Untuk Celebrity Sunday kali ini, JOI akan membahas mangaka yang nasibnya bisa dibilang cukup sial yaitu Yasuhiro Kano. Dibandingkan dengan mangaka-mangaka yang pernah dibahas di Celebrity Sunday sebelumnya, nama Kano mungkin tidak terlalu tenar. Manga–manga karyanya bisa kalian baca di majalah manga Weekly Jump. Karyanya yang paling terkenal adalah Mx0 dan Kagami no Kuni no Harisugawa.
Pria kelahiran tahun 1970 ini berasal dari Hokkaido, sama seperti Hiromu Arakawa. Pada tahun 1992, Kano mengirimkan manga one-shot karyanya ke Hop Step Award yang ternyata berhasil memenangkan penghargaannya. Tidak lama kemudian, karya tersebut yang berjudul Black City diterbitkan dalam Weekly Shonen Jump Special: 1992 Autumn Special. Setelah itu, Kano terus membuat manga one-shot di Jump. Di tahun 1996, Kano merilis kumpulan manga one-shot karyanya dalam manga Black City. Setelah itu, Kano masuk ke masa “santai’ dan terus menulis manga one-shot.
Di tahun 2002, Kano merilis serial pertama yang berjudul Pretty Face. Sayangnya, manga tersebut hanya berjalan kurang lebih selama setahun saja. Di tahun 2003, Kano merilis kumpulan manga one-shot kedua yang berjudul Tokyo Ants. Tahun 2006 bisa dibilang adalah masa kesuksesan Kano. Serial keduanya yang berjudul Mx0 berjalan cukup panjang, hampir selama dua tahun. Selama Mx0 terbit, Kano juga merilis kumpulan one-shot ketiga yang berjudul Snow in the Dark. Setelah banyak one-shot, Kano meluncurkan serial ketiga yang berjudul Kagami no Kuni no Harisugawa. Sayangnya serial ini adalah serialnya yang paling pendek yaitu hanya terbit sepanjang 3 volume saja dan tidak sampai satu tahun.
Karya-karya milik Kano banyak yang memiliki elemen love comedy. Tetapi sebenarnya Kano senang menulis cerita yang kelam. Karena itu banyak manga one-shot karyanya yang memiliki cerita yang cukup kelam. Kano juga memiliki pace bekerja yang lambat. Dia merasa bahwa bekerja di Jump yang terbit secara mingguan terasa hampir tidak mungkin. Untuk mengurangi waktu pekerjaan karena pace kerjanya yang lambat, Kano menggunakan 3D CG dan menggambar secara digital secara aktif. Meski dia merasa dua hal tersebut sangat praktis, dia merasa bahwa menggambar dengan tangan adalah salah satu hal yang menyenangkan ketika menggambar manga. Karena itu dia merasa sedikit menyesal pada karya Kagami no Kuni no Harisugawa yang seluruhnya digambar secara digital.
Di awal, saya bilang Yasuhiro Kano memiliki nasib yang cukup sial. Ini karena semua serial manga yang dia kerjakan bernasib sama semua: kena potong karena kurang populer. Uniknya, semuanya kena potong ketika di bagian cerita lagi seru-serunya. Serial-serialnya juga memiliki ciri khas tokoh utamanya memiliki suatu rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang-orang sekitarnya. Rahasia tersebut membuat tokoh utamanya sulit untuk mencapai tujuannya.
Saat ini Yasuhiro Kano sedang mengerjakan Kiss X Death yang dirilis sejak 2014 dan terbit di Shonen Jump+ yang gratis untuk PC dan smartphone.
The post [Celebrity Sunday] Yasuhiro Kano appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.