Mascot Monday edisi kali ini cukup istimewa. Karena untuk minggu ini kita akan membahas lebih dari satu maskot.
Sebelum masuk ke bahasan utama, seperti biasa kita akan membahas sedikit soal circle-nya terlebih dulu. Rimawarna adalah lingkar seni pop yang bergerak di bidang kepenulisan, ilustrasi, dan komik dan didirikan sejak tahun 2015. Circle ini merupakan gabungan dari dua circle, yaitu AtelierAMH dan Neuling. Nama dari circle sekaligus maskot Rimawarna sendiri merepresentasikan dua latar belakang yang dimiliki dari circle ini yaitu Rima (yang mewakilkan AtelierAMH) untuk merepresentasikan kepenulisan, sedangkan Warna (yang mewakilkan Neuling) untuk merepesentasikan ilustrasi.
Yang unik dari Rimawarna adalah mereka lebih terfokus untuk menghasilkan karya orisinil ketimbang fandom/doujinshi.
seperti buku kumpulan cerita pendek, poster, gantungan kunci dan berbagai merchandise lainnya. Salah satu ulasan karya mereka dapat kamu lihat di sini. Selain menjual karya-karyanya, Rimawarna sendiri juga sering menerbitkan rubrik di laman mereka bertajuk #UlasanRima yang mengulas soal karya-karya fiksi yang beredar baik dari dalam maupun luar negeri, #KuliahRima yang membahas berbagai aspek dan ilmu kepenulisan, serta Kurasi Warna yang mengulas mengenai ilustrator yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Rubrik ‘Ulasan Rima’ dan ‘Kurasi Warna’
Untuk kalian yang penasaran ingin membaca rubriknya langsung, atau ingin mengenal lebih lanjut soal circle Rimawarna, silakan kunjungi laman facebook-nya.
Serupa tapi tak sama
Yah namanya juga anak kembar kan?
Dapat dilihat sendiri bahwa Rima dan Warna adalah kembar identik. Mungkin pepatah “Seperti pinang dibelah dua” pantas untuk menggambarkan kemiripan mereka. Jika saja Rima tidak memakai kacamata, mungkin kita akan sangat kesulitan untuk membedakan mereka. Namun sifat mereka sudah bagaikan langit dan bumi.
Rima yang nge-fanboy penulis populer Ernest Hemingway ini lebih kalem dan anggun, namun kadang bisa bersikap kikuk juga.
Sementara itu Warna jauh lebih meledak-ledak, menunjukkan rasa sukanya lewat rangkulan atau tingkah-tingkah jahil.
Selain itu, mereka juga memiliki minat dan bakat yang berbeda. Kalau Rima senang menulis, sedangkan Warna senang menggambar. Mereka juga seringkali curhat soal kesulitan mereka saat menulis dan menggambar. Meski ujung-ujungnya malah jadi bertengkar dan berdebat sendiri.
Meski berdebat dan bertengkar soal mana yang lebih mudah antara menulis dengan menggambar, kalau mereka sedang write block(Rima) atau art block(Warna) pada akhirnya sama-sama stress juga kan, hihi.
Senang mengecoh orang
Bahkan bunda-nya sendiri bingung
Seperti kembar identik kebanyakan, mengecoh orang soal identitas mereka sepertinya sudah menjadi agenda sehari-hari. Baik dalam maksud iseng, atau salah satu dari mereka hanya ingin berganti suasana. Bahkan bunda yang melahirkan mereka saja sering bingung dan tertukar.
Namun sebenarnya, Rima dan Warna menjalani sebuah fenomena misterius dimana mereka bertukar tubuh karena sebuah alasan yang tidak jelas. Apakah jiwa mereka saling berpindah tubuh? Apa yang menyebabkan fenomena tersebut? Bahkan mereka saja tidak tahu mengapa. Rima dan Warna tetap menjalani hari mereka dalam tubuh yang berbeda, seakan tidak ada hal aneh yang terjadi.
Wah Rima diam-diam ternyata fujo
Punya Bunda yang cantik
‘Buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya’, begitu pula dengan ibu kandung dari Rima dan Warna yaitu Bunda Theresia Ambarsari. Beliau memiliki kos-kosan tempat teman-teman dari Rima dan Warna tinggal. Waktu masih muda dulu, Bunda Theresia berprofesi sebagai reporter dan hobi berkeliling.
Namun jangan dulu terkecoh, meski Bunda Theresia terlihat baik dan ramah, namun jika sudah menyangkut masalah uang kos bisa berubah 180 derajat loh. Anak-anak kosnya sampai menjuluki Bunda Theresia dengan sebutan ‘Kanjeng Mami’.
‘Kanjeng mami’ sedang menagih uang kos
Selain itu, mereka juga memiliki ayah bernama Prayogo Sekarmaji. Semasa muda ia adalah aktivis yang sering bersitegang dengan pemerintah kala itu, dan kini menjalani hari-hari sebagai dosen sejarah serta penulis. Ayah Prayogo yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Pak Bray’ oleh mahasiswanya ini senang dengan guyon garing buatan bapak-bapak seumurannya di grup WhatsApp, dan tak jarang membagikannya ke Rima dan Warna.
The post [Mascot Monday] Rima & Warna appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.