Salah satu drive terbesar untuk menonton Netoge no Yome wa Onnanoko ja Nai to Omotta? ini adalah Hisasi. Jadi sejak awal ekspektasi saya bukanlah apa-apa kecuali melihat sedapnya desain karakter beliau. Saya sempat skeptis, melihat mereka akan ditangani oleh studio Project no.9, studio yang masih terbilang baru dengan sedikit pengalaman membuat anime. Tapi untungnya, kekhawatiran tersebut tidak menjadi kenyataan.
Nishimura Hideki adalah salah satu korban hode yang akhirnya memiliki prinsip kalau game online dan kenyataan tidak sama. Sedangkan Ako adalah gadis kutu buku yang jatuh cinta dengan Rusian, karakter game online milik Nishimura yang mereka mainkan bersama. Ako menyatakan cintanya dan mereka menikah di dalam game, tapi Nishimura tidak ingin cinta tersebut ‘keluar dari game’, karena menurutnya Ako bisa saja seorang pria kekar berotot botak. Sampai akhirnya Master sang ketua guild mengajak mereka berkumpul.
Diolah oleh studio yang sama dengan ShokoMeza, saya sangat meragukan anime ini karena kualitas mereka yang saya anggap kurang baik walau didukung seabrek nama besar. Tapi ternyata kekhawatiran tersebut tidak beralasan. Kenapa saya sangat menyukai Netoge no Yome? Alasannya ada di bawah ini.
Who knows a simple story could be so entertaining
Ditipu sama hode saya yakin sudah menjadi makanan sehari-hari dari para pemain game online, saya juga tidak heran kalau beberapa dari kamu suka nge-hode, karena saya pun mengerti bosannya bermain dengan karakter pria. Itulah yang menjadi inti permasalahan utama dari seri ini, sesuatu yang simpel tapi diolah menjadi tayangan yang sangat menarik.
Cerita Netoge no Yome pada akhirnya sangat simpel, bagaimana cara menyadarkan Ako bahwa dunia asli dan dunia game itu berbeda dan tidak seharusnya disamakan. Namun apa yang menjadi menarik adalah proses Nishimura dan kawan-kawan menyadarkan Ako yang begitu delusional.
Di tengah jalan, anime ini juga sepertinya akan menjadi sebuah kisah cinta antara Ako dan Nishimura, pastinya. Namun saya tidak akan protes, karena berbeda dengan anime harem pada umumnya, yang ‘gatel’ sama Nishimura hanyalah Ako. Mirip dengan Rakudai Kishi di mana yang ‘gatel’ sama Ikki cuma Stella, setidaknya saya tidak perlu melihat Nishimura diperebutkan oleh banyak wanita. Hanya satu saja yang ‘nemplok‘ sama dia sudah cukup.
You can relate to the story
Netoge no Yome penuh sekali dengan stereotype game online, jadi kamu pasti pernah mengalaminya walaupun jarang bermain game. Mulai dari pemain yang nge–hode, mereka yang menggunakan nama dengan bahasa asing tanpa tahu artinya, mereka yang kepribadiannya berubah dalam game, mereka yang duitnya tidak terbatas, dan masih banyak lagi. Yang membuat saya heran sih sebenarnya cuma kenapa hode-nya banyak yang terbalik, yang biasa nge–hode kan pria tapi dalam seri ini kebanyakan wanita.
Game online itu butuh duit.
Kamu yang biasa bermain game online mungkin akan cekikikan sendiri melihat anime ini, tapi kamu yang tidak biasa bermain pun akan terhibur dengan aksi para pemain.
Adorable Ako
Suka atau tidak, anime ini memiliki Ako sebagai pusat ceritanya, dan para karakter akan fokus untuk berusaha mengubah Ako membedakan dunia asli dengan dunia game. Namun Ako sendiri sebagai karakter adalah karakter yang cukup menarik. Karena saya sendiri belum pernah melihat seseorang yang menganggap suatu game begitu serius, mereka bahkan menganggap mereka menikahi orangnya juga.
Pada awalnya, saya kira Ako sangat mirip dengan Fumika, mereka sama-sama kutu buku, penampilan luarnya mirip, begitu pula aura mereka. Namun ternyata dia jauh lebih proaktif, dalam hal cinta tentunya. If I have to put it on a simpler way, she’s a wilder better Fumika, for me at least. Hanya saja, kamu harus bekerja keras untuk menghidupi dia. Dia bahkan berencana untuk membuat Nishimura bekerja keras supaya dia bisa bermain game.
Ako juga adalah seorang wanita dengan insting kewanitaan yang sangat tinggi. Dia tahu saat suaminya (Nishimura) berbohong. Dia juga gampang cemburu dan memiliki tendensi menjadi yandere bila ada wanita lain mendekati suaminya. Most of the time, she’ll take her jealousy to the next level dan nyaris menyerang bahkan gurunya karena membohongi Nishimura. Tapi dalam hatinya, Ako adalah wanita yang tulus.
Kenapa ini tiba-tiba berubah jadi waifu wednesday.
Verdict: Let’s keep playing/10
Sampai saat ini, Netoge no Yome menjadi anime paling saya tunggu setiap minggunya, lebih dari anime lain yang mungkin memiliki cerita lebih menarik. Untungnya, bukan saya saja yang berpikir begitu, karena menurut survei, anime ini adalah salah satu yang terbaik.
Saya sangat merekomendasikan kamu untuk menonton anime ini. Mungkin ada sebagian dari kamu yang menganggap Ako annoying dan saya mengerti kenapa. Saya juga bingung kalau waifu saya tidak bisa membedakan mana dunia asli dan mana dunia game, tapi kalau ada cinta, ya sudahlah. Sebaiknya Nishimura bersyukur dan menerima realita kalau dia baru saja mendapat waifu yang imut.
The post [3 Eps Rule] Netoge no Yome wa Onnanoko ja Nai to Omotta? appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.