Di tanggal 21 Oktober kemarin, sebuah game yang yang dapat dideskripsikan sebagai “Evangelion versi silat” dirilis di Amerika. Tahun ini adalah ulang tahun ke 17-nya. Dan sebagai hadiah ulang tahun kru JOI akan mencabik-cabik seri ini untuk menjawab dua pertanyaan.
1. Apakah kualitasnya masih bertahan sampai sekarang?
2. What the hell is Chu-Chu.
[SPOILER UNTUK GAME YANG SUDAH BERUMUR 17 TAHUN]
Xenogears adalah game JRPG buatan Squaresoft yang dirilis di Playstation 1 pada 1998. Cerita dari game ini sendiri awalnya direncanakan sebagai cerita dari Final Fantasy 7, namun ditolak karena terlalu dark dan terlalu banyak referensi biblical, sebelum akhirnya dibuat menjadi game tersendiri. Game 2 disk ini terkenal dengan CD 2-nya yang kualitasnya tiba-tiba anjlok dan lebih banyak narasi teks selayar penuh ketimbang gameplay di CD 2.
Staf dari game ini kemudian keluar dari Squaresoft dan mendirikan Monolith Soft (yang kemudian bernaung di bawah Namco, dan kemudian Nintendo) dan merilis game-game “spiritual successor” Xenogears, yaitu seri Xenosaga dan Xenoblade. Hal ini menyulitkan permintaan para penggemar yang menginginkan remake ataupun merchandise dari Xenogears, karena lisensinya sendiri masih dipegang oleh Square Enix.
Kaptain
Pertama, setelah 17 tahun rilisnya Xenogears, apa kira-kira aspek yang paling berkesan dari game ini?
bukan_randy
Pertama-tama, mulai langsung video anime 5 menit (yang mana ga ada hubungan cerita sebelum kira-kira 40 jam setelah main) + scrolling text panjang! Setelah dilihat lagi, itu OP animenya bagus amat ya gambarnya, dulu yang ngurus siapa sih?
Ah ya, Production IG, pantesan. Atau mungkin IG yang opening doang, soalnya kalau liat video Opening ama video lainnya (termasuk ending), keliatan kualitasnya beda. Openingnya jauh lebih halus, and those lovely bridge girls ~<3
Who are super dead.
Giliran sini, aspek yang paling berkesan adalah:
That. Dan grinding kadal buat beli part Gears di akhir game.
bukan_randy
Niat euy grindingnya O_o
Kaptain
I was a very bored kid with limited play library.
bukan_randy
Dari game yang gwa mainin, Xenogears rasanya jadi satu-satunya game JRPG yang ngeaplikasiin fitur mecha dengan bener-bener muasin, atau seenggaknya yang paling enak dari JRPG dengan mecha lainnya.
Masih banyak cacatnya (banget), tapi ini game di mana lo bisa ngebunuh monster raksasa dengan robot kung fu raksasa.
Ngomong-ngomong soal kung fu. Tokoh utamanya, Fei Fong Wong, itu technically Chinese kan? Ada JRPG lain lagi kah yang settingnya “multi etnis” dan tokoh utamanya (doang) yang Chinese?
Kaptain
Untuk etnisitas juga sebenarnya yang ekuivalen dengan Tiongkok nggak ada di dunianya. Jerman, Andalusia, Rusia, Italia, dan tempat yang dulunya Jepang sih ada. Tapi negara Asia lain tumben sepi disini. Berhubung reinkarnasi dan manipulasi genetik juga masuk di plotnya dan aspek chinese sang protag cuma namanya doang, hal ini nggak terlalu penting untuk dipusingin.
Untuk gameplaynya sendiri dibagi jadi dua tipe antara battle dengan karakter atau Gear. Untuk yang pertama bisa dibilang standar RPG biasa.
bukan_randy
Dengan sedikit sistem kombo yang ujung-ujungnya cuma mentingin “lo pakai deathblow atau nggak”
Yang pada jaman itu umumnya dilengkapi “fitur” semacam encounter rate yang nggak beradab dan banyak banget grinding.
bukan_randy
Dan tentunya, encounter dengan cara KACA PECAH! Those were the times, man.
I don’t miss it.
bukan_randy
Aww
Well, input lag ketika encounternya emang bikin bete sih. Terutama di map-map tertentu yang mesti main platforming. I kinda miss jumping in JRPG.
Kaptain
Sementara untuk aspek dengan Gear kurang lebih sama, hanya saja ada aspek manajemen bahan bakar & progresi kekuatannya dari investasi duit buat part.
Yang mana bikin battle Gear lebih balance ketimbang battle karakter karena batasan kekuatannya dibatasi sama progress ceritanya…
… before the last part of the game screws everything.
Kaptain
End game seri ini emang berantakannya sampai ke level legendaris. I blame Final Fantasy 8 (which supposedly took the rest of funding for Xenogears in mid-development).
bukan_randy
Oh Xenogears CD 2, you were supposed to be the chosen one.
… or at least, not as much as a wreck as it was.
Kaptain
Dan sekarang, musik. Jujur aja sini untuk karya Yasunori Mitsuda sini lebih seneng sama Chrono Cross.
bukan_randy
Entah karena bias atau karena gwa ga terlalu banyak main Chrono Cross (atau dua-duanya), musik Xenogears selalu jadi musik JRPG paling memorable buat gwa.
Kaptain
Jujur aja sini yang memorable cuma Themenya Thames, June Mermaid, & Two Small Pieces.
bukan_randy
Might be biased here (in case that isn’t obvious all the way up before), tapi banyak banget musik-musik yg gwa demen di Xenogears. Mungkin karena memang ini RPG yang pertama kali mainin, tapi dari BGM yang paling pertama dimaininnya, Bonds of Sea & Fire, gwa langsung demen ama game ini.
Dan salah satu BGM favorit gwa ketika awal-awal main PS, BGM boss battle game ini, Knight of Fire, adalah salah satu boss BGM terbaik menurut gwa.
Dan di saat-saat yang bagus, kayak pas Flight dimainin di arc Shevat/Maria/Seibzehn, itu efektif banget.
Sayangnya, saat-saat bagusnya itu ya dikit banget. Sound directingnya rada berantakan, terutama di disc 2 (well duh)
Beberapa dungeon sampai ga ada BGMnya. Why would you do that?
Pas di Wells Ship yang temanya memang horror dan ada ambient sound-nya sih ga masalah, tapi pas di gua dan laboratorium malah ga ada musik sama sekali itu jadinya nyebelin.
Kaptain
Kayaknya memang masalahnya di direksi, beberapa musik kebanyakan dipake, sementara beberapa yang bagus kelewat jarang dimainin. It’s Build Fighters Try all over again.
And that’s the music, sekarang masuk ke cerita dan karakter.
bukan_randy
Well this is gonna be fun…
Kaptain
Biar singkat mari kita diskusiin tiap karakter aja.
Pertama sang karakter utama, Fei Fong Wong/Wong Fei Hung/Id/Creepy Ghost Kid/Kungfu Jesus.
Pria amnesia yang entah kenapa jago bela diri. He’s….. friggin nobody on most of CD 1.
Kaptain
Pemuda dari desa “bodo amat, paling juga bakal rata dengan tanah”. Sebuah desa yang penuh dengan sidequest yang baru relevan setelah 50-70 Jam main. What the hell.
bukan_randy
Di awal2 emo, di sebagian besar CD 1 itu ga ada kepribadian, dan di akhir CD 1 jadi HEY, YOU’RE OUR PLOT SOURCE.
Okay, kita bagi sisi positif & negatifnya:
+ Has the best looking moves on the game.
Mostly because he’s one of the few character that the developer actually cared gameplay-wise.
Also great grunt voice.
Did you know that Fei Fong Wong is voiced by Hikaru Midorikawa?
Kaptain
Yep.
bukan_randy
+ Has a real nice looking mech
That kicks tons of ass, at least before he got the clusterfuck that is the titular Xenogear.
Kaptain
Untuk sisi negatifnya, perlu diingat kalau salah satu plotpoint penting dia adalah “Punya mental anak lima tahun” karena emang “kepribadian” dia memang cuma lima tahun umurnya.
bukan_randy
I dunno, I thought a five year old kid would be way more interesting than Fei. He has way too few characteristics, has way too many backstory. Like, literally 4 whole life cycle worth of backstory.
Sementara sifatnya… apa ya? Suka ngelukis. Itu aja?
Kaptain
Perlu diingat juga dia itu (paling nggak) 3 karakter dalam satu tubuh. Sekali lagi ya kebanyakan backstory, sama sekali nggak cukup waktu buat nyernanya.
Mungkin sifatnya berantakan karena serangan terkuatnya itu headbutt. Ada serigala? HEADBUTT, Ada monster di sewer? HEADBUTT, Ada not-T-REX? HEADBUTT.
Kaptain
Karena game ini ngerasa cast yang jumlahnya banyak banget ini masih kurang, beberapa karakter juga dikasih “bonus” berupa kepribadian/inkarnasi lain. Tentunya sang protag dapet banyak, oleh karena itu sekarang kita fokus ke “Id” aja.
Aaahh Id. Udah belasan tahun gwa main Xenogears dan beberapa tahun lalu gwa baru nyadar kalau cara pengejaannya itu “id”, bukan “Ai-di”.
Kaptain
“Id” Diambil dari konsep psikologi Freud yang berupa bagian “Liar” dari pikiran. Karena ini JRPG, ini ditunjukkan dengan Fei berubah jadi Super Saiyan.
bukan_randy
Fei, dan robotnya juga.
Kaptain
Antagonis yang sangat memorable, perkenalannya di gamenya juga cukup spektakuler.
Dan karena batasan hardware/kemampuan pixel-art Square pada jaman itu, gwa masih bingung itu sebenernya pakaian (kalau memang pakaian)nya si Id itu tepatnya gimana.
Bodysuit.
bukan_randy
Salah satu dari sedikit karakter yang punya theme sendiri, and it’s a bone chilling one, pas dengan ketidakberdayaan player pas pertama kali ngelawan dia.
Kaptain
Ngelempar Home Base dengan satu tangan tuh cukup efektif buat ngenalin antagonis.
SANGAT.
Kaptain
Dan walaupun ada banyak “lobang” di ceritanya, twist kalau dia itu kepribadian lain Fei dan ngasih perspektif baru untuk beberapa plotline yang sudah terjadi juga cukup efektif.
bukan_randy
Bahkan sebagian besar karakter di game-nya memang benar-benar takut setengah mati dengan keberadaannya. Gwa ga yakin apakah ini cara penulisan karakter “alternate personality” yang paling bagus, tapi ini karakter alternate personality paling memorable untuk gwa.
Menarik juga sih Xenogears punya seenggaknya dua karakter dengan bullshit powerlevel, tapi mereka jelas bukan poin jelek dari gamenya (quite the opposite, in fact)
Kaptain
Secara keseluruhan sebagai karakter utama cukup oke.
bukan_randy
Yah, di luar kekurangan2nya, seenggaknya dia nggak annoying sih. Momen emo-nya juga lewat dengan cukup cepet.
Kaptain
Berikutnya, Citan Uzuki.
Village doctor/tech nerd/secret agent/ex-military. Gosh, doc.
Kaptain
Semua perkara di game ini gara-gara dia, atau paling nggak, diperparah sama dia. Di sisi lain bisa dibilang dia karakter paling overpowered diantara semua party yang ada.
bukan_randy
Aneh ga sih kalau dulu pas kecil itu gwa paling suka dia?
Mungkin karena di awal2 dia keliatan pinter, lalu stats in-gamenya paling bagus (jago berantem + HP paling gede + bisa heal &status effect), terus di CD 2 punya pedang. Begitu ceritanya udah mulai ribet, gwa di masa kecil udah keburu nggak ngerti apa2 kalau dia itu ternyata busuk banget karakternya.
Seriously. Wat.
Kaptain
Citan Uzuki is a dick.
Next up, sang heroine. Elhaym Van Houten/Elly/Notvirgin Mary. Sama kayak Fei, backstory-nya juga kelewat ribet gara-gara alternate personality/reinkarnasi/dsb.
Tentunya yang magicnya paling kuat, heroine jaman itu pasti begitu, padahal dia soldier. Dari dulu gwa selalu bertanya itu dia berantem pakai apa sih? Some sort of extendable rod? Suara serangannya kayak suara nyabet2 gitu.
Collapsable baton, emang yang bagus lentur kayak gitu
bukan_randy
Hoo. Dan tentunya, jurus terkuatnya adalah KICK IN THE NUTS. Yang mana sayangnya 70% musuh di game ini ga punya biji. Menariknya meski backstorynya kurang lebih sama ribetnya ama Fei, sifatnya jauh lebih jelas dari Fei.
Meski cuma sekedar ”I like you, but we’re enemies” -> “I like you” -> “damsel in distress.”
Entah ada apa dengan Squaresoft di jaman itu dan heroine yang ga bisa dimainin di seperempat akhir gamenya.
Kaptain
Sedikit komentar tentang disk dua aja, mungkin reputasi game ini tentang disk dua yang berantakan banget udah cukup jelas.
Tapi paling nggak Square sendiri cukup cerdas buat fokus budget ke scene penting, bisa dibilang montage saat kematian inkarnasi Elly, secara pribadi merupakan salah satu scene terbaik di sejarah gaming.
bukan_randy
Yeah, that was well made.
Kaptain
Dan sex scene, di game dengan rating “T”.
bukan_randy
Nude scene juga. Pertama kalinya gwa liat adegan “cahaya ilahi” seumur hidup gwa.
Kaptain
Secara kesuluruhan, mungkin salah satu heroine terbaik JRPG. Walaupun impresi awalnya lemah.
bukan_randy
Untuk game yang setengah ceritanya berantakan, Xenogear cukup hebat untuk bisa bikin karakter yang ga nyebelin.
… yah ada satu pengecualian besar, but we’ll get to that later.
Kaptain
Di part 2 dari Verdict ini.
The post [Verdict] Xenogears Part 1 appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.