Quantcast
Channel: Jurnal Otaku Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 16409

5 Alasan Mengapa Crossbone Gundam Tidak Mendapat Adaptasi Anime

$
0
0

Selain seri anime, franchise Gundam juga tampil dalam berbagai media lain seperti game, manga, novel, photonovel, dan bahkan ada beberapa unit yang hanya ditampilkan di seri artbook. Dari media-media tersebut, jarang sekali ada seri Gundam dari media non-anime yang kemudian diadaptasi menjadi anime, di antaranya adalah Gundam Unicorn (novel->OVA), Gundam: The Origin (manga->OVA, itupun mengambil prolog manga-nya terlebih dahulu), dan Gundam SEED Astray (manga->OVA singkat).

Karena itu, tentunya cukup banyak yang terkejut ketika mendengar kabar bahwa manga Gundam Thunderbolt (yang bahkan belum tamat) akan diadaptasi menjadi anime. Berita tersebut juga menghasilkan reaksi yang sudah cukup populer dari para penggemar seri Gundam, yaitu “Kapan Crossbone Gundam dapat anime!?”. Seri manga Crossbone Gundam dikenal atas desain unit-unit Gundam-nya yang menarik banyak perhatian karena tema “bajak laut” dan desainnya yang relatif keren. Namun, saya merasa permintaan untuk mengangkat manga satu ini menjadi anime agak berlebihan. Berikut 5 alasan mengapa Crossbone Gundam tidak diangkat menjadi anime menurut saya:

1. Desain karakter yang terlalu “klasik”

Jika saya melihat seseorang membicarakan tentang “Crossbone Gundam” di media sosial, saya jarang sekali melihat orang-orang membicarakan grafis manga-nya. Mangaka seri Crossbone, Yuichi Hasegawa, memiliki gaya gambar yang cukup “unik”. Mangaka yang memulai karirnya sejak 1985 ini memiliki gaya gambar yang jauh lebih klasik daripada zamannya. Mungkin ada yang beragumen kalau gaya gambarnya adalah karena manga Crossbone ditulis pada tahun 1994, tapi pada kenyataannya, seri keempat dari Crossbone, Crossbone Gundam Ghost yang mulai terbit sejak 2011 tetap memiliki gaya gambar yang sama. Jika Crossbone akan diadaptasi menjadi anime di era ini, Sunrise harus mendesain ulang semua karakternya.

xbonenoanime1
Gaya gambar klasik menurut saya bukanlah hal yang buruk, namun sayangnya hal tersebut memang terbukti tidak menjual di zaman ini. Sebagai contoh, saya sangat menyukai anime Osomatsu-san yang sedang tayang di season ini, yang saya rasa bisa menjadi anime terlucu season ini atau bahkan dalam tahun ini. Tapi kenyataannya tetap saja anime tersebut jarang ditonton oleh orang lain dengan alasan gaya gambarnya.

2. Desain MS non-Gundamnya tidak menjual

Seri Crossbone terkenal dengan desain Gundam-Gundamnya yang keren. Crossbone X1, Crossbone X2, Crossbone X3, hingga Crossbone Full Cloth adalah Gundam-Gundam populer yang sudah tampil di berbagai video game dan juga sudah tampil sebagai gunpla MG (dan HG menyusul). Bahkan Crossbone sendiri sudah tampil di anime Gundam Build Fighters dan Gundam Build Fighters Try.

Tapi bagaimana dengan unit-unit Mobile Suit lainnya? Kenapa kita tidak pernah mendengar tentang mereka? Tentunya tidak hanya unit-unit Crossbone saja yang tampil di manga Crossbone Gundam kan? Seperti apa unit cecurutnya? Seperti apa unit-unit musuhnya?

Saya rasa jawaban untuk mengapa kita jarang sekali mendengar orang membicarakan unit-unit non-Gundam dari seri Crossbone itu cukup mudah: Desainnya tidak menarik! Desain-desain unit selain unit Gundam dan Flint di seri Crossbone didesain sendiri oleh Yuichi Hasegawa, dan sayangnya desain MS-nya kebanyakan lebih “ajaib” daripada desain karakternya.


xbonenoanime2
Unit yang dinaiki oleh Tobia sebelum ia menaiki Crossbone Gundam X3, Pez Batalla.

xbonenoanime345
Unit dari tim antagonis, Death Gale. Quavarze(kiri), Abejo(tengah), & Totuga(kanan)

Jika unit-unit non-Gundam tersebut dijual dalam bentuk plamo, jujur saja saya merasa kit-kit tersebut akan sulit laku (dengan sedikit pengecualian seperti Flint dan mungkin Batalla). Dan jika harus didesain ulang, maka setidaknya ada belasan unit yang harus didesain ulang, atau bahkan mungkin dipotong jika akan dibuat versi anime-nya. Satu-satunya unit non-Gundam yang tampak cukup beruntung adalah unit musuh terakhir di seri Crossbone pertama, yaitu Divinidad yang juga tampil di game Gundam Extreme Vs dan Gundam Breaker 2.

xbonenoanime6
Divinidad di Gundam Extreme Vs
Desain asli dari Gundam Crossbone X1, X2, dan X3, serta unit Flint didesain oleh Hajime Katoki (sumber) yang sudah ternama di dunia Gundam sebelum didesain ulang oleh Yuichi Hasegawa untuk manga-nya. Versi plamo-nya yang dirilispun juga didesain kembali oleh Katoki untuk menampilkin proporsi yang lebih realistis ketimbang versi manga-nya.


xbonenoanime7
Desain Crossbone Gundam X1 versi plamo oleh Katoki(kiri) dan versi manga oleh Hasegawa(kanan)

3. Plamo Gundamnya sudah populer

Penggemar Gundam mana yang tidak kenal Crossbone Gundam X1? Pada awalnya sendiri saya tidak tahu sama sekali mengenai keberadaan seri Crossbone Gundam. Namun setelah memainkan Dai-2-Ji Super Robot Wars Alpha di tahun 2003 dan rilisnya MG Crossbone Gundam X1 ver.Ka di tahun 2006, Crossbone X1 nampak menjadi sebuah Gundam yang mana semua penggemar seri Gundam kenal. Kepopuleran unit Crossbone Gundam nampak berbanding terbalik dengan unit-unit non-Gundamnya. Kit gunpla-nya pun juga populer dan laku, bahkan tanpa ada anime-nya sekalipun.

xbonenoanime8
sumber: Gundam Guy
Bicara tentang seri yang plamo-nya laku, mari kita bicara tentang Astray. Seri Astray adalah salah satu seri sidestory paling populer di dunia Gundam. Astray tampil dalam media manga, novel, dan photonovel; dan serinya sendiri sudah sangat banyak (Gundam SEED Astray, Gundam SEED Destiny Astray, Gundam SEED Frame Astrays, Gundam SEED X Astray, Gundam SEED Delta Astray, dan Gundam SEED Vs Astray).

Kit gunpla dari Gundam Astray Red Frame juga memiliki banyak variasi dan tetap populer, bahkan menjadi salah satu dari sedikit plamo yang tampil di semua lini utama plamo Bandai (SD, HG, RG, MG, & PG). Tetapi kenyataannya, meski seri ini sangat populer, tetap saja Astray tidak pernah mendapatkan adaptasi anime selain 2 OVA singkat (masing-masing 5 menit) yang dirilis pada tahun 2004 (bisa ditonton resmi di akun Youtube Gundam.info).

4. Ceritanya agak konyol, terutama untuk setting UC

Cerita utama Crossbone sendiri terbagi menjadi trilogi (Crossbone – Crossbone Skullheart – Crossbone Steel 7) sebelum dilanjutkan ke Crossbone Gundam Ghost yang memiliki setting waktu 17 tahun setelah Steel Seven (saat penulisan ini, manga Ghost belum tamat). Serinya yang paling dikenal dan paling banyak muncul di game-game adalah Crossbone pertama.

Di luar beberapa adegan konyol seperti ketika Tobia berhasil melumpuhkan Crossbone Gundam X2 hanya dengan menggunakan senapan, seri Crossbone pertama memiliki cerita yang tidak buruk, tapi juga tidak begitu menarik sampai perlu diadaptasi menjadi anime. Ceritanya berputar tentang seorang remaja bernama Tobia Arronax yang bergabung dengan kelompok bajak laut angkasa Crossbone Vanguard di UC 0133. Mereka kemudian bertarung melawan Jupiter Empire yang ingin menghancurkan bumi dengan cara meluncurkan belasan misil nuklir ke bumi. Dan tentunya heroinenya adalah putri dari Jupiter Empire.

xbonenoanime10
Lanjutannya, Crossbone Skullheart, adalah kumpulan cerita-cerita singkat setelah cerita Crossbone pertama, dan juga mungkin juga adalah seri yang paling ingin dilupakan para penggemar Crossbone. Meski ada satu cerita menarik di mana tampil tokoh utama seri Gundam ZZ, Judau Ashta, kebanyakan cerita lainnya sangat konyol dengan adanya Ball berbentuk kepala Gundam dan juga monyet-monyet Newtype yang mengendalikan MS yang bisa membuat Harrison Martin dengan Gundam F91-nya kewalahan sebelum berhasil dialihkan perhatiannya setelah menggunakan jubah Crossbone yang dicat kuning dan diikat agar tampak seperti pisang raksasa.

xbonenoanime9
Yeap, beneran ada cerita kayak gitu di seri Crossbone
Trilogi utama Crossbone diakhiri dengan Crossbone Steel Seven yang mengambil waktu 3 tahun setelah crossbone pertama. Ceritanya kembali sedikit lebih serius dengan kembalinya cerita Crossbone Vanguard melawan Jupiter Empire. Sayangnya, Steel Seven kekurangan karakter menarik, dan unit yang terkenal dari Steel Seven hanyalah Crossbone X1 Full Cloth. Padahal Vigna Ghina II keren loh.

5. Masalah lisensi musik dengan Pretty Maids

Seri Crossbone sudah cukup sering tampil di berbagai game seperti seri Super Robot Wars, SD Gundam G Generation, dan Gundam Extreme Vs. Oleh karena itu, meski belum pernah diadaptasi menjadi anime, karakter-karakternya sudah memiliki pengisi suara tetap. Seri ini juga sudah mendapat beberapa musik temanya sendiri, dan yang paling dikenal adalah seri musik Crossbone yang terbagi menjadi 3 versi, yaitu tema Crossbone, tema Kincaid, dan tema Skullheart, “Skullheart Kenzan”, yang digunakan sebagai musik tema Crossbone Gundam X1 Full Cloth di game G Generation dan Gundam Extreme Vs.

Menariknya, bagian intro dari “Skullheart Kenzan” sangat mirip dengan intro dari “Back to Back”, musik tahun 1984 dari band heavy metal/hard rock dari Denmark, Pretty Maids. Nampaknya ini juga bukan hanya sekedar kebetulan, mengingat band Pretty Maids sempat populer di Jepang pada awal tahun 90an (sumber: wikipedia). Mungkin Bandai berhasil menghindari tuntutan karena game-game yang menampilkan musik “Skullheart Kenzan” tidak pernah dirilis di barat (harus diperhatikan lagi nanti ketika versi bahasa Inggris dari Gundam Extreme Vs Force dirilis pada tahun depan, apakah musik “Skullheart Kenzan” masih ada di gamenya).

Jika Sunrise ingin meng-animasikan seri Crossbone, mereka harus berhati-hati dengan penggunaan musik “Skullheart Kenzan”, terutama di zaman kini di mana seri Gundam lebih mengincar pasar global dengan penambahan subtitel bahasa Inggris (dan lainnya) secara resmi melalui Youtube dan situs streaming lainnya.

Kasus ini juga bukan pertama kalinya musik di sebuah seri Gundam terdengar sangat mirip/menjiplak sebuah musik lain. Opening kedua Z Gundam, “Mizu no Hoshi he Ai wo Komete”, terdengar memiliki intro yang sangat mirip dengan musik jazz sexy legendaris, “Careless Whisper”. Selain itu, salah satu musik BGM dari Gundam F91, “Crossbone Army Advances to Battle”, memiliki nada yang sangat mirip dengan musik paling ikonik dari seri Star Wars, “Imperial March”.

Sekian 5 alasan menurut saya mengapa seri Crossbone Gundam sulit mendapatkan adaptasi anime. Apakah ada bagian yang Anda tidak setujui? Ataukah menurut Anda ada alasan lain mengapa seri Crossbone belum dijadikan anime? Silahkan tulis komentar Anda di bawah!

The post 5 Alasan Mengapa Crossbone Gundam Tidak Mendapat Adaptasi Anime appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 16409

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>