Quantcast
Channel: Jurnal Otaku Indonesia
Viewing all 16409 articles
Browse latest View live

Semua Lagu JKT48 Sudah Tersedia Di Spotify dan iTunes

$
0
0

Di antara kalian tentu masih mengikuti JKT48 dan masih setia untuk datang ke tempat sakral bernama “Theater JKT48” serta membeli barang-barang dari oshimen kesukaan kalian dalam rangka mendukung idola kalian. Diantara barang-barang tersebut pasti ada CD dari JKT48, CD tersebut dipakai untuk mendukung idola kalian agar bisa menjadi center di single berikutnya.

Tetapi, toko CD di Indonesia semakin menurun dan semua orang sudah beralih ke layanan musik digital seperti Spotify, Joox, Apple Music, dan sebagainya. Untuk mengantisipasi hal tersebut semua katalog JKT48 dari “Yuuhi wo Miteiruka” sampai single terbarunya “Love Trip”, yang baru dirilis pada 21 September kemarin sudah bisa dinikmati di penyedia musik digital seperti iTunes, Spotify, dan Apple Music. Lisensi dari lagu ini dipegang oleh Dentsu Inter Admark selaku pemegang lisensi dari franchise 48 Family di Indonesia serta pemegang kendali operasional dari kegiatan JKT48.jkt481

Untuk single di iTunes, mereka membanderol setiap single dengan harga 35 ribu Rupiah, dan satu lagunya dengan harga 7 ribu Rupiah. Sementara itu kamu bisa mendengarkan secara gratis via Spotify dan Apple Music jika kamu sudah mempunyai akun untuk kedua layanan streaming ini

The post Semua Lagu JKT48 Sudah Tersedia Di Spotify dan iTunes appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


Daftar Launch Title PlayStation 4 Pro Terungkap

$
0
0

Sony Interactive Entertainment telah mengungkapkan daftar game yang akan di-update agar bisa berjalan optimal di PlayStation 4 Pro pada saat konsol tersebut dirilis.

Ada lebih dari 40 game yang akan di-update:

  • Battlefield 1
  • Battlezone
  • Bound
  • Call Of Duty: Black Ops 3
  • Call of Duty: Infinite Warfare
  • Call of Duty: Modern Warfare Remastered
  • Deus Ex: Mankind Divided
  • Dishonored 2
  • Driveclub VR
  • EA Sports FIFA 17
  • Firewatch
  • Helldivers
  • Hitman
  • Hustle Kings
  • inFAMOUS: First Light
  • inFAMOUS: Second Son
  • Knack
  • Mafia III
  • Mantis Burn Racing
  • Middle-earth: Shadow of Mordor
  • NBA 2K17
  • Paragon
  • PlayStation VR Worlds
  • Ratchet & Clank
  • Rez Infinite
  • RIGS: Mechanized Combat League
  • Rise of the Tomb Raider
  • Robinson: The Journey
  • Smite
  • Super Stardust Ultra
  • The Elders Scrolls Online: Tamriel Unlimited
  • The Elders Scrolls V: Skyrim Special Edition
  • The Last Of Us Remastered
  • The Last Of Us: Left Behind
  • The Playroom VR
  • Thumper
  • Titanfall 2
  • Tumble
  • Uncharted 4: A Thief’s End
  • Until Dawn: Rush of Blood
  • Viking Squad
  • Wheels of Aurelia
  • World Of Tanks
  • XCOM 2

Selain itu, ada lebih dari 45 game yang akan di-update agar berjalan optimal di PlayStation 4 Pro sebelum 2016 berakhir. Beberapa contohnya adalah The Last Guardian dan Final Fantasy XV. Untuk tahun depan, game-game yang akan di-update adalah Nioh, Resident Evil 7: Biohazard, dan lainnya.

PlayStation 4 Pro akan rilis pada tanggal 10 November dengan harga 399 Dolar.

Sumber: Gematsu

The post Daftar Launch Title PlayStation 4 Pro Terungkap appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

‘Nioh’ Versi Inggris Ditangani oleh Sony

$
0
0

Sony Interactive Entertainment telah mengumumkan hal yang unik, yaitu mereka akan menangani versi Inggris dari “Nioh.” Hal ini unik karena game ini dibuat oleh Koei Tecmo dan Team Ninja. Selain itu, Koei Tecmo juga memperlihatkan trailer Tokyo Game Show 2016 versi panjang dan juga opsi grafis di PS4 dan PS4 Pro.

Dalam acara PlayStation 4 Pro yang baru saja berlangsung di Eropa, pemimpin Team Ninja Yosuke Hayashi menjelaskan alasan kenapa mereka bekerjasama dengan Sony kepada PushSquare. Koei Tecmo ingin memastikan “game-nya bisa mencapai tangan gamer sebanyak mungkin.”

Nioh adalah action RPG dengan gameplay yang serupa dengan seri Dark Souls. Dalam game ini, kalian akan menjadi William, seorang bule yang terdampar di Jepang. Sekarang, dia harus menghadapi banyak samurai dan youkai yang melanda Jepang.

Kalau kalian memainkan demo Nioh, kalian tahu bahwa Nioh memiliki opsi setting grafis untuk membuat game-nya tampil dengan grafis lebih indah atau berjalan lebih lancar. Sekarang, Koei Tecmo mengungkapkan detil lebih lanjut untuk versi penuh game-nya:

PlayStation 4

Opsi 1: Movie Mode

Mode ini berfokus pada resolusi daripada frame rate, menampilkan grafis resolusi tinggi yang indah dan stabil di 30 fps.

Opsi 2: Action Mode

Mode ini lebih berfokus pada frame rate agar stabil di 60 fps.

Opsi 3: Movie Mode (Variable frame rate)

Mode terakhir ini menghadirkan grafis resolusi tinggi dengan frame rate variable yang bisa melebihi 30 fps.

PlayStation 4 Pro

HD Display, Opsi 1: Movie Mode

Resolusi 1920×1080 dengan anti-aliasing kualitas tinggi yang berjalan stabil di 30 fps.

HD Display, Opsi 2: Action Mode

Resolusi 1920×1080 dan berjalan stabil di 60 fps.

4K Display, Opsi 1: Movie Move

Resolusi 3840×2160 dan berjalan stabil di 30 fps.

4K Display, Opsi 2: Action Mode

Resolusi 1920×1080 dan berjalan stabil di 60 fps.

Nioh akan dirilis pada tanggal 9 Februari untuk Playstation 4.

Sumber: Gematsu

The post ‘Nioh’ Versi Inggris Ditangani oleh Sony appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Sutradara ‘I am Setsuna’ Jawab Pertanyaan Fans

$
0
0

Meski game-nya sudah dirilis cukup lama, Square Enix telah memulai seri video baru untuk “I am Setsuna.” Seri video ini memperlihatkan tim Tokyo RPG Factory yang menjawab pertanyaan dari fans.

Video pertama menampilkan sutradara Atsushi Hashimoto yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai proses perencanaan game-nya dan juga bagaimana mereka menentukan apa yang akan dimasukkan ke dalam game-nya dalam tahap awal produksi. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah mengenai kenapa I am Setsuna tidak memiliki penginapan dan world map.

Tetapi bagi saya pribadi, yang paling menarik adalah sang sutradara mengenakan T-shirt dari konser perdana Kanon Nakagawa dari The World God Only Knows. Meski hanya terlihat sepotong saja, saya bisa tahu karena di kaosnya tertulis nama pengarangnya yaitu Tamiki Wakaki.

i-am-setsuna-kaos-kaminomi-1

i-am-setsuna-kaos-kaminomi

I am Setsuna sudah rilis untuk PlayStation 4 dan PC.

Sumber: Gematsu

The post Sutradara ‘I am Setsuna’ Jawab Pertanyaan Fans appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

‘Valkyria: Azure Revolution’ Buka Pra-Registrasi untuk Dapatkan Hadiah

$
0
0

Sega telah melakukan langkah unik untuk “Valkria: Azure Revolution.” Mereka telah membuka pra-registrasi yang biasanya dilakukan untuk game mobile, padahal game action RPG ini adalah game konsol.

Apabila kalian melakukan pra-registrasi sebelum tanggal 19 November, kalian akan mendapatkan kode download untuk Battle Demo Ver. 2.0. Demo ini sama dengan yang ditampilkan dalam Tokyo Game Show 2016 dan event lainnya. Kalian bisa membaca seperti apa demo-nya dalam artikel berikut.

Untuk mendaftar, kalian hanya perlu memasukkan e-mail saja dan tidak ada biaya apa pun. Pendaftaran dibuka hingga 18 Januari, tetapi untuk bonus demo hanya dibuka sampai 19 November. Bonus lainnya yang tersedia adalah:

  • DLC Cerita Tambahan Eksklusif untuk Pra-registrasti: “Report: The Contract Ring.”
  • Equipment: “Ragnite: Forearms” (Dengan spesifikasi khusus untuk bonus pra-registrasi)
  • Item yang bisa ditukar: “30 Ragnite Fragments” (Bonus khusus untuk pra-registrasi)

Apabila kalian mendaftar, kalian akan mendapatkan kode download untuk bonus-bonus tersebut yang dikirim melalui e-mail ketika game-nya dirilis.

Valkyria: Azure Revolution akan rilis di Jepang pada tanggal 19 Januari untuk PlayStation 4 dan PlayStation Vita.

Sumber: Gematsu

The post ‘Valkyria: Azure Revolution’ Buka Pra-Registrasi untuk Dapatkan Hadiah appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

P.A. Works Mengklarifikasi Kasus Animator Yang Membayar Untuk Bekerja

$
0
0

Sebelum ini seorang animator wanita dengan nama Twitter, @hoke_hokke menumpahkan kekesalan dan curahan hatinya di internet mengenai sebuah studio tempatnya bekerja. Studio tersebut berada di daerah Toyama, Jepang dan diduga dia bekerja di studio P.A. Works. Walaupun tidak ada konfirmasi darinya kalau studio tempatnya bekerja adalah P.A. Works, studio yang bersangkutan kemudian mengklarifikasi mengenai masalah ini.

joi-klarifikasi-pa-works-tentang-hoke-2

Studio P.A. Works kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan publik dan terjemahannya bisa kamu baca di bawah ini:

Seperti biasa, terima kasih atas dukungannya kepada perusahaan dan karya kami. Mengenai rangkaian cerita yang diunggah staf kami di media sosial mengenai pembayaran dan semacamnya, kami meminta maaf kepada semua orang karena sudah khawatir dan merasa tidak nyaman. Dalam masalah ini, kami mendatangi orangnya secara pribadi untuk mengkonfirmasi kebenarannya. Berikut ini adalah sudut pandang resmi kami sebagai perusahaan dan pribadi yang bersangkutan.

Perusahaan kami tidak membatalkan kontrak kami dengan staf tersebut, kami juga tidak meminta penghapusan akun media sosial staf yang bersangkutan. Setelah diskusi kami dengan staf tersebut, kami meminta maaf mengenai apa yang sudah tertulis dalam media sosial. Sekali lagi kami ingin minta maaf kepada semua, termasuk yang berkaitan dengan masalah ini karena telah membuat konflik besar.

Terlebih lagi, gambar-gambar dan informasi pribadi staf kami mulai tersebar di luar keinginan staf kami tersebut. Staf kami adalah seorang individu yang tertutup, demi menghargainya dan melindungi hak-hak pribadinya, harap bekerja sama dengan pengertiannya.

Semoga saja masalah antara P.A. Works dengan Hoke dapat diselesaikan dengan baik, sehingga kesejahteraan staf dan nama studio mereka bisa kembali menjadi lebih baik. Karena saya masih sangat menikmati karya-karya P.A. Works.

Sumber: ANN

The post P.A. Works Mengklarifikasi Kasus Animator Yang Membayar Untuk Bekerja appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

‘Super Lovers 2’ Memperlihatkan PV Terbarunya

$
0
0

Situs resmi dari anime sekuel Super LoversSuper Lovers 2 baru saja menayangkan PV terbaru untuk menyambut season kedua dari anime-nya. Video tersebut juga memperdengarkan lagu pembuka “Hare-Iro Melody” yang dinyanyikan oleh Yuusuke Yata dan “Kaidou 4 Kyoudai.”

Season pertamanya dimulai dengan seorang anak SMA bernama Haru dan ibunya yang hidup di luar negeri. Sang ibu ingin supaya dia mengasuh dan “mendidik” adik angkatnya yang bernama Ren. Dia adalah seorang bocah liar yang tidak suka berbicara dengan orang lain. Walaupun pada awalnya hubungan mereka hanya sebatas formalitas, seiring waktu berjalan keduanya mulai mengerti satu sama lain.

Season kedua seri ini akan dimulai dengan ibu dari Haru, Haruko mengumumkan kalau dia akan “membawa Ren kembali ke Swiss!

Season kedua ini akan ditayangkan secara perdana pada tanggal 12 Januari di stasiun TV AT-X, Tokyo MX, dan Teletama (TV Saitama.)

Sumber: ANN

The post ‘Super Lovers 2’ Memperlihatkan PV Terbarunya appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Trailer Perdana ‘New Game: The Challenge Stage’ Ungkap Cerita & Gameplay

$
0
0

5pb. telah merilis trailer perdana dari “New Game: The Challenge Stage” yang mengadaptasi serial manga dan anime New Game. Trailer ini memperkenalkan cerita dan juga gameplay-nya.

Ceritanya dimulai ketika Eagle Jump, tempat Aoba Suzukaze bekerja, sedang membuat DLC untuk game mereka yang populer yaitu Fairies Story 3. Tetapi ternyata skenarionya masih belum dibuat dan karena suatu hal, Aoba dipilih untuk menjadi art director dan harus memastikan DLC-nya selesai. Porsi game-nya dibagi menjadi porsi dialog dan juga porsi pembuatan game-nya. Apabila kalian berhasil menyelesaikan pembuatan DLC-nya, kalian akan liburan ke Hokkaido dan Okinawa bersama staff Eagle Jump lainnya.

New Game: The Challenge Stage akan rilis di Jepang pada tanggal 26 Januari 2017 untuk PlayStation 4 dan PlayStation Vita. 5pb. juga meyiapkan limited edition yang dilengkapi dengan bonus SD figure dari Aoba Suzukaze dan soundtrack CD. Bonus cetakan perdananya adalah kode download untuk kostum bunny suit.

Sumber: Gematsu

The post Trailer Perdana ‘New Game: The Challenge Stage’ Ungkap Cerita & Gameplay appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


Mainkan Mini-Game ‘Princess wa Kane no Mouja’ di Browser

$
0
0

Nippon Ichi Software telah meluncurkan mini-game baru di browser yang mempromosikan “Princess wa Kane no Mouja” (The Princess is Money-Hungry).

Game browser ini berjudul “Princess wa Kane no Mouja: Road of Money.” Dalam game ini, sang Princess akan otomatis berlari dan kalian bisa menekan spasi untuk melompat. Tugas utama kalian adalah mengumpulkan koin. Koin ini juga bisa digunakan untuk membunuh lawan atau mematikan jebakan. Kalian bisa menggunakan koin dengan cara memasukkan angkanya di numpad dan menekan enter. Skor akhir kalian akan dihitung berdasarkan sisa koin yang kalian miliki.

princess-wa-kane-no-mouja-browser

Princess wa Kane no Mouja akan rilis di Jepang pada tanggal 24 November untuk PlayStation Vita. Karena game ini dikerjakan oleh NIS, kemungkinan besar game-nya akan mendapatkan versi Inggris yang ditangani oleh NIS America.

Sumber: Gematsu

The post Mainkan Mini-Game ‘Princess wa Kane no Mouja’ di Browser appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

[3 Eps Rules] Girlish Number

$
0
0

Setelah berbagai impresi anime yang pernah saya atau rekan saya buatkan, ada satu buah anime lagi yang menarik perhatian saya. “Girlish Number” adalah sebuah anime yang awalnya saya kira sebagai another idol anime dengan bungkusan lika-liku seiyuu, namun ternyata saya salah besar. Girlish Number sendiri merupakan adaptasi dari novel karangan Wataru Watari yang terkenal dengan seri oregairu nya.

Cerita berpusat kepada Chitose Karasuma, seorang mahasiswi yang mempunyai ambisi untuk tidak menjalani kehidupan dewasa yang membosankan. Salah satu caranya adalah menjadi seiyuu. Tetapi sayangnya Chitose selalu mendapatkan peran kecil yang berarti. Hingga suatu hari ia tiba-tiba mendapatkan peran sebagai heroine utama di anime yang baru diproduksi.

Apakah memang Girlish Number menarik? mari saksikan 3 Episode Rules berikut.

Not your usual idol / seiyuu anime

girlish4

Konsep utama Girlish Number memang nampaknya seperti anime dengan tema serupa: kumpulan remaja mempunyai mimpi untuk menjadi sesuatu dan menjadi terkenal. Tetapi saya salah, pasalnya anime ini menghadirkan dunia seiyuu yang sebenarnya tanpa ditutupi. Heroine utama kita, Chitose Karasuma, memang awalnya hanya seorang seiyuu biasa, tetapi ia mendadak menjadi naik tingkat karena secara tidak sengaja menjadi pengisi suara utama dalam anime baru. Selain itu anime ini memang lebih membahas industri anime dengan fokus seiyuu. Sekilas memang mirip Shirobako tetapi dengan fokus yang berbeda dimana Shirobako lebih membahas proses pembuatan anime secara keseluruhan.

“Menyentil” realita dunia anime

girlish1

apa itu quality? bikin saja dengan quality ancur dan banyak still image!

Yang saya suka dari anime ini adalah cerita yang menggambarkan realita industri anime saat ini. Girlish Number seakan menyentil industri anime yang memang makin lama semakin terlihat tidak jelas. Realita yang dibahas mulai dari terkenalnya light novel karena ilustrasi saja, isi cerita standar light novel/anime dengan tema harem lengkap dengan fan service, pentingnya wajah seorang seiyuu dibanding kemampuan akting, hingga “menjual” seiyuu dengan menjadikan idol. Saya sendiri sangat menikmati nya karena memang anime ini menggambarkan situasi ini dengan sangat tepat sekali.

Annoying character

girlish3

Udah gitu pake baju yang sama terus lagi, bajunya engga banget pula

Sayangnya yang membuat saya kurang betah menonton ini adalah kelakuan sang main heroine, Chitose Karasuma. Chitose mempunyai sifat yang arogan dan merasa dirinya jenius dibanding rekan yang satu angkatan atau dibawahnya. Jangan harapkan seorang pejuang rendah hati seperti Shizuka Sakaki dari Shirobako. Saya bisa bilang level annoying-nya bersaing ketat dengan Mitsumune dari Mayoiga tapi untungnya saya tidak ada hasrat untuk menonjok monitor (meskipun nyaris). Untungnya development dari Chistose mulai terlihat semoga makin membaik dan disadarkan kenyataan. Selain Chitose jangan lupakan Kuzu-P, seorang producer yang mementingkan cara “menjual” seiyuu ketimbang memikirkan kualitas dari proyek anime yang digarapnya.

Verdict: Anime is saved/10

girlish6

Diluar dugaan, Girlish Number ternyata menampilkan tema yang berbeda dari yang saya kira. Saya sendiri tidak bisa berhenti membandingkan dengan Shirobako karena tema nya yang mirip. Bedanya adalah Shirobako walaupun membahas keseluruhan produksi anime, mereka tidak menggambarkan realita yang terjadi industri anime itu sendiri. Sementara Girlish Number sukses melakukan itu dengan menyentil produksi anime mainstream yang didominasi adaptasi light novel.

Saya sangat menikmati anime ini dari sisi bahasannya tetapi tidak bisa begitu menikmati dari karakternya karena Chitose. Jika kalian tahan dengan annoying-nya Chistose, anime ini sangat direkomendasikan untuk ditonton.

girlish7

Kalau saja sifat nya tidak annoying, mungkin Chitose bisa menjadi best imouto of the season

Etherlite:

Girlish Number adalah anime satir dengan setting industri seiyuu karya Wataru Watari. Meskipun banyak disamakan dengan Shirobako, Girlish Number cenderung lebih ringan dan lebih sedikit menampilkan bagian-bagian teknis dari industri anime. Sudah khas bagi Wataru Watari untuk menonjolkan karakter-karakter non-mainstream seperti Oregairu yang berhasil dengan 8-man yang antisosial dan sinis. Sekarang beliau memakai Chitose yang overconfident dan nyebelin atau Kuzu-P yang senantiasa pengen ditonjok. At least sebagai main heroine, Chitose pelan-pelan berubah …meskipun masih nyebelin.

gn002

Props to Diomedia for the most expressive character after Sakura Chiyo

Sebenarnya masih banyak material bagus yang tidak ditampilkan di animenya. Saya tidak membaca light novel-nya tapi masih ada interview Chitose yang sangat kacau, interview Wataru Watari yang ditertawakan karena meminta kualitas animasi selevel Hibike Euphonium, hingga manga 4-komanya menampilkan sisi lain karakter-karakter ini yang kerap mengundang tawa.

gls_honbun111

Seperti Shibasaki Kazuha yang jatuh ke jurang gacha

Signum

Self depreciating at it’s finest

Di tengah rumor dimana dunia anime sudah mencapai akhirnya, atau quote Hayao Miyazaki “Anime is a mistake.” yang digunakan di mana-mana, saya rasa jarang ada anime yang mau menggamblangkan dunia mereka seperti 3 episode pertama Girlish Number. Tidak hanya “buka-bukaan” mengenai realita dunia mereka sendiri, but they’re self depreciating themselves at the same time. Namun saya cukup yakin penontonnya bisa menikmati anime yang penuh dengan lika-liku dunia anime ini.

joi-3-eps-rule-girlish-number-signum-2

Senioritas di dunia seiyuu, perubahan source material secara sepihak oleh pihak studio, stereotip penulis novel yang kimo, buang-buang budget untuk minum-minum, dan monetisasi seiyuu separah mungkin merupakan beberapa dari fakta yang diumbar anime ini. Walaupun memang, bisa saja hal ini tidak terjadi namun ini hanyalah realisasi fantasi para penonton anime saja.

Ini bukan Shirobako yang memperlihatkan kerja keras para pekerja dunia hiburan, bukan juga anime penuh moeblob yang jualan waifu doang. Lalu bagaimana sebuah anime yang merendahkan dirinya sendiri ini bisa hidup? Mungkin karena:

Chitose is a Godsend

joi-3-eps-rule-girlish-number-chitose-best-gurl

Berbeda dari pendapat populer dua orang di atas, menurut saya Chitose adalah karakter yang berhasil membuat seri ini hidup. Dia seperti suara hati yang kerap mengutarakan isi pikiran saya setiap kali dia berinteraksi dengan orang lain. I loved how she’s being cynical almost the whole time on the first 3 episodesSure, mungkin dia memang terlihat annoying dan terkadang seperti seseorang yang belum kenal dengan realita, but that’s the point of her character.

Suka atau tidak, seri ini akan berputar di sekitar gadis koplak yang satu ini, dan dari reaksi yang sepertinya akan melampaui reaksi ngaco Freyja Wionshe’s definitely one of my favorite character. Setelah Gojou-kun yang terus-terusan mencoba untuk mencekoki Chitose dengan realita hidup. Tapi Chitose mungkin bukan karakter yang waifu-able karena gelar tersebut saya jatuhkan kepada Kazuha Shibasaki.

joi-3-eps-rule-girlish-number-signum-3

Kamu cantik banget sih aduh.

Kaptain

Girlish Number adalah worst-case scenario dari cerita Shirobako. Chitose dipilih berdasarkan tampangnya kedalam proyek dengan komite produksi yang hanya tertarik menjual idol-nya, sumber materi yang kualitasnya dibawah rata-rata, dan studio produksi yang tidak memiliki motivasi untuk mendukungnya.

GN extra verdict 1

Saya jadi penasaran dengan reaksi Diomedia dan para seiyuu yang disuruh untuk membuat karya yang sangat subpar secara sengaja

Memang sejauh ini daftar karakternya dipenuhi orang brengsek, namun saya akan terus mengantisipasi saat seluruh proyek ini gagal total dan melihat reaksi yang sudah sepantasnya didapatkan para karakter tersebut. Atau bisa saja proyeknya sukses besar karena standar selera pasar anime ini sudah sangat rendah.

Saya sendiri melihat Chitose sebagai seseorang yang walaupun eksistensinya sangat menyebalkan, setiap tim kerja memerlukan orang yang walaupun tidak terlalu kompeten, bisa tetap rileks dan/atau tenang ditengah tekanan apapun untuk menetralisir tensi di lingkungan kerja. Selama orang semacam ini tidak sampai ada di posisi manajemen atas, seharusnya kedepannya tidak akan ada masalah.

GN extra verdict 2

Whoops

Saya kagum dengan Wataru Watari, yang sebagai pengarang LN; nekat dengan berbagai opini pedasnya di cerita ini. Berbagai pendapatnya tentang keburukan dibalik produksi anime bisa saja mengakhiri karirnya di industri ini, namun opini semacam itu memang perlu dilayangkan untuk industri ini.

Bukan_Randy

Untuk saat ini saya masuk ke tim #belumsukachitose. Chitose memulai seri ini sebagai karakter yang arogan dan menyebalkan, dan saya tidak pernah menyukai karakter yang awalnya tampil brengsek dengan sedikit/tidak ada faktor likable-nya dan baru jadi baikan di tengah seri. Di satu sisi, biasanya karakter seperti ini saat sudah menjadi “bener”, hasilnya tidak memberikan payoff yang memuaskan karena karakternya seringkali hanya menjadi orang baik yang bland, dan juga karena di tiga episode pertama ini, hampir tidak ada karakter yang membuat saya berpikir “saya pingin nonton anime ini untuk liat si karakter x lagi!”. Keadaan diperparah dengan adanya si KuzuP yang juga lebih menyebalkan daripada Taro di Shirobako. Saya agak sulit menyukai karakter utama brengsek kalau ceritanya bukan full-blown comedy.

Untuk saat ini saya pribadi cukup menyukai Momoka sebagai seorang jaded veteran.

Setidaknya masih ada dua faktor yang cukup menarik/menghibur dari Chitose. Pertama adalah banyaknya reaction face/funny face yang terus ia buat. Kedua adalah di bagaimana seiyuu-nya, Sayaka Senbongi, harus memerankan seorang seiyuu yang jelek dan (seharusnya) perlahan-lahan menjadi semakin baik.

gnktnghh

“GAHAHA KATTANA!”, most (purposedly) overused line in the series
Seperti yang Signum bilang, this is a self-deprecating anime. Tujuan anime ini jauh berbeda dengan Shirobako (belum pada capek denger anime ini dibandingin ama Shirobako kan?) yang menampilkan detil teknis industri anime sambil juga memberikan sebuah cerita perjuangan dan harapan. Pesan dari Girlish Number itu sederhana, “The anime industry is ****ed up and working in it sucks.”

So yeah, karakter utamanya (dan beberapa karakter lain) brengsek, dan isinya nunjukkin bagian-bagian buruk dari industri anime. I’m sure there are part of you that are interested in that. I just hope this thing lighten up a bit in the future, because damn, tiap nonton saya ketawa pait terus… kebanyakan paitnya doang sih, ketawanya dikit.

The post [3 Eps Rules] Girlish Number appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

[3 Eps Rule] WWW.WORKING

$
0
0

Di antara dosis anime-anime yang bikin saya pusing di season kali ini, mungkin hanya WWW.WORKING saja yang menjadi penyembuh alaminya. Ada anime Yuri tapi kok isinya cowok semua, ada anime rugby kepenuhan otot, ada adu pantat dan dada yang sepertinya semakin gila setiap episodenya, dan ada 1 anime buatan A-1 Pictures yang bikin saya garuk-garuk kepala kebingungan setiap minggu. Ya, cuma Working sajalah salvation saya di season ini, well, selain Saiki Kusuo.

joi-working-3-eps-rule-8

Seri WWW.WORKING (selanjutnya akan disebut dengan Working saja) diangkat dari sebuah seri manga di internet yang pertama kali muncul pada tahun 2002. Ya, walaupun seri Working!! yang dibintangi Poplar dan kawan-kawan tayang lebih dulu, namun seri itu dibuat pada tahun 2005. It’s safe to say that WWW.WORKING is the original Working series. Namun seri manga-nya memang mendapat adaptasi lebih dulu daripada seri web-nya ini.

Working bercerita mengenai kehidupan Higashida Daisuke, seorang murid SMA dengan keluarga yang agak unik, perusahaan ayahnya baru saja bangkrut dan kini dia harus mencukupi kehidupan finansialnya sendiri. Karena itu dia mulai bekerja paruh waktu di salah satu cabang restoran Wagnaria!. Namun apa yang dia tidak ketahui adalah para rekan kerjanya yang ajaib menunggunya di dalam restoran tersebut.

joi-working-3-eps-rule-4

Bagaimana pendapat kami tentang adaptasi anime baru Working yang satu ini? Akan dijabarkan dalam pembahasan di bawah ini:

Working’s ‘colorful’ characters

joi-working-3-eps-rule-2

Daya tarik utama seri Working adalah karakter-karakternya yang sangat berwarna, tanpa membuat semuanya terasa ‘berlebihan’. Sure we have a slacker, a girl who can see supernatural things, a wimp, a guy with surmount amount of debts, a girl whom that previous guy indebted to, an idiot, and of course, cynical protagonist. Sekilas karakter-karakter tersebut terasa overkill, dan saya belum menyebutkan semuanya, but it just works.

Karakter yang berwarna dan interaksi antar karakter yang mengalir dengan natural membuat seri ini sangat enak untuk diikuti. Apalagi masing-masing dari mereka biasanya memiliki sebuah charm tersendiri yang membuat mereka mudah dikenal. Higashida dengan sarcastic remarks-nya; Miyakoshi yang well, bodoh; Muranushi yang dingin dan susah mengekspresikan diri; Shindou-san yang miskin dan jadi mainan dari Shiho yang memegang hutangnya, dan masih banyak lagi.

The shippings

joi-working-3-eps-rule-6

This is another favorite part of mine from this series, mereka terang-terangan membuat pairing left and right. Si A sama si B, si C sama si D, dan I don’t know, every pairing feels just right. Seperti di seri sebelum ini dimana Yachiyo akhirnya jadian juga sama Satou setelah semua kerja keras dan bebatuan terjal yang harus dia lewati. Saya juga berharap seri Working yang baru ini menampilkan cerita cinta yang sama seperti pendahulunya.

Di beberapa episode Higashida dan Miyakoshi pun diperlihatkan memiliki sebuah vibe yang cukup serasi. Shiho dan Shindou mungkin bisa jadian kalau saja salah satunya mau jujur kepada diri sendiri dan tidak keras kepala. Muranushi dan Adachi, well, saya hanya bisa mengucapkan good luck kalau keduanya memang ditakdirkan jadi pasangan.

joi-working-3-eps-rule-9

Banyaknya pasangan-pasangan ini juga membuat cerita lebih mudah berkembang di antara karakter, membuat perkembangan satu karakter menjadi perkembangan karakter yang lain. Saya benar-benar tidak sabar untuk melihat kelanjutan dari kisah cinta mereka masing-masing.

It’s the show where everything feels just right

Pernahkah kamu menonton sebuah acara atau anime di mana kamu tidak perlu berpikir dan hanya tinggal, literally, duduk untuk nonton. Working is that kind of show for me. Dengan Working, saya tidak perlu pusing-pusing memikirkan apakah saya akan menikmati episode ini, apakah kualitasnya akan drop (it’s A-1 Pictures’s work, mind you), atau apakah saya akan menyesal menontonnya.

joi-working-3-eps-rule-5

Working always leaves me wanting for more, but never ends their episode on a bad note. Artinya saya mungkin tidak sabar untuk episode minggu depan, tapi mereka tidak pernah mengakhiri episodenya dengan sesuatu yang menyebabkan saya tidak puas.

Saya tidak ingin berhenti menikmati Working seperti tidak ingin dibangunkan dari sebuah mimpi indah yang panjang. Sampai sekarang pun saya belum menonton episode terakhir season kedua seri Working!! (dan Gekkan Shoujo Nozaki-kun) karena saya merasa tidak ingin kedua seri tersebut berakhir. Saya juga belum menonton episode terakhir dari Aldnoah Zero karena, wellit gets boring.

Verdict: HigashidaMiyakoshi4lyfe/10

As if it isn’t clear enough for youI’m shipping them like crazy. Apalagi setelah beberapa episode-episode terakhir dimana chemistry keduanya makin menjadi-jadi. Kedua pasangan dan kelakar di antara keduanya mungkin adalah alasan saya menonton seri ini sekarang.

joi-working-3-eps-rule-7

Working memberikan sebuah cerita slice of life yang super berwarna dan enak untuk diikuti. Kamu tidak perlu menonton seri sebelumnya untuk menikmati acara yang satu ini.

Saya sangat merekomendasikan acara ini kepada semua orang. Dengan cerita yang ringan untuk diikuti, kamu akan mendapatkan penyembuhan batin setelah menonton anime-anime lain di season ini terutama yang super intens seperti All Out! atau Yuri on Ice. Ada yang bilang kalau di season ini tidak ada anime yang benar-benar bagus, well, it appears that they’re wrong.

The post [3 Eps Rule] WWW.WORKING appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Satu Lagi Komik Indonesia Berjudul ‘Mantradeva’ Diterbitkan di Line Webtoon

$
0
0

Pada tanggal 2 November 2016, Line Webtoon, platform penyedia komik web/mobile dibawah naungan Line menerbitkan sebuah komik yang berjudul “Mantradeva”. Komik ini diterbitkan pada pukul 22.00 WIB pada hari sebelumnya seperti komik-komik lainnya. Mantradeva sendiri adalah sebuah IP (Intelectual Property) baru yang dibuat oleh Gusti Kudit dan Agung Bollo.

Mantradeva merupakan komik aksi fantasi shonen bertema etnik Bali. Menariknya lagi dalam komik ini ini, tokoh cerita rakyat yang diangkat dalam Mantradeva diolah sedemikian rupa, tidak lagi berdiri dalam cerita sendiri-sendiri, namun semua tokoh dongeng seperti Cupak dan Gerantang, Pan Balang Tamak ataupun Barong dan Rangda berada dalam satu dunia sehingga membentuk sebuah cerita petualangan yang baru dan orisinal, bukan hanya sekedar mengadaptasi cerita rakyat kedalam komik.

mantradeva-joi-fi

Webtoon ini menceritakan tentang Sona, seorang penari yang harus menutup sebuah ramalan yang telah dilanggar dan gagal diwujudkan oleh sang pahlawan di masa lampau. Itu dapat dilakukan jika Sona mampu menguasai sembilan pusaka dewa yang tersebar di dunia, yang disebut Pusaka Nawadewata. Dalam perjalanannya, Sona bertemu dengan Cupak, Gerantang bahkan Pan Balang Tamak yang membantunya dalam petualangan.

mantradeva-joi-img

Komik ini memiliki gaya ilustrasi dan penceritaan yang mirip dengan komik remaja jepang (shonen). Jadi buat kamu yang menyukai komik-komik seperti Naruto, One Piece, dan atau Magi, Mantradeva merupakan salah satu bacaan yang wajib dibaca di Line Webtoon.

The post Satu Lagi Komik Indonesia Berjudul ‘Mantradeva’ Diterbitkan di Line Webtoon appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Cerita ‘Kingdom Hearts III’ Terungkap Dari Kotak Figure Play Arts -Kai- Sora

$
0
0

Square Enix mermang masih belum mengungkapkan banyak informasi mengenai “Kingdom Hearts III” yang sudah lama dinantikan oleh banyak orang. Tetapi sekarang sinopsis ceritanya terungkap melalui kotak figure Play Arts -Kai- dari Sora yang akan rilis pada tanggal 30 Januari 2017.

Fotonya diambil oleh pengguna Twitter @ArikaMiz:

Karena sekarang dunia sudah dibawah kendali 1 Master, pertarungan terakhir menuju kedamaian sejati dimulai.

Melalui banyak petualangan di berbagai dunia dalam pertarungan melawan kegelapan, Sora yang dulu hanyalah seorang anak yang membayangkan dunia di luar pulaunya kini telah tumbuh menjadi lelaki tampan. Sekarang dia menyadari bahwa situasinya berjalan sesuai dengan yang direncanakan Master Xehanort dan Keyblade War kedua, pertarungan terakhir antara cahaya dan kegelapan, semakin mendekat.

Untuk menghadapi kegelapan, Sora dan teman-temannya harus mencari 7 Guardian of Light. Sahabatnya, Riku dan King Mickey mencari seorang pemilik Keyblade yang sudah terlibat berbagai pertarungan. Sedangkan Sora, Donald, dan Goofy pergi mencari “The Key to Return Hearts.” Berbagai dunia Disney yang belum pernah terlihat akan menjadi panggung bagi petualangan kalian menyelamatkan dunia.

kingdom-hearts-iii-cerita

Dipilih oleh Keyblade, dia memiliki cahaya hati yang tidak pernah berhenti menjadi sinar harapan.

Sora, pahlawan yang dipilih oleh Keyblade, selalu memiliki rasa keadilan yang tinggi. Melalui banyak pertarungan yang dihadapinya melawan kegelapan, dia telah tumbuh dan mempelajari banyak hal tentang dunia. Tertarik atas cahayanya, banyak sahabat yang membantunya dan memberi kekuatan untuk menghadapi kegelapan. Riku, sahabat sejak kecil yang tumbuh bersama di Destiny Island; Donald dan Goofy, 2 sahabat yang telah menemaninya sejak awal petualangan; dan King Mickey, yang selalu mendukung Sora dengan kekuatannya yang tanpa tanding.

Seiring dunia mulai diselimuti oleh kegelapan, sang pemilik Keyblade dan sahabatnya mesti menghadapi Master Xehanort dan menghentikan rencananya untuk membuat Keyblade War kedua.

Kingdom Hearts III akan dirilis untuk PlayStation 4 dan Xbox One.

Sumber: Gematsu

The post Cerita ‘Kingdom Hearts III’ Terungkap Dari Kotak Figure Play Arts -Kai- Sora appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

[JOI Weekend] 8 Alasan Kenapa CD Masih Laris Manis Di Jepang

$
0
0

Tahun 2016 adalah tahun dimana penjualan CD secara global mulai menurun drastis dan semua orang sudah mengonsumsi musik secara digital entah itu dari Spotify, iTunes, Apple Music, Deezer atau Joox. Menurut data dari International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) pada tahun 2014 penjualan CD secara global meraup US$6.82 miliar (Rp. 89,5 triliun) sedangkan penjualan musik digital meraup US$ 6.85 miliar (Rp. 89,9 triliun).

Tetapi ada satu negara yang masih sangat mencintai kepingan silver yang mungkin hanya jadi pajangan di kamarmu yaitu Jepang. Memang Jepang terkenal dengan negara yang super maju dari teknologi dan banyak menciptakan teknologi yang “WTF”, tetapi menurut data Asosiasi Industri Rekaman Jepang (RIAJ) pada tahun 2015 kemarin penjualan CD berkontribusi memberikan keuntungan sebanyak 84% sementara penjualan musik digital hanya 16%.

Tentu saja kita bertanya-tanya kenapa Jepang masih memilih CD sebagai sarana untuk mendengarkan musik ketimbang musik digital? Kali ini JOI Weekend akan memberikan alasan kenapa orang Jepang masih suka CD dan bukan streaming, iTunes, atau download bajakan.

1. CD Untuk Barang Koleksi

20161024_103618

Kamu pasti masih bela-belain beli CD hanya untuk dikoleksi atau disimpan di rak setelah di-rip untuk menjadi FLAC atau WAV. Jika kamu berpikir seperti itu berarti kamu sama dengan orang Jepang. Mereka masih menyimpan CD untuk menjadi barang koleksi sekaligus memorabilia mereka.

2. Orang Jepang Membeli Rilisan Fisik Sebagai Bentuk Dukungan Atas Musisi

shinjuku_2

Kalau kamu adalah fans seorang artis belum afdol rasanya jika belum punya CD-nya sama seperti belum afdol kalau belum punya figma/nendo waifu-nya. Orang Jepang juga berpikiran seperti ini juga. Mereka masih membeli CD sebagai dukungan dan ingin melihat artis yang mereka suka terus membuat karya. Tidak dapat dipungkiri bahwa untung dari penjualan CD merupakan untung terbesar dari industri musik dan dengan membeli CD secara tidak langsung mereka memberikan motivasi untuk terus berkarya karena yang mereka lakukan ada hasilnya dan ada uangnya.

3. Toko CD di Jepang Masih Banyak

photo

Kapan sih kamu terakhir kali mengunjungi toko CD dan kaset di daerahmu? Mungkin sekali sebulan, sekali setahun atau bahkan tidak pernah dalam lima tahun terakhir. Hal ini wajar mengingat penjualan CD dan kaset di Indonesia semakin menurun tiap tahunnya ditambah pembajakan di Indonesia seolah tak terkendali lagi, toko CD besar mulai dari Disc Tarra, Aquarius, Musik Plus satu persatu mengurangi jumlah tokonya bahkan sampai menyudahi bisnisnya.

Berbeda dengan Jepang, negara ini masih mempunyai ribuan toko CD yang tersebar di seantero negeri dengan nama yang paling utama tentunya Tower Records, HMV dan Tsutaya. Bahkan toko CD Tower Records di Shibuya mempunyai gedung sendiri dengan sepuluh lantai sebagai bukti bahwa penjualan CD di Jepang masih perkasa.

4. Beli CD di Jepang Banyak Bonusnya dan Bisa Berbeda Di Setiap Toko

capture

Beberapa artis biasanya menyematkan bonus tertentu setiap pembelian CD terbarunya entah itu berupa stiker, trading card yang berisi muka masing-masing personil, kartu pos, poster, sampai clear file. Bonus di setiap toko juga berbeda-beda misalnya jika membeli di HMV akan mendapatkan poster gaya A sedangkan jika membeli di Tsutaya akan mendapatkan clear file dan lain sebagainya.

5. Ada Edisi Limited Edition Berisikan Konten Eksklusif

capture1

Rilisan baru suatu CD di Jepang (terutama untuk artis domestiknya) biasanya mengeluarkan dua edisi yaitu edisi biasa dan edisi limited edition atau first pressing. Edisi limited edition biasanya diincar lebih dulu dan hanya muncul beberapa minggu setelah CD itu pertama kali dirilis. Selain CD edisi limited ini biasanya menampilkan konten eksklusif seperti video klip, preview dari konser artis tersebut, video spesial untuk penggemarnya atau bahkan kode yang bisa ditukar pada sebuah game.

6. Beli CD Bonus Handshake dan Tiket Pemilihan Idol

0602_41st-single-sousenkyo-how-to-vote_voting-tickets

Ini berlaku untuk idol group terutama keluarga 48 Family beserta antek-anteknya. Setiap CD single baru dari idol tersebut terselip satu buah kertas voting yang bisa dipakai untuk mendukung idol kesukaannya dan voting bisa dilakukan berkali-kali oleh satu orang asalkan ia membeli CD yang sama untuk mendapatkan hak voting tersebut. Jangan heran jika terkadang penjualan CD idol dalam minggu pertamanya bisa mencapai angka yang tidak masuk akal karena satu orang bisa membeli lebih dari satu CD bahkan bisa sampai 30 ribu keping CD bisa dibeli oleh satu orang.

Setiap pembelian CD juga menyertakan kupon handshake dengan idol dan satu CD hanya berdurasi 5 – 10 detik jadi untuk bisa mengobrol panjang dan merasakan lembutnya tangan idol mereka harus membeli CD yang banyak.

7. Beli CD Bisa Pesan Tempat Duluan di Konser Mereka

coldplay_by_mollymelone

Ini pengalaman nyata teman saya yang berada di Jepang. Ia ingin menonton konser artis favoritnya dan syarat agar mendapatkan tempat duluan adalah dengan membeli edisi limited edition dari sebuah CD dan memasukkan kode yang tertera dalam CD tersebut. Teman saya tidak menghiraukan hal tersebut dan ingin seperti di Indonesia dimana konser tiket masih tersedia banyak meski sudah mendekati hari H. Ternyata begitu hari penjualan di outlet biasa telah dibuka tiket tersebut ludes terjual dalam waktu 10 menit saja dan harga calonya bisa 10 kali lipat dari harga normal.

8. Mereka Belum Mengetahui Ada Layanan Streaming Musik

spotify_jp_product_overview

Layanan streaming musik tidak begitu mulus di Jepang. Beberapa nama besar seperti Line Music dan AWA harus menelan kerugian karena masih banyak pendengar di sana yang tidak tahu ada layanan streaming. Spotify juga baru bisa dinikmati di Jepang setelah lebih dari 2 tahun berjuang untuk mendapatkan lisensi dari label Jepang yang seolah menutup mata akan streaming musik. Bahkan beberapa artis Jepang tidak mengetahui kalau lagunya bisa dinikmati via layanan streaming di Indonesia.

Itulah delapan alasan kenapa di era yang serba digital ini masyarakat Jepang seolah stuck in time dan masih memilih medium CD sebagai cara mereka dalam menikmati musik. Banyaknya konten eksklusif dan bonus membuat penjualan CD masih dielu-elukan di negeri Sakura ini.

Header: LA Times

The post [JOI Weekend] 8 Alasan Kenapa CD Masih Laris Manis Di Jepang appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

[Celebrity Sunday] Marina Inoue

$
0
0

Untuk Celebrity Sunday kali ini, saya akan membahas tentang Marina Inoue, seiyuu yang cantik dan pintar. Namanya mungkin tidak terlalu sering terdengar di kalangan fans, tetapi sebenarnya dia cukup terkenal di kalangan seiyuu.

Marina lahir pada tanggal 20 Januari 1985. Pada awalnya, ibunya ingin memberi namanya Maria, tetapi anggota keluarga lainnya menolaknya karena terdengar seperti nama Kristen. Karena itu, namanya sedikit dirubah menjadi Marina. Sedangkan nama belakangnya yaitu Inoue adalah nama panggung. Alasan nama panggungnya adalah Inoue karena manager pada saat Marina debut mengatakan bahwa nama tersebut bagus berdasarkan ramalan nama. Sampai saat ini nama aslinya belum diumumkan. Marina juga memiliki kakak laki-laki yang 2 tahun lebih tua, tetapi tanggal lahirnya sama.

celebrity-sunday-marina-inoue-2

Waktu SD, Marina bergabung dengan klub theater, tetapi juga dia bergabung dengan klub chorus. Untuk SMP dan SMA, Marina sekolah di Gakushuin Girls Academy dan kemudian berlanjut ke universitasnya yaitu Gakushuin University. Marina lulus pada tahun 2007 dari fakultas hukum jurusan political science. Pada saat kuliah, Marina kembali bergabung dengan klub theater. Sedikit trivia, seiyuu Tetsuya Kakihara juga kuliah di universitas yang sama, tetapi setahun lebih muda.

Alasan awal Marina menjadi seiyuu adalah karena “ingin memerankan karakter laki-laki.” Pada saat SMA, dia selalu mendapatkan karakter laki-laki karena sekolah khusus perempuan, tetapi pada saat kuliah sudah menjadi sekolah campur dan dia tidak pernah lagi mendapatkan peran karakter laki-laki. Karena itu, dia mulai memikirkan pekerjaan lainnya dan menemukan pekerjaan seiyuu. Setelah menjadi seiyuu, Marina memang sering mengisi suara anak laki-laki, tetapi juga sekarang sudah sering memerankan karakter lainnya. Karena itu, dia tidak lagi terlalu berfokus mencari peran laki-laki.

celebrity-sunday-marina-inoue-1

Pada tahun 2003, tepatnya pada tahun pertama pada saat kuliah, Marina mengikuti Sony Music SD Group Seiyuu Audition. Dari 2.000 orang yang mengikuti audisinya, Marina berhasil memenangkan audisinya. Di tahun 2004, Marina debut di seri OVA Le Portrait de Petit Cossette sebagai Cossete sang heroine. Karena musik OVA tersebut ditangani oleh Yuki Kajiura, Marina pun diminta menyanyikan lagu temanya yaitu “Houseki” dan “Ballad.”

Sebelum debut, Marina sempat berpikir untuk kuliah sambil kerja sambilan di 2 tahun pertama demi mengumpulkan uang yang akan digunakan masuk ke sekolah seiyuu di tahun ke-3 dan ke-4. Tetapi kemudian dia berubah pikiran. ingin tahu kemampuannya bisa membawa dirinya sejauh apa. Setelah mengikuti audisi, ternyata dia berhasil menjadi juara pertama.

celebrity-sunday-marina-inoue-5

Karena menang audisi yang diadakan oleh Sony Music, tentu Marina bergabung dengan agensi Voice & Heart milik Aniplex yang merupakan bagian dari Sony. Pada saat ini, Marina sempat beraktivitas ke industri musik dengan nama dia sendiri. Tetapi pada tahun 2008 dia pindah agensi ke Sigma Seven dan hanya bernyanyi untuk character song saja.

Ketika ditanya mengenai apakah dia akan beraktivitas di dunia musik lagi, Marina mengatakan “saya suka bernyanyi, tetapi motivasi saya sangat berbeda dengan keingingan dan energi dari penyanyi yang serius, jadi saya merasa tidak sopan untuk berdiri di sebelahnya.” Selain itu, dia juga pernah mengatakan, “Agar bisa bekerja sebagai seiyuu dengan baik, kalau ada pekerjaan menyanyi tentu saya senang. Tetapi saya tidak ingin melakukannya setengah-setengah. Untuk saat ini saya ingin berfokus bekerja sebagai seiyuu.”

Di kalangan seiyuu, Marina terkenal sebagai orang yang level-headed dan diandalkan oleh orang-orang di sekitarnya. Beberapa contohnya adalah pada saat penayangan film anime Toshokan Sensou: Kakumei no Tsubasa. Sang moderator meminta kepada para bintang tamu untuk menceritakan pengalamannya ketika filmnya dikonfirmasikan. Salah satu seiyuu yang berperan di film tersebut yaitu Tomoaki Maeno berkata bahwa dia baru percaya ada filmnya ketika mendapatkan telpon dari Marina.

Dalam Anime Revolution 2014 di Kanada, Marina mendapatkan penghargaan International Voice Actor Award. Di acara yang sama, seiyuu Megumi Ogata yang merupakan alasan Marina menjadi seiyuu berkata, “Marina yang level-headed menerima penghargaanya dengan rendah hati. Sudah orangnya cantik, pintar, dan perhatian dengan orang lain… Tuhan sangat tidak adil!”

celebrity-sunday-marina-inoue-4

Marina juga terkenal sebagai seiyuu yang ahli menggambar. Karena itu, Marina sering ikut membantu menggambar untuk berbagai serial yang dia perani. Beberapa contohnya adalah menggambar berbagai karakter di ending roll episode ke-22 Zegapain, membuat gambar animasi yang menjadi bonus DVD volume 1 dari Gurren Lagann, membuat gambar Alicia dari Valkyria Chronicles bersama desainer karakter anime-nya yaitu Atsuko Watanabe dan mendapatkan pujian padahal gambarnya tanpa sketsa, dan masih banyak lainnya.

Beberapa peran yang dia perani di anime baru-baru ini adalah Sakura dari Kyoukai no Rinne, Kyouko dari Sangatsu no Lion, Armin dari Shingeki no Kyojin. Kalian bisa mengikuti Marina Inoue melaui blog dan Twitter.

The post [Celebrity Sunday] Marina Inoue appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


[3 Eps Rule] Stella no Mahou

$
0
0

Anime ini adalah sebuah seri slice of life yang mengangkat ceritanya dari sebuah manga 4-koma tentang para karakter yang didominasi karakter perempuan yang berusaha untuk membuat video game, saya tidak membicarakan tentang New Game!, saya bicara tentang “Stella no Mahou”

Apabila Drifters kemarin adalah apa yang saya harapkan dari seri Fate, Stella no Mahou adalah apa yang saya harapkan dari New Game!. Secara teknis seri ini setahun lebih tua dari New Game! dan adaptasi anime sendiri diumumkan bulan Januari lalu sehingga menganggap anime ini ngikut rasanya kurang tepat. Untuk 3 Episode Rules kali ini saya akan memberi impresi awal untuk anime buatan SILVER LINK tentang sebuah developer doujin game yang semoga saja kualitasnya tidak jatuh seperti Shokomeza dulu.

stella no mahou 02

Stella no Mahou adalah menceritakan tentang Tamaki Honda, gadis yang bergabung dengan klub SNS yang berfokus pada game development; sebagai artist walaupun gaya menggambarnya kelewat terpaku pada gaya manga shounen tahun 90an. Klub tersebut berisikan Shiina Murakami, ketua sekaligus programmer yang kemampuan komunikasinya payah; Ayame Seki, penulis yang berusaha keras untuk tidak membuat cerita chuuni yang dibuat sekedar untuk self-insert; dan Kayo Fujikawa, komposer yang selalu frustrasi dengan karya gubahannya.

It’s fully aware the hell that is game development

Satu hal yang membuat saya memberi perhatian lebih untuk seri slice-of-life yang sejujurnya cukup standar ini adalah kesadaran bahwa game development luar biasa sulit. Shiina selaku ketua klub memberitahu Tama bahwa klub mereka bukan untuk “bersenang-senang,” akan ada deadline yang harus dipatuhi, toolset yang harus dikuasai, dan berbagai tuntutan lainnya, walaupun skala buatan game mereka terbilang kecil.

Makanya saya sendiri cukup kagum dengan Shiina yang walaupun skill komunikasinya terbatas, dia sadar bahwa scope pengembangan yang masuk akal dan jadwal yang realistis harus diutamakan untuk membuat game yang berkualitas. Untuk seorang anak SMA dia jauh lebih sensible dibandingkan kebanyakan developer yang saya tahu.

stella no mahou 04

Scheduling? Scope yang realistis? Manajer yang anti feature-creep? developer apaan nih?

Sejauh ini kru SNS diterpa masalah yang menarik untuk seri semacam ini seperti kehilangan jalur distribusi yang menyebabkan perombakan jadwal dan tentunya harus mengalami crunch work yang sangat buruk untuk moral kerja.

More grounded cast

Kemampuan para karakter anime ini sejauh ini lebih realistik daripada seri lain yang sejenis. Biasanya anime tentang klub kreatif semacam ini selalu dipenuhi anak SMA yang super jenius atau pernah memenangkan banyak penghargaan. Kompetensi kru SNS hanya ditunjukkan dengan fakta bahwa mereka pernah berhasil merilis sebuah game dan sepenuhnya sadar bahwa mereka hanya anak SMA sehingga target game mereka cukup realistik, secara pribadi saya jauh lebih kagum dan mudah berempati dengan cast semacam ini.

Saya terutama berempati dengan penulis yang ceritanya jelas-jelas dihasilkan oleh tekanan deadline

Saya terutama berempati dengan penulis yang ceritanya jelas-jelas dihasilkan oleh tekanan deadline

Di berbagai ulasan sebelumnya saya sendiri cukup vokal tentang ketidaksukaan saya untuk karakter yang kelewat “steril,” saya awalnya agak kurang menyukai Tama, namun setelah kru SNS sendiri mengatakan bahwa Tama itu kelewat “murni” dan sedikit merasa bersalah menyeretnya ke Game Development, saya jadi lebih menyukai keberadaannya.

Verdict: The Iyashikei of the season

Ini adalah satu lagi anime tentang Doujin/Indie game, hanya saja Stella no Mahou sepenuhnya sadar bahwa membuat game itu sulit, dan benar-benar menyelesaikan pengembangan sebuah game itu tidak mungkin. Anime ini jelas bukan versi game development dari Shirobako, namun sejauh ini saya jauh lebih menyukai pembawaan seri ini dibandingkan Saekano dan (tentunya) Shokomeza.

stella no mahou 03

Sejauh ini satu hal yang membuat saya kurang menikmati anime-nya adalah efek bloom khas Silver Link yang kesannya malah membuat tiap karakter memancarkan radiasi nuklir. Saya bersedia menolerir hal tersebut karena di berbagai aspek lainnya eksekusinya mencukupi. Stella no Mahou walaupun tidak saya anggap sebagai slice-of-life yang sangat wajib ditonton, sangat saya hargai karena menggambarkan game development dengan lebih baik daripada seri sebelumnya yang pernah tayang.

The post [3 Eps Rule] Stella no Mahou appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Konomi Suzuki Akan Segera Memulai Debutnya Sebagai Seiyuu

$
0
0

Konomi Suzuki, penyanyi yang sebelumnya membawakan berbagai lagu tema anime seperti No Game No Life dan Re:Zero diberitakan akan memulai debut sebagai seiyuu di sebuah seri anime baru.

Hal ini diumumkan pada event “Suzuki Konomi Birthday Live 2016 ~Cheers!!!~” di Makuhari Messe pada hari Sabtu kemarin. Satu-satunya informasi yang diketahui dari seri baru ini adalah Heroine-nya yang bernama Rin. Detil lebih lanjut akan dirilis kedepannya di situs finis-anime.com milik MAGES, agensi Suzuki dan Developer dari seri Chaos;HEAd, Steins;Gate, dan Robotics;Notes.

konomi suzuki anime thing

Sebelumnya Konomi Suzuki pernah mengisi suara untuk karakter figuran pada Tasogare Otome X Amnesia, sebuah anime yang dimana dia juga menyanyikan lagu temanya.

Sumber: ANN

The post Konomi Suzuki Akan Segera Memulai Debutnya Sebagai Seiyuu appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

[JOI Music] Alisa Takigawa

$
0
0

Jika sering menonton Nanatsu no Taizai atau Owarimonogatari maka kamu akan sering mendengar suara yang mulus lengkap dengan genjrengan gitar akustiknya di setiap akhir anime tersebut. Ya, dia adalah Alisa Takigawa artis yang akan dibahas pada Monday Music edisi kali ini. Agar tidak “tabrakan” dengan rubrik Mascot Moday, efektif mulai hari ini kami mengganti rubrik ini menjadi JOI Music.

Alisa Takigawa lahir pada 8 Mei 1991 di Tokyo. Penyanyi bergolongan darah A ini sudah senang menyanyi dari kecil. Sewaktu masih di sekolah dasar ia senang sekali mendengarkan band punk THE BLUE HEARTS dan pada umur 13 tahun ia sudah membuat lagu dan fasih memainkan drum serta gitar.

Ia memulai debut bersama Sony Music dengan single “Season” yang dirilis pada 4 Maret 2015 dan menjadi lagu penutup dari anime Nanatsu no Taizai. Single pertamanya langsung masuk di posisi ke-29 di chart Oricon Single Sales. Tidak menunggu waktu lama ia langsung mengeluarkan single keduanya yang berjudul “Natsu no Hana” pada 8 Juli 2015. Ia mendapat sorotan lebih ketika mengeluarkan single “Sayonara no Yukue” yang dirilis pada tanggal 18 November 2015. Lagu tersebut mendapat perhatian karena menjadi lagu penutup anime terpopuler Owarimonogatari.

Setelah perilisan single tersebut ia mengadakan penampilan tunggalnya di TSUTAYA O-nest pada 23 November 2015 dan 19 Februari 2016 di Harajuku Astro Hall dengan hanya bermodal tiga single. Ia lalu merilis single “Again” pada 6 April 2016 dan “Iroasenai Hitomi” pada 7 September 2016 yang menjadi lagu penutup musim kedua dari Nanatsu no Taizai. Dengan karirnya yang cemerlang pada tahun 2015 ia diberi penghargaan oleh Japan Gold Disc Award ke-30 buatan Asosiasi Industri Rekaman Jepang (RIAJ) sebagai Pendatang Baru terbaik bersama dengan [Alexandros], Ayumikurikamaki, THE HOOPERS dan whiteeeen.

Penyanyi yang mengidolakan Tatsuro Yamashita, Yumi Matsutouya, Toodle, Kinoko Teikoku, The Band Apart dan idol dari Hello Project! ini selalu membuat lagu dengan membayangkan musim, lingkungan, pemandangan dan alam sekitar dan hal tersebut dituangkan dalam album perdananya “at film.” yang dirilis pada tanggal 2 November 2016.

Alisa Takigawa memilih judul ini bukan tanpa sebab. Ketika ia membuat lagu di album ini ia sedang membayangkan dirinya ada di sebuah film tentang dirinya sendiri lengkap dengan suasana yang muncul pada adegan di film. Ia juga banyak menulis tentang perasaan dirinya yang diwakilkan oleh musim dan alam sekitar maka dari itu banyak lagunya yang terinspirasi oleh hal tersebut seperti “Season”, “Again”, “Planetarium”, “Sugar”, “Natsu no Hana”, dan “Hanataba”.

Dara manis ini pernah bertandang ke Indonesia dalam gelaran Anime Festival Asia pada tanggal 16 September 2016 dan memainkan beberapa lagunya seperti “Sayonara no Yukue” dan “Iroasenai Hitomi”. Bagi yang ingin melihat live performance dari cewek yang senang memakai gitar Gibson Firebird ini bisa berkunjung ke Anime Festival Asia Singapura yang akan berlangsung pada tanggal 25 – 27 November 2016.

The post [JOI Music] Alisa Takigawa appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Inti Creates dan Sunsoft Umumkan ‘Blaster Master Zero’ untuk 3DS

$
0
0

Dalam 20th Anniversary Fan Festa, Inti Creates mengumumkan bahwa mereka bekerjasama dengan Sunsoft untuk mengerjakan “Blaster Master Zero” yang akan rilis untuk Nintendo 3DS. Game ini menggunakan Blaster Master klasik yang rilis pada tahun 1988 untuk NES sebagai basisnya.

Siaran Pers

Dalam acara 20th Anniversary Fan Festa di Ichikawa, Jepang, Inti Creates mengumumkan bahwa mereka akan merilis game baru berjudul Blaster Master Zero yang akan hadir di Nintendo 3DS eShop pada musim semi 2017.

Inti Creates mendapatkan lisensi dari Blaster Master pertama yang rilis untuk Nintendo Entertainment System pada tahun 1988 oleh Sunsoft, dan mulai mengerjakan judul baru dari serinya.

Dengan menggunakan Blaster Master pertama sebagai basisnya, Inti Creates berniat untuk membuat kembali pengalaman 8-bit yang mengingatkan kembali masa keemasan NES dan menggunakan teknologi masa kini utnuk mengoptimalkan game-nya bagi gamer masa kini. Tentu ini akan menghadirkan area dan boss baru, elemen gameplay baru seperti sub-weapon tambahan, gameplay yang ditingkatkan ketika di luar SOPHIA 3rd Tank, skenario yang lebih kokoh, mekanisme eksplorasi yang disempurnakan, dan masih banyak lainnya.

Semuanya dimulai kembali dari “zero.” Tunggu informasi lebih lanjut.

blaster-master-zero-13

Spesifikasi

  • Judul: Blaster Master Zero
  • Hardware: Nintendo 3DS eShop
  • Genre: Action
  • Rating: Masih dalam proses rating ESRB
  • Developer: Inti Creates
  • Jumlah Pemain: 1 orang
  • Tanggal Rilis: Musim semi 2017
  • Harga: Belum ditentukan
  • Situs Resmi: http://blastermaster-zero.com/en/

Cerita

Di masa depan pada planet bumi…

Banyak makhluk hidup yang dulunya hidup bersama di planet ini, tetapi setelah perang yang tak terhitung dan lingkungan yang hancur, planetnya kembali ke zaman es, dan umat manusia dipaksa utnuk melarikan diri ke bawah tanah.

Ketika zaman es akhirnya berakhir, umat manusia mulai meneliti berbagai cara untuk mengembalikan planet bumi menjadi hijau. Pada saat ini, sebuah komet misterius jatuh ke bumi, tetapi proses pengembalian ekosistem berjalan lancar dan umat manusia sudah bisa hidup di atas permukaan tanah kembali.

Beberapa ratus tahun telah berlalu sejak kejadian tersebut.

Seorang pemuda bernama Jason Frudnik, yang terkenal sebagai seorang jenius di bidang robotic engineering. Suatu hari, dia menemukan makhluk yang tidak pernah lihat sebelumnya. Tidak pernah ada catatan mengenai makhluk tersebut, dan rasa penasaran Jason pun mulai muncul. Jason memberi nama makhluk itu “Fred” dan memperhatikannya dengan seksama. Tetapi tidak lama kemudian makhluk tersebut melarikan diri.

Jason mengejarnya, dan tanpa dia sadari dirinya tiba di dunia bawah tanah yang dulu ditempati manusia. Di depannya terlihat sebuah kendaraan besar.

Seakan kendaraan dengan nama “SOPHIA 3rd” di bodinya mengundang Jason, pintu kokpitnya terbuka. Demi membawa Fred kembali, Jason masuk ke dalam SOPHIA 3rd dan memulai pertualangannya.

Screenshot

Blaster Master Zero



Sumber: Gematsu

The post Inti Creates dan Sunsoft Umumkan ‘Blaster Master Zero’ untuk 3DS appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Serial ‘Himouto Umaru-Chan’ Akan Diadaptasi Menjadi Live-Action di China

$
0
0

“Himouto Umaru-chan” merupakan sensasi di kalangan pecinta anime pada tahun lalu. Siapa yang tidak kuat menahan imutnya kelakuan dari Umaru dengan segala kelakuan maniaknya apalagi berhubungan dengan game dan anime.

Serial yang diadaptasi oleh komik buatan Sankaku Head ini dikabarkan akan mendapat adaptasi berupa live action, tetapi live action tersebut akan disiarkan di China. Live action ini akan ditayangkan pada tahun 2017 dan pihak Shueisha selaku pemegang lisensi dari komik Umaru sudah merestui proyek ini sebagai bagian ekspansi karya mereka berupa IP (Intellectual Property) ke luar Jepang.

Dikabarkan juga manga Toriko juga akan diadaptasi menjadi live action versi Cina. Update dan detil dari proyek ini akan dikabarkan lebih lanjut di kemudian hari.

Penasaran kan, mendengar Umaru dalam bentuk manusia dan akan berbicara dalam Bahasa Tionghoa?

Sumber: Gamersky

The post Serial ‘Himouto Umaru-Chan’ Akan Diadaptasi Menjadi Live-Action di China appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Viewing all 16409 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>