First thing first, I don’t want to see any “yah gan, ane udah nonton bajakannya” type of comments on this article because that’s just, unbelievably rude. Pretty please? Bagi para penggemar seri Naruto di seluruh Indonesia, pastinya sudah menunggu-nunggu tampilnya film Boruto -Naruto the Movie- yang akan ditayangkan pada tanggal 18 November mendatang di bioskop-bioskop Indonesia.
Pada hari Kamis, 12 Oktober lalu, JOI bersama rekan-rekan media dan pemenang giveaway mendapatkan kesempatan untuk menonton pemutaran perdana film Boruto -Naruto the Movie- terima kasih kepada teman-teman dari Jive Entertainment. Tentunya, film yang digadang-gadangkan sebagai karya terbaik Masashi Kishimoto ini tidak boleh mengecewakan.
Pada saat Masashi Kishimoto ditanyakan apakah ia ingin membuat sekuel seri Naruto, Kishimoto menjawab dia sudah lelah. Tapi dia juga menyatakan kalau cerita Boruto sendiri sudah ‘sempurna’ dan tidak bisa diubah lagi. Namun apakah cerita mengenai anak dari Naruto Uzumaki dan Hinata Hyuuga ini dapat memuaskan kita? Mari kita bahas lebih detil mengenai filmnya di bawah ini.
Warning: Probably slight spoilers ahead
Balas dendam The Last -Naruto the Movie-
Masih ingat dengan film terdahulunya, The Last -Naruto the Movie-? Salah satu faktor yang membuat saya kecewa dengan film tersebut adalah kurangnya adegan-adegan bertarung yang membuat hati bergetar. Serius. Film sebelum ini lebih banyak berfokus kepada adegan percintaan Naruto dan Hinata yang menghancurkan impian NaruSaku/NaruSasu supporters.
Namun film Boruto ini akan dibuka dengan adegan aksi cepat yang akan langsung menyita perhatianmu. Seperti membalaskan dendam film terdahulu, film ini sarat dengan adegan aksi pertarungan para ninja. Walaupun tentu ada momen-momen drama tersendiri yang akan mewarnai kehidupan rumah tangga Naruto, tapi adegan pertarungannya jauh lebih membuat adrenalin saya terpacu dibandingkan film sebelumnya.
Fanboy/girling NaruSasu
Sampai akhir manga Naruto, saya ingin sekali melihat kedua orang teman tersebut berinteraksi layaknya teman yang ‘normal’. Saya juga menahan diri untuk tidak membaca Naruto Gaiden sebelum selesai menonton film ini. Sehingga saya tidak tahu apakah Naruto dan Sasuke akhirnya bisa menghabiskan waktu layaknya sahabat tanpa ada mata pedang tertempel di urat leher masing-masing.
It’s unbelievably refreshing to see both of them speaking like a true brother would, that’s just another dream come true, for me at least. Selain itu, keduanya pun mengerti satu sama lain, hal ini ditunjukkan saat Sasuke melatih Boruto dan menceritakan masa lalu ayahnya. Walaupun keduanya jarang bertemu karena kesibukan masing-masing, hubungan keduanya jauh lebih baik daripada saat mereka masih kecil.
Ikatan yang dibuat Naruto bersama Sasuke pun terlihat makin kuat saat mereka bertarung bersama. Kerjasama antara keduanya mengalir seperti air, terutama di pertarungan terakhir, namun saya tidak ingin membocorkan ceritanya lebih jauh lagi.
Kisah baru milik Boruto
Namun janganlah kita terus membicarakan hubungan terlarang antara Naruto dan Sasuke saja, jangan lupakan kalau film ini adalah film yang akan menceritakan kisah dari Boruto. Bagi kamu yang sudah membaca manga Naruto Gaiden mungkin sudah mengenal sifat Boruto dan perlakuannya kepada ayahnya, namun bagi yang berniat menunggu film ini keluar seperti saya tentu menjadi pengalaman yang baru.
Selain Boruto, tentunya Sarada, Mitsuki, dan teman-teman lainnya pun memiliki peran yang cukup besar dalam film ini. Kamu juga bisa melihat masa depan karakter-karakter lama seperti Kakashi, Gaara, Shikamaru dan masih banyak lagi. Neji is still dead though. Jangan lupa untuk terus duduk di kursi sampai akhir ending credits untuk melihat salah satu misteri terbesar dari film ini.
(Probably) It could be better
Namun tentu, film layar lebar memiliki kelemahan-kelemahan tersendiri, misalnya seperti keterbatasan waktu yang dimilikinya. Saya rasa bila durasi filmnya diperpanjang sedikit lagi film ini akan menjadi jauh lebih baik. Beberapa bagian seperti ujian Chuunin terasa terlalu singkat bila dibandingkan dengan panjangnya ujian Chuunin dalam seri aslinya.
Selain itu Nugrahadi juga berpesan, film ini itu sebenarnya keren tapi maksa, tapi keren, tetep aja maksa. Mungkin benar, untuk beberapa penonton yang sudah cukup dewasa akan merasa kurang puas dengan beberapa bagian cerita ini. Bahkan kami berharap film ini lebih banyak menceritakan hubungan Boruto dan Naruto ketimbang membuang waktu melawan musuhnya yang datang tidak dijemput dan pulang tidak diantar.
Tapi saya yakin bila kamu adalah seorang penggemar Naruto, kamu akan puas menonton film ini. Beberapa adegan sukses membuat saya menangis, call me soft, crybaby, or whatever you like, it’s that good. Saya memang memiliki soft spot bila menonton sesuatu yang menyangkut kepada cerita ayah-anak dan menurut saya Masashi Kishimoto berhasil membuat cerita tersebut sangat mengena.
Verdict: Best Naruto Movie/Naruto Movie
Terlepas dari ceritanya yang mungkin bisa diperbaiki lagi, tapi kita harus memaklumi kalau sasaran utama Naruto adalah pembaca yang masih muda. Kita-kita yang udah keburu bau tanah ini memang sepertinya seleranya sudah sedikit bergeser, misal dulu suka vanilla mungkin sekarang sukanya NTR.
Namun, bagi kamu yang memang masih mengikutinya, Boruto -Naruto the Movie- adalah sebuah film konklusif yang SANGAT memuaskan. Apalagi bila kamu yang ingin melihat kehidupan Naruto dan Sasuke setelah penamatan manganya. Sayangnya karena cerita ini berpusat kepada keduanya dan Boruto, tidak banyak waktu tayang yang tersisa untuk karakter lain.
Menilai dari sisi grafis, film kali ini tidak jauh berbeda dari film sebelumnya grafis simpel dan smooth, namun menyuguhkan adegan peperangan epik yang sangat luar biasa. Perpaduan antara background 3D dengan gambar karakter 2D dan sudut kamera dari film ini juga menambah rasa kalau kamu berada benar-benar di tengah pertarungan mereka, hats off to Studio Pierrot.
Bila kamu sudah tidak sabar untuk menyelami dunia Naruto dan melihat sebuah konklusi indah dalam kehidupan Naruto selama ini, saya sarankan untuk melihatnya di layar lebar. Serius. Sayang rasanya bila kamu sudah mengikuti cerita tersebut sejak SMP dan mengakhirinya di layar laptop. Jangan lupa menonton aksi Naruto dan Boruto pada tanggal 18 November mendatang ya!
The post [Review] Boruto -Naruto the Movie- appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.