Siapa sekarang yang gak tahu nama dibalik kesuksesan Saber dan teman-temannya dari serial Fate/Stay Night, TYPE-MOON? Atau mungkin cuma tahu Saber dan para waifu-nya saja, tapi kurang tahu (atau kurang peduli) sosok dibalik Saber. Padahal kalau mau dirunut, kisah TYPE-MOON adalah salah satu kisah paling inspiratif buat para penulis dan pembuat VN amatir, mungkin kamu salah satunya? Mari kita tengok sejarah TYPE-MOON dan 2 pendirinya, Nasu Kinoko dan Takashi Takeuchi.
Nasu Kinoko, seperti kita pada masa SMU/SMP, hanyalah seorang pemuda yang mempunyai mimpi. Sebagai penulis, ia bermimpi menjadi novelis terkenal yang bukunya dijual di seluruh Jepang. Takeuchi pun demikian, ia bercita-cita menjadi mangaka. “Fate” adalah cerita pertama yang Kinoko buat sejak masih SMP karena terinspirasi dengan novel berjudul Makai Tenshou yang mempunyai premis yang sama seperti Fate: Berbagai pahlawan dari era silam hidup dan kembali berperang satu sama lain. Namun dikatakan ia berhenti menulis Fate di titik Saber pertama bertemu Assassin, sekitar 1/3 dari rute Fate di FSN. Patut diingat ini masih versi “Prototype” dimana Saber merupakan seorang laki-laki dan protagonisnya adalah gadis berkacamata. Dan cerita ini dibuat sebagai novel, bukan eroge. Nasu kemudian tidak melanjutkan cerita itu sampai bertahun-tahun lamanya.
image Kinoko dan Takeuchi, karena keduanya belum pernah tampil di umum
Seperti diduga, pembuatan game pertama mereka yang berjudul Tsukihime tidak berjalan mulus. Seperti cerita pembuat komik/game yang kamu tahu, mereka harus mengorbankan banyak waktu hanya untuk menulis cerita dan membuat CG-nya. Disebutkan Takeuchi sampai harus jalan pulang saat jam makan siang, menggambar, lalu balik ke kantor lagi sampai jam 3 pagi. Nasu lebih parah, sampai akhirnya Takeuchi berkata “Biarkan aku yang mengurus biaya hidup. Kamu konsentrasi ke cerita” dan akhirnya Nasu keluar dari pekerjaannya.
Semua penderitaan itu terbayar manis. Tsukihime laku keras saat pertama kali dijual di Comiket Musim Dingin tahun 2000 silam. Dan menyambut kesuksesan tersebut, mereka langsung membuat spinoff-nya, Kagetsu Tohya di tahun berikutnya. Di saat itu pula fans melihat kualitas CG-nya naik secara signifikan. Ternyata TYPE-MOON menambah kekuatan dengan merekrut 2 orang baru, salah satunya adalah Koyama Hirokazu, yang nantinya akan menjadi ilustrator utama Mahoutsukai no Yoru dan desainer waifu FGO yang sampai sekarang belum kamu punya, Scathach.
Melihat kesuksesan Tsukihime, beberapa rekan dari industri eroge menyarankan Nasu dan Takeuchi agar menjadi perusahaan komersil secara utuh. Ini adalah satu satu titik balik TYPE-MOON sebagai pembuat game terkemuka di kemudian hari. Awalnya, para anggota enggan, melihat banyak tantangan dan hambatan yang harus dihadapi perusahaan komersil. Namun akhirnya keputusan itu berubah saat mereka berpikir untuk melanjutkan “Fate” sebagai galge/eroge.
TYPE-MOON butuh uang untuk membuat Fate/Stay Night. Tsukihime dibuat dengan dukungan dana dari rekan-rekan pembuat game lain, dan mereka tidak mau selamanya bergantung seperti itu. Dengan enggan, akhirnya pada tahun 2003 Nasu dan Takeuchi memutuskan untuk menjadi perusahaan komersil dengan nama Notes.Co.,Ltd. Nama itu diambil dari karya awal Nasu, Notes. Meskipun begitu mereka masih menggunakan TYPE-MOON sebagai alias dan merk dagang produk mereka.
Bukan hanya masalah uang dan perusahaan yang menghantui pembuatan awal Fate. Seperti yang kamu tahu, Fate awalnya dibuat sebagai novel, dan Saber adalah laki-laki. Tentunya sulit membuat galge dengan MC perempuan dan “heroine”nya laki-laki (terutama karena mereka tidak mengincar pasar otome), karena itu Takeuchi menyarankan agar King Arthur menjadi wanita, sebuah ide yang awalnya ditolak keras oleh Nasu. “Bayangkan Guts di Berserk jadi cewek. Nah itulah perasaanku saat membayangkan Saber jadi cewek” adalah komentar Nasu saat itu. Namun melihat berbagai pertimbangan dan masalah yang akan selesai saat membuat Saber jadi wanita, Nasu menyerah dan akhirnya mulai merombak Fate, cerita pertamanya dari masa SMP.
Saver dan Sajyou Ayaka pada karya prototype Fate
Di tahun yang sama pula, salah satu sejarah kelam TYPE-MOON melanda. Shingetsutan Tsukihime, adaptasi anime dari Tsukihime dirilis. Kualitas yang buruk, animasi seadanya, dan berbagai hal lain membuat adaptasi yang satu ini menjadi titik hitam di antara pencapaian besar TYPE-MOON. Fans masih suka menganggap “Tidak ada anime Tsukihime” atau “Doujin anime” saat membicarakan hal itu. Beberapa tahun setelah penayangannya, Nasu dan Takeuchi juga secara gamblang menyatakan ketidakpuasannya atas anime tersebut.
Januari 2004, Fate/Stay Night akhirnya dirilis. Seakan membuktikan popularitas TYPE-MOON, F/SN memecahkan semua rekor penjualan visual novel di kala itu, dengan menjual lebih dari 140.000 kopi game di hari perilisannya! Sebagai perbandingan, menjual 10.000 kopi itu sudah dianggap pencapaian besar bagi pasar eroge/visual novel. F/SN dinobatkan menjadi Galgame Terbaik tahun itu. Sebagai apresiasi terhadap fans dan sedikit profit tambahan, TYPE-MOON membuat Fate/Hollow Ataraxia di tahun 2005, namun game itu malah menyalip prekuelnya dengan penjualan lebih dari 150.000 kopi di hari perilisannya, serta menembus angka 200.000 preorder di Amazon. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh Xanadu, game buatan Falcom sebelumnya.
Tidak hanya eroge, di tahun 2002 TYPE-MOON bekerjasama dengan French Bread, sebuah grup doujin lain dan membuat Melty Blood, game fighting spinoff dari Tsukihime. Game tersebut juga menuai popularitas luar biasa, dengan turnamen diadakan di seluruh Jepang. Berbagai expansion pack dibuat hingga tahun 2007. Beberapa fighting game untuk PS2 dan PSP juga dirilis di tahun-tahun berikutnya seperti Fate/Unlimited Codes (yang dikembangkan oleh Capcom) dan Fate/Tiger Colosseum.
TYPE-MOON juga berkolaborasi dengan beberapa perusahaan lain untuk memperluas medianya. Di tahun 2006, bersama Gen Urobuchi dari Nitro+ mereka merilis Fate/Zero, sebuah novel laris yang berikutnya akan menandakan akhir dari “masa tenang” TYPE-MOON saat anime-nya tayang. Selain itu mereka juga membuat skenario bonus untuk game 428 ~Fuusa Sareta Shibuya de~ yang kemudian skenario tersebut juga dibuat menjadi anime dengan nama CANAAN.
Salah satu karya awal Nasu, Kara no Kyoukai, juga mengejutkan penggemar dengan pengumuman 7 seri anime layar lebar oleh Ufotable di tahun 2006. Awalnya fans skeptis dengan pengalaman buruk Tsukihime dan F/SN anime yang tidak begitu baik. Nasu juga awalnya berkata bahwa ia enggan memberi izin untuk pembuatan anime Kara no Kyoukai. Namun semua kekhawatiran itu tidak terbukti saat anime-nya rilis di bioskop dan diterima dengan sangat baik dan sukses.
Popularitas dan semua kesuksesan itu tidak datang dengan mudah dan tanpa hambatan. Di tahun 2006, antrian booth TYPE-MOON sangat panjang sehingga memenuhi setengah hall penuh saat Comiket 71, memecahkan rekor antrian terpanjang untuk booth komersial non-doujin. Saking kacaunya, TYPE-MOON dilarang menghadiri Comiket 2008 karena “membuat kekacauan”.
Selain itu penggemar lama juga pasti merasa gerah dengan TYPE-MOON yang tampak selalu “memerah seri lama” tanpa membuat seri baru. Fate, sebagai seri tersukses TYPE-MOON, menjadi seri yang paling bertahan dan paling banyak dieksploitasi oleh TYPE-MOON hingga terus “didaur ulang” dengan berbagai game, spinoff, dan adaptasi baru. Pada tahun 2008 mereka mengumumkan serial baru, tidak cuma 1 tapi 3 sekaligus. Seri tersebut adalah Mahoutsukai no Yoru, Girl’s Work, dan Tsukihime Remake. Tapi seperti yang kamu tahu, sampai sekarang di tahun 2016 baru 1 yang menjadi kenyataan. Girl’s Work dan Tsukihime Remake tampak tidak jelas kelanjutannya, belum lagi sekuel dari Mahoutsukai no Yoru yang dijanjikan.
Apalagi dengan game terbarunya, Fate/Grand Order, TYPE-MOON tampak sedang “memanen” kerja keras mereka lebih jauh lagi. Tampaknya masih lama sampai kita bisa mendengar kelanjutan sepak terjang TYPE-MOON berikutnya terutama karena Dark Souls III rilis maret ini, dan Nasu adalah maniak Dark Souls. Tapi tetap, TYPE-MOON adalah salah satu pembuat game terbaik bagi saya pribadi, karena TYPE-MOON lah gerbang saya memasuki dunia anime manga dan game.
The post [Celebrity Sunday] TYPE-MOON (Nasu Kinoko & Takashi Takeuchi) appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.