Compile Heart telah merilis image video untuk “Four Goddesses Online: Cyber Dimension Neptune.” Selain itu, Dengeki Online juga merilis beberapa screenshot dan potongan key visual dari game-nya.

Teks dan narasinya memberikan sinopsis dari game online yang dimainkan oleh para CPU:

Dahulu kala, empat dewi membuat “The World Tree Leanverde di dunia yang hampa. Dengan pohon dunia tersebut menjadi pusatnya, lahan dan lautan mulai bermunculan. Pada akhirnya, para dewi memberi nama kepada dunianya. Namanya adalah “Arsgard.”

Selain itu, Compile Heart juga telah memperbaharui situs resmi game-nya dengan halaman yang berupa inbox dari email milik Green Heart. Email terbaru di dalamnya adalah Green Heart diterima untuk Early Access closed beta test yang akan berlangsung pada tanggal 24 Oktober hingga 10 November. Green Heart bisa mengajak 3 temannya untuk ikut berpetualang di game-nya.

Four Goddesses Online: Cyber Dimension Neptune dikerjakan oleh Tamsoft dan dibuat dengan menggunakan Unreal Engine 4. Game Fantasy RPG ini masih belum diketahui akan rilis untuk platform apa dan kapan tanggal rilisnya. Tetapi Dengeki PlayStation edisi pekan ini yang rilis pada tanggal 27 Oktober akan mengungkapkan berbagai informasi terbaru mengenai Four Goddesses Online: Cyber Dimension Neptune.

Sumber: Gematsu

The post ‘Four Goddesses Online: Cyber Dimension Neptune’ Tayangkan Image Video appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Capcom telah merilis video pendek ke-5 dan ke-6 dari seri video “World of Resident Evil 7.” Dua video kali ini memperlihatkan hal yang khas dari seri Resident Evil 7.

Dalam video ke-5 yang berjudul Survival, kalian akan bisa melihat kembali hadirnya Green Herb yang digunakan untuk memulihkan diri. Tetapi videonya memperlihatkan kombinasi baru untuk Green Herb yang membuat efeknya menjadi lebih kuat. Selain itu terlihat jelas juga bahwa wristband yang digunakan oleh tokoh utama menunjukkan kondisi health-nya.

Sedangkan video ke-6 berjudul Immortal dan memperlihatkan pertarungan antar tokoh utama dengan musuh yang bernama Jack. Sang tokoh utama menembaki Jack dengan pistol yang dibawanya dan kemudian Jack pun mati. Tetapi setelah tokoh utama berjalan cukup jauh, Jack bangkit kembali. Hal ini sedikit mengingatkan saya akan Nemesis di Resident Evil 3.

Resident Evil 7: Biohazard akan rilis pada tanggal 24 Januari 2017 untuk PlayStation 4, Xbox One, dan PC. Khusus untuk versi PS4, game-nya bisa dimainkan dengan PlayStation VR dari awal hingga tamat.

Sumber: Gematsu

The post Video Pendek Terbaru ‘Resident Evil 7’ Perlihatkan Herb & Musuh yang Abadi appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Bandai Namco telah mengungkapkan informasi terbaru dari “SD Gundam G Generation Genesis.” Informasinya mendetilkan tentang My Character, Quest, dan juga video perbandingan antara versi PlayStation 4 dan PlayStation Vita.

My Character

Kalian akan bisa membuat karakter hingga 20 karakter. Tentu kalian akan bisa bebas menentukan penampilan karakternya, mulai dari nama, jenis kelamin, tanggal lahir, golongan darah, pakaian, suara, dan BGM. Ability dan Skill karakter akan bergantung pada tanggal lahir dan golongan darah. Berbagai seiyuu ternama menyediakan suara untuk karakter kalian. Ada lebih dari 30 kostum untuk masing-masing jenis kelamin. Di luar My Character, SD Gundam G Generation Genesis akan menghadirkan 37 karakter orisinal yang bisa jadikan anggota party.

Quest

Ada lebih dari 200 quest yang bisa kalian kerjakan. Masing-masing quest menghadirkan tantangan yang berbeda-berbeda dan kalian akan mendapatkan hadiah apabila berhasil menyelesaikan. Contoh hadiahnya adalah pilot atau Mobile Suit.

Video Perbandingan antara Versi PS4 dan PS Vita

SD Gundam G Generation Genesis akan rilis di Jepang pada tanggal 22 November untuk PlayStation 4 dan PlayStation Vita. Versi Asia yang dilengkapi dengan teks Inggris akan rilis di hari yang sama.

Sumber: Gematsu

The post ‘SD Gundam G Generation Genesis’ Detilkan My Character, Perbandingan Versi PS4 & PS Vita appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Seminggu setelah perilisan video musik animasi SHELTER, yang merupakan hasil kerja sama Porter Robinson dan studio A-1; di page facebook JOI pun ada postingan mengenai proses perekaman suara untuk karakter Rin. Video musik animasi SHELTER sendiri dipublikasikan pertama kali di Shibuya dan beberapa jam kemudian dirilis secara luas di Youtube dan Crunchyroll.

Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana caranya Porter Robinson bisa mendapatkan akses ke studio yang menelurkan serial anime kenamaan. Sebut saja Sword Art Online, Fairy Tail, anohana, Shigatsu wa Kimi no Uso, Boku dake ga Inai Machi, dan Aldnoah.Zero. Video berikut ini akan menjawab pertanyaan tersebut.

Sejauh ini pun masih banyak orang yang tidak mengetahui mengenai proyek video musik animasi SHELTER ini. Orang-orang baru mengetahuinya setelah diumumkan dua minggu lalu, tapi apakah kamu tahu kalau sebenarnya SHELTER dipromosikan di Jepang? Porter Robinson sendiri telah berbagi informasi mengenai proyek ini melalui sebuah wawancara dan postingan pada akun twitter miliknya.

Ini tiga hal yang perlu diketahui mengenai sosok Porter Robinson yang berprofesi sebagai DJ, produser rekaman, dan musisi ini:

1) Porter merupakan penggemar berat anohana

Jadi ini yang menyebabkan Porter mendekati A-1 Pictures untuk membuat video musik animasi SHELTER karena anohana dibuat oleh A-1 Pictures.

Dalam sebuah wawancara berbahasa Jepang, Porter mengatakan anohana cocok dengan sensibilities-nya sebagai musisi. Porter percaya hanya A-1 Pictures yang bisa menghadirkan tragedi dan kesedihan pada karya mereka seperti yang mereka lakukan pada anohana yang ditonton otaku dan masyarakat awam. Hasil karya Porter sangat sentimental, jadi hanya studio A-1 Pictures yang pas untuk dirinya.

Sayangnya staf inti anohana yang bukan mengerjakan SHELTER namun hal ini dimaklumi karena sutradara anohana, Tatsuyuki Nagai sedang mengerjakan proyek anime Mobile Suit GUNDAM Iron Blooded Orphans, dimana staf-staf lainnya juga disibukkan oleh berbagai proyek lainnya. Jadi walau A-1 memberikan kita video musik animasi SHELTER, tapi itu bukan A-1 Pictures yang sama yang memberikan kita anohana.

Melalui A-1 Pictures, Porter dikenalkan pada Toshifumi Akai dan Megumi Kouno. Ia pun menyukai hasil karya keduanya, ia pun meminta Kouno untuk terlibat di proyek video musik animasi SHELTER karena desain karakter Kouno yang imut pas untuk gambaran yang Porter cari. Akai dan Kouno sendiri pernah terlibat dalam proyek anime The Idolm@ster dimana seri tersebut berseberangan dengan kisah tragedi anohana namun menurut Porter itu merupakan perbedaan yang bagus.

Meskipun bukan staf-staf anoahana yang terlibat, apakah kamu merasakan bahwa SHELTER memiliki aura anohana khususnya saat Rin berkata, “Walau ingatan-ingatan ini membuatku sedih, aku harus tetap menatap ke depan, mempercayai masa depan”. Bila kamu tahu bila Porter merupakan penggemar anohana hal tersebut bukan sesuatu yang mengejutkan.

(Catatan: Bila kamu ingin mengetahui lebih banyak mengenai seniman Jepang yang terlibat pada proyek SHELTER, kamu bisa membaca wawancara berbahasa Inggris bersama Toshifumi Akai pada Sakuga Blog, dan Canipa Effect memiliki video bersama Megumi Kouno.)

2) Madeon juga nonton anime

Madeon yang merupakan DJ asal Perancis, berkolaborasi bersama Porter dalam menciptakan lagu SHELTER. Mereka bertemu sepuluh tahun lalu secara online dan berteman sejak saat itu. SHELTER merupakan proyek kolaborasi pertama Porter dan Madeon. Porter membawakan nada-nada dasar pada Madeon lalu kedua berkerja sama untuk menemukan nada-nada yang lebih pas dan bagus.

Madeon juga menonton anime walau tidak seperti Porter yang selalu menonton serial anime terbaru. Madeon menyukai Meitantei Conan, Death Note, dan karya-karya Hayao Miyazaki.

3) Porter terinspirasi oleh Interstella 5555: The 5tory of the 5ecret 5tar 5ystem

Walau ini bukan untuk pertama kalinya musisi diluar Jepang meminta studio anime untuk dibuatkan video musik animasi. Di tahun 2003, Daft Punk merilis video musikal animasi buatan Toei Animation. Mangaka kenamaan Reiji Matsumoto yang dikenal dengan karya-karya opera romansa sci-fi-nya terlibat untuk karakter desain seperti yang bisa kamu lihat pada gambar dibawah. Anggota Daft Punk dibesarkan dengan menonton anime klasik seperti Captain Harlock.

Plot Interstella 5555 mengisahkan band rock berkulit biru yang diculik oleh pasukan militer. Tidak ada dialog pada film tersebut dan animasinya terbatas bila dibandingkan SHELTER.

Porter sendiri telah menonton Interstella 5555 sebelumnya. Faktanya, ia menonton film tersebut saat ia membuat musik bersama Madeon. Madeon sendiri tidak menonton Interstella 5555 secara utuh, tapi ia pernah melihat video trailer-nya dan mengetahui garis besar plot Interstella 5555. Porter pernah mengatakan bahwa gambaran yang ada dikepalanya terinspirasi dari Interstella 5555 sehingga dia sangat menyarankan orang lain untuk menonton film tersebut. Sangat jelas bahwa terdapat hubungan yang kuat antara Interstella 5555 dan SHELTER.

Sumber: Crunchyroll

The post Tiga Hal Yang Kamu Perlu Ketahui Mengenai Porter Robinson Dan ‘SHELTER’ appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Sebuah langkah besar diambil oleh acara Tokyo Comic Con, versi Jepang dari acara utamanya yang biasa dilaksanakan di San Diego, Amerika. Langkah ini mungkin bisa dianggap sebagai langkah yang cukup kontroversial, karena saya yakin akan ada beberapa protes, terutama dalam hal pembatasan kreativitas; namun mungkin ini untuk yang terbaik.

Cosplay adalah sebuah budaya yang sudah tidak bisa terlepaskan dari dunia otaku dan sekitarnya. Seiring dengan berjalannya waktu, para cosplayer semakin lama semakin kreatif sampai beberapa dari mereka mungkin bosan dengan cosplay berkelamin sama dan mulai mencoba untuk crossplay di dunia nyata. Dalam dunia 2D, crossplay tentu masih acceptable, apalagi kalau yang jadi trap itu imut, namun tidak di acara Tokyo Comic Con tahun ini.

Di antara peraturan yang disusun untuk acara tersebut, terdapat beberapa larangan yang lazim dilihat di setiap acara. Misalnya tidak boleh memakai properti yang berlebihan, tidak boleh memakai kostum yang kekurangan bahan atau tembus pandang, dan beberapa peraturan lain. Salah satu larangan yang diunggah dalam peraturan tersebut berbunyi: 男性による女装は禁止です.

Artinya para pria tidak boleh memakai kostum yang menyerupai wanita. Padahal di acara-acara besar sebelum ini seperti Comiket pun tidak pernah ada larangan untuk menjadi trap. Namun memang, makin banyaknya karakter trap mungkin membuat pihak panitia menjadi khawatir.

Namun pelarangan crossplay ini ternyata adalah hal yang cukup umum di acara lain. Menurut fotografer yang mendalami masalah LGBT, Naoko Tachibana, acara tersebut melarang para crossplayer supaya tidak mengundang cosplayer yang tidak menarik. Para staf takut akan datangnya banyak pria-pria yang ‘kurang menarik’ datang dan berpakaian seperti wanita.

Acara Comic Con di San Diego sendiri tidak melarang para pengunjungnya yang ingin crossplay, dan saya sendiri pun sering melihat beberapa orang melakukan crossplay di acara-acara lokal sebelumnya. Mungkin suatu hari akan muncul ‘Haoge Indonesia’.

Sumber: ANN

The post Tokyo Comic Con Melarang Pria Crossplay Menjadi Karakter Wanita appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Square Enix dan Platinum Games telah mengungkapkan detil mengenai sistem pertarungan dari “NieR: Automata.” Selain sistem pertarungannya, mereka juga memperkenalkan berbagai senjata yang bisa kalian gunakan.

Senjata

One-Handed Sword

Senjata yang mudah digunakan dan seimbang dalam hal kekuatan, kecepatan, dan jarak serang. Kombo mudah dilakukan dan dihubungkan dengan berbagai jurus. Senjata ini efektif untuk digunakan dalam berbagai kondisi.

Two-Handed Sword

Two-handed sword adalah senjata yang berat dan besar. Kekuatannya menakjubkan dan jarak serangnya jauh. Tetapi sayangnya kecepatan lambat jadi kalian mudah diserang. Kalian harus berhati-hati ketika menggunakannya.

Melee Weapons

Meski jarak serangannya pendek, melee weapon memiliki kecepatan serangan yang tinggi untuk membantai musuh. Karena sangat mudah untuk menyerang musuh tanpa henti, senjata ini cocok untuk pertarungan 1 lawan 1.

Dasar Pertarungan

Dalam NieR: Automata, pertarungan langsung dilakukan di field. Tombol kotak digunakan untuk serangan yang cepat, sedangkan segitiga untuk serangan yang lebih kuat. Dengan dua tombol ini, kalian bisa melakukan kombo sesuai dengan keinginan kalian. Kalian bisa mengeset 2 senjata favorit kalian, contohnya adalah one-handed sword dan two-handed sword atau melee weapon dan one-handed sword. Kalian bisa menukar senjata yang digunakan kapan saja dengan menekan d-pad, bahkan ketika tengah melakukan kombo.

Evasion

Kalian akan bisa menghindar dengan R2. Kalian akan bisa menghindar kapan saja ketika bertarung, dan apabila kalian menggerakan analog pada saat menekan R2, kalian akan melakukan evasion dash. Jika kalian bisa menghindar dengan timing yang tepat, tubuh kalian akan berubah menjadi partikel dan akan menjadi kebal untuk beberapa saat. Kalian akan bisa mengeluarkan jurus khusus apabila menyerang pada dalam kondisi ini.

Pods yang Bisa Di-upgrade

Kalian bisa menggunakan Pod support system untuk menembaki musuh dengan menekan tombol R1. Pod akan otomatis menarget musuh, tetapi kalian juga bisa melakukan lock-on ke musuh dengan L2. Tetapi akurasi Pod pada awalnya tidak terlalu akurat. Kalian bisa meng-upgrade Pod di maintenance shop yang bisa kalian temui di sepanjang perjalanan. Selain bisa meningkatkan kemampuan dasarnya, kalian juga bisa menambahkan variasi serangan baru.

Auto Mode

NieR: Automata adalah action game, tetapi Platinum Games menghadirkan Auto Mode untuk kalian yang tidak jago bermain action game. Dengan mengaktifkan mode ini, karakter akan otomatis menyerang dan menghindar. Kalian pasti akan menang selama kalian menggerakan karakternya. Auto Mode hanya bisa diakses melalui tingkat kesulitan easy. Kalian juga bisa mengatur kapan mode-nya akan aktif, contohnya untuk serangan jarak dekat, serangan jarak jauh, atau pada saat menghindar.

NieR: Automata akan rilis di Jepang pada tanggal 23 Februari untuk PlayStation 4. Versi Inggrisnya akan rilis pada awal 2017 untuk PlayStation 4 dan PC.

Sumber: Gematsu

The post ‘NieR: Automata’ Detilkan Sistem Pertarungan appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Setelah dikabarkan merilis dua visual novel untuk PC seperti yang pernah saya tulis beberapa waktu lalu, kali ini Sekai Project kembali merilis sebuah visual novel melalui Steam.

Visual novel yang dirilis oleh Sekai Project berjudul “Ne no Kami: The Two Princess Knights of Kyoto.“ Visual novel terbaru buatan Sekai Project ini bersetting di Kyoto bertema Thriller Yuri yang berfokus pada seorang gadis bernama Len. Len yang selama ini hidup sebagai gadis biasa hingga pertemuannya dengan teman masa kecilnya, Shinonome. Shinomome memberitahukan sesuatu yang merubah hidup Len. Len bersusah payah menerima kata-kata itu sambil menyadari bahwa dunia ini tidak sekedar yang dilihat oleh kedua matanya.

Gempa besar menguncang Kyoto sebagai pusatnya dan mengacaukan keseimbangan dunia. Lewat televisi dan radio, berita absurd dan mistik sering tersiar, dan ada laporan mengenai kehadiran setan-setan di seantero Jepang. Seiring berlalunya waktu, orang-orang mulai tidak mempercayai hal-hal supranatural dan kembali pada kehidupan normal.

Tak lagi terlihat penampakan setan-setan, dan dunia pun terlihat “damai”. Tak lama kemudian, peristiwa gempa tersebut mulai dilupakan, Len pun kembali pada kehidupannya yang normal sebagai murid SMA namun tiba-tiba ia kembali bertemu dengan Shinonome dan menerima sebuah pesan aneh yang berbunyi, “Len, kamu telah pergi dan mengabaikan kota ini… dan kamu akan mati hari ini”

Sejak reuninya dengan Shinonome, kehidupan Len memasuki pada “kenyataan” baru, dan tirai yang menyembunyikan “kebenaran” dunia baru pun terangkat. Len dan Shinonome harus melawan takdir dan menghadapi dunia dimana kenyataan tersamarkan sebagaimana kebenaran dunia ini mulai terlihat.

Apa yang akan terjadi pada Len yang bereuni dengan Shinonome? Temukan jawabannya dengan memainkan Ne no Kami: The Two Princess Knights of Kyoto yang telah tersedia pada Steam dengan harga S14.99 (sekitar Rp. 195.000,-) dengan potongan harga sebesar 20% saat rilis.

The post Sekai Project Rilis ‘Ne no Kami: The Two Princess Knights of Kyoto’ Di Steam appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Fuji TV mengumumkan pada hari Selasa kalau mereka akan menayangkan sebuah anime yang mengangkat Dewa dari Mesir Medjed sebagai pemeran utamanya. Anime tersebut akan berjudul Kamigami no Ki. Episode pertamanya akan ditayangkan dalam variety program tengah malam #Hi_Poul pada tanggal 24 November mendatang.

Sotsu akan menganimasikan seri ini dan desainer karakter Konatsu akan mengerjakan para karakternya. Toshiyuki Morikawa akan menyanyikan lagu tema dari anime ini yang berjudul “Kamigami wo Tataeru Uta.”

Seri ini akan mengambil tempat pada tahun 3.000 sebelum masehi di Mesir dekat sungai Nil. Tentu anime ini akan mengulas banyak tentang Medjed, namun juga akan membahas beberapa Dewa lain dari Mesir kuno, termasuk Bastet, Anubis, dan Ra. Mereka juga akan memiliki 2 orang karakter manusia dengan nama Iabi dan Aakeu yang akan memperlihatkan keseharian mereka.

Medjed

Bastet

Anubis

Ra

Iabi

Arkeu

Saya cukup penasaran akan jadi seperti apa anime yang satu ini. Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, ini bukan pertama kalinya Jepang mengangkat Dewa sebagai tema anime mereka. Masih ada yang ingat dengan anime Saint Onii-san?

Mengingat anime ini akan membahas tentang Mesir kuno, saya jadi penasaran apakah mereka akan membahas mengenai Yu-Gi-Oh! dan Magic and Wizard kuno yang ditemukan oleh Pegasus. Siapa tahu bahkan mungkin juga akan muncul.

Sumber: ANN

The post Dewa Mesir ‘Medjed’ Akan Diangkat Menjadi Anime Tahun 2018 appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Kualitas, adalah salah satu aspek yang akan dinilai terlebih dahulu oleh para penonton seri anime. Kualitas juga sedikit banyak menentukan apakah seseorang akan terus menonton anime tersebut dari awal sampai akhir, karena banyak orang yang tidak rela terserang kanker mata melihat anime dengan kualitas yang buruk. Tapi ada kalanya seseorang pun rela untuk terus menonton sebuah anime karena penasaran dengan ceritanya walaupun kualitasnya seperti pilar-pilar monorail di bilangan Senayan, tanggung.

Ditulis oleh 3 orang penulis light novel kawakan yang tergabung menjadi 1 unit yang bernama Speakeasy, Koushi Tachibana, Sou Sagara, dan Wataru Watari; sepertinya seri ini akan sangat menjanjikan. Ditambah dengan pengerjaan oleh Studio A-1 Pictures dan disutradarai oleh Kenichi Kawamura yang menangani seri Black Lagoon dan Gunslinger Girl, sepertinya resep untuk sebuah anime yang baik sudah ada di tangan.

Seri ini bercerita mengenai sekelompok anak-anak SMA yang memiliki kekuatan super yang bernama World untuk menumpas Unknown, alien yang datang untuk merebut kebebasan mereka. Mereka melindungi 3 kota: Tokyo, Kanagawa, dan Chiba. Masing-masing karakter memiliki kekuatan unik yang berbeda, ada yang bisa mengendalikan gravitasi, ada yang bisa membekukan musuh, ada juga yang bisa membuat pedang energi sebesar gedung.

Sayangnya, Qualidea Code ini dibuat saat ketiga teman baik tersebut sedang minum-minum, allegedly super drunk, iseng-iseng brainstorming dan tiba-tiba tercipta ide untuk menjadikannya kenyataan. And they did, make it happen. For the better or worse. Saya juga sedikit curiga kalau mereka masih mabuk saat mengalokasikan dana untuk anime ini.

Efeknya sih oke, tapi mukanya kok…

Anime ini menderita kasus kekurangan budget yang cukup berat, saking beratnya hampir semua staf JOI yang menontonnya berhenti di tengah jalan. Hanya 3 orang saja yang berani melanjutkan menonton karena beberapa hal dan berusaha melupakan kalau kualitasnya is not up to our standard, really.

Kenapa kami tetap mau menonton anime yang satu ini di saat rekan-rekan kami berjatuhan? Berikut adalah alasannya:

Impressive characterization and their interaction

Alasan utama saya masih mau menonton seri ini adalah karena karakternya dan voice work para seiyuu yang cukup baik. Namun yang paling ingin saya acungi jempol adalah interaksi para karakternya yang segar dan kocak. Protagonis Ichiya Suzaku yang kerap kali berantem dengan karakter sinis pemalas Chigusa Kasumi yang kebetulan juga siscon kepada adiknya, Asuha. Kita juga punya duo idiot bird brain wanita polos Canaria dan Maihime yang sama-sama kuuki yomenai, untungnya ada Hotaru yang siap menjaganya.

Karakter Kasumi dan Asuha adalah favorit saya dari seri ini, selain sikapnya yang acuh tak acuh, sering membuat Ichiya yang bland menjadi sedikit berwarna. Interaksi kakak-adik siscon tsundere ini juga adalah yang membuat saya bertahan sampai akhir.

Namun sayang, tidak semua karakter dalam seri ini memiliki interaksi yang baik, karakter Asanagi dan Airi yang menjadi wali mereka namun ternyata memiliki peran penting di penghujung cerita. Mereka tidak memiliki spotlight yang cukup atau perkembangan yang mumpuni untuk membuat saya merasa peduli kepada apa yang akan mereka lakukan.

Belum lagi kalau kita berbicara mengenai karakter utama yang seharusnya menjadi sorotan utama dari seri ini, Ichiya Suzaku dan Canaria. Saya cukup yakin bila keduanya dibuang dari seri ini tidak akan ada yang banyak berubah. Karena keduanya memiliki sedikit sekali screen time, apalagi character development? Saya bahkan merasa Kasumi dan Asuha lebih pantas menjadi karakter utama karena merekalah yang sebenarnya memanggul seri ini.

Kasihan yang diblur, terasa seperti hasil photoshop.

Kebanyakan side character lain pun antara tidak bernama, atau tidak memiliki impact yang cukup untuk diingat namanya. There’s this one, dead, teacher yang sampai sekarang saya tidak bisa ingat namanya, perannya di film, atau kontribusinya walaupun mereka ingin memberikan kesan kalau dia adalah orang yang penting. Now that I’ve thinked about it, the characterization might not be that impressive.

Harapan kalau suatu saat seri ini jadi lebih baik

Which they failed to deliver pretty badly. Harapan dan pikiran “Oh mungkin minggu depan kualitasnya lebih baik.” atau “Semoga plot twistnya berbeda dari tebakan saya.” terus terbersit setiap minggu. Sayang tidak ada dari harapan tersebut yang terpenuhi. Beberapa plot twist di awal seri ini memang cukup mengejutkan, terutama saat banyak karakter yang sepertinya memang sudah berada di ujung tanduk.

Alasan lain saya masih menonton seri ini sampai akhir.

Cerita Qualidea Code memiliki premis awal yang menarik, namun sayang mulai dari pertengahan sampai ke akhir season ceritanya menjadi makin mudah untuk ditebak, karakter-karakter sampingan mereka tidak terlalu banyak berkontribusi kepada cerita utama, bahkan karakter utamanya hilang selama beberapa episode karena depresi. Entah apakah saat ketiga penulis tersebut lupa membicarakan konsepnya secara lebih dalam atau terlalu mabuk sehingga sengaja menyerahkan segalanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Setidaknya lagu-lagu Canaria cukup catchy dan enak untuk didengar.

Hopeless budget is hopeless

Tidak ada episode Qualidea Code yang dapat memuaskan saya secara visual, hampir setiap episode penuh dengan:

• Still shot
• Far ‘without any detail’ shot
• Animasi yang incompetent
• Menggambar karakter dari belakang (karena malas menggambar gerakan mulut)
• Proporsi muka (dan terkadang badan) yang berantakan
• Detil-detil yang lupa digambar

Orangnya 1, sisanya hanya titik-titik meledak

Dan saya yakin masih banyak lagi dosa dari Qualidea Code yang seharusnya bisa dimaafkan bila budget-nya tidak begitu minim. Studio A-1 Pictures bukanlah studio baru, kualitas mereka cukup konsisten di seri-seri seperti Sword Art Online dan Bokumachi. Namun bukan berarti mereka lepas dari masalah kualitas, karena seri Idolm@ster: Cinderella Girls juga beberapa kali terlihat kekurangan dana.

Minimal Asuha dan Kasumi tidak jelek, mostly.

Tapi nasi sudah menjadi bubur, saya sudah keburu mendekati penghujung anime ini jadi kenapa tidak sekalian ditamatkan saja?

Verdict: Budget Habis Untuk Artis/10

Melihat penyanyi yang menyanyikan lagu pembuka dan penutup dari anime ini, saya cukup tercengang. Karena lagu pembukanya dinyanyikan oleh LiSA dan lagu penutupnya dinyanyikan oleh ClariS dan GARNiDELiA. Mungkin memang budget-nya habis untuk membayar para penyanyinya.

Kualitas yang jauh dari standar, dengan cerita yang semakin lama semakin tertebak dan klimaks yang datar membuat anime ini sepertinya tidak bisa saya rekomendasikan. Memang benar ada beberapa momen dimana anime ini masuk ke kategori enjoyable to watch, tapi toleransi pun ada batasnya. Kalau kamu tidak tertarik dengan interaksi karakternya atau kepribadian masing-masing karakter, I’m pretty sure this anime is not for you.

Here, have a weeping Hime.

Etherlite

Qualidea Code mungkin satu-satunya seri yang saya tertawakan bukan karena lucu, tapi karena hancurnya sudah keterlaluan lagi. Bahkan saya tidak bisa emosi seperti ketika saya menonton Mayoiga.

Kalau kita coba lihat sisi positifnya sih ada, karakter-karakternya cukup menarik dan OP/ED theme songnya juga sebagian besar enak didengar. Tapi diluar itu? Animasi? Hancur. Cerita? Hancur. Directing? Hancur. Lalu kenapa terus diikuti? Karakter-karakter yang cukup menarik dan teori-teori dari kenyataan yang sebenarnya terjadi itu cukup membuat rasa penasaran ini menyuruh saya: “Paling tidak maso 1 episode lagi bolehlah.” Which was fine... until the truth is out, begitu kebenaran akan dunia mereka terungkap, ceritanya langsung menjadi datar. Cerita yang membosankan ditambah animasi super low budget, menontonnya pun sambil terkantuk-kantuk. Kecuali episode terakhir dimana final battle-nya itu sangat buruk untuk digambarkan sampai saya tertawa. It’s just too bad, you can’t help but to laugh.

Kalau Signum masih memperingati kamu untuk menghindari anime ini bila tidak tertarik dengan kepribadian dan interaksi karakternya, saya bilang ini anime tidak perlu ditonton sama sekali. Masih banyak anime lain di luar sana yang jauh lebih bagus.

The post [Review] Qualidea Code appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Seri Kochikame baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-40, dan mengingat manga tersebut sudah berjalan begitu lama, tentu acara tersebut akan dihadiri oleh mangaka-mangaka terkenal. Di antaranya adalah Hisashi Eguchi, Kyosuke Usuta, Yudetamago, Masanori Morita, Shinji Hiramatsu, Kontarou, dan mangaka yang dipercaya sedang dalam masa hiatus, Yoshihiro Togashi.

Foto Togashi terlihat setelah Eguchi mengunggah sebuah foto mereka bersama para mangaka lain. Namun mengingat seri Hunter x Hunter buatannya sekarang sedang dalam masa hiatus, foto Togashi di acara tersebut mengundang reaksi yang cukup beragam dari para netizen. Ada yang bersyukur karena Togashi terlihat sehat dalam foto tersebut dan mungkin akan segera melanjutkan serinya, namun ada juga yang bernada sinis.

Sumber: ANN

The post Yoshihiro Togashi Terlihat Menghadiri Acara Ulang Tahun ‘Kochikame’ ke 40 appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Situs resmi dari film Death Note Light up the NEW World baru saja mengumumkan kalau mereka mengundang Tori Matsuzaka untuk mengisi suara karakter bernama Bepo. Bepo adalah shinigami baru yang berwarna emas, dan pemilik asli dari Death Note yang dimiliki oleh Ryuuzaki yang diperankan Masahiro Higashide. Bepo memiliki 6 jari tangan, dan lebih tinggi dari Higashide yang tingginya 1,89 meter.

Dalam film barunya yang mengambil tempat di dunia modern, masyarakat yang maju sedang dibuat gempar oleh cyber–terrorism. 2 orang figur karismatik yang mewarisi darah Light Yagami dan detektif L kemudian muncul. Kedua pewaris para jenius inilah yang akan mengumumkan perang terhadap 6 Death Note di Dunia.

Salah satu plot paling penting film ini adalah aturan 6-Note, yaitu hanya boleh ada 6 Death Note di dunia manusia. Tentu, jumlah Shinigami pun terbatas dengan jumlah Death Note yang ada di dunia juga. Aturan ini ada di manga, namun baik seri live-action, anime, ataupun pentas panggung tidak pernah menggunakannya.

Film ini sendiri akan ditayangkan di Jepang pada tanggal 29 Oktober mendatang, apakah film ini juga akan ditayangkan di waktu yang sama di Indonesia?

Sumber: ANN

The post Tori Matsuzaka Akan Menjadi Shinigami Baru di Film Death Note 2016 appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Masih dalam ranah loli-loli abnormal, setelah membahas loli legal (atau Onee-san ilegal menurut Dimas Seto,) Mikumo Guynemer minggu lalu saya ingin membahas satu lagi loli yang agak aneh. Tingginya hanya 140 cm, dan umurnya pun baru 17 tahun, memang sudah melewati age of consent Jepang tapi masih harus menunggu sedikit lagi sebelum kamu bisa meminangnya dengan wajar. Yeah, saya berbicara mengenai Taneshima Popura dari seri Working!

Popura atau yang biasa disebut dengan nama Poplar adalah salah satu heroine utama dari seri Working!. Poplar adalah gadis muda berparas imut dengan tinggi tidak seberapa tapi dengan dada yang luar biasa. Dia adalah seorang pelayan yang ceria dan seorang senpai yang baik dan imut, terutama kepada Takanashi yang selalu menggoda membantunya di Wagnaria.

Walaupun ukurannya yang kecil, saya cukup yakin Poplar bisa menjadi waifu yang baik bagi kamu, kenapa begitu? Mari bahas kelebihan Poplar di bawah ini:

+ Adorable mini-sized senpai

Sekarang siapa yang tidak mau punya senpai imut berparas manis yang ceria dan bersemangat, tapi ukurannya kecil dan menggemaskan? I guess we all want one. Memiliki tinggi hanya 140 cm dan berat 40 kg, tentu kamu sudah bisa mengira-ngira seperti apa bentuk Poplar bila dia ada di dunia nyata.

Namun walaupun dia sangat pendek, tapi hatinya sebagai seorang senpai sangat tinggi. Dia akan berusaha keras untuk menjadi seorang senpai yang baik bagi Takanashi dan Inami, juga bagi para pekerja lain di Wagnaria. Dia memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan selalu memperhatikan rekan-rekan kerjanya. Rasa perhatian ini sangat baik bila kamu ingin menjadikannya seorang waifu.

Kalau kamu ingin seorang senpai yang perhatian, disiplin, imut, tegas, tapi polosnya setengah mati, you’re not far off, really.

+ She won’t let you down

Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan merasa kalau dia adalah kakak dari para part timer, Poplar sepertinya selalu siap untuk mendukungmu kapan saja. Seperti saat dia selalu mencoba membantu Inami untuk mengatasi androphobia (phobia takut pria) yang dideritanya atau saat mencomblangkan Takanashi dengan Inami. Dia juga (merasa) bisa diandalkan untuk banyak hal, walaupun pada ujungnya kita akan melihat dia kesusahan sendiri, tapi karena imut jadi yasudahlah.

+ Teasing her is the best thing in the world

Salah satu bagian favorit saya di saat menonton anime Working! adalah saat melihat Poplar di-bully oleh rekan kerjanya. Bisa saat Satou sedang kesal dan kemudian mengatur rambut Poplar menjadi berbagai macam gaya rambut yang aneh, atau saat Souma sedang merasa sadis and simply playing with her. Reaksi yang dikeluarkan Poplar saat di-bully biasanya bisa membuat diabetes instan, dan melihatnya tidak bisa membalas mereka atau kemudian marah-marah bisa membuat saya senyum-senyum sendiri.

Walaupun begitu, harap berhati-hati if you finally decided to tease or bully her. Kalau ketahuan oleh Kyouko atau Yachiyo mungkin saya sendiri tidak tahu akan mengambang di dermaga mana mayatmu nanti.

+ She’s basically everything that is fluffy

It’s probably not an exaggeration as well. Poplar adalah seorang anak yang ceria dan polos, namun memiliki rasa tanggung jawab tinggi yang sayangnya tidak dibarengi penampilan fisik yang mumpuni. Melihat Poplar seperti melihat gula-gula kapas, manis dan empuk. Apalagi bila melihat rambutnya yang mengembang dan sepertinya enak untuk dibelai. Sifat polos Poplar juga menambah betapa diabetes inducing-nya waifu kali ini.

Contoh-contoh keimutan Poplar lain dapat dilihat saat dia bekerja dan berusaha untuk mengambil benda-benda yang berada di tempat tinggi. Bisa juga dilihat saat dia belajar dan memakai kacamata palsu supaya dia terlihat lebih dewasa. Cara dia memanggil Takanashi dengan sebutan “Katanashi” karena dia tidak bisa menyebutkan namanya juga imut. Can we agree that she is probably the cutest waifu up to date? We can? Thanks.

Secara overall, saya rasa Poplar cocok sekali bagi kamu yang ingin punya waifu imut dan lembut, tapi masih cukup ganas untuk memarahimu. Walaupun pada ujung-ujungnya kamu akan tetap senyam senyum saat dimarahi. Sebagai seorang waifu pun kemampuannya bisa dibilang oke, perhatian dengan orang lain dan kemungkinan bisa melakukan pekerjaan rumah dengan baik kecuali membersihkan tempat tinggi.

Tentu ada juga beberapa hal lain yang harus kamu perhatikan saat menjadikan Poplar seorang waifu-mu. Hal-hal tersebut adalah:

– Hati-hati terhadap rekan-rekan kerja

Terutama yang senang mem-bully Poplar seperti Souma, yang tahu rahasia Poplar dan menggunakannya supaya Poplar mengerjakan pekerjaannya untuknya. Atau saat Satou sedang bad mood dan mulai ikut mem-bully Poplar saat bekerja. Selain itu masih ada Kyouko, manajer toko yang selalu melindungi Poplar dari bullying Souma, tidak ada jaminan dia tidak akan mengganggu hubunganmu juga.

– Kalau jalan-jalan mungkin akan disangka pedo

Self-explanatory. Tinggi Poplar yang hanya 140 cm dan berkali-kali disangka anak SD (dengan beberapa fitur yang lebih besar dari anak SD) pasti membuatmu dicurigai banyak orang. Walaupun Poplar sendiri sering untuk menyangkal kalau dia adalah anak SD, saya rasa tidak banyak orang yang akan percaya. Kecuali kalau dia sudah memiliki tanda pengenal seperti SIM untuk membuktikannya, yang saya ragu bisa saya dapatkan kalau kakinya tidak bisa mencapai pedal gas.

– Nendoroidnya sudah susah dicari

Yang satu ini mungkin bukan kelemahan Poplar secara karakter, tapi lebih kepada curcol saya yang terlambat membeli Nendoroid yang satu itu. Well yeah, that’s that.

Poplar adalah seorang waifu yang baik, saya yakin itu. Saya cukup yakin dia ingin menjadi seseorang yang dibutuhkan orang lain. Juga bila dia suka dengan orang lain, dia akan bilang terus terang tanpa harus menjadi wanita tsundere/yandere/varian dere-dere lain yang membuat saya pusing. Heran, mau suka sama seseorang aja kok susah banget pake sok jual mahal segala.

Di antara heroine di seri Working! pun saya rasa hanya Poplar-lah yang paling waras, karena heroine lain punya quirk-quirk tersendiri yang saya rasa agak susah untuk jadi waifu. Entah apakah kamu lebih senang dipukul Inami setiap hari seperti Dedemit, atau lebih suka jadi budak dari Kyouko. It’s your choice.

Apakah kamu punya kandidat legal loli lain yang lebih adorable dari Poplar? Beritahu kami supaya bisa kami bahas di rubrik berikutnya ya.

The post [Waifu Wednesday] Taneshima Popura appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Ragnarok Online tentu bukan merupakan nama game yang asing bagi pecinta game bergenre RPG di seluruh Indonesia.  Berawal dari kemunculannya di tahun 2003, eksistensi game Ragnarok Online masih terus bertahan sampai dengan saat ini.

Di penghujung tahun 2016 ini, Lytogame akan menggelar perhelatan akbar dengan mengangkat tema salah satu gamenya yang legendaris di Indonesia, Ragnarok Online. Jadi, jangan sampai kamu tidak hadir di acara Gathering Ragnarok Online terbesar yang pernah ada ini.

Bertempat di Jakarta Convention Center, Ragnarok Festival 2016 akan menjadi ajang berkumpulnya para RO Mania dari seluruh tanah air untuk melakukan gathering akbar sesama pecinta Ragnarok Online.

Di acara ini, Lytogame tidak hanya menghadirkan game andalannya yaitu Ragnarok Online namun juga beberapa game Ragnarok lainnya seperti Ragnarok Clicker, Ragnarok Spear of Odin, sampai dengan Path of Heroes yang bisa dimainkan oleh teman-teman dari smartphone ataupun tablet.

Festival game terbesar di akhir tahun 2016 ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai lomba spesial untuk para penggemar Ragnarok Online, khususnya untuk para RO Mania yang Kreatif. Mulai dari Cosplay Competition, Fan Art Competiton hingga Ragnarok Family Photo Contest. Dan pastinya, hadiah-hadiah menarik senilai puluhan juta rupiah telah disiapkan bagi para pemenang.

Tentunya acara ini tidak hanya ditujukan untuk RO Mania saja, tetapi juga dapat dinikmati oleh seluruh pecinta Game LYTO lainnya karena akan banyak acara istimewa dan dinantikan oleh seluruh Lytogamers: Item Mall Shop Spesial, Tukar Voucher, Doorprize, Mini Games, RO Guild Tournament, dan acara-acara lainnya yang pasti sayang untuk dilewatkan.

Untuk para pengunjung, Lytogame juga telah menyediakan ribuan merchandise dan hadiah yang bisa dibawa pulang secara cuma-cuma hanya dengan mengikuti rangkaian kegiatan di Ragnarok Festival 2016 nanti.

Jadi tunggu apalagi, persiapkan diri kalian untuk berpetualang bersama di Ragnarok Festival 2016. Sejuta sahabat, sejuta rasa!

Come and join the hype at Ragnarok Festival 2016! Untuk informasi selengkapnya kunjungi:

https://goo.gl/2BwmYw

The post Come and Join the Hype At RAGNAROK FESTIVAL 2016! appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Sony Interactive Entertainment Japan Asia berkolaborasi dengan Sega untuk menghadirkan PlayStation 4 dengan tema “Yakuza 6.” Sony menyiapkan 2 varian, tetapi keduanya berupa PlayStation 4 Slim karena PlayStation 4 standar sudah tidak diproduksi lagi.

Paket pertama adalah PlayStation 4 Yakuza 6 Starter Limited Pack yang akan rilis di Jepang pada tanggal 8 Desember dengan harga 35.980 Yen. Bundel ini akan menghadirkan PlayStation 4 Jet Black kapasitas 500GB (desain standar), game Yakuza 6, dan kode download Yakuza 6 original PlayStation 4 theme.

Sedangkan paket kedua adalah PlayStation 4 Yakuza 6 Edition yang rilis pada tanggal 8 Desember dengan 2 varian, kapasitas 500GB (33.480 Yen) dan 1TB (38.480 Yen). Bundel ini menghadirkan PlayStation 4 warna Jet Black, top cover desain Yakuza 6, Yakuza 6 original PlayStation 4 theme, dan packaging dengan desain Yakuza 6. Seperti biasa, PS4 dengan desain khusus ini tidak dilengkapi dengan game-nya.

Yakuza 6 akan rilis di Jepang pada tanggal 8 Desember untuk PlayStation 4.

Sumber: Gematsu

The post Sony Hadirkan Bundel PlayStation 4 Tema ‘Yakuza 6’ di Jepang appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

2 tahun yang lalu, Aquaplus mengumumkan “Dungeon Travelers 2-2” yang merupakan sekuel dari Dungeon Travelers 2. Tetapi setelah itu tidak ada kabar meski jadwal rilisnya sudah lewat (2015). Sekarang, Aquaplus akhirnya mengungkapkan detil mengenai game-nya melalui Famitsu edisi pekan ini.

Sekuel ini mengambil setting di dunia setelah para karakter kalah bertarung melawan boss terakhir di Dungeon Traveler 2. Para karakter sekarang berubah karena terkena serangan darkness dari sang boss. Fried sekarang jadi terlihat seperti anak-anak, tetapi masih tetap terobsesi dengan monster dan instingnya bagus. Penampilan para heroine pun jadi berubah, kini menjadi seperti monster. Sistem pertarungan dijanjikan sudah ditingkatkan dari game sebelumnya, dan user interface pun kini jadi lebih mudah digunakan. Kalian kini bisa mengecek battle backlog dan dungeon juga kini memiliki area yang membuat efek sihir menjadi lebih kuat.

Famitsu juga memperkenalkan karakter-karakter yang hadir dalam game ini.

• Fried Einhard (seiyuu: Taishi Murata): Setelah kalah dari Demon God, Fried kehilangan seluruh ingatannya. Dalam kondisi terjangkit darkness, penampilannya seperti anak-anak dengan mata merah dan rambut yang berantakan.
• Souffle Twinny (seiyuu: Ayane Sakura): Pemburu harta karun yang menyukai Therian. Dia menghadapi Demon God bersama Fried dan kawan-kawan, tetapi kalah dan kini menghilang. Dalam kondisi terjangkit darkness, penampilannya menggunakan jubah hitam dan seekor gagak bertengger di bahunya.
• Yuni Korgtech (seiyuu: Hisako Kanemoto): Seorang penyanyi yang polos. Setelah kalah melawan Demon God, dia jadi memiliki sayap dan menghilang. Dalam kondisi terjangkit darkness, pakaiannya lebih terbuka dan memiliki sayap besar.
• Grisherina Efleanor (seiyuu: Yu Shimamura): Seorang penjelajah yang veteran dan sopan. Dia adalah rival Irena dan kemudian menghilang setelah kalah melawan Demon God. Penampilannya dalam game ini masih belum diketahui.
• Yae Houzouji (seiyuu: Yura Hasegawa – Berbeda dengan game sebelumnya): Seorang perempuan dari keluarga bangsawan asal Lachann Empire yang ahli bela diri. Dia menghilang setelah kalah dari Demon God. Dalam Dungeon Travelers 2-2, matanya berwarna merah dan memiliki ekor yang tajam. Senjatanya adalah gatling gun.

Dungeon Travelers 2-2 kini akan rilis di Jepang pada musim semi 2017, sekitar Maret hingga Mei, untuk PlayStation Vita. Aquaplus menyiapkan Premium Edition yang berisikan materi pembuatan game-nya, drama CD, 2 gantungan kunci, dan CD yang berisikan aransemen dari soundtrack-nya.

Sumber: Gematsu

The post 2 Tahun Tidak Ada Kabar, ‘Dungeon Travelers 2-2’ Akhirnya Ungkap Info Terbaru appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Compile Heart akhirnya mengungkapkan detil perdana mengenai “Four Goddesses Online: Cyber Dimension Neptune” melalui Dengeki PlayStation edisi pekan ini. Selain mengungkapkan sinopsis cerita, mereka juga mengumumkan bahwa game action RPG ini akan rilis untuk PlayStation 4.

Dalam game buatan Tamsoft ini, para goddess terpilih untuk mengikuti beta test dari Four Goddesses Online. Mereka pergi berpetualang untuk menyelamatkan dunia dari ancaman demon king, bertemu dengan diri mereka yang lain, bermain bersama dan bertemu teman baru, serta menyelamatkan adik mereka.

Kalian akan mengambil quest di kota dan kemudian pergi ke dungeon melalui world map. Total anggota party adalah hingga 4 karakter dan ceritanya akan maju ketika kalian menyelesaikan quest. Kalian bisa bermain game ini secara online juga, tetapi batas anggota party masih tetap 4 orang.

Ada karakter baru dalam game ini bernama Bouquet (seiyuu: Aya Uchida). Dia adalah NPC dengan AI dan merupakan seorang guardian spirit yang memberi saran kepada para petualang di berbagai lokasi. Menurut wawancara Dengeki PlayStation bersama Rina Sato (seiyuu dari Vert), Bouquet lahir dari seseorang (atau sesuatu) tetapi bukan berarti dia adalah adik seseorang.

Four Goddesses Online: Cyber Dimension Neptune akan rilis di Jepang pada tanggal 9 Februari 2017 untuk PlayStation 4. Compile Heart menyiapkan limited edition bernama Royal Edition yang isinya masih misterius.

Sumber: Gematsu

The post ‘Four Goddesses Online: Cyber Dimension Neptune’ Rilis di Jepang 9 Februari untuk PS4 appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Film “Kimi no Na wa” tidak hanya diakui dalam negeri saja, tapi juga di luar negeri. Setelah mendapat pengakuan di acara Busan International Film Festival, kini mereka mendapatkan 2 penghargaan dalam Bucheon International Animation Film Festival ke 18. Kimi no Na wa telah mendapatkan Special Distinction Prize dan Audience Prize untuk kategori film layar lebar pada hari Senin lalu. Ini adalah kali pertama sebuah film mendapatkan kedua penghargaan tersebut.

Film ini berkompetisi melawan film-film sebagai berikut:

• 25 April (New Zealand)
• The Girl Without Hands (Perancis)
• My Dogs, JinJin & Akida (Korea)
• My Life as a Courgette (Swiss/Perancis)
• Psiconautas, the Forgotten Children (Spanyol)
• Window Horses (Kanada)

Film Kimi no Na wa mulai ditayangkan pada tanggal 21 Oktober dan sudah mendapatkan keuntungan hampir sebanyak 2 juta US Dolar atau sekitar 24 milyar Rupiah. Film ini telah berhasil memuncaki box office Taiwan dan pada penayangan pre-screening-nya, 99% kursi untuk film ini dipenuhi para penonton.

Film Kimi no Na wa sudah mendapatkan 15 milyar Yen setelah 8 minggu berturut-turut berada di puncak box office Jepang. Film tersebut sudah menjual hampir sebanyak 12 juta lembar tiket dan sepertinya masih akan terus berada di puncak box office sampai beberapa waktu ke depan. Entah berapa banyak lagi rekor yang akan dipecahkan film ini.

Sumber: ANN

The post ‘Kimi no Na wa’ Menang Penghargaan Lagi di Korea dan Menguasai Box Office Taiwan appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Kalau kita berbicara soal Final Fantasy, kita tidak bisa melupakan yang namanya Moogle yang imut. Square Enix baru saja mengungkapkan fungsi Moogle dalam “Final Fantasy XV” yang ternyata berupa item yang bisa digunakan.

Dalam Final Fantasy XV, Moogle bisa mengusir arwah jahat. Ketika Noctis melempar Moogle ke musuh, boneka tersebut akan berfungsi sebagai decoy. Musuh-musuh akan berfokus menyerang Moogle dan mengabaikan kalian. Efek ini akan terus aktif selama Moogle belum hancur. Yang perlu kalian perhatikan adalah ada beberapa musuh yang kebal terhadap efek decoy. Salah satu teknik menggunakan Moogle adalah untuk memancing kumpulan musuh yang nantinya kalian bantai dengan sihir. Tetapi kekurangannya adalah Moogle akan kena serangan kalian juga.

Final Fantasy XV akan rilis pada tanggal 29 November 2016 untuk PlayStation 4 dan Xbox One.

Sumber: Gematsu

The post Inilah Fungsi Moogle di ‘Final Fantasy XV’ appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Bandai Namco telah merilis trailer terbaru untuk “SD Gundam G Generation Genesis.” Masih mengikuti tradisi game-nya, tentu trailer ini durasinya sangat panjang hingga hampir mencapai 20 menit.

Trailer-nya berdurasi panjang karena memperlihatkan berbagai macam aksi Mobile Suit dalam game ini. Trailer kali ini berjudul “Kumpulan Seri Gundam yang Jadi Skenario.” Aksi Mobile Suit yang diperlihatkan dari sisi lawan dan sisi kawan. Yang unik adalah trailer ini cukup berfokus pada berbagai seri spinoff, contohnya game-game Gundam yang pernah dirilis sebelumnya. Trailer ini hanya memperlihatkan 16 seri Gundam, tetapi secara keseluruhan game ini akan menghadirkan 38 seri Gundam yang mengambil setting era UC.

SD Gundam G Generation Genesis akan rilis di Jepang pada tanggal 22 November untuk PlayStation 4 dan PlayStation Vita. Versi Asia yang dilengkapi dengan teks Inggris akan rilis di hari yang sama.

Sumber: Gematsu

The post Trailer Terbaru ‘SD Gundam G Generation Genesis’ Berdurasi 20 Menit appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.

Kemarin malam, Square Enix telah memulai seri livestream yang membahas tentang “NieR: Automata.” Tentunya livestream ini ditujukan untuk menyambut tanggal rilis game-nya yang semakin dekat dengan berbagai informasi terbaru. Dalam livestream yang berdurasi lebih dari 1 jam ini, setengah isinya memperlihatkan gameplay-nya.

Porsi gameplay-nya bisa kalian lihat mulai menit 19:02 hingga 49:54. Dalam videonya, kalian bisa melihat YoRHa 2B menunggangi babi hutan yang bisa nge-drift, dan rusa yang bisa lompat tinggi. Setelah itu, Square Enix memperlihatkan berbagai Pod Program, skill yang dimiliki oleh Pod yang mengikuti kalian. Skill yang dimiliki Pod akan sangat membantu kalian pada saat bertarung.

NieR: Automata akan rilis di Jepang pada tanggal 23 Februari untuk PlayStation 4. Versi Inggrisnya akan rilis pada awal 2017 untuk PlayStation 4 dan PC.

Sumber: Gematsu

The post 30 Menit Gameplay ‘NieR: Automata’ Terungkap appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.