Sepertinya sudah lama juga saya tidak menulis impresi mengenai anime-anime di JOI. Memang saya sendiri tidak menonton satu buah pun anime di season lalu, well I did watched the 1st episode of OPM though. Namun di season ini, hanya karena sebuah anime berhasil mengambil hati saya imbasnnya membuat saya menonton lebih banyak anime dari yang saya perkirakan. Apa lagi kalau bukan Musaigen no Phantom World yang tidak usah diragukan lagi kualitasnya.
Disutradarai oleh Tatsuya Ichihara dan ditulis naskahnya oleh Fumihiko Shimo, keduanya sempat mengerjakan anime Suzumiya Haruhi no Yuutsu sebelum ini. Musaigen no Phantom World juga dibuat berdasarkan novel buatan Souichirou Hatano dengan ilustrasi Shirabi yang memenangkan honorable mention dalam acara Penghargaan Kyoani yang keempat. Dengan prestasi tersebut sepertinya tidak salah bila saya memiliki harapan yang tinggi terhadap anime ini, dan untungnya dijawab dengan baik oleh Kyoani.
Interesting phantom world
Musaigen bercerita mengenai dunia yang berubah setelah merebaknya virus eksperimental yang mengubah senyawa kimia di dalam otak seseorang sehingga mereka dapat melihat dan berinteraksi dengan makhluk-makhluk ‘gaib’. Makhluk tersebut biasa disebut monster, hantu, makhluk halus, genderuwo, dan nama-nama lainnya, tapi dalam seri ini makhluk-makhluk tersebut diklasifikasikan sebagai phantom.
Dalam dunia baru tersebut, ada anak-anak yang memiliki kemampuan spesial setelah senyawa kimia dalam otaknya berubah dan mampu menangani phantom dengan kemampuannya. Mereka bertugas untuk menangani phantom-phantom yang kemudian mengganggu kehidupan manusia. Kemampuannya pun berbeda-beda, ada yang bisa bertarung, ada yang bertugas untuk menyegel, bahkan ada yang bisa memanggil phantom lain seperti protagonis kita, Haruhiko Ichijo.
Anggap saja anime ini akan seperti anime Bakemonogatari, namun dengan lebih sedikit pelintiran leher beban pikiran namun dengan waifu material yang berkualitas. Nama-nama besar seperti Uesaka Sumire, Saori Hayami, Maaya Uchida juga mengisi peran dalam anime ini, membuat dunia Musaigen semakin berwarna.
Dat Kyoani quality
Berbicara mengenai Kyoani, artinya kita harus berbicara mengenai kualitas, walaupun sudah menjadi pengetahuan umum kalau Kyoani kualitasnya turun artinya besok kita akan kehujanan meteor. Apalagi anime ini memiliki warna yang begitu beragam dan efek-efek 3D yang begitu banyak. Kyoani juga mempertahankan “attention to details” mereka dengan baik detil-detil kecil di latar belakang, ekspresi karakter, bahkan animasi gerakan-gerakan tangan Mai senpai yang sedap.
Selain kualitas visual, Kyoani juga menyuguhkan kualitas audio yang mumpuni dengan lagu pembuka dan penutup yang catchy. Lagu pembukanya berjudul Naked Dive yang dinyanyikan oleh Screen Mode dan lagu penutupnya, Junshin Always dinyanyikan oleh seiyuu Azusa Tadokoro yang mengisi suara Ruru. Intinya, menonton anime ini tidak perlu bingung soal masalah kualitas karena semua sudah terjamin.
Kyoani finds a way(fu)
Salah satu poin terbesar dan penarik perhatian saya kepada anime ini adalah karena salah satu heroine terbaik yang saya yakini akan menjadi pengganti Sento Isuzu sebagai ratu Comiket berikut. For some reason, I always find myself falling in love with one of Kyoani’s anime of the season’s heroine. Sebelum ini saya jatuh hati kepada Reina Kousaka dari Hibike! Euphonium, kali ini tentu saja saya tidak bisa menepis godaan dari Mai senpai yang fanart-nya terus meroket di situs Pixiv.
Kyoani pun sepertinya tahu betul kalau Mai akan menjadi populer, sehingga mereka mengeluarkan visual resmi sebelum anime-nya ditayangkan. Mereka juga memberikan perhatian ekstra seperti di episode pertama saat para otaku mendiskusikan tarian limbo Mai dan kenapa bra miliknya bisa lepas. I mean really? Discussing about how her breast is slipping from her bra and it is surprisingly a popular topic back then? Kalian ini memang punya banyak waktu, atau cinta, whichever comes first.
I know I’ve been talking a lot about Mai, tapi masih banyak waifu material lain dalam serial ini, misalnya Izumi Reina (hey look, another Reina) yang disuarakan Hayamin. Gadis imut yang tidak bisa berhenti makan dan lengket buanget kepada Mai senpai. Masih ada Koito Minase, gadis pendiam misterius yang sulit didekati namun memiliki kekuatan luar biasa. Kurumi Kumamakura untuk para lolicon, dan Ruru bila kamu kebanyakan nonton Ginny oh Ginny.
Verdict: KawakamiMaiWaifu/10
Nikmat Kyoani mana lagi yang akan kamu ingkari? Kualitas sudah ada, sutradara dan penulis naskah berpengalaman ada, source material berkualitas, it has good atmosphere, waifu juga banyak. Tapi Mai sudah saya claim. Sepertinya hampir tidak ada alasan untuk tidak menonton anime yang saya cukup yakin dapat merebut gelar anime terbaik season ini. Walaupun sampai saat ini cerita Musaigen masih seputar perkenalan karakter dan landasan cerita anime ini, saya rasa lepas episode keempat baru kita bisa melihat alur cerita yang sebenarnya.
Humor dan fanservice yang tidak dipaksa tapi tetap mengena, membuat anime ini tetap mudah untuk ditonton tanpa harus banyak memikirkan ceritanya. Musaigen adalah pilihan yang aman bagi siapapun yang ingin menonton anime season ini tanpa harus merasa kecewa, mostly. I don’t think I’ve seen any minus points to this anime other than it’s not exceeding my expectation, that’s already high to begin with. If anything, we have Mai’s mole to ogle to.
Ricoricorii’s: Kyoani membuktikan kualitas animenya yang tidak turun, menonton Musaigen sangat menghibur mata kalian karena kualitasnya yang super. Sayang, menurut saya dalam 3 episode ini ceritanya belum terlalu solid, cenderung membosankan dan hanya memfokuskan fanservice. well at least saya terhibur dengan gerak gerik mai senpai dan juga Reina yang disuarai oleh hayamin. Reina best gurl btw.
No, Rico, senpai is definitely the best girl of the season
Noshima’s : Awalnya saya agak males buat nonton karena kebanyakan melihat orang-orang suka sekali dengan senpai karena terlalu heboh. Well siapa sih yang bisa ‘lepas’ dari blonde side tail beroppai apalagi dengan badan atletisnya? Untungnya saat saya mencoba untuk menonton ini akhirnya saya sedikit menemukan harapan dalam menonton yaitu protagonisnya sendiri yaitu Ichijou Haruhiko. Partner senpai ini lebih menarik perhatian saya dan bukan karena saya wanita dibanding karakter-karakter lainnya karena keahliannya yang cukup unik dan juga ternyata menyimpan potensi dalam membasmi Phantom. Selain Haruhiko sendiri saya lebih menyukai Reina ketimbang Mai-senpai. Somehow it’s just cute to eat all of that amount of Phantom in one go. Menunggu banyak sepak terjang Minase karena baru satu episode saja yang menjelaskan tentang dia.
The post [3 Eps Rule] Musaigen no Phantom World appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.