Peringatan: Artikel ini akan memuat spoiler dari episode-episode terbaru seri Kotetsujou no Kabaneri. Harap untuk melanjutkan membaca dengan kesadaran penuh atas informasi tersebut.
Kotetsujou no Kabaneri, adalah sebuah anime yang menuai banyak pujian di awal-awal penayangannya. Anime tersebut memiliki cerita yang menjanjikan dan didukung oleh gaya animasi dan kualitas yang sangat baik menjadikannya tidak hanya enak untuk ditonton, tapi juga menarik untuk diikuti. Walaupun mungkin, predikat tersebut tidak berlaku di episode-episode terbaru mereka belakangan ini.
Seperti yang dikatakan Kaptain di 3 Eps Rule Kabaneri-nya, mereka berusaha untuk menjadi the big hit pada musim ini. Dengan staf yang juga mengerjakan anime Shingeki no Kyojin di Wit Studio, saya yakin mereka memiliki komposisi terbaik untuk mengerjakan anime genre survival. It does work well on the first few episodes. Namun setelah episode 9 tayang di minggu lalu, banyak netizen Jepang yang mengeluh karena perkembangannya mudah ditebak.
Mereka mengeluhkan kemunculan Biba-sama yang terlalu mudah ditebak, dan bagaimana perkembangan anime ini menjadi seperti sebuah anime mainstream, padahal mereka memiliki potensi yang jauh lebih baik dari itu.
- “Sayang sekali hahaha, kita semua telah tertipu hahaha.”
- “Karakter Ani-sama sangat mudah terbaca seperti membaca peta.”
- “Apa ini karena masalah waktu tayang, tapi memang perkembangannya kasar sekali.”
- “Memang anime mainstream!“
- “Aku bisa mengerti kenapa ekspektasi kalian hilang cepat sekali.”
- “Jadi ujungnya lawannya manusia juga… Lebih baik kamu serius urusin zombie…“
- “Ceritanya berkembang seperti film kelas B. Harusnya tidak boleh begini.”
- “Kalau tempat paling aman sudah hancur, setelah itu mau diapain, Biba-san?“
Kotetsujou no Kabaneri sebenarnya memiliki sebuah potensi yang menarik, bila saja mereka memiliki waktu tayang yang lebih panjang. Beberapa teman saya juga mulai menyamakannya dengan Guilty Crown yang dianggap kualitasnya merosot jauh di paruh kedua. Saya sendiri menyayangkan perkembangannya yang mudah ditebak, tapi karena sudah kepalang nonton, rasanya sayang bila tidak ditamatkan.
Kaptain’s Opinion
“Terlalu mudah ditebak.” Mungkin ini komplain umum yang seringkali diutarakan pada perkembangan cerita Kabaneri sejauh ini. Saya sendiri tidak yakin apakah ini komplain yang sesuai diberikan pada cerita yang sudah sangat klise dari awal. Of course that Sephiroth look-a-like are going to be evil, namun nampaknya Ichiro Okouchi tidak mampu membuat antagonis dengan motivasi ataupun rencana yang masuk akal. Ujung-ujungnya kita malah dapat Umbrella Corporation.
Oleh karena itu saya membentuk beberapa hipotesis lain untuk kenapa kebanyakan penonton merasa kualitas anime ini turun:
Mumei: Remember that badass zombie killer from the first three episode? Karakter itu nyaris tidak terlihat lagi. Argumen kalau dia “hanya” anak 12 tahun bisa saja digunakan dan perkembangan karakternya mungkin meredam beberapa perilaku dan kepribadian yang membuatnya menarik. Hanya saja dibandingkan dengan performa awalnya, agak menyebalkan saja sebuah karakter “berkembang” menjadi lebih membosankan.
Repetisi: Tiga episode pembuka, walaupun dipenuhi klise dan eksekusinya sendiri kasar, setidaknya mampu memberikan cukup informasi untuk penonton agar mereka peduli dan tertarik dengan dunia-nya. Hanya saja build-up semacam ini terus terjadi sampai paruh akhir cerita (Udah berapa kali sih kita lihat ibu/anak dibunuh untuk shock-factor?) dan staf anime ini gagal mengembangkan fondasi ceritanya. Begitu penonton mulai menagih semua set-up sebelumnya dan anime ini membayarnya dengan antagonis semacam Biba, tentu saja banyak yang berpikir “Jadi klimaksnya gini aja?”
Kabane: Awalnya antagonis ini sukses menjadi musuh misterius yang terus berkembang dan memberikan tantangan baru. Hanya saja karena episode kemarin menunjukkan bahwa mereka dapat dimanufaktur oleh manusia, misteri itu hilang dan dapat mudah ditebak bahwa konflik akhirnya akan melibatkan pertarungan dengan sesama manusia dan para Kabane hanya akan sekedar jadi latar belakang, karena mereka sudah digantikan dengan para Mutant Kabaneri
Saya sendiri sudah menaruh ekspektasi yang rendah dari awal dan hanya mengharapkan aksi yang kompeten saja dari anime ini, jadi beberapa perkembangan terakhir tidak terlalu membuat saya kaget. Saya akan tetap menontonnya karena masih ada kemungkinan anime ini dapat berakhir baik. Especially if it involves staking Biba dumb mouth with the Steam gun.
sumber: Yaraon!
The post Perkembangan Cerita ‘Kabaneri’ Dianggap Membosankan Oleh Netizen Jepang appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.