Sebelum ini acara Tokyo Comic Con melarang para pendatangnya untuk melakukan crossplay. Berita akan larangan tersebut tersebar dengan cepat di situs-situs internasional dan mengundang kontroversi dari dunia internasional. Terlebih lagi karena acara tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai larangan tersebut, dan tidak ada larangan bagi para wanita untuk melakukan hal yang sama (crossplay).
Namun, para panitia acara tersebut kini dikabarkan telah mengangkat larangan tersebut, dan dapat dilihat dari pengumuman yang mereka kemukakan dalam halaman Facebook mereka:
Sebagai hasil dari konsultasi para panitia, kami akan mengangkat larangan crossplay pria. Namun, kami akan memberikan warna kartu identitas yang berbeda untuk pria dan wanita di dalam acara. Kartu identitas cosplay ini akan diperiksa di setiap kamar mandi dan ruang ganti, jadi harap bawa kartu tersebut bersamamu. Kami harap kamu mengerti dan mau bekerja sama dengan kami.
Pendaftaran cosplay di acara tersebut akan merogoh kocekmu sedalam 500 yen per harinya. Ada banyak larangan lain seperti misalnya tidak boleh foto selain di area yang diperlukan, perlunya para cosplayer untuk memakai celana dalam, tidak boleh ada kostum polisi, militer, atau pemadam kebakaran, dan tidak boleh memperlihatkan “terlalu banyak sehingga membuat orang tidak nyaman.”
Saya bisa melihat kenapa mereka ingin melarang adanya crossplayer yang datang ke acara tersebut. Selain karena menyebabkan sakit mata kronis, namun ada kemungkinan crossplayer pria yang kebetulan cantik bisa seenaknya masuk ruang ganti wanita atau sebaliknya. Karena itu mereka mengimplementasikan sistem kartu identitas yang berbeda warna.
Sumber: ANN
The post Tokyo Comic Con Mengangkat Larangan Pria Cosplay Sebagai Wanita appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.