“Final Fantasy XV” akan rilis pada akhir bulan ini. Karena itu, Square Enix merilis demo terbaru untuk game RPG yang sudah lama dinanti-nantikan itu. Tetapi demo yang bernama Judgment Disc kali ini berbeda dengan demo-demo sebelumnya yang rilis di seluruh dunia, karena hanya rilis untuk wilayah Jepang saja. Kebetulan saya punya akun PSN Jepang, tentu saya langsung mencobanya.
Demo yang dirilis kali ini benar-benar potongan dari game-nya, tepatnya pada bagian prolog hingga chapter pertama. Demo dimulai dengan memperlihatkan Noctis dan kawan-kawannya yang sudah terlihat lebih tua menghadapi sebuah makhluk. Setelah itu adegan berpindah ke masa kini, tepat pada saat Noctis akan memulai perjalanan dari Insomnia ke Altissia untuk menikahi Lunafreya. Tetapi ternyata perjalanannya tidak mulus karena mobil yang dikendarai Noctis dan teman-temannya mogok.
Mereka harus berhenti di bengkel Hammer Head untuk memperbaiki mobilnya. Demo-nya berhenti pada saat cerita inti dimulai yang membuat kalian akan menjadi penasaran. Demo-nya diakhiri dengan memperlihatkan berbagai adegan dari game-nya yang terlihat penting.
Mulai di sini, kalian bisa menjelajahi dunia Final Fantasy XV dan mencicipi sistem pertarungannya. Sistem pertarungan masih sama, kalian bisa menekan lingkaran untuk menyerang, X untuk lompat, kotak untuk menangkis, dan segitiga untuk warp shift. Menangkis dan warp shift memakan MP, jadi kalian harus waspada dan hati-hati memakainya. Ketika bertarung, kalian bisa melakukan parry atau menyerang dari belakang untuk mendapatkan bonus. Dibandingkan dengan Platinum Demo yang rilis sebelumnya, pertarungan di Judgment Disc terasa sedikit lebih luwes dan lebih nyaman.
Kalian juga bisa melihat status karakter secara lengkap. Kalian bisa mengganti equipment, mempelajari ability baru melalui Ability Call, dan memeriksa Skill. Skill di sini cukup berbeda karena bukan skill untuk bertarung, tetapi skill karakter dalam hal survival, mengambil foto, memasak, dan masih banyak lainnya. Skill-skill ini bisa ditingkatkan dengan cara melakukan kegiatan yang sesuai dengan skill-nya.
Ketika kalian menjelajahi field, kalian bisa menemukan berbagai item, mulai dari element yang bisa diubah menjadi magic hingga bahan makanan. Yang sedikit aneh dari demo ini adalah mobil Regalia yang menjadi mobil transportasi utama Noctis dan kawan-kawannya tidak bisa dibawa keluar jalan. Mobil akan otomatis mengikuti jalan dan kalian bisa hanya bisa bengong mendengarkan musik karena Ignis yang menyetir mobilnya.
Yang kadang membuat saya kesal adalah animasi yang berhubungan dengan mobilnya. Contohnya ketika ingin berhenti untuk mengambil item yang tersebar di pinggir jalan. Proses untuk menghentikan mobil hingga parkir dan keluar dari mobil memakan waktu yang cukup lama.
Salah satu hal yang diramaikan oleh banyak orang dari demo ini adalah banyak bug. Banyak orang yang menemukan bug yang unik, mulai dari model karakter yang saling tumpah tindih hingga pohon melayang. Sepanjang permainan saya yang singkat karena tidak menjelajahi dengan detil, saya hanya menemukan bug sound effect dekat dengan musuh yang tidak bisa hilang. Suaranya tetap keluar ketika cutscene dan bahkan ketika kembali ke title.
Untuk menghilangkannya, saya harus menghentikan game-nya terlebih dahulu dan memulainya kembali. Mudah-mudahan bug ini hanya muncul dalam demo ini saja, tidak dalam versi penuhnya nanti.
Akhir kata, saya masih cukup skeptis dengan Final Fantasy XV, terutama pada sistem pertarungannya yang agak kurang “sreg.” Tetapi setelah mencoba Judgement Disc, pertarungan terasa lebih baik dan saya berharap versi penuhnya bisa lebih baik. Meski hal yang paling dibenci masih ada, yaitu anggota party yang cowok semua (I need my waifu), saya sedikit lebih optimis, terutama setelah memainkan World of Final Fantasy yang berhasil membalikkan ekspektasi saya.
Final Fantasy XV akan rilis pada tanggal 29 November untuk PlayStation 4 dan Xbox One.
The post Mencoba Demo ‘Final Fantasy XV: Judgment Disc’ appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.