Hallooo…! 初めまして!Akhirnya, debut saya sebagai pengasuh Forbidden Saturday dimulai hari ini, 嬉しい~。
Perkenalkan, saya Angela, penulis baru di JOI dengan bidang keahlian mengenai jurang gelap-gulita yang bernama Boy’s’ Love. Mengingat populasi fujoshi dan fudanshi terus meningkat dari waktu ke waktu, maka dengan bangga JOI meluncurkan artikel bulanan Forbidden Saturday ini demi memberikan informasi yang penting, tidak terlalu penting, dan luar biasa penting tentang dunia Boy’s Love (BL).
Karena saya seorang mahasiswa di Kyuushu University, di beberapa kesempatan saya mungkin akan mengulas kehidupan fujoshi dan fudanshi di Jepang, baik yang native atau pun yang impor, berdasarkan hasil observasi dan ‘wawancara’ langsung dengan teman-teman seperjuangan saya itu.
では、これからよろしくお願い致します。始めましょう! (Oke, mulai sekarang mohon bantuannya ya. Yuk, kita mulai!)
Erika, the goddess of fujoshi
Seeking for pure love and sexiness
Setiap kali saya ditanya kenapa saya suka BL, jawaban saya selalu sama, “That’s pure love.” Ada banyak alasan lain yang dimiliki fujoshi dan fudanshi ketika ditanya pertanyaan semacam itu, ada yang berkata “Boy×Boy is way more cute” atau “Bosen aja sama yang ‘lurus-lurus’.” Namun, jawaban paling luar biasa datang dari seorang native fujoshi yang juga merupakan teman ‘diskusi’ saya, 「1人の男子は可愛いね。だけど、2人いたら、手をつないで、風が髪を吹いて、それセクシーって思っちゃったんだよ」 (“Satu cowok itu manis. Tapi kalau liat dua cowok, pegangan tangan, dengan angin menerpa rambut mereka, itu sexy”).
You said Romeo&Juliet is true love? No, Viktor×Yuuri is
Shipping, pairing, atau coupling (disingkat CP, biasa digunakan oleh otaku di Jepang), sebenarnya secara alamiah dilakukan oleh penggemar anime atau manga tanpa mereka sadari. Bahkan, shipping pertama kita biasanya dilakukan sebelum kita mengenal istilah shipping itu sendiri.
Kebanyakan nakama saya berkata bahwa pairing pertama mereka bukanlah pairing yang nista tidak biasa. Namun, entah itu suratan takdir atau bukan, coupling pertama saya justru adalah Hyouga×Shun dari serial Saint Seiya, padahal saya waktu itu masih polos dan belum terjerembab dalam lubang tak berujung. Hanya satu pembelaan saya, saya belum tahu bahwa Shun adalah seorang laki-laki.
“Ya ampun, romantis banget yaaa…” when I was innocent 10 years old kid
Dari hasil ‘penelitian’ kecil saya itu, saya bisa menyimpulkan bahwa kita sebenarnya terpesona oleh hubungan murni antara laki-laki dengan laki-laki, dan terhipnotis dengan interaksi-interaksi yang terjadi di antara mereka. Sentuhan kecil yang terjadi, semangat yang mengalir, dan pelukan kebahagiaan di antara dua tokoh laki-laki, adalah berkah yang tak ternilai harganya.
Biasanya, efek samping saat melihat hints yang bertebaran adalah squealing karena perasaan kyun-kyun dan cenat-cenut yang muncul di hati. Di tingkat lanjut, hints yang terjadi pada couple pilihan kita bisa berakibat hilangnya kontrol, menjerit, menangis, dan bahkan pingsan.
Me, after reading and watching BL too much
We have wider choices
Bagi semua shipper (baik yang lurus maupun yang belok), disahkannya hubungan romantisme dari pairing pilihan kita (alias canon pairing) bagaikan akhir dari perjuangan yang sangat berat. Sekalipun hal tersebut tidak selalu berakhir bahagia.
Saya masih berdoa suatu saat Nezumi dan Sion bertemu kembali
Ada banyak sebab kenapa kita memasangkan dua orang tokoh fiksi lalu berharap mereka benar-benar menjadi pasangan yang disahkan oleh sang pengarang. Dalam aspek inilah, para penggemar BL memiliki jangkauan lebih luas dibanding yang bukan penggemar BL.
Jika penggemar anime pada umumnya melihat persahabatan antar laki-laki dengan tatapan yang biasa saja, fujoshi dan fudanshi yang terlatih dapat melihatnya dari sudut pandang lain. Karena kami yakin pada banyak kasus, tomodachi sebenarnya adalah homo-dachi yang terselubung, dan penggemar BL-lah yang bisa menguak itu semua.
Salah satu contoh TTH (Teman Tapi Homo), MakoHaru
Selain hubungan persahabatan yang penuh semangat dan skinship yang berlimpah, hubungan boss dan anak buah juga memberikan vibe tersendiri untuk kebutuhan gizi fujoshi dan fudanshi. Hubungan seperti ini sering berkembang lebih lambat, dan biasanya jarang diwarnai dengan skinship di awal cerita.
Namun, di situlah keindahannya. Rasa cinta kedekatan yang terpupuk sedikit demi sedikit, memberikan greget yang membuat ketagihan. Apalagi ketika akhirnya si boss dan anak buah akhirnya menyadari kedekatan mereka, those pent up desire usually leads to something… dangerous, yang bisa dilakukan dengan mempertahankan status atasan dan bawahan.
LawAngel, Licht-nya ‘S’, Lawless-nya ‘M’, if you know what I mean
Terakhir dan yang paling terkenal, tentu saja love-hate relationship. Mungkin pasangan seperti ini yang terlihat paling mustahil untuk menjadi canon pairing. Namun, sadarkah bahwa sebenarnya skenario benci jadi cinta adalah hal yang sangat wajar kita temui di cerita romantis mana pun? Bahkan ada seorang teman fujoshi saya yang selalu memasangkan dua orang laki-laki yang bermusuhan.
Ketika dua tokoh laki-laki yang saling membenci berusaha saling mengejar dan membunuh, mata penggemar BL sering kali melihatnya sebagai foreplay sarana mereka menunjukkan ketertarikan masing-masing. Erangan memanggil, ekspresi smirking, menusuk dengan pisau, menyerang dengan benda tumpul (please, jangan mikir aneh-aneh dulu), sering mewarnai hubungan love-hate ini, dan dapat diartikan sebagai ungkapan infatuation, affection, and love yang tak tertahankan. Ingat, cinta dan benci bedanya sangat tipis, lho.
ShiZaya, maybe the most popular love-hate BL pairing
Sekalipun begitu, dari hasil wawancara saya dan juga pengalaman saya, fujoshi dan fudanshi tidak selalu memasangkan laki-laki dengan laki-laki. Seperti yang saya katakan sebelumnya, we seek for pure love and sexiness. Selama saya menemukan pasangan yang bisa memanjakan mata dan hati, tentu saya akan memilih nge-ship mereka, apapun gendernya. Saya pribadi pun nge-ship Yamato×Mimi, sekalipun animo Yamato×Taichi menjadi sangat tinggi di sini sejak dimulainya movie series Digimon Adventure Tri.
Tidak sedikit pula penggemar BL yang pernah memasangkan Girl×Girl, misalnya Haruka×Michiru di serial Sailor Moon. Sekali pun memang, mata kami cendurung memburu keindahan Prince×Prince. Itulah mengapa, fujoshi dan fudanshi memiliki jangkauan pilihan yang lebih luas, karena tidak hanya Prince×Prince, tetapi juga Prince×Princess dan Princess×Princess.
Emangnya ada yang gak nge-ship mereka?
Kutukan: Shipping war
Ketika kita menyukai sesuatu dan kesukaan itu tidak dihina orang lain, adalah hal yang lumrah jika kita marah dan ingin memperjuangkannya. Itu pula yang terjadi ketika dua orang yang berbeda pendapat mengenai pairing saling bertengkar, atau biasa dikenal di Indonesia dengan istilah shipping war.
Setiap kelebihan pasti datang bersama dengan kekurangannya. Dan dalam kasus boys’ love shipping, karena jangkauan pilihannya lebih luas, maka カップリング戦争 (kappuringu sensou: perang coupling, disingkat kapusensou) juga lebih rentan terjadi.
Jika shipper pada umumnya saling bertengkar karena pihak laki-laki dipasangkan dengan tokoh perempuan yang tidak sesuai pilihan mereka (contoh: A×B vs A×C atau X×Z vs Y×Z), fujoshi atau fudanshi bisa bertengkar bahkan untuk sepasang laki-laki yang sama. Hal itu terjadi dikarenakan adanya 逆カプ (gyakukapu: opposite coupling).
カプ戦争勃発! Let the coupling war begin!
Suatu rahasia umum bahwa dalam boys’ love pairing, ada pihak yang ditentukan sebagai pihak ‘penyerang’ (pitcher, top) serta pihak lain ditentukan sebagai ‘penerima’ (catcher, bottom). Dan hal ini terlihat di cara penulisan pasangan tersebut, yang di kiri adalah seme, dan yang kanan adalah uke. Karena itulah istilah hidari-migi (kiri-kanan) sedang populer di kalangan fujoshi di Jepang, untuk menjaga kerahasiaan obrolan mereka, karena istilah seme-uke sudah terlalu dikenal bahkan di komunitas non-BL.
Perbedaan pandangan siapa kiri dan siapa kanan inilah yang dapat memercikkan api peperangan. Sebagai contoh, penggemar SasuNaru bertengkar dengan NaruSasu shipper. Dan biasanya masing-masing pihak merasa bahwa pairing lawan tidak cukup indah dipandang mata. Hal inilah yang disebut dengan 逆カプ戦争 (opposite coupling war). (NB: saya pilihnya NaruSai)
Fujoshi yang lagi marah itu… serem
Saya tidak tahu dengan keadaan komunitas BL di Indonesia, tetapi saat saya bertanya pada teman fujoshi saya di Jepang, kapusensou cukup sering terjadi, terutama di kalangan fujoshi yang masih SMA. Dan biasanya, mereka bertengkar lewat media sosial. Namun, seiring bertambahnya pengalaman, kapusensou semakin jarang terjadi di komunitas BL yang sudah cukup dewasa, dan mereka bisa saling menghormati dengan baik. Jikalau ada ketidaksetujuan atau perbedaan pandangan, mereka lebih memilih menuangkannya dalam karya seperti fanfiction atau doujinshi.
Mengutip salah seorang teman terdekat saya yang juga seorang fujoshi, “Pairing lah yang memilih kita, bukan kita yang memilih pairing,” saya jadi ingin menyerukan bahwa masalah perbedaan pairing bukanlah sesuatu yang perlu dipertengkarkan, karena itu semua perbedaan selera. Dan kita selalu bisa menikmati anime dan manga dengan tetap berpegang pada kesukaan kita masing-masing. Jadi, perang pairing gak perlu lah ya.
Jadi, kalian pilih yang mana, 7×5 atau 5×7? Kalau saya sih 5×7
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
Dalam dunia serba internet ini, perbedaan hobi sering menimbulkan kebencian yang tidak perlu. Sementara para perempuan merasa agak terhina dengan hobi-hobi kaum adam yang menonjolkan lekuk tubuh perempuan dengan tidak sopan, laki-laki pun merasa risih dengan hobi BL yang biasanya dikuasai kaum hawa.
Namun, serupa dengan yang saya sebut sebelumnya, itu semua hanyalah perbedaan hobi. Mungkin penggemar BL dan non-penggemar BL tidak akan pernah saling memahami sepenuhnya, tetapi kita selalu bisa saling menghormati kan. Syukur-syukur jika kedua pihak bisa saling mengerti, maka kita jadi punya teman ngobrol yang lebih luas.
Laki-laki juga bisa kok menikmati BL, Sakaguchi contohnya. Tapi tetep harus hati-hati ya
Pacar saya pun pernah membaca boys’ love manga yang saya punya, padahal dia bukan fudanshi. Saat saya tanya, jawabannya adalah, “For science.” Dan dia juga cukup tahu mengenai istilah-istilah di dunia BL karena saya menjelaskan padanya. Sebagai balasan, saya juga cukup capable bermain game sekalipun hanya sekedar untuk menemani dia bermain dan menjadi teman mengobrol. Apalagi dengan release-nya The Adventure of Boyband Final Fantasy XV, bahkan sepertinya saya yang lebih ingin memainkannya dibanding dia (doujinshi-nya udah banyak lho).
Baiklah, sekian Forbidden Saturday untuk edisi bulan ini. Jika kalian ingin request tentang BL related stuff apa yang ingin dibahas, sangat dipersilakan.
Sedikit out of topic, mari kita ucapkan selamat kepada Yuuri Katsuki yang berulang tahun Selasa kemarin. お誕生日おめでとう、勇利!プロポーズもうしたんだね。結婚式、いつ? (Selamat ulang tahun, Yuuri! Udah lamaran, kan. Wedding ceremony-nya kapan?)
Ucapan selamat untuk Yuuri di Animate, ada tulisan saya
The post [Forbidden Saturday] Boy’s Love Shipping: Berkah dan Kutukan appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.