Seperti diberitakan, beberapa restoran mulai menyadari perlunya sertifikasi halal untuk menghadapi lonjakan turis yang beragama Islam agar usaha mereka berjalan lancar. Beberapa lokasi dan tempat pun terlihat sudah mulai ditempeli label “Halal”. Tetapi sebenarnya bagaimana Jepang, negara yang notabene Islam-nya minoritas, memproses sertifikasi yang penting tersebut?
Salah satu portal informasi Halal Jepang di Facebook, Nippon Asia Halal Association atau NAHA menjelaskannya secara ringkas dalam beberapa rangkaian foto. Pada dasarnya, sertifikasi halal di Jepang dilakukan dengan melakukan berbagai pengecekan sesuai standar halal seperti ISO, HACCP atau GMP yang detilnya bisa kamu cari di internet. Sementara proses sertifikasinya sendiri, menurut NAHA, adalah sebagai berikut:
1) Bertemu dengan klien untuk membahas produk dan bahan yang digunakan.
2) Pre audit untuk meneliti lebih jauh tentang sistem produksi Halal, termasuk meneliti dokumen tentang bahan, sumber, dan lain-lain.
2a) Meneliti proses di pabrik.
2b) Penyuluhan tentang Halal dalam bidang agama, ilmu dan teknologi.
2c) Pengecekan standar Halal di pabrik dan juga laporan yang ada.
2a) Meneliti proses di pabrik.
2b) Penyuluhan tentang Halal dalam bidang agama, ilmu dan teknologi.
2c) Pengecekan standar Halal di pabrik dan juga laporan yang ada.
3) Audit resmi oleh 2 auditor. Ahli sains dan ahli agama yang keduanya adalah profesor di bidang masing-masing.
4) Menulis laporan.
5) Mengecek Laporan.
6) Menerbitkan sertifikasi Halal.
Dan lebih amannya lagi, proses sertifikasi tersebut dilakukan secara berkala, bukan sekali kelar! Audit dan pengecekan kembali dilakukan menurut kategori produknya, Kategori aman seperti Air Mineral, di cek tiap 2 tahun. Kategori sedang seperti makanan instan, 1 tahun. Dan Kategori atas seperti restoran dicek setiap 6 bulan!
Jadi kita yang Muslim harusnya sudah tidak perlu khawatir lagi saat makan di restoran atau tempat yang sudah bersertifikasi Halal di Jepang. Masih ragu atau punya pertanyaan lebih jauh? Kunjungi Facebook Page NAHA untuk lebih jelasnya. Insyaallah barokah!
Sumber: Facebook