Shigeru Miyamoto, developer game legendaris yang kini memimpin Software Planning & Development di Nintendo, mengungkapkan kepada situs berita bisnis Fortune di E3 2015 bahwa Nintendo kembali mempertimbangkan untuk merilis film layar lebar tie-in dari game-game yang dirilis Nintendo.
“Seiring kami melihat dengan lebih luas mengenai apa peran Nintendo sebagai perusahaan entertainment, kami mulai sering memikirkan bagaimana film layar lebar bisa masuk ke dalamnya –dan kemungkinan kami akan mempertimbangkan berbagai macam hal seperti film layar lebar ke depannya,” ujar Miyamoto.
Miyamoto juga mengatakan bahwa Nintendo sudah berkali-kali mendapatkan tawaran mengenai kolaborasi film dan game tetapi dia masih ragu. “Saya selalu merasa video game, yang berupa media interaktif dan film, yang berupa media pasif, adalah dua hal yang berbeda.”
Memang akhir-akhir ini Nintendo terlihat lebih terbuka untuk memberikan lisensi dari game-game yang mereka rilis. Hal ini sesuai dengan pernyataan mereka di laporan finansial di Juni yaitu mereka akan lebih aktif dalam area di luar bisnis video game, termasuk produksi konten visual dan merchandise karakter.
Beberapa contoh langkah yang sudah diambil Nintendo adalah rilisnya beberapa figure dari karakter-karakter game Nintendo seperti Tharja dan Marth dari Fire Emblem: Awakening, dan kerjasama dengan Universal Studio untuk menghadirkan theme park bertemakan Nintendo.
Sebelumnya di 1993 pernah dirilis film layar lebar dari Super Mario Bros. yang mendapatkan respon negatif. Hal tersebut membuat Nintendo sangat melindungi IP yang mereka miliki. Tetapi sekarang mereka mulai melonggarkan pertahanan mereka dengan memberikan izin untuk memunculkan Bowser dari Super Mario Bros. dalam film Wreck-it Ralph di 2012 dan Donkey Kong yang muncul di film Pixels yang rilis di 2015.
Sumber: ANN