Quantcast
Channel: Jurnal Otaku Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 16409

[JOI Weekend] Game JRPG Favorit Staff Jurnal Otaku Indonesia

$
0
0

Kemunculan game Final Fantasy XV yang baru saja dirilis ini menimbulkan banyak hype dan membuat Final Fantasy XV menjadi game JRPG paling ditunggu. Memang tidak bisa dipungkiri lagi bahwa game JRPG belakangan ini pamornya semakin menurun terutama di kalangan gamer yang memang pada dasarnya tidak terlalu menyukai segala hal berbau Jepang.

JRPG sendiri merupakan kepanjangan dari Japanese Role Playing Game. Era berjayanya JRPG di mulai dari kemunculan seri Dragon Quest dan Final Fantasy dan berujung banyak sekali game yang bergenre sama. Mungkin perbedaan yang paling terlihat dibanding WRPG adalah sistem battle yang beragam mulai dari turn based, strategi, atau action, stye khas anime Jepang, hingga tema yang biasanya tidak jauh-jauh dari menyelamatkan dunia.

Beberapa orang termasuk saya dan kru JOI pasti mempunyai kenangan sendiri terhadap game JRPG apa yang paling berkesan, berikut adalah game JRPG favorit staff JOI!

ricoricorii: Final Fantasy IX

final-fantasy-ix-625x352

Siapa yang tidak mengetahui game ini? Bagi mereka yang masa kecilnya sempat memiliki Playstation 1 pasti pernah mendengar game ini. Final Fantasy IX merupakan seri Final Fantasy terakhir di konsol Playstation 1 dan menurut saya merupakan yang terbaik. Dunia yang disajikan dengan baik, karakter development yang mendalam, cerita yang menyentuh dan cukup gelap, serta fantasi yang dihadirkan membuat saya tidak ragu menjadikan game ini sebagai game JRPG favorit saya sepanjang masa. Dan tidak berlebihan jika saya bilang Final Fantasy IX lah yang lebih layak menyandang nama “Final Fantasy” karena dunia dan temanya.

Memang tema ceritanya standar banget: menyelamatkan dunia. Tetapi Final Fantasy IX berhasil mengeskusi dengan sangat baik dengan menghadirkan berbagai twist dan konflik. Seperti twist siapa Zidane sebenarnya, konflik antara Garnet dengan ibunya, dan masih banyak detail-detail cerita kecil yang menambah warna game ini.

Selain itu musik yang dihadirkan juga sulit dilupakan, tentu ini berkat Nobuo Uematsu yang merupakan komposer musik game ini. Dan meskipun sistem Trance nya agak aneh, tetapi sistem battle secara keseluruhan lebih seru dan menuntut untuk bergerak cepat dan mengganti strategi.

bukan_randy: Xenogears

jrpgfavxenog

Mungkin saya cukup bias karena ini juga JRPG paling pertama yang pernah saya mainkan, tapi mengingat ini adalah game yang selalu muncul di kepala saya tiap kali saya mendengar kata “game terfavorit”, adalah satu dari dua game JRPG Playstation 1 yang saya mainkan lagi saat saya kuliah (satunya lagi adalah Legend of Mana), hapal mati ceritanya, dan sampai pernah saya bahas lagi di JOI sendiri, saya tidak bisa memilih game lain selain Xenogears.

Saya sendiri akan mengakui kalau Xenogears punya banyak masalah. Mulai dari karakter-karakter yang langsung jadi tidak relevan ke cerita setelah arc pertama mereka selesai (Rico…), sistem battle yang mudah untuk di-abuse (ether doubler + aerod ftw), lore super ribet yang sampai butuh penjelasan tambahan di buku artbook-nya, dan tentunya masalah disc 2-nya yang kehabisan budget sehingga lebih banyak narasi tentang apa yang terjadi ketimbang menjalaninya sendiri. Meski begitu, saya tetap sangat menyukai game ini karena ceritanya yang unik, villain yang spektakuler, momen-momen yang memorable, mecha-mecha yang keren, musik-musik yang keren dan menyentuh, the best ship in all JRPG history, dan tentunya aksi kung fu robot vs dinosaurus.

M: Suikoden Series and Ar tonelico Series

best-jrpg-img

Boy oh boy, where do I start this one.. Suikoden franchise (or more specifically Suikoden 2) merupakan game yang memperkenalkan saya ke dunia geek. Saya masih ingat cukup jelas diri saya yang masih kecil pergi ke toko game bersama orang tua saya dan melihat covernya yang sangat kelihatan epic. Disaat itu saya langsung merasa kalau game ini adalah game yang akan mengubah hidup saya. Sampai sekarang, saya sudah memainkan game ini sekitar 8 kali dan saya juga sudah membeli game ini di PS Vita untuk mempersiapkan playthough saya yang kesembilan.

Yang membuat Suikoden 2 menjadi JRPG yang unik dan berbeda dibandingkan dengan JRPG lain dimasanya adalah game ini berhasil untuk membuat karakter dengan motif yang lebih personal. Tujuan karakter utama di game ini bukanlah untuk menyelematkan dunia atau melawan musuh yang ingin menghancurkan dunia. Terkadang mereka hanya ingin melindungi orang-orang yang mereka sayangi. Mungkin ProJared bisa menjelaskannya lebih luwes dari saya.

Di sisi lain, Ar tonelico merupakan JRPG yang memiliki plot dasar yang lebih tradisional dimana kita harus menyelamatkan dunia dari “big bad evil” namun ini tidak membuat game ini menjadi game yang uninspiring. Paduan musik (hymmnos) yang sangat indah ditambah dengan karakter yang sangat likeable membuat game ini menjadi salah satu JRPG yang paling saya sukai sepanjang masa setelah Suikoden. Salah satu hal lain yang sangat saya apresiasi dari Ar tonelico adalah lore yang sangat detail. Tiap game memiliki bahasa, logat dan grammar yang berbeda dan itu juga diaplikasikan di musiknya.

Overall, kedua game ini memiliki charm yang tidak dimiliki JRPG lainnya yang pernah saya mainkan. Mereka juga sangat menghormati lore dan konsep dasar yang mereka miliki, sesuatu yang sudah sangat jarang saya lihat di JRPG atau bahkan game lain yang didevelop oleh perusahaan Jepang dalam beberapa waktu terakhir ini.

NanaMiku: Ar tonelico

joi-weekend-rpg-ar-tonelico

Ar tonelico adalah JRPG yang membuat saya menjadi fanboy Gust. Sejak sebelum Ar tonelico keluar, saya memang sudah suka JRPG dan juga musik. Ar tonelico adalah JRPG dengan tema musik, tentu langsung membuat saya jatuh cinta. Memang ada JRPG lainnya yang mengangkat tema musik juga. Tetapi bagi saya, Ar tonelico adalah yang paling sempurna dalam mengangkat temanya. Kalian harus melindungi Reyvateil yang menyanyi untuk mengeluarkan sihir yang mematikan. Ketika sedang menyanyi, mereka tentu tidak bisa bertarung (I’m looking at you, Symphogear).

Selain konsepnya yang sangat cocok, Ar tonelico juga menghadirkan musik yang sangat unik, berbeda dengan game-game JRPG lainnya. Ar tonelico juga memiliki suasana sci-fi yang cukup kental dan menghadirkan bahasa orisinal yang bisa dipelajari. Tetapi tentu yang menjadi sorotan dari game ini adalah banyak sekali sexual innuendo. Penggemar Ar tonelico banyak yang mengatakan game keduanya yaitu Ar tonelico 2 adalah yang paling bagus. Kalau bagi saya pribadi, yang paling berkesan adalah game pertama karena memperkenalkan saya dengan dunia yang unik dan penuh musik.

Kaptain: Final Fantasy VI

56-ffvi45_219

Sebenarnya saya bingung antara memilih game ini, Breath of Fire 4 atau Chrono Trigger. Namun berhubung enjoyment saya terhadap Chrono Trigger sedikit “dilukai” Chrono Cross, dan Breath of Fire 4 membuat trauma saya dengan Gold Plain kumat (Untuk kalian yang ingin bilang Desert of Death game ketiga lebih parah, shut up, biarkan tempat laknat itu terlupakan), saya memutuskan untuk memilih Final Fantasy 6. Sebuah game yang tidak seperti game-game diatas, rilis pertama kali di SNES.

Jadi apa yang bisa kita temukan di game ini? 3D map (it was a shocking gimmick back then), antagonis terbaik dari seluruh seri Final Fantasy, a full-blown opera, dan tema cerita yang kelam (kehamilan remaja, percobaan bunuh diri Celes, dunia yang hancur, dsb) dan semua hal tersebut tertampung dalam sebuah game yang rilis di SNES, it’s mindblowing.

Final Fantasy 6 adalah Final Fantasy dengan grafis 16/32 bit terakhir, “identitas” seri ini bisa dibilang terkubur hingga rilisnya Final Fantasy 9 diatas dan pada dewasa ini, hidup di seri game online-nya. Bila image kebanyakan orang dari kata Final Fantasy adalah dari game ketujuhnya, seri keenam ini adalah image Final Fantasy yang sebenarnya dari para veteran.

Signum: .Hack//G.U.

joi-fave-jrpg-signum-gu

I was never much of a gamer, I have never own my own console on my childhood days until the day I can finally bought my own. Playstation 2 adalah konsol pertama di rumah saya dan mungkin konsol tempat saya pertama kali menyentuh dunia JRPG. Saya juga tidak bermain banyak judul, RPG yang saya mainkan cukup terbatas, I also have never played any of the Final Fantasy series.

Awalnya saya bingung harus memilih antara Persona 4Kingdom Hearts 2, atau .hack//G.U. Namun mengingat hanya G.U.-lah yang saya mainkan sejak awal sampai akhir, saya putuskan ini adalah JRPG terfavorit saya. Period.

Alasan saya menyukai G.U. cukup simpel, I’m not a big fan of RPG genreI often find myself with fast paced game such as Monster Hunter or Warriors series to pass up the time. Namun sistem RPG-action yang dianut dalam game ini menjadi daya tarik terbesar bagi saya. Hence why I loved KH 2 to bits. Dipadu dengan sistem sosial yang memungkinkanmu mendapatkan secret ending masing-masing yang seringnya unik dan kadang idiot, Yes, I’m talking about you, Endrance.

G.U. menggabungkan 2 elemen terbaik yang dimiliki KH 2 dan Persona 4, yaitu sistem RPG-action dan sistem social links. Belum lagi pertarungan Avatar yang walaupun agak monoton, saya akui impact-nya cukup seru di awal-awal. Also, they have Kite as Tri-edge accompanied by Balmung and Orcawhat else could you possibly want?

Also, Haseo might not be the best possible protagonist you could choose, but damn that Xth Form is sexy af.

Jadi apa JRPG terbaik menurut kalian? Beritahu kami di komen di bawah.

The post [JOI Weekend] Game JRPG Favorit Staff Jurnal Otaku Indonesia appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 16409

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>