Setelah dikabarkan merilis dua visual novel untuk PC seperti yang pernah saya tulis beberapa waktu lalu, kali ini Sekai Project kembali merilis sebuah visual novel melalui Steam.
Visual novel yang dirilis oleh Sekai Project berjudul “Ne no Kami: The Two Princess Knights of Kyoto.“ Visual novel terbaru buatan Sekai Project ini bersetting di Kyoto bertema Thriller Yuri yang berfokus pada seorang gadis bernama Len. Len yang selama ini hidup sebagai gadis biasa hingga pertemuannya dengan teman masa kecilnya, Shinonome. Shinomome memberitahukan sesuatu yang merubah hidup Len. Len bersusah payah menerima kata-kata itu sambil menyadari bahwa dunia ini tidak sekedar yang dilihat oleh kedua matanya.
Gempa besar menguncang Kyoto sebagai pusatnya dan mengacaukan keseimbangan dunia. Lewat televisi dan radio, berita absurd dan mistik sering tersiar, dan ada laporan mengenai kehadiran setan-setan di seantero Jepang. Seiring berlalunya waktu, orang-orang mulai tidak mempercayai hal-hal supranatural dan kembali pada kehidupan normal.
Tak lagi terlihat penampakan setan-setan, dan dunia pun terlihat “damai”. Tak lama kemudian, peristiwa gempa tersebut mulai dilupakan, Len pun kembali pada kehidupannya yang normal sebagai murid SMA namun tiba-tiba ia kembali bertemu dengan Shinonome dan menerima sebuah pesan aneh yang berbunyi, “Len, kamu telah pergi dan mengabaikan kota ini… dan kamu akan mati hari ini”
Sejak reuninya dengan Shinonome, kehidupan Len memasuki pada “kenyataan” baru, dan tirai yang menyembunyikan “kebenaran” dunia baru pun terangkat. Len dan Shinonome harus melawan takdir dan menghadapi dunia dimana kenyataan tersamarkan sebagaimana kebenaran dunia ini mulai terlihat.
Apa yang akan terjadi pada Len yang bereuni dengan Shinonome? Temukan jawabannya dengan memainkan Ne no Kami: The Two Princess Knights of Kyoto yang telah tersedia pada Steam dengan harga S14.99 (sekitar Rp. 195.000,-) dengan potongan harga sebesar 20% saat rilis.
The post Sekai Project Rilis ‘Ne no Kami: The Two Princess Knights of Kyoto’ Di Steam appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.