Agar tidak terjadi fitnah (bahwa penulis adalah maniak oppai) dan kebosanan diantara kita, Mascot Monday edisi kali ini akan coba membahas maskot loli yang menjadi salah satu finalis knock-out phase Nusaimoe musim lalu yaitu “Eca” dari komunitas Design n Art.
Komunitas Design n Art adalah kumpulan dari penggiat kreatif yang berbasis di Telkom University, Bandung. Komunitas ini didirikan pada tahun 2010 sebagai salah satu sub-unit dari Unit Kegiatan Mahasiswa Japan Genki Community, sebuah UKM di Telkom University yang mempelajari dan berbagi mengenai budaya pop Jepang.
DnA sendiri terfokus pada seni 2 dimensi di bidang manga, animasi, artwork(ilustrasi), dan komik. Untuk kalian yang penasaran dan ingin tahu lebih lanjut atau mungkin ingin bergabung dengan Design n Art, kalian dapat kunjungi laman facebook-nya.
Komunitas DnA cukup aktif dalam mengikuti event-event dan eksibisi kreatif lokal yang ada di tanah air, seperti yang ada pada gambar-gambar berikut ini.
Selain itu, DnA juga punya event mereka sendiri loh!
Kecil-kecil sudah kuliah
Kecil-kecil sudah kuliah
Secara usia, Eca memang baru berumur 14 tahun. Tapi siapa sangka kalau ternyata dia sudah menduduki bangku perkuliahan? Eca memang dideskripsikan sebagai anak jenius, sehingga tidak heran jika sudah menduduki bangku perkuliahan di usia yang amat dini.
Menurut perhitungan penulis, sepertinya dia menjalani pendidikan di jenjang Sekolah Dasar secara normal dan lulus pada umur 11/12 tahun. Namun dia menjalani program akselerasi pada jenjang pendidikan SMP hingga SMA, sehingga dia sudah menjadi mahasiswi di usia-nya yang baru 14 tahun.
Topi pemberian mendiang kakak
Topi hijau dengan cerita sedih dibaliknya
Ada sedikit cerita dibalik topi berwarna hijau dengan ornamen bulu biru yang senantiasa menghiasi kepala Eca. Usut punya usut, ternyata Eca dulu punya seorang kakak laki-laki yang usianya terpaut 10 tahun dengannya. Konon topi tersebut adalah pemberian dari kakaknya Eca sebagai hadiah kelulusan SMA. Namun malang nasib Eca, sang kakak harus mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya beberapa minggu setelah Eca lulus SMA dan meninggalkan Eca sebatang kara.
Meski begitu, memang belum ada ilustrasi resmi yang menampilkan kakaknya Eca sejauh ini. Mungkin kalian ada yang berminat untuk mencoba berspekulasi menggambarkan bagaimana rupa dari kakaknya Eca?
Kesayangan para senpai
Semangat UTS-nya ya kakak-kakak sekalian!
Sebagai mahasiswi termuda di kampusnya, tentu Eca tidak akan luput dari perhatian kakak-kakak angkatannya (baik yang normal maupun agak pedo). Selain itu, ketiadaan sosok kakak bagi Eca juga menjadi salah satu faktor yang membuat para senior di kampusnya merasa empati dan ingin berusaha memberikan ‘sosok pengganti’ kakak yang ideal baginya.
Namun kamu harus hati-hati loh Eca, jangan sampai kamu didekati oleh senpai pedo yang ingin berbuat macam-macam terhadap kamu ya nak!
Ingin belajar gambar (untuk menguasai dunia)
Eca adalah gadis kecil yang penuh ambisi. Meski sudah banyak hal yang sudah dicapainya secara akademis maupun non-akademis, Eca tidak mau berhenti sampai disitu. Dia bergabung dengan komunitas gambar di kampusnya dan bersama-sama belajar dan berbagi ilmu tentang seni 2 dimensi baik ilustrasi, animasi, maupun komik dengan harapan dapat mengenalkan komunitasnya ke seluruh dunia.
Akan kukuasai dunia dengan gambar-gambarku! Muahahahahaha!
Ambisi Eca diamini oleh para kakak-kakak angkatan di komunitasnya, hingga akhirnya Eca dijadikan maskot resmi dari komunitas tersebut.
The post [Mascot Monday] Eca appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.