Quantcast
Channel: Jurnal Otaku Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 16409

[Review] Hatsune Miku: Project Diva X

$
0
0

Versi Inggris dari “Hatsune Miku: Project Diva X” telah resmi dirilis dan tentunya sebagai penggemar Miku, saya sudah menanti-nantikan game ini. Sebagai perayaan 8 tahun dari seri Project Diva, tentunya ekspektasi saya untuk game ini semakin tinggi.

Kalau kalian pernah bermain seri Project Diva, pastinya kalian sudah mengenal seperti apa gameplay-nya. Kalian harus menekan tombol sesuai tanda dan irama. Kali ini ada tambahan fitur yaitu bernama Rush. Ketika ada tanda Rush, kalian harus menekan tombolnya secara beruntun untuk mendapatkan skor yang tinggi. Di luar itu, gameplay masih menghadirkan tanda W, tanda Flick, serta Technical Zone dan Chance Time.

Hadirnya Story Mode untuk Pertama Kali

Salah satu fitur baru yang paling mengejutkan di Project Diva X adalah hadirnya Story Mode untuk pertama kalinya. Cerita di game ini sangat sederhana. Suatu hari, energi di dunia virtual tempat Miku dan kawan-kawan tinggal menghilang. Tugas kalian adalah membantu Miku untuk mengembalikan energinya dengan cara membuat Prism yang ada di 5 macam Cloud bersinar kembali dengan cara bernyanyi.

Hatsune Miku: Project DIVA X_20160824191343

Dari sinopsisnya sudah bisa kalian lihat bahwa ceritanya tidak penting. Yup, memang benar. Ceritanya benar-benar tidak ada konflik. Di setiap Cloud, kalian hanya melihat bagaimana Miku dan teman-temannya berinteraksi sambil belajar mengenai apa yang mereka perlukan agar bisa menjadi diva.

Ketika bermain Story Mode, kalian harus memenuhi Voltage untuk menyelesaikan stage-nya. Selain berdasarkan performa bermain, kalian juga bisa meningkatkan Voltage dengan cara menggunakan module dan aksesoris yang sesuai dengan tipe Cloud, serta meningkatkan relasi dengan para karakter. Kombinasi aksesoris yang tepat pun akan memberi bonus tambahan.

Hatsune Miku: Project DIVA X_20160827190911

Grafis yang Indah

Project Diva X hadir untuk PS4 dan PS Vita. Kebetulan saya mengambil versi PS4 karena untuk versi PS Vita sudah beli sebelumnya, tetapi versi Jepang. Versi PS4 memang terlihat jauh lebih indah. Selain kalian bisa menikmati game ini dalam layar yang lebih besar, berbagai efek yang dihadirkan membuat visual menjadi sangat vibrant. Contohnya adalah kalian bisa melihat bagaimana model karakter terlihat lebih mengkilap, efek-efek di stage yang benar-benar ramai, dan masih banyak lainnya. Tetapi yang sedikit disayangkan adalah karena game ini hadir di PS Vita juga, visual Project Diva X masih kalah jika dibandingkan dengan Future Tone yang merupakan port dari arcade.

Salah satu hal yang saya disukai dari game ini adalah Sega memberikan opsi untuk mengganti lirik yang ada di bawah layar. Kalian bisa memilih untuk menampilkan lirik dalam terjemahan bahasa Inggris untuk memahami artinya atau menggunakan romaji untuk bisa berkaraoke.

Hatsune Miku: Project DIVA X_20160824191553

Jumlah Lagu yang Kurang Memuaskan

Mungkin yang paling mengecewakan dari Project Diva X adalah jumlah lagunya. Jumlah lagu yang ada di dalam game ini hanya ada 30 lagu saja, dan 6 di antaranya adalah lagu medley. Jumlah ini lebih sedikit jika kita bandingkan dengan game-game sebelumnya. Project Diva F 2nd memiliki 40 lagu sejak awal. Bahkan, jika dibandingkan dengan game pertamanya pun sangat berbeda. Project Diva memiliki 136 lagu yang bisa dimainkan sejak awal, belum termasuk lagu DLC. Jumlah lagu yang tidak begitu banyak ini terasa semakin sedikit karena masing-masing lagu dibagi berdasarkan tipenya. Masing-masing tipe memiliki 5 lagu saja, tidak termasuk lagu medley.

Hatsune Miku: Project DIVA X_20160827193753

Tidak hanya itu saja yang mengecewakan. Karena tema kali ini adalah Miku dan kawan-kawannya bernyanyi untuk mengembalikan energi, mereka sekarang selalu tampil di panggung konser. Di sisi baiknya, kalian bisa bebas memilih panggung ketika bermain. Tetapi di sisi buruknya, sekarang semua lagu tampil berupa konser, bukan lagi seperti video klip di game-game sebelumnya. Karena ini, permainan kadang terasa membosankan.

Perubahan yang Tidak Perlu

Saya merasa karena adanya Story Mode, Sega melakukan perubahan besar-besaran yang terasa membatasi segalanya. Contoh pertama adalah meski tetap ada mode Free Play, kalian tidak bisa bermain lagu yang belum kalian buka di Story Mode. Selain itu banyak fitur yang menghilang. Beberapa contohnya adalah menghilangnya fitur Miku Room. Sekarang, kalian tidak bisa lagi bermain dengan Miku dan menghiasi ruangannya, tetapi sebagai gantinya kalian bisa memperdalam relasi dengan berbagai Vocaloid dengan cara memberi hadiah sesuai selera mereka. Semakin tinggi relasi maka akan semakin menguntungkan kalian pada saat bermain di Story Mode. Berbagai artwork yang muncul ketika pada saat loading juga dihilangkan.

Hatsune Miku: Project DIVA X_20160827184722

Tetapi mungkin yang paling mengesalkan kali ini adalah cara mendapatkan module dan aksesoris. Module kini hanya bisa didapatkan dengan cara menyelesaikan Chance Time pada saat bermain lagu. Ada 2 hal yang membuat kesal. Hal pertama adalah adalah module yang didapatkan akan acak (seperti gacha) dan juga terdapat module yang rare. Masing-masing module memiliki efek khusus seperti memberi skor tambahan untuk setiap jumlah combo tertentu atau meningkatkan kemungkinan kesempatan drop module baru. Selain itu, kalian tidak bisa mendapatkan module dari free play, hanya bisa mendapatkannya dalam mode Cloud Request dan Event Request, yang merupakan bagian dari Story Mode. Tentu ada cara gampang untuk mendapatkan seluruh module dan aksesoris, yaitu dengan membeli DLC untuk membuka semuanya.

Hatsune Miku: Project DIVA X_20160828152825

Hatsune Miku: Project DIVA X_20160827203144

Masih berhubungan module. Module yang kalian dapatkan adalah module sesuai dengan karakter yang kalian gunakan. Contohnya, bermain dengan Miku akan membuat kalian mendapatkan module untuk Miku. Jadi untuk mendapatkan module karakter lain, tentu kalian harus bermain menggunakan dengan karakter yang sesuai. Tetapi yang mengecewakan adalah meski kalian sudah mengganti karakter, suara yang ada di lagu masih sesuai dengan lagu aslinya. Contoh adalah misalnya memainkan lagu “Ai no Uta” menggunakan karakter Kaito, kalian akan masih mendengar suara Miku. Hal ini mengecewakan karena sebelumnya Sega sudah bisa mengubah suara lagu sesuai karakter di Project Mirai DX meski jumlah lagu yang bisa berganti vokal masih terbatas.

Hatsune Miku: Project DIVA X_20160828152215

Verdict: Story Mode Merusak Segalanya

Mungkin ini karena ekspektasi saya yang terlalu tinggi juga, tetapi saya kecewa dengan Project Diva X. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, banyak fitur yang dikorbankan demi Story Mode. Karena untuk mendapatkan module dan aksesoris hanya terbatas di Story Mode saja, saya pun jadi malas bermain Free Play karena tidak ada yang bisa kalian dapatkan selain skor tertinggi. Meski masih ada berbagai fitur standar seperti Edit Mode dan Photo Mode, banyak fitur terasa yang lebih minim demi berfokus di Story Mode. Sayangnya, Story Mode-nya pun tidak menghadirkan cerita yang penting.

Hatsune Miku: Project DIVA X_20160828161422

Daripada Project Diva X, saran saya lebih baik membeli Hatsune Miku: Future Tone (khusus PS4). Harganya memang lebih mahal dan hanya tersedia di PSN Jepang saja, tetapi jumlah lagu yang ditawarkan jauh lebih banyak, lebih dari 200 lagu. Jadi kalian bisa lebih puas bermain.

The post [Review] Hatsune Miku: Project Diva X appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 16409

Trending Articles