Quantcast
Channel: Jurnal Otaku Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 16409

[Verdict] Xenogears Part 2

$
0
0

Artikel ini merupakan bagian kedua dari Artikel Verdict sebelumnya. Kali ini kami akan mencoba menyelesaikan pembicaraan tentang game yang playtimenya bisa mencapai 80 jam ini, dan memberi jawaban dari pertanyaan awal artikel sebelumnya.

Kaptain

Next up. Bartholomew Fatima. The standard issue hot-blooded sidekick

xenop21
bukan_randy

Pengisi suaranya Tomokazu Seki, itu harusnya udah cukup untuk ngejelasin sifatnya. Satu-satunya karakter selain Fei, Elly, & Citan yang beruntung keberadaannya masih nyambung ama cerita setelah arc perkenalan dia lewat.

Mostly because he owns the most bloody awesome ship in all JRPG history.

xenop22
Kaptain

The Yggdrassil. It swims, it flies, it’s a superdimensional fortress. Yang terakhir sayangnya cuma dipake sekali buat battle.

xenop23
bukan_randy

It was glorious. We actually gets to do a squash match just to show how awesome it was.

Anyway, back to Bart himself.

Seorang pangeran yang tahtanya direbut saat masih kecil, lalu jadi bajak laut (atau tepatnya, bajak pasir) untuk ngerebut kembali tahtanya. Kebetulan matanya cedera, jadi pas banget dia jadi makai penutup mata. What’s a pirate without an eyepatch.

xenop24
Entah kenapa pakai cambuk, entah gimana caranya dia bisa menyusup kastil seorang diri dan ngehabisin puluhan penjaga berpistol dengan cambuk.

Kaptain

Tournament plotline solves everything. Senjata api juga nggak guna di kebanyakan JRPG, kecuali kalau dipake party member.

bukan_randy

Kita masih di jaman di mana tiap karakter JRPG ga boleh pakai senjata yang sama ya, kecuali kalau karakternya non-human.

Kaptain

On that note, detail tambahan untuk sang “adik.” Maggie sendiri agaknya playable character pas di awal development

xenop25
bukan_randy

The Perfect Works seems to imply so.

Kaptain

Di versi akhir sayangnya cuma kebagian jadi pemandu sorak.

bukan_randy

…yang entah kenapa bisa manggil tikus.

Kaptain

Dan berhubung lagi di lingkup plotline Fatima castle, saatnya mengenali sang “rival” Ramsus & Miang

xenop26
bukan_randy

Ramsus: The slightly better written Seifer of the game.

xenop27
Kaptain

Miang: The “Holyhell stop making everything so convoluted” character. Salah satu sumber perkara di game ini, dan untuk ngejelasin penuh tentang dia kayaknya bakal butuh dua artikel. Kami setuju cuma ndeskripsiin dia dengan kalimat tadi.

bukan_randy

Trust me, it’s complicated.

Kaptain

Balik ke sang rival, Ramsus juga karakter yang awalnya playable tapi dipangkas dari build finalnya

bukan_randy

Dan entah kenapa Ramsus & Miang punya sprite & portrait telanjang yg cuma dipakai buat satu scene. Gwa rasa itu adegan udah dikerjain sebelum developmentnya kena budget cut.

Dan ketika pertama kali ngelawan Ramsus & Miang, itulah momen ketika gwa nyadar kalau BGM boss battle ini game keren banget.

Kaptain

Sebagai rival di genre mecha, sebenernya juga posisinya lebih kayak Jerid Messa, ada cuma untuk dilaknat sang protagonis.

bukan_randy

wkwkwk. Sebenernya karakternya cukup oke, tapi sayang momen2 akhir dia (akhir CD 1 sampai penampilan terakhirnya), dia jadi loony banget.

Kaptain

Next up, Ricardo Banderas.

xenop28
bukan_randy

AKA Wrestler Blanka.

Kaptain

Karakter yang disunat habis-habisan akibat budget, Build up banyak banget jadi mubazir

bukan_randy

Karakter yg ga penting keberadaannya di game setelah arc perkenalannya di game.

Kaptain

Belum lagi dia juga dikenalin pas di bagian terlemah game ini, Kislev.

bukan_randy

Sebenernya ada lagi karakter yang ga penting, tapi Rico dan satu karakter lagi itu paling disayangkan karena secara gameplay itu kedua karakternya cukup menarik. Sayangnya deathblow di mana dia nangkep dan nge-piledrive musuh itu ga dianimasiin saat ngelawan musuh2 3D raksasa. Jadi momen epik kayak ketika Sabin nge-suplex satu kereta utuh di FF VI ga kembali terjadi.

xenop29

Gameplay-wise, the powerhouse of the game. Sayangnya itu juga berarti serangannya paling banyak miss.

Kaptain

Udah gitu dia juga karakter paling lambat, output damage dia nggak bagus-bagus amat.

bukan_randy

Tapi tetep bukan karakter terburuk di game ini.

Kaptain

Berikutnya, Billy Lee Black, The Gun Priest. Paling banyak digunakan saat Fei “koma.”

xenop210
bukan_randy

Nasibnya ga separah Rico karena pas arc dia, dia berperan banget. Dan juga sedikit berperan di beberapa adegan lain setelahnya. Also, he’s a freaking gun priest. Dia jalan2 sambil bawa 2 pistol revolver, 2 senapan elemen yang masing2 disembunyiin di lengannya, dan satu shotgun segede gaban.

Kaptain

Dan karena ini JRPG, agama bukankatolik dia itu Jahaaaaaaaat~

bukan_randy

wkwkwkw. Stats-wise, dia salah satu karakter terbaik karena bisa main elemen dan punya skill2 guna kayak heal & haste.

xenop211
Dan dia selalu teriak “Yeah~” tiap kali nembak shotgun/keluarin deathblow.

Secara sifat, a good kid trying to do good, especially for his mute sister. Yang tentunya sering salah ketika bapaknya yang semerawut itu ternyata lebih bener (dan lebih keren) dari dia. Kinda wished Jessie was playable instead of Billy.

Kaptain

Ah ya, Kita lupa sama Darth Vader.

bukan_randy

Darth Vader/Master Asia

xenop212
Kaptain

Grafh, kurang lebih “Nemesis” game ini dan hobi teriak POWER lebih banyak daripada Jeremy Clarkson.

bukan_randy

Dan dari dulu gwa selalu ngira anting di portraitnya itu hidung panjang dengan ingus di ujungnya.

xenop213
SURELY I’M NOT THE ONLY ONE.

Untungnya penampilannya yang aneh dan sulit ditangkap dengan kemampuan grafis jaman itu berhasil dilupakan dengan seberapa AWESOME dia. Dia juga karakter yang punya theme music sendiri, dan saat pertama kali kita ngelawan dia, kita naik robot raksasa sementara dia ninju kita dengan tangan kosong. Itu salah satu momen bagus di mana gamenya nunjukin seberapa seremnya musuh kita dengan cara berantem dengan mereka langsung.

xenop214
Kaptain

Singkatnya, antagonis yang sangat efektif. Walaupun bisa dibilang sumber perkara game ini tuh gara-gara dia nggak ngerti metafora.

bukan_randy

Iya sih wkwkwk. “Live” -> “I’m gonna be a immortal and kill God

Kaptain

Balik ke party member, Maria Balthasar AKA Miss “Why are you here again?”

xenop215
bukan_randy

Satu dari dua karakter yang bener-bener ga guna di battle karakter, karena mereka nggak punya deathblow sama sekali, entah apakah karena memang direncanakan begitu atau karena budget cut, dan ohmygod itu battle pose-nya. Mau joget mbak?

Di cerita juga cuma arc singkat, habis itu ga ada peran sama sekali. Tapi dia punya satu nilai positif. Satu doang, tapi lumayan gede.

Seib-F’ing-zehn

xenop216
Sebagai gantinya dia ga guna di battle karakter, Gear-nya justru salah satu gear terkuat di game ini, lebih kuat daripada Gear punya Rico yang udah powerhouse.

Kaptain

Design wise. My personal favorite.

bukan_randy

Yeah, it looked great too. A bulky knight with two gigantic rocket on it’s back that will wrestle you to hell. Gwa masih bermimpi suatu saat bakal ada plamo/figure dari Gear2 Xenogears, tapi karena masalah lisensi, kemungkinan besar nggak akan pernah terjadi.

Kaptain

Seibzehn menyenangkan untuk dipakai, sayangnya storywise relevansinya dikit banget.

Next up.

xenop217
bukan_randy

Oh God.

Kaptain

What the hell square.

bukan_randy

Seriously, what the hell.

Kaptain

Kayaknya tim developernya dimandat buat bikin karakter maskot.

bukan_randy

But it’s the worst mascot ever in any Square game, and that’s an achievement.

Kaptain

Karakter yang gampang banget diilangin dan storynya nggak akan berubah.

bukan_randy

Story-wise ga relevan, gameplay-wise juga sampah.

Kaptain

Cuma kalau sudi grinding stat-boost bisa aja dia jadi “gear” terkuat

bukan_randy

Tapi tetep aja ga bisa deathblow.

Oke, untuk makhluk ini Chu Chu, kayaknya kita mesti jelasin dikit kenapa kita ampe trauma gitu ama dia.

xenop218
Jadi Chu Chu awalnya dikenalkan sebagai “boneka” punya adiknya Bart. Yang ternyata adalah makhluk hidup (kita lewatin gimana ceritanya dia nggak makan atau semacamnya selama dia jadi “boneka,” lalu dia tiba2 suka dengan Fei dan ngikutin party terus. Sampai sana masih oke, sekedar karakter maskot ga penting saja.

Lalu tiba-tiba di arc Maria/Seibzehn yang udah pendek, tiba2 dia nyempil masuk.

xenop219
Dan dengan kekuatan bullshit“cinta& persahabatan,” dia berubah jadi raksasa dan berantem. Tentunya, karena dia karakter sampah, dia kalah di pertarungan pertamanya. Kemudian pemain ga akan sudi mainin dia lagi setelah ngerasain seberapa nggak gunanya dia karena ga bisa deathblow, baik dalam wujud karakter maupun “gear”.

Lalu dia kurang lebih menghilang dari cerita. Tapi dia akan terus menghantuimu…

Portraitnya akan terus menatapmu tiap kali kamu mau mengatur party member…

Oh dan kayaknya staffnya mau ngelawak dengan ngemasukkin dia ke adegan penyaliban di CD 2. Serius itu moodnya ancur banget gara2 ada dia.

xenop220
Kaptain

Singkatnya, ChuChu is a blight upon this game.

Next. Emeralda Kasim.

xenop221
bukan_randy

Best girl, gameplay-wise.

Sayangnya juga punya battle voice paling berisik di game ini.

Kaptain

Untuk story arcnya sendiri mungkin malah lebih banyak ngejelasin karakter lain, yang untungnya cukup menarik.

bukan_randy

Backstorynya sendiri lebih ke gimana dia diciptakan. Karena secara teknis dia baru “hidup” di pertengahan game.

“Anak kecil” yang seluruh badannya terdiri dari nanomachine, alias shapeshifter character before it was cool.

Kaptain

Kemunginan besar karakterisasinya lebih banyak ditunjukin di disk dua yang sayangnya kepotong, berhubung ada dungeon khusus buat dia.

xenop222
bukan_randy

Dengan adanya desain omnigear buat dia di buku Perfect Works yang ga ada di gamenya, yeah, kayaknya dia korban budget cut yang cukup gede. Desain gearnya juga unik. Ga punya tangan tapi ada sayap gede di kepalanya, yang dipakai buat gebuk/banting musuh2nya.

Could’ve been a lot more, but what was in there was pretty good.

Kaptain

Dan itulah karakter game ini. Saatnya masuk ke final verdict.

FINAL VERDICT

Kaptain

Pacing berantakan, desain dungeon yang bener-bener sampah, cerita yang dibabat keterbatasan budget, dan tentunya penyakit umum JRPG (dan kebanyakan anime manga) yaitu “Pake istilah latin/kristen/gnostik asal-asalan, soalnya bahasa asing itu keren” juga merajalela disini.

Dengan segala kegagalan tersebut, setidaknya game ini gagal karena kelewat ambisius.Walaupun disc 2 sendiri kualitasnya turun drastis masih terdapat beberapa adegan menakjubkan yang membuat segala penderitaan dari kualitas produksi yang pas-pasan terbalas.

Apakah masih pantas untuk dimainkan? Jujur saja, sini juga sudah males menghabiskan 60-80 jam untuk JRPG lama, itu juga sudah menggunakan cheat untuk mangkas waktu grinding. Bagi mereka yang tidak punya banyak waktu luang atau kurang bisa menolerir grinding yang lambat dan pacing yang berantakan tapi tetap penasaran dengan game ini boleh saja melihat Let’s play-nya.

Yang jelas saya senang sudah menghabiskan ratusan jam untuk game ini. Akibat game ini juga saya jadi males dengan anime/game dengan tema sejenis (psikologi, gnosticism, dsb). Kalau sebuah seri ingin sini tertarik dengan tema tersebut, It better involve Kungfu robot fighting against dinosaurs.

bukan_randy

Xenogears tetap menjadi satu seri yang terus gwa impiin untuk dapet remake di mana potensi CD2nya bisa dibuat sesuai tujuan aslinya. Tapi karena staffnya sudah kabur semua sementara lisensinya masih di tangan Square Enix, harapan impian remake dan figure/plamo Gear hanyalah impian belaka. Spiritual sequel-nya sendiri, Xenosaga, itu ngebosenin. Waktunya beli Xenogears di PSN.

Sebagai orang yang udah ngulang-ngulang namatin ini game setengah lusin kali lebih, baik ketika masih kecil, maupun ketika sudah jadi mahasiswa yang harusnya ngerjain skripsinya, gwa masih sangat suka dengan game ini. Tentunya ada banyak banget kekurangannya, mulai dari balance-nya, sistem combo yang ga penting-penting amat (deathblownya keren sih), banyaknya karakter yang keberadaannya ga penting setelah arc perkenalan mereka, dan tentunya CD 2-nya yang sangat rushed dan berantakan karena budget cut-nya.

xenogearsp112
Tetapi di sisi lain, Xenogears juga punya banyak poin bagus. Beberapa adegan di game ini bisa menyampaikan momen-momen emosional, dan itupun tidak terbatas ke momen mengharukan. Gwa sendiri ingat sempat merasa sangat ketakutan ketika harus melawan Id setelah pernah diluluhlantakkan olehnya di salah satu adegan paling memorable di game ini. Selain itu, musik-musiknya (ketika digunakan dengan baik) beberapa kali sangat menyatu dengan adegan-adegannya. Dan sisanya mungkin hanya kepuasan visual semata, tapi beberapa deathblow yang ada di game ini sangat enak untuk dilihat dengan animasi yang keren dan suara gebukan dan teriakan karakternya yang memuaskan (“Sore! e’Ha! UUURRYYAAAA!”). Dan siapa sih yang bakal mengeluhkan aspek kung fu robot vs dinosaur?

Xenogears adalah game RPG yang pertama kali gwa mainkan dan masih tetap menjadi salah satu yang terbaik untuk gwa. Tentu gwa dengan rela akan memainkannya lagi suatu saat dan juga terus berharap dapet remake.

Kaptain

Masih banyak aspek game ini yang bisa diomongin, cuma ya, ngeliat panjang artikel ini mungkin kita harus nyari format yang lebih cocok biar lebih “nampung” semua topiknya.

bukan_randy

Kalau masih dikasih bikin lagi ya.

Kaptain

Untuk sekarang, itulah verdict kami untuk sebuah game dari era dimana game gagal karena kelewat ambisius dan bukan karena dibuat setengah hati. Mungkin dalam waktu dekat kami akan mengulas seri lain untuk rubrik ini.

The post [Verdict] Xenogears Part 2 appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 16409

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>