagai era yang dibawa oleh exhibitor lokal dan internasional di Collector’s Showcase and Area istirahat pun disediakan dengan nyaman dan penuh nuansa pop culture di Comic Food Street.
Indonesia Comic Con 2016 bekerjasama dengan Dompetku, alat pembayaran digital terkini dari fintech application dari Indosat, Ooredoo sebagai Presenting Sponsor Indonesia Comic Con 2016. Dompetku akan mengeluarkan Dtap yang menampilkan Hiroshi Watari, Akira Kushida dan Mitsuko Horie. Di ICC 2016, Dompetku juga akan mengeluarkan feature terbaru POMO Kids.
Informasi selengkapnya mengenai Indonesia Comic Con 2016 dapat dilihat melalui www.Indonesiacomiccon.com
Love Live! Sunshine!! awalnya menceritakan tentang perjuangan Chika dan kawan-kawannya dalam membentuk grup school idol bernama Aqours, dengan tujuan akhir untuk bisa bersinar layaknya μ’s, dengan impresi 3 episode pertama yang bisa kalian baca di artikel sebelumnya.
Sunshine menampilkan impresi yang baik untuk 3 episode pertamanya, akan tetapi bagaimana perkembangan ceritanya sampai akhir? Berikut ulasan yang akan kami berikan. Karena adanya banyak kaitannya dengan μ’s yang muncul di Love Live! School Idol Project, review ini juga akan sedikit banyak membandingkan μ’s dengan Aqours.
Harap diingat kalau review ini akan mengandung spoiler, so read at your own risk.
Drama sekolah yang penuh tawa dan air mata
Seperti seri-seri yang menceritakan sekolah khusus perempuan pada umumnya, Sunshine mengedepankan cerita persahabatan antar anggota yang bisa dengan mudah membuat penonton tertawa, seperti rasa kaget dan kagum Hanamaru terhadap teknologi, dan betapa chuuni-nya perilaku Yohane yang terkadang berlebihan tapi masih bisa ditoleransi. Dibandingkan pendahulunya, perkembangan karakter-karakter Aqours bisa dibilang lebih baik dibandingkan μ’s karena hanya dalam 13 episode, latar belakang dan alasan masing-masing anggota bergabung ke dalam Aqours sudah sebagian besar diceritakan.
Selain keseharian mereka, banyak episode-episode yang menyentuh hati, seperti Ruby dan Hanamaru yang sempat ragu untuk bergabung dengan Aqours karena tidak percaya diri dan takut, atau Kanan dan Mari yang membutuhkan waktu setahun lebih untuk kembali jujur terhadap perasaan mereka masing-masing. Seluruh perjalanan mereka membuat kita kembali mengingat masa-masa SMU dengan penuhnya permasalahan anak-anak muda.
Love Live! Sunshine!! juga memberikan efek nostalgia kepada para penggemar seri Love Live! dengan adanya beberapa episode yang membuat para anggota Aqours mendatangi tempat-tempat yang juga bermakna bagi para anggota μ’s seperti Akihabara, kuil Kanda, dan sekolah Otonokizaka. Bahkan mereka juga sampai mengunjungi pantai tempat para anggota μ’s menetapkan keputusan yang akan mereka ambil selanjutnya pada saat mereka akan lulus.
Great lyrics and good songs
Hal yang diunggulkan seri Love Live! tentu adalah lirik-liriknya yang bagus dan lagu-lagunya yang memiliki arti terhadap karakter-karakter yang terlibat di dalamnya. Mulai dari lagu pembuka, Aozora Jumping Heart, menggambarkan perjuangan Aqours dengan penuh semangat membuka dunia baru yang belum pernah mereka arungi sebelumnya, serta lagu-lagu lainnya yang menggambarkan perkembangan kehidupan mereka masing-masing.
Lagu insert pertama dan kedua, Kimeta yo Hand in Hand dan Daisuki Dattara Daijoubu menggambarkan awal perjalanan Aqours yang masih penuh dengan ketidakpastian dan ketidaktahuan mereka akan masa depan yang akan mereka hadapi. Dengan penuh semangat dan keberanian, mereka percaya bahwa segala sesuatunya akan berjalan dengan baik.
Sedangkan insert song selanjutnya, Yume de Yozora wo Terashitai, menggambarkan kecintaan mereka kepada sekolah dan tempat tinggal yang telah membesarkan mereka. Apapun yang akan terjadi nantinya, mereka tidak akan melupakan betapa pentingnya tempat ini bagi diri mereka masing-masing. Mijyuku Dreamer mengisahkan tentang para gadis yang sulit mengekspresikan apa yang mereka inginkan, sehingga sering membuat teman-temannya terluka. Akan tetapi, dengan sedikit keberanian untuk jujur, mereka percaya kalau masa depan bisa mereka hadapi dan lewati bersama-sama.
Omoi yo Hitotsu ni Nare melambangkan perasaan mereka yang menjadi satu, sedangkan Mirai Ticket menceritakan Aqours yang tidak pernah menyerah untuk menyambut masa depan dan meyakinkan kalau semua orang bisa menjadi cahaya yang menyinari masa depan.
“From Zero to One” – breaking away from the predecessor’s footsteps
Awalnya, Chika ingin bisa menjadi school idol yang setara dengan μ’s, ditambah lagi dengan mulusnya perjalanan mereka pada awalnya membuat dirinya semakin percaya diri kalau ia bisa mewujudkan keinginannya yang besar tersebut.
Segalanya berubah pada saat mereka pergi ke Tokyo untuk mengikuti penyisihan Love Live! hanya untuk gagal total, dengan jumlah perolehan suara nol. Sebuah impian yang besar akhirnya harus dihadapkan dengan kenyataan yang ternyata tidak semulus yang mereka bayangkan. Perjalanan Aqours untuk bisa menjadi seperti μ’s terhambat di mana-mana, sampai pada akhirnya mereka sadar ternyata mereka tidak akan bisa menjadi μ’s. Pada akhirnya Chika dan kawan-kawan memutuskan untuk terus dan terus berjuang, sedikit demi sedikit, mencari apa yang bisa membuat diri mereka bersinar, dengan mengubah dari nol menjadi satu.
Love Live! Sunshine!! bagaikan menceritakan kenyataan hidup yang tidak seindah dibayangkan. Kegagalan yang dialami berkali-kali yang seringkali membuat kita menyerah, depresi, dan lari dari kenyataan. Akan tetapi kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Selama kita tidak berhenti berjuang, pasti ada jalan yang terbuka. Aqours memutuskan untuk menjalani jalan yang panjang dan terjal, bersama dengan semua yang mendukung mereka demi mencari sinar yang mereka impi-impikan.
Verdict: Is your heart shining?/10
Impian dan masa depan merupakan dua hal yang penuh dengan ketidakpastian, tetapi bila kita berusaha dengan sekuat tenaga, semuanya akan terwujud. Setidaknya, meski untuk saat ini tujuan mereka belum tercapai, tetapi mereka percaya bahwa setiap orang memiliki cahaya di dalam hati masing-masing yang akan menuntun mereka mencapai tujuan akhir yang masih jauh di sana.
Love Live! Sunshine!! cocok untuk ditonton bagi kalian yang mengharapkan cerita drama anak sekolah yang berisikan perjuangan menggapai impian, dengan cerita persahabatan yang cukup kental (bahkan menjurus ke yuri) serta adegan-adegan musikal dan penampilan idol. Menurut saya pribadi, seri ini cukup baik dalam menceritakan semuanya dengan hanya 13 episode, serta memberikan ending yang cukup memuaskan, dan tidak menutup kemungkinan untuk dibuatnya season dua. It was a really great ride. Thanks, Aqours!
Kaptain’s
Love Live! Sunshine!! adalah anime yang telah banyak belajar seri sebelumnya sehingga mereka berhasil menghadirkan karakter dan setting yang lebih menarik dan manusiawi. Dua hal yang sedikit mengganggu pengalaman menonton saya adalah saya merasa tiap kelas karakter seperti ditransplan dari cerita lain akibat tone karakter yang sangat berbeda dan obsesi dalam mengedepankan pengaruh μ’s yang seharusnya diselesaikan lebih awal untuk memberi karakter Aquors lebih banyak waktu untuk berkembang.
Saya sendiri memiliki pandangan berbeda dengan fakta bahwa Aqours tidak akan bisa sebaik μ’s. Saya melihat Aqoursberada di posisi dimana situasi kompetisi Love Live! sudah berubah total dibandingkan era sebelumnya, sehingga menargetkan diri mereka untuk menjadi sebaik μ’s tidak akan mencukupi untuk menang. Dengan kata lain Aqours adalah tim New game yang terjebak di dunia New game+.
Secara keseluruhan, Sunshine adalah anime idol terbaik yang pernah saya tonton, walaupun rekor ini tidak terlalu sulit dipecahkan akibat ekpektasi yang super rendah dari genre ini dari saya. Untuk pilihan lagu sendiri preferensi saya sama dengan seri sebelumnya, saya lebih menyukai lagu yang dihasilkan para sub-unit dibandingkan Aqours secara keseluruhan.
Randy
Anime ini berhasil membuat saya menyukai tim Aqours yang awalnya kurang saya sukai. Seperti yang sudah dikatakan oleh Ryuukikun dan Kaptain, karakter di Sunshine lebih terlihat perkembangannya dibandingkan dengan Love Live! yang pertama. Walaupun beberapa episode di anime membuat saya cringe, secara keseluruhan saya suka dengan temanya yang ringan dan cukup menghibur. Lagu-lagunya pun masih enak didengar walaupun ada beberapa yang agak sedikit kurang menarik.
Tidak terasa sudah lebih dari satu tahun saya dan rekan-rekan di JOI bermain game jurang duka derita nestapaFate/Grand Order. Game ini merupakan satu-satunya mobage yang aktif saya mainkan selama satu tahun terakhir, and boy has it been a good year for us players. Banyak pengalaman dan cerita-cerita yang unik saat memainkan game ini, dan mungkin akan saya bagikan semua di JOI Weekend kali ini.
Satu tahun lalu, Etherlite sudah pernah menuliskan impresi pertama kami saat memainkan F/GO, dan saya yakin sudah cukup banyak perubahan terjadi dalam game dengan tema franchise Fate ini selama setahun terakhir. Kenapa? Gachanya masih ampas juga? Yang itu sih sepertinya tidak akan berubah kalaupun dunia ini sempat kiamat 2 kali.
Tidak semua game mobile yang pernah saya mainkan bertahan lebih dari 6 bulan. Kebanyakan game mobile dibuat dengan gameplay yang cukup monoton, dengan event-event yang kebetulan adalah carbon copy dari event sebelumnya dan menawarkan kartu dengan skill yang mirip tanpa ada perubahan yang berarti. Apalagi bila kamu sudah menemukan tim meta yang membuatmu invincible dalam game tersebut maka pada akhirnya kamu tidak akan menemukan alasan lain untuk memainkannya.
Tapi tidak dengan F/GO, walaupun daily login streak saya memang sudah terputus, tapi tercatat kalau saya sudah bermain game ini lebih dari 400 hari, and that’s quite an achievement for a mobage.
Kenapa saya bisa memainkan game penuh garam ini sampai begitu lama dan apa saja yang telah saya pelajari dari game ini akan saya jabarkan di bawah ini:
It’s a Fate game
Menurut saya salah satu daya tarik dari game ini tentunya nama besar seri Fate di belakangnya. Franchise milik Type-Moon yang terus berkembang dan menjadi populer di antara penggemarnya dari berbagai kalangan ini tentu menarik banyak pemain potensial yang mau mencobanya. Bahkan nama Fate cukup terkenal untuk menarik mereka yang belum pernah melihat seri tersebut sebelumnya seperti yang digambarkan oleh komik Riyo berikut ini.
Daya tarik dari servant-servant yang akan kamu dapat, baik yang sudah pernah muncul dalam game, anime, novel atau media cerita Nasu lain sebelumnya, dan di masa mendatang membuat game ini tetap hidup. Munculnya waifu servant-servant yang sudah dikenal oleh para pemain dari franchise-nya serta prospek servant baru di masa mendatang juga menjadi alasan kuat bagi beberapa orang. Walau sayang, banyak yang tidak dibekali dengan luck yang mumpuni.
It’s playable on many levels
The term of pay 2 win doesn’t apply to Fate/Grand Order. I probably trigger a quite large group of people by saying that. Tapi tentu, saya pun memiliki alasan yang logis untuk mengatakan hal tersebut.
Sama seperti game lain, game ini memiliki beberapa tingkatan rarityservant, dan tentu makin tinggi rarity dari kartu/servant yang kamu inginkan, semakin kecil pula kemungkinan kamu mendapatkannya. Namun, kamu tidak perlu memakai kartu dengan rarity tertinggi untuk bisa menang dalam game ini. Hanya dengan bermodalkan kartu *1 sampai *3 pun kamu masih bisa memainkan game ini. Some people even made it look easy.
Well not that easy perhaps, but doable even without grail ascend.
Pernahkah kamu melihat Hodgepodge bermain? Dia hampir selalu bermain dengan servant kelas bronze, walaupun dia memiliki beberapa servant SSR. Kalau dia saja bisa, apa yang menahanmu untuk tidak bisa bermain sepertinya?
Cara ini memang mungkin susah dilakukan dalam challenge-challenge quest baru yang diberikan dalam event Colloseum kedua. Bahkan Hodgepodge pun kesusahan untuk menyelesaikannya sampai saat ini. Namun quest-quest tersebut memang memiliki level kesusahan yang sangat tinggi, sampai punya servantgold pun tidak menjamin kemenangan.
Tapi, bila kamu yang hanya bermain demi mengejar waifu saja maka chances are you’re not that interested to the gameplay mechanics. Kalau sejak awal bermain tujuanmu hanya untuk mencari waifu semu semata, kecuali kamu lucksack dari surga, lebih baik kamu main game lain saja.
Dapet SR di Deresute lebih gampang loh. Tapi mana Fumika saya. Thank you CinFes.
Selain bermain hanya dengan bermodalkan kekuatan otot dari servant milikmu saja, ada juga opsi-opsi lain untuk memperkuat tim, seperti adanya Craft Essence yang bisa dipasangkan ke setiap servant untuk tambahan status tertentu atau memberikan skill tambahan. Ada juga skill-skill setiap servant yang bisa ditingkatkan untuk menjadikannya exponentially lebih baik. Selain itu kamu juga bisa meningkatkan tingkat Noble Phantasm untuk membuat serangan spesial makin kuat, dan jangan lupakan Master Skill yang juga datang dengan variasi skill dan baju sesuai kebutuhan.
Variable events
As I was saying, banyak game-game lain yang selalu menawarkan event-event yang merupakan pengulangan dari event-event sebelumnya; sering kali membuat saya malas untuk bermain. Apalagi bila sudah memiliki tim meta yang tidak bisa di-upgrade lebih jauh lagi/butuh kekuatan whaler (baca: duit) untuk menjadikannya lebih kuat lagi walaupun sebenarnya kamu tidak perlu melakukannya.
These recurring events happened a lot on my previous games, namun hal tersebut belum (terasa) terjadi di game yang satu ini. Walaupun F/GO sendiri juga sudah melaksanakan cukup banyak event selama setahun belakangan ini. Event dan campaign yang mereka lakukan bermacam-macam, mulai dari mengenalkan servant baru sampai ke memberikan servant gratis.
Tipe event-nya pun bermacam-macam, pada awalnya hanya ada eventdungeon clearing seperti biasa, namun kemudian dipadu dengan berbagai macam twist seperti point ladder, event gacha, dan yang baru-baru ini diperkenalkan, sistem raid.
Memang tidak semua event-nya berjalan mulus, beberapa juga sempat dihujat karena pemain merasa reward dari event tersebut tidak sesuai. But most of the times, I feel happy about these events. Banyak yang dapat dilakukan dan didapatkan dari event-event tersebut. Kamu bisa farming untuk material, point-point yang didapat dalam event juga lebih tinggi dari quest normal, dan terkadang kalau kamu hoki, kamu juga dapat drop Craft Essence.
It gave Nasu a reason to write something
I’m the type that presses skip button first and do the reading later, on Reddit, after I cleared most of the events. Jadi untuk poin ini, saya berikan waktu sepenuhnya pada saudara Etherlite yang baru saja menarik Illya dari gacha.
If there is anything keeping me from uninstalling F/GO, that’s Nasu Kinoko’s story. Saya tidak akan menjelaskan ceritanya panjang lebar di sini karena saya tahu ada banyak situs lain yang sudah memuatnya, saya hanya bisa bilang bahwa it’s really good, with emphasis on Camelot (Go read it, Mashu & Bedivere’s story were amazing). Tapi seperti yang kita ketahui, Camelot adalah chapter ke 6 dari 7 chapter F/GO, which means Babylonia yang akan muncul sebentar lagi akan menjadi chapter terakhir… Selanjutnya bagaimana? Hanya DW dan Nasu yang tahu. Sejujurnya saya berharap tidak dipanjang-panjangkan lagi karena Nasu masih harus menulis Tsukihime remake & Mahoyo 2.
That paragraph above is presented to you by Etherlite.
Pretty waifus
WHERE’S MY TAMAMO DELIGHT WORKS
Yang ini sepertinya tidak perlu dijelaskan panjang lebar, waifu is definitely a serious business. Waifu sering kali juga menjadi alasan kenapa banyak pemain yang kemudian rage quit karena tidak tahan dipermainkan Tuhan RNG. Yang bilang Jodoh ada di tangan Tuhan mungkin harus memikirkan kembali kalimatnya untuk diganti menjadi Jodoh ada di tangan RNG.
F / G O L I F E G O A L
Now if only finding the right partner in real life is that simple…
Namun memang tidak semua waifu bisa disukai, kebanyakan sih akan disukai, namun beberapa desain seperti Sanzo sempat diperbincangkan karena dirasa ‘tidak pantas’ memakai busana yang sedikit, ‘menantang’ seperti itu.
Jodoh ada di tangan Tuhan, SSR ada di tangan RNG
If you haven’t realized it already, the gacha rate sux ballz, 1% untuk SSR, dan 3% untuk SR, harap jangan marah kalau ada yang kesal kepadamu saat mendapatkan SSR. Karena kamu butuh banyak sekali luck untuk mendapatkannya. Belum lagi kalau ada temanmu yang saat ngupil saja bisa dapat SSR, tingkat-tingkat luck yang seperti ini pasti membuat asin banyak orang.
Kamu juga mungkin mulai berpikir kalau luck-mu disedot olehnya, fear not, itu tidak mungkin terjadi. Mungkin kamu saja yang sial sejak lahir memainkan game ini.
Hal ini juga diperburuk dengan beberapa hal, seperti misalnya Craft Essence. CE adalah cara DW untuk memberikan ilusi equipment dalam game. Di satu sisi banyak CE yang membantu pemain dalam menyelesaikan banyak quest, namun di sisi lain membuat pemain darah tinggi kalau isi roll-nya CE semua.
Verdict: Long live Delight Works
Even when some portion of your players hate Delight Works. The game itself is enjoyable, kamu bisa bermain dengan cukup santai atau serius, itu semua tergantung bagaimana kamu mau memainkannya. Game ini juga tidak terlalu grind heavy sampai kamu harus bersimbah darah bersama pemain-pemain lain untuk memainkannya. Apakah kamu juga baru saja bersimbah darah dalam event Love Letter Deresute? My condolences.
Kalau kamu memang penggemar seri Fate, atau Type-Moon, bermain game ini mungkin bisa menguras sanity kamu. Tapi bisa juga memberikan kebahagiaan yang tiada tara saat kamu mendapatkan servant yang kamu inginkan. I waited a year, a whole year to finally get my hands on Saber Nero. I still haven’t got my Tamamo or Bride DW, I want them, and I want them now.
Game ini juga cukup murah hati dengan memberikan welfare-welfare servant yang begitu baik seperti Rider Kintoki dan Santa Alter. Nikmat dunia mana lagi yang mau kamu dustakan?
Etherlite:
Kata-kata yang paling tepat untuk menggambarkan game ini adalah garam. Saya termasuk orang yang luck-nya paling ampas di game ini, dimana saya baru mendapat servant *5 setelah selesai America (dapat Cu Alter). Mungkin sebagian salah saya yang tidak melakukan reroll maraton, servant yang pertama saya roll adalah Mephistopheles. Saya tidak reroll karena waktu itu tidak lama langsung unlimited maintenance works dan dari apologemsnya saya dapat 2 Saber Alter sekaligus. Yah, saya memang tidak pay to win jadi tidak bisa protes juga (tapi kalau nanti kolaborasi dengan Tsukihime dan Mahoyo memberikan Arcueid dan Aoko dari gacha kayaknya bakal khilaf juga).
Game ini sendiri mengalami evolusi yang semakin lama menjadi semakin baik, perubahan sistem game dan detail-detail yang terus dipoles selama satu tahun ini menurut saya pantas membuat mereka menjadi #1 earningapp di google play store/apple store Japan. Puncak perubahan terbesar mungkin terasa ketika DW memotong cost gacha dari 4 menjadi 3 quartz dan memberikan 300 storage slot secara cuma-cuma. Mereka juga berani mengkritik diri mereka sendiri melalui manga yang dibuat oleh riyo, which gives an interesting insight on the game itself.
Paling tidak kadar garam di darah berkurang sedikit setelah dapat Illya kemarin.
Ricoricorii
I had a fun, really! Biasanya game mobage model FGO ini tidak bertahan lama di device saya dan surprisingly sudah setahun saya memainkan game ini. Mungkin buat saya faktor yang menarik dan membuat orang bertahan memainkan FGO adalah kumpulan para servant yang beragam yang bisa dijadikan waifu atau husbando dengan pengisi suara yang high budget, mekanisme game yang menarik yang terkadang membutuhkan strategi tertentu dan equip yang digunakan (Craft Essence) untuk melawan musuh, event yang beragam yang terkadang dengan baik hati diberikan servant gratis, hingga tingkat kesulitan yang menantang dan newbie friendly.
Selain itu kadar garam di game ini memang tergolong tinggi, tetapi bisa dibilang DW cukup bermurah hati apalagi setelah pengurangan jumlah quartz yang digunakan untuk gacha dan seringnya pembagian tiket gacha secara cuma-cuma. Intinya game gacha apapun desire sensor tetap bekerja, jadi berhati-hatilah atau kalian akan darah tinggi. Saya masih ingat event summer kemarin yang menghabiskan 17 tiket dan 180 quartz untuk mengincar Martha yang diakhiri dengan darah tinggi karena beberapa rekan saya dengan mudah mendapatkannya.
setidaknya jumlah SSR saya lebih banyak dari etherlite
Disc-Co
Saya sudah menjadi fans Type-Moon sedari zaman Tsukihime dan Kagetsu Tohya di beberapa tahun silam, namun saya akan berbohong apabila saya menjadikan itu sebagai alasan untuk bermain FGO. Alasan utama saya sebenarnya tidak jauh dari kebanyakan pemain pada umumnya: ingin mengoleksi waifu. Waifu saya diantara lain adalah Mashu, Mordred, Jack, dan Jeanne. Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan semesta alam karena dengan rahmat-Nya saya telah mendapatkan semua waifu saya kecuali Mordred, ditambah pula dengan bonus versi Alter dari Jeanne.
Namun mengenyampingkan hal itu, beberapa aspek yang membuat saya tahan bermain FGO adalah beragamnya event yang mereka suguhkan dan banyaknya strategi yang bisa kita ciptakan dikarenakan jumlah total servant yang begitu banyak dalam game ini. Saya adalah tipe pemain yang sangat suka bereksperimen dengan berbagai macam game plan dan strategi, dan menurut saya FGO telah menyediakan media tersebut untuk memuaskan saya. Pendapat saya tentang garam dalam game ini? Yah selain saat summer event kemarin dimana saya gagal mendapatkan Surfer Mordred, saya rasa kadar garam dalam game ini masih dalam taraf batas wajar.
Untuk saat ini slot Mordred diisi oleh sang papa terlebih dahulu
Nugrahadi
Di tengah kesibukan baru saya yang bahkan membuat saya harus hiatus dari menulis di JOI, FGO tetap setia senantiasa ada di ujung jari saya tiap hari dan tanpa terasa, 400 hari lebih sudah saya lewatkan bersama pabrik garam rasa ketek Nasu beraroma Saberface ini. Kalau ditanya apa yang membuat saya bertahan sedemikian lama bahkan diantara mobage lain yang saya mainkan (Grindblue Fantasu, Terra Battle, V*liant Forc*s) lalu hiatus gak pake lama, ya jawabannya simpel; Waifus
Pada dasarnya saya juga adalah budak TYPE-MOON yang nge-Hype bahkan sebelum game ini dirilis. Dengan dorongan seperti itu, wajar jika antusiasme saya mungkin ada di level lebih tinggi daripada pemain mobage casul lainnya (sama sekali bukan pernyataan elitis btw) tapi yang membuat saya bertahan memainkan FGO lebih lama dari game lain adalah memang, gameplay yang cukup bersahabat tapi cukup “dalam” serta kadar garam yang tinggi kandungan Yodium berperan besar.
Kasarnya, main FGO itu tetap perlu mikir. Berbeda dengan kebanyakan mobage lain yang menyediakan fitur skip dan battle berjalan otomatis, mencerminkan pandangan developernya yang mungkin ada di garis “sebodo amat soal gimana lo maen, yang penting lo beli Quarts/Gem gw buat gacha!”, FGO memaksa gamernya menseriusi tiap aspek permainan sehingga kita senantiasa merasa tertantang. Seperti yang diutarakan Signum di salah satu status FB pribadinya, event in-game FGO yang sedang berjalan saat artikel ini ditulis dapat kembali memuaskan hasrat pemain yang haus tantangan setelah gak tahu mesti ngapain lagi sehabis puas menaikkan level karakternya hingga maksimal.
Lalu soal garam ber-Yodium, saya itu orang yang sensitif. Saya merasakan suatu bentuk kewajiban menyelesaikan game gacha disaat saya ternyata memiliki beberapa Servant yang orang lain itu sampai berdarah untuk mendapatkannya tapi tetap gak dinotis RNG. Tanpa maksud menebar garam dapur, ini sejumput jajaran Servant saya.
Setelah melangkahi mayat para pemburu Scat, Bride, etc yang ternyata bisa saya dapatkan dengan “kebetulan”, merasa bersalah gak sih kalau saya tiba-tiba berhenti main?
Nanamiku
Main demi Saori Hayami (sama kaya Deresute), tapi ternyata gachanya bikin hati dan dompet sakit. Sebagai pemain yang tidak serius pun saya masih bisa bermain di event Kuro sebelum ini. Bagi saya lebih parah struggling di bagian gacha-nya. Saya berdoa suatu hari gacha-nya bisa dipisah antara servant dan CE.
Karena game-nya juga tidak dioptimisasikan, mainnya jadi cukup mendou dan loading-nya masih lemot meski sudah setahun + the game runs like shit even on powerful phone.
Sutradara animeYutaka Yamamoto yang biasa disapa dengan nama Yamakan pernah membuat dunia otaku geger karena dirinya menyebut “anime sudah mati.” Dalam wawancara bersama Toshio “Otaking” Okada, mantan staff Gainax dan pengamat budaya, keduanya membuat banyak orang bertanya-tanya. Pada tanggal 27 September lalu, keduanya kembali bertemu untuk meluruskan pandangan tersebut.
Bagi Okada, anime sudah mati itu dikarenakan perbedaan generasi antar otaku yang memecah mentalitas yang membuat sub-budaya (otaku) tersebut berbeda dari yang lain. Namun bagi Yamakan, kematian anime lebih kepada hal yang personal.
“Anime bergerak ke arah yang berbeda dari apa yang kubuat.” Yamakan merasa moe itu sekarang menjadi fasis, sampai dia percaya kalau ada aturan tidak tertulis yang berbunyi, “Apakah kita harus perlihatkan celana dalam? Memperlihatkan celana dalam selaras dengan keinginan pria, jadi ayo kita perlihatkan.” Yamamoto lebih senang untuk bekerja dengan aturannya sendiri, namun dia selalu dikritik saat melakukannya dan dia “tidak bisa menghadapi era sekarang.”
Okada kemudian bertanya apakah anime yang membuatnya ingin masuk ke industri (anime) sudah menghilang. Yamakan pun menyetujui pernyataan tersebut, dia merasa bahwa ada era yang mati saat Miyazaki pensiun. Saat menonton Kimi no Na wa, dia merasa kalau dia masih “punya teman” dan masih punya harapan, tapi dia tetap merasa banyak yang sudah berubah.
“Aku merasa seperti sendirian.” Dia merasa anime-anime seperti Kaze no Tani no Nausicaa dan anime orisinal seperti Neon Genesis Evangelion sudah banyak menghilang.
Di lain pihak, dia juga memuji tren pembuat anime yang tidak membuat animemainstream, juga banyak otaku yang kemudian menggebrak batasan dengan punya pacar, dan hobi-hobi lain serta menolak gaya otaku kebanyakan. Beberapa seri yang disebutkan oleh Yamakan antara lain Godzilla Resurgence, Kimi no Na wa, Zootopia dan lain-lain. Namun Okada juga mengatakan seri seperti itu tidak berusaha untuk menjual merchandise.
Untuk membaca wawancara lengkap mereka dalam bahasa Jepang, harap kunjungi tautan berikut.
Acara “Dengeki Bunko Aki Saiten 2016” pasti menjadi acara favorit para penggemar “Mahouka Koukou no Rettousei,“ karena dalam acara tersebut, diumumkan semua detil yang ingin didengar untuk movie barunya. Mulai dari judul film, teaser, karakter, sampai jadwal tayang dibeberkan dalam acara tersebut. Berikut ini adalah teaser terbarunya untuk memulai berita ini.
Film ini akan diberi judul Gekijouban Mahouka Koukou no Rettousei: Hoshi wo Yobu Shoujo yang ditulis oleh penulis light novel, Tsutomu Satou. Saori Hayami dan Yuuichi Nakamura akan kembali untuk memerankan Shiba bersaudara dalam film layar lebarnya. Dalam film ini juga diperkenalkan karakter baru yang akan bernama Kokoa.
Film ini juga merilis sebuah visual baru yang menggambarkan para karakter bersama Kokoa di sebuah pantai. Sebuah bintang jatuh dapat terlihat di belakang, namun kekhawatiran saya hanyalah kenapa Onii-sama hanya sendirian? Apakah ini artinya kerajaan harem beliau sudah mulai dibangun dalam film ini?
Sebelum ini, Mahouka juga sudah menayangkan PV pertama mereka saat mengumumkan film barunya. Kamu dapat melihat PV tersebut dalam artikel ini. Film ini sendiri akan ditayangkan pada awal musim panas tahun 2017, jadi sepertinya tahun depan tidak hanya film Sword Art Online: Ordinal Scale saja yang akan membuat kita semangat.
Event hari jadi “Twin Angel” yang berakhir pada hari Minggu kemarin menampilkan informasi mendetil menyusul pengumuman sebelumnya mengenai serial anime terbaru Twin Angel dan aplikasi game untuk smartphone. Diumumkan juga sebuah proyek rahasia lain mengenai sebuah film layar lebar.
Serial anime Twin Angel Break yang akan tayang pada musim Semi 2017 ini menampilkan kisah mengenai dua Angel baru yang bisa kalian saksikan pada video promosi dibawah ini.
Ceritanya mengisahkan dua siswi SMP yang melawan kejahatan sebagai Twin Angel dibawah perintah dari seekor landak bernama Mikuru-chan. Walau kedua gadis tersebut tidak menyukai satu sama lain, seiring keduanya bekerjasama, keduanya perlahan-lahan menjadi akur.
Berikut detil para seiyuu dan karakter yang diperankan:
MAO sebagai Meguri Amatsuki (Angel Rose, sebelah kiri). Selalu ceria tapi terkadang suka memaksa, Lugu dan berharap untuk bisa menjadi orang yang menegakkan keadilan.
Ai Kayano sebagai Sumire Kisaragi (Angel Sapphire, sebelah kanan). Gadis yang memiliki masalah sosial, Ia selalu menjaga jarak terhadap orang lain karena ajaran yang diterapkan didalam keluarganya.
Rie Kugimiya sebagai Miruku-chan, seekor landak (berada diatas kepala Meguri Amatsuki).
Avenue Project feat. Meguri Amatsuki & Sumire Kisaragi akan menyanyikan lagu opening yang berjudul Love-tte♥Jewelry♪Angel☆Break!! sedangkan Rie Kugimiya menyanyikan lagu ending yang berjudul Break Miruku Love! yang ditulis oleh ZAQ.
Jajaran staf diisi oleh nama-nama sebagai berikut:
Sutradara: Yoshiaki Iwasaki
Studio Animasi: J.C. Staff
Penulis Naskah Cerita: Michiko Itou
Karakter Desainer: Mika Takahashi
Komposer Musik: Gin
Twin Angel juga diadaptasi menjadi sebuah aplikasi game untuk smartphone berplatform Android dan iOS berjudul Kaitou Tenshi Twin Angel ~Soshite Shinwa no Otome-tachi~ yang keluar pada bulan Januari 2017. Game visual novel ini akan mempertemukan kembali para staf Kaitō Tenshi Twin Angel ~Toki to Sekai no Meikyū~ yang merupakan sebuah game PlayStation Portable. Kikuko Inoue akan berperan sebagai ibu Haruka, Kasumi Minazuki, dan Yukari Honma akan berperan sebagai ibu Aoi, Chihiro Kannazuki.
Game tersebut akan menampilkan karakter bernama Lilia yang diperankan oleh Ai Shimizu. Game tersebut mengindikasikan bayaran untuk bermain tapi kemudian menyebutkan tidak akan ada tambahan biaya untuk para pemainnya. Sakura Saori akan menyanyikan lagu tema game tersebut yang berjudul Color of Tears.
Staf produksi juga mengungkap teaser untuk Project ??? namun sayangnya detil apakah ini sebuah game atau anime tidak disebutkan oleh para staf Twin Angel. Pada event Twin Angel hari Minggu kemarin hanya ditampilkan debut film rahasia Project ???.
Dalam acara “Dengeki Bunko Aki no Saiten 2016” lalu, dikonfirmasikan juga tanggal tayang untuk adaptasi film layar lebar “Sword Art Online: Ordinal Scale” yaitu pada tanggal 18 Februari 2017. Sebuah trailer terbaru juga diperlihatkan dalam acara tersebut.
Film ini dikabarkan akan ditayangkan di 1.000 bioskop di seluruh dunia, jadi ada harapan sangat besar film ini bisa ditayangkan di Indonesia. Film ini akan ditayangkan di 150 bioskop di Jepang, serta Aniplex of America akan mengumumkan tanggal tayangnya di luar Jepang. Amazon Jepang juga menawakan poster bagi pembelian tiket untuk tanggal 18 Februari mendatang.
Berikut ini adalah karakter-karakter baru yang akan memeriahkan film ini, sayang belum ada pengumuman siapa yang akan mengisi suara para karakter tersebut.
Yuna, seorang idol dalam dunia Ordinal Scale. Pemain yang bertemu dengannya akan mendapat sebuah special upgrade.
Dr. Shigemura, seorang developer dan orang berpengaruh dalam riset BMI (Brain Machine Interface). Dia juga seorang profesor dalam bidang kelistrikan dan engineering listrik di Toho Technological University. Teori-teori radikal miliknya membuat orang-orang berpikir dia agak nyentrik.
Eiji, pemain pedang misterius yang merupakan pemain tingkat teratas di Ordinal Scale. Kirito dan kawan-kawan akan bertemu dengannya.
Sebuah visual yang menampilkan para karakter baru tersebut bersama Kirito juga diperlihatkan di bawah ini. Uniknya, Kirito masih menggunakan baju dari game Sword Art Online yang pertama walaupun seharusnya dia mendapatkan baju yang baru dalam film ini. Apakah mereka akan kembali merekreasi Aincrad di dunia nyata?
Film anime yang mengusung adaptasi light novel buatan Kakeru Kobashiri, “Zero Kara Hajimeru Mahou no Sho” baru saja menayangkan PV pertamanya pada hari Senin. PV tersebut juga ditayangkan di acara “Dengeki Bunko Aki no Saiten 2016” pada hari Minggu lalu. Video tersebut menceritakan premis serinya, daftar pemeran dan staf yang akan mengerjakan film, dan mengumumkan jadwal tayangnya di musim semi 2017.
Tetsuo Hirakawa akan menyutradarai film ini dalam studio WHITE FOX. Ryosuke Kimiya dan Daisuke Mataga akan diberikan tanggung jawab untuk mengadaptasi desain karakter untuk animasinya. Infinite akan memproduksi seri ini.
Yumiri Hanamori akan memerankan protagonis Zero, sedangkan Tsuyoshi Koyama akan memerankan sang Mercenary. Sebagai tambahan, You Taichi akan memerankan Albus. Sayang rasanya mereka tidak memilih seiyuu Sakura Ayane sebagai pengisi suara Zero supaya bisa menjadi sebuah seiyuu joke; Ayane adalah seiyuu dari Shimakaze.
Seri fantasi ini akan mengikuti kisah penyihir bernama Zero yang tidak peduli dengan dunia, dan seorang(?) prajurit bayaran setengah manusia setengah binatang yang ingin menjadi manusia. Di dunia tersebut, banyak penyihir yang melakukan ritual dan praktik serupa lain, namun tidak ada yang mempelajari sihir praktikal. Zero kemudian pergi dalam petualangan berkeliling dunia untuk mencari “The Book of Zero” yang menyembunyikan kekuatan yang cukup besar untuk menghancurkan dunia. Prajurit bayaran tersebut pun ikut sebagai pelindungnya.
Gust telah mengungkapkan informasi terbaru mengenai “Atelier Firis: The Alchemist of the Mysterious Journey.” Informasi yang diungkapkan kali ini adalah mengenai bagaimana teman-teman sepetualangan kalian dan juga efek kostum yang bisa digunakan oleh Firis.
Dunia
Teman-teman yang bertualang bersama Firis, dan juga berbagai orang yang kalian temui sepanjang petualangan, akan menampilkan berbagai emosi. Firis akan mengalami berbagai kejadian yang berhubungan dengan karakter-karakter ini. Kejadiannya pun bervariasi, mulai dari hal yang mereka khawatirkan, mimpi mereka, hingga sisi yang tidak terduga dari masing-masing karakter.
Teman Sepetualangan
Liane suka mendandani Firis. Dia biasanya selalu tenang mengawasi adiknya, tetapi tidak bisa menahan diri ketika melihat berbagai pakaian yang dimiliki Firis.
Sama seperti Firis, Ilmeria ingin menjadi alchemist yang bersertifikat. Tetapi seperti apa reaksinya ketika menemukan plushie anak ayam di sebuah toko?
Revy sangat menyukai memasak, bahkan hingga berpikir untuk membuat kebun sayuran. Apakah orang yang ingin menjadi swordman terkuat ini juga ingin menjadi chef terbaik?
Firis melihat Escha yang bermain dengan Drossel. Drossel yang membuat cerita tidak hanya bisa menangkap perhatian penonton saja, tetapi juga bisa menangkap perasaan anak-anak.
Kesan pertama ketika kalian bertemu dengan Angriff adalah dia terlihat sebagai orang yang kasar. Tetapi seiring perjalanan kalian dan Angriff selalu menepati janjinya, kalian mulai melihat Angriff sebagai lelaki penuh semangat dengan tekad yang kuat.
Kald takut dengan perempuan, tetapi dia bsia menghadapi Firis dengan normal. Karena itu, Firis pun menanyakan masalah yang dihadapinya.
Plachta selalu mendukung Sophie, dan juga Firis, dari balik layar. Sebagai seorang alchemist juga, Plachta sering menceritakan pengalamannya melihat kedua gadis tersebut tumbuh.
Oskar sangat kagum dengan masakan Revy. ketika Revy mengatakan Oskar akan menjadi gemuk apabila makan terlalu banyak, Oskar langsung menjelaskan kenapa dia kurus.
Sophie, yang sudah cukup dewasa hingga bisa memiliki murid, terus berpetualang dengan bahagia tetapi tidak melupakan kejadian di masa lalu. Jadi dia mulai bercerita kepada Firis mengenai tujuan perjalanannya.
Saran Baru dari Alchemist dengan Sertifikat
Dion, melihat masa lalunya di Firis, memberi tahu tentang kegagalan dan kesalahan yang dialaminya.
Aurelie sudah hidup lama sebagai alchemist. Dia mengajari Firis tentang mental yang diperlukan oleh seorang alchemist.
Ren yang adil tetapi ketat meminta Firis dengan baik untuk menyelesaikan sebuah tugas.
Meski Norbert telihat seperti orang yang sembrono, dia sebenarnya bisa melihat niat lawannya dengan jelas. Terlihat seperti ingin membuat Firis kesal, Norbert memberi tantangan kepada Firis yang pantang menyerah untuk mencari tahu seberapa besar bakatnya.
Kirsche mengajari Firis yang baru menjadi alchemist tentang aturan-aturan alchemist. Firis, yang belajar alchemy sepanjang perjalanannya, tumbuh dengan pengaruh dari orang-orang yang ditemuinya, dan akan mempengaruhi orang lain juga.
Efek Kostum
Snow Bride
Kostum Snow Bride akan mengurangi penggunaan LP di daerah bersalju.
Passionate Inquirer
Kostum ini akan membuat menjelajahi beberapa area tertentu menjadi lebih mudah.
Pure Flora
Kostum ini akan menurunkan harga-harga barang di toko.
Alchemist’s Garb
Kostum ini akan menambahkan jumlah garis ketika melakukan synthesis.
Resort Vacation (Bonus Cetakan Perdana)
Kostum ini akan membuat kalian lebih mudah menemukan materi bagus.
Wonderland (Bonus Limited Edition)
Kostum ini mengurangi jumlah waktu yang digunakan ketika melakukan synthesis dan berjalan.
Fox Trek (Kostum Baru)
Kostum ini mempercepat waktu berjalan kalian.
Atelier Firis akan rilis di Jepang pada tanggal 2 November untuk PlayStation 4 dan PlayStation Vita. Versi Inggris sudah diumumkan tetapi tanggal rilisnya masih belum diketahui.
Gust mengungkapkan informasi terbaru mengenai “Nights of Azure 2: Bride of the New Moon.” Informasi yang dirilis kali ini adalah mengenai bagaimana sistem pertarungan yang kini sedikit berubah dari game sebelumnya.
Ganti Rekan Bertarung untuk Variasi Tanpa Batas
Alushe bisa membawa Servan dan Lily ke pertarungan. Dengan terus bertarung melawan musuh, ikatan kalian dengan Lily dan Servan akan semakin dekat dan membuat mereka menjadi lebih kuat. Masing-masing Lily dan Servan memiliki kepribadian dan gaya bertarung yang berbeda, jadi kombinasi party yang kalian susun akan mempengaruhi gaya bertarung kalian. Batas party yang bisa kalian bawa adalah 1 Lily dan 2 Servan.
Bertarung Bersama Ruhenheid
Masing-masing kepribadian Lily akan mempengaruhi gaya bertarung mereka. Ruhenheid sang knight melindungi Alushe dengan cara selalu berdiri dekat, melindungi sisi belakang, dan juga menangkis serangan dari blind spot.
Lily mendukung Alushe dengan kemampuan unik mereka. Kemampuan unik Ruhenheid adalah melindungi Alushe dari serangan ketika dalam kondisi bahaya, jadi Ruhenheid sangat cocok untuk melawan musuh dengan serangan yang kuat.
Serangan kombinasi kuat yang bernama Chance Action akan terjadi pada saat kondisi terpenuhi ketika bertarung. Chance Action milik Ruhenheid adalah serangan memutar yang membuat musuh sekitar menjadi menyebar.
Servan yang Menolong Perjalanan Alushe
Servan adalah familiar yang membentuk kontrak dengan Alushe. Ada 2 tipe Servan yang bisa menggunakan kemampuan spesial: “Tricker” membuka jalan baru, sedangkan “Striker” akan menjadi senjata Alushe. Alushe dan teman-temannya akan memimpin Servan dan terus bertarung demi menyelamatkan Liliana.
Nero adalah rekan lama Alushe yang berupa Servan tipe Tricker. Dengan ciri khas ekor merah dan syal, Nero membakar musuh dengan serangan “Fire Breath.”
Ketika menyelesaikan stage, kalian bisa menggunakan kemampuan ini untuk aksi khusus. Contohnya adalah tembok berduri yang tidak bisa dihancurkan oleh Alushe, tetapi bisa dihancurkan oleh api Nero. Ada banyak aksi khusus yang bisa dilakukan oleh tipe Tricker, mulai dari membuka jalan baru hingga memberi keuntungan ketika bertarung.
Pitts adalah Servan tipe Striker. Dia memiliki sengat besar yang tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya. Pitts sangat cocok untuk bertarung yang memiliki perlindungan fisik yang kuat.
Sebagai Striker, Pitts akan berubah menjadi tombak untuk Alushe. Ketika Alushe mengganti senjata, tentu serangannya pun akan berubah. Ketika menggunakan tombak, kalian akan bisa melakukan evade dan dodge attack serta menyerang dari jauh.
Pikiran yang Bertolak Belakang dan Konflik
Seorang Shrine Maiden dan seorang Knight yang berada di posisi yang berbeda dan saling berlawanan. Ketiga teman masa kecil ini mulai meyadari hal tersebut ketika bertemu lagi. Karena ini, relasi yang mereka dahulu miliki mulai goyah.
Meski ada perasaan bermusuhan, keduanya saling menerima. Ruhenheid, yang ingin mengubah tingkah Alushe, menarik tangannya yang membuat jarak keduanya sangat dekat. Seiring mereka saling menatap, suasana menjadi sepi.
Di bawah tekanan, Liliana tidak ingin berbicara dengan siapa pun. Ruhenheid yang tahu pikiran dan hati baik Liliana mulai bertanya kepadanya.
Premium Box dan Special Collection Box
Premium Box (10.300 Yen untuk PS4, 9.300 Yen untuk PS Vita)
Kode download untuk kostum eksklusif Alushe
Nights of Azure 2 visual book
Nights of Azure 2 official soundtrack
Poster ukuran B3 dengan aroma
Special Alushe 3D card
Bishoujo bromide set
Special Collection Box (16.300 Yen untuk PS4, 15.300 Yen untuk PS Vita)
Secret warm-feeling bath poster
Bishoujo acrylic key chain set (3 buah)
Special A3 tapestry set (3 buah)
Kode download untuk kostum eksklusif Alushe
Nights of Azure 2 visual book
Nights of Azure 2 official soundtrack
Poster ukuran B3 dengan aroma
Special Alushe 3D card
Bishoujo bromide set
Nights of Azure 2 akan rilis di Jepang pada tanggal 22 Desember untuk PlayStation 4 dan PlayStation Vita. Versi Inggris sudah diumumkan tetapi masih belum memiliki tanggal rilis.
Square Enix telah memperlihatkan video gameplay terbaru untuk “Final Fantasy XV” yang memperlihatkan magic baru bernama Death. Ini adalah salah satu magic terkuat yang dapat digunakan oleh Noctis melalui Ring of the Lucii.
Dalam video yang berdurasi 4 menit, Noctis menggunakan Death ke berbagai macam musuh, mulai dari yang ukuran kecil hingga yang ukuran besar. Death akan mengurangi HP musuh. Semakin lama kalian menggunakan Death, maka kondisi fisik musuh semakin berkurang. Bahkan, musuh akan menghilang apabila kalian menggunakan Death sampai lawan mati. Tetapi Death ini memakan MP yang cukup banyak, terutama pada musuh yang kuat.
Final Fantasy XV akan rilis pada tanggal 29 November untuk PlayStation 4 dan Xbox One.
Bandai Namco memberi kejutan dengan mengumumkan versi Inggris dari game mobile “Sword Art Online: Memory Defrag.” Mereka juga langsung membuka pra-register untuk mendapatkan berbagai macam hadiah.
Memory Defrag adalah game mobile terbaru dari seri Sword Art Online yang belum lama ini rilis di Jepang. Game ini adalah berupa side scrolling action RPG. Game ini juga mendukung multiplayer hingga 3 pemain. Game ini menceritakan ulang berbagai event dari serial anime-nya, tetapi juga menghadirkan cerita orisinal. Untuk informasi lebih lengkapnya, kalian bisa baca ulasan game-nya oleh dedemit.
Sama seperti versi Jepang, hadiah pra-registrasinya adalah karakter Asuna. Tetapi untuk versi Inggrisnya, Bandai Namco menyiapkan kejutan lainnya. Selain mendapatkan karakter Asuna, kalian juga bisa mendapatkan kesempatan untuk memenangkan Collector’s Edition dari Sword Art Online: Hollow Realization. Tidak hanya itu, mereka juga menyiapkan banyak hadiah lainnya.
Sword Art Online: Memory Defrag versi Inggris akan rilis untuk Android dan iOS, tetapi tanggal rilisnya masih belum diketahui.