Setelah menunggu lama sejak era PS3, Koei Tecmo akhirnya siap merilis “Nioh” pada tahun ini. Untuk meyakinkan semua orang bahwa game ini pasti dirilis, Koei Tecmo merilis alpha demo yang bisa dimainkan dalam waktu terbatas.
Basis Nioh adalah skenario yang belum selesai dari sutradara legendaris Akira Kurosawa berjudul Oni. Game ini menceritakan tentang William (terinpirasi dari William Adams, pelaut Inggris pertama yang tiba di Jepang dan menjadi samurai) di abad 17, tepatnya pada masa Sengoku.
Secara garis besar gameplay-nya serupa dengan Dark Souls. Musuh biasa tidak bisa diremehkan karena dapat membunuh kalian dengan mudah dan juga setiap kalian kembali ke kuil untuk berdoa (serupa dengan sistem Bonfire), musuh yang sudah mati akan hidup kembali.
Kalau kalian mati, Amrita (fungsinya serupa dengan soul di Dark Souls) dan Guardian Spirit (digunakan untuk serangan spesial) akan di-drop di tempat kalian mati dan bisa kalian ambil kembali. Yang menjadi perbedaan dengan Dark Souls adalah apabila kalian mati lagi sebelum mengambil Amrita dan Guardian Spirit, Seluruh Amrita kalian akan hilang, termasuk yang sudah kalian kumpulkan di tengah perjalanan sebelum mati lagi.
Sama seperti Dark Souls, di tengah jalan kalian bisa melihat pedang berwarna merah yang tertancap di tanah. Ini menandakan tempat mati pemain lain. Bedanya, kalau kalian menyentuh pedang ini, kalian akan bertarung melawan karakter pemain lain tersebut yang dikendalikan AI. Dibandingkan musuh biasa, pertarungan melawan karakter pemain lain ini lebih sulit karena tindakannya lebih mengikuti pemain nyata. Tetapi sebagai gantinya, kalian bisa mendapatkan equipment dari karakter tersebut apabila bisa mengalahkannya.
Dari segi kontrol pun serupa, tetapi yang menjadi perbedaan utama adalah William bisa menggunakan 3 kuda-kuda yang mempengaruhi kekuatan serangan, kecepatan serangan, dan juga berapa banyak stamina yang digunakan. Semua equipment bisa hancur, jadi kalian harus berhati-hati sebelum melawan musuh yang mematikan.
Untungnya sistem equipment ini menggunakan basis looting. Jadi setiap musuh kadang akan mejatuhkan senjata atau armor dengan cukup sering secara acak. Kalian harus mencari kombinasi senjata dan armor yang paling cocok untuk kalian.
Dibandingkan dengan Dark Souls, Nioh terasa lebih sulit dikarenakan gerakan musuh yang cepat, tidak kalah cepat dengan gerakan William. Tetapi musuh juga memiliki sistem stamina, jadi kalian bisa menggunakan strategi menghabiskan stamina lawan terlebih dahulu.
Gerakan musuh yang cepat ini membuat Nioh mengingatkan akan Ninja Gaiden Black. Jadi, Nioh terasa seperti campuran antara Dark Souls dan Ninja Gaiden Black. Campuran antara kedua game yang sulit tersebut dipastikan akan membuat kalian mati berkali-kali.
Contohnya saja, saya mencoba mengalahkan boss pertama (ada dua stage dalam demo ini) ini berkali-kali tetapi tidak bisa-bisa karena gerakannya yang cukup lincah dan badannya cukup besar, tetapi pertarungan dilakukan dalam ruangan yang cukup sempit. Saya baru berhasil bisa mengalahkannya ketika ada pemain lain yang masuk ke permainan saya untuk membantu.
Karena masih berupa alpha demo, masih banyak fitur yang belum bisa dicoba, tetapi Nioh terlihat menjanjikan. Apabila kalian adalah orang yang maso menyukai Dark Souls, Nioh dipastikan akan menghibur kalian.
Alpha demo dari Nioh masih bisa dimainkan hingga tanggal 5 Mei. Kalian bisa mengambilnya dari PlayStation Store untuk PlayStation 4.
The post [Impression] Mencoba Demo ‘Nioh,’ Dark Souls dengan Suasana Jepang appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.