Siapa sih yang tidak kenal dengan Eiichiro Oda? Mangaka yang berumur 40 tahun ini terkenal mengerjakan seri One Piece ini benar-benar berdedikasi menjadi mangaka. Bagaimana tidak? Dia hampir tidak tidur tiap harinya demi mengerjakan One Piece. Di Celebrity Sunday kali ini, JOI akan membahas tentang Oda yang karyanya menjadi salah satu judul andalan Shonen Jump.
Karena terpengaruh ayahnya yang hobi melukis, Oda sejak kecil suka menggambar. Ketika umur 4 tahun, Oda mengetahui tentang mangaka dan berpikir “Enak ya, meski sudah menjadi dewasa tidak perlu bekerja.” Karena itu, dia akhirnya memutuskan untuk menjadi mangaka. Ketika duduk di kelas lima SD, Oda ikut klub sepak bola karena terpengaruh oleh Captain Tsubasa. Karena pengalaman bergabung dengan klub sepak bola, Oda selalu menggambarkan betapa menyenangkannya tim itu. Oda mulai serius menggambar ketika duduk di kelas 2 SMP.
Alasan Oda memilih tema bajak laut untuk One Piece adalah karena dia sangat suka serial kartun Vicky the Viking, animasi kerjasama antara Austria, Jerman, dan Jepang. Berkat serial tersebut, ketika duduk di bangku SMP, dia memutuskan untuk membuat manga dengan tema bajak laut di Jump dan mulai mengumpulkan ide. Oda berhenti dari klub sepak bola pada saat kelas 1 SMA untuk fokus pada manga.
Oda mengirimkan karya manga pertamanya ke Jump ketika masih duduk di SMA pada tahun 1992. Dia mengarang Wanted! dengan nama pena Kondou Tsukimizuki. Karya tersebut berhasil juara dua dalam Tezuka Award di kategori pendatang baru. Setahun kemudian, Oda mengarang Ikki Yakou dan berhasil memenangkan Hop Step Award. Ketika masuk kuliah, Oda cuti selama satu tahun demi menjadi asisten Shinobu Kaitani, Masaya Tokuhiro, dan Nobuhiro Watsuki. Pada saat menjadi asisten, Oda membuat manga one-shot berjudul Romance Dawn yang merupakan prototype dari One Piece.
Oda meluncurkan seri One Piece pada tahun 1997 yang bisa dibilang mengubah hidupnya. Meski itu adalah serial pertama yang dia buat, One Piece langsung disukai oleh hampir seluruh warga Jepang. 2 tahun kemudian, One Piece pun menjadi serial anime. Kesuksesan One Piece pun terus belanjut. Tidak hanya laku di Jepang saja, One Piece juga terkenal di seluruh dunia. Bahkan, Oda sampai mencetak rekor di Guinness World Record pada bulan Juni 2015 untuk mangaka dengan jumlah cetakan terbanyak dalam seri komik yang sama oleh satu pengarang. Bukan hanya Oda saja yang mencetak rekor, One Piece juga mendapatkan penghargaan jumlah cetakan terbanyak untuk seri manga yang sama.
Di tahun 2004, Oda menikah dengan Chiaki Inaba, mantan model yang memerankan Nami di One Piece the Musical. Tidak lama kemudian, di 2004 Oda berkolaborasi dengan Akira Toriyama untuk manga Cross Epoch yang mempertemukan karakter-karakter dari One Piece dan dari Dragon Ball. Hal ini cukup istimewa karena Akira Toriyama adalah idola Oda, bahkan Oda menyebut Toriyama sebagai kami-sama.
Meski Oda sekarang sudah sangat terkenal di seluruh dunia, Oda tidak suka diperlakukan seperti orang penting. Bahkan sampai sekarang, dia meminta editor yang bertanggung jawab atas dirinya untuk tidak memanggilnya sebagai “Oda-sensei.”
Sampai saat ini, Eiichiro Oda masih sibuk mengerjakan One Piece, yang sudah terbit sampai volume 79, dan belum ada tanda-tanda akan tamat dalam waktu dekat ini.
The post [Celebrity Sunday] Eiichiro Oda appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.