Celebrity Sunday kali ini kembali membahas studio game asal Jepang. Studio yang diperkenalkan kali ini mungkin sudah dikenal oleh para penggemar JRPG, yaitu Falcom. Studio yang didirikan pada tahun 1981 ini dikenal sebagai pelopor industry JRPG, bahkan dikatakan bahwa Square dan Enix mendapatkan pengaruh dari Falcom.
Falcom cukup unik karena meski terkenal dengan game-game RPG mereka, nama mereka hanya terkenal di Jepang saja. Di luar Jepang, nama Falcom tidak begitu terdengar. Ini karena di awal-awal, Falcom hanya merilis game mereka untuk PC saja. Game PC di Jepang cukup unik karena tidak banyak yang rilis di luar Jepang.
Falcom aslinya adalah cabang dari Apple Computer di Jepang. Nama Falcom dikatakan terinspirasi dari Star Wars. Nama Falcom diambil dari Millenium Falcon dan akhiran ‘con’ diubah menjadi ‘com’ karena mereka berhubungan dengan industri komputer.
Falcom sudah membuat banyak game sejak tahun 1981. Beberapa seri andalan mereka adalah Xanadu, The Legend of Heroes, dan Ys. Tetapi uniknya pada saat ini mereka masih belum memiliki divisi studio game. Mereka baru memiliki nama resmi Nihon Falcom Kabushiki Gaisha di 2001, ketika mereka mendaftarkan nama perusahan mereka di bursa efek Jepang.
Falcom baru mulai berpikir untuk pindah ke konsol pada tahun 2006, ketika mereka mem-port The Legend of Heroes: Trails of the Sky First Chapter ke PSP. Ternyata di PSP game-nya sangat laku. Sekarang Falcom berfokus di konsol, tepatnya di konsol PlayStation.
Game-game Falcom dikenal dengan cerita dan musiknya. Cerita game-game Falcom, terutama seri The Legend of Heroes memiliki cerita yang sangat mendetil. Contohnya saja masing-masing NPC memiliki dialog yang mendetil, bahkan dialognya bisa berbeda apabila kalian sudah mencapai titik cerita yang berbeda. Detil cerita game-game Falcom membuat XSEED kesulitan melakukan lokalisasi. Lihat saja Trails of the Sky Second Chapter yang masih belum rilis sampai sekarang. Padahal chapter pertamanya sudah rilis pada tahun 2011.
Musik game-game Falcom juga sangat disukai para penggemarnya. Falcom bisa dibilang sangat serius pada musiknya. Mereka adalah studio game pertama yang merilis CD musik, yang pertama untuk memasukan vokal ke musik game, dan yang pertama memiliki tim musik yang terdiri dari musisi professional yang hanya fokus ke game saja. Untuk musiknya, Falcom memiliki satu aturan saja: musik-musiknya harus bisa disenandungkan.
Yang menarik dari Falcom lainnya adalah presiden direkturnya. Saat ini presiden direkturnya adalah Toshihiro Kondo. Dia bergabung dengan Falcom pada tahun 1998. Kondo adalah fans besar Falcom. Bahkan, dia memiliki fansite untuk Falcom sebelum bergabung. Kondo memulai karirnya di divisi IT mengatur situs Falcom dan jaringan. Salah satu tugas dari jabatannya adalah memberi opini atas produk-produk Falcom. Posisi tersebut membawa Kondo ke bagian pengembangan produk.
Di pengembangan produk, Kondo bergabung ke tim game design sebagai penulis skenario. Perlahan-lahan, Kondo mendapatkan banyak pekerjaan untuk manajemen proyek dan pengawasan kualitas game. Setelah menjadi project manager, Kondo kemudian menjadi presiden direktur Falcom. Banyak fans yang menggagumi hal ini karena tidak ada yang menyangka seorang fans bisa menjadi presiden direktur Falcom.
Falcom baru saja merilis Tokyo Xanadu untuk PlayStation Vita pada akhir September kemarin. Mereka juga tengah menyiapkan Ys terbaru yang akan dirilis untuk PlayStation 4 dan PlayStation Vita. Untuk versi Inggris game Falcom, XSEED saat ini tengah menyiapkan Trails in the Sky Second Chapter, Trails of Cold Steel I & II, dan Xanadu Next.
The post [Celebrity Sunday] Falcom appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.