Setelah beberapa tahun, akhirnya kita kembali kebagian Macross. Bagi penonton baru dunia animanga, mungkin ini adalah Macross pertama mereka. Dan melihat betapa berbedanya Macross sekarang dan dulu, Macross Delta tampak akan menjadi gerbang yang tepat untuk menyelami dunia Protoculture. Apakah anime-nya sejatinya bisa memuaskan penggemar Macross dan penonton baru?
Mirip dengan kakaknya, Frontier, Delta mengisahkan Freyja Wion, seorang “imigran gelap” yang nekat menyelundupkan dirinya untuk memenuhi impiannya menjadi anggota idol unit khusus bernama Walkure yang bertujuan membasmi Var Syndrome, yang kalau di dunia nyata mungkin adalah penyakit mirip rabies atau sapi gila. Ditolong seorang pemuda bernama Hayate Immelmann, Freyja bertemu dengan Walkure di tempat dan waktu yang salah saat Var Syndrome menyerang.
Ngikutin Jaman
Macross Delta tampak mengerti sekali tentang target market yang diincarnya di era modern ini. Alih-alih bertahan dengan konsep diva seperti yang ada dari dulu, kali ini kita disuguhi idol group di Delta. Dan nggak sembarangan, idol unit Walkure dibuat sedemikian rupa tanpa perlu maksa masuk plot. Jujur saya sangat khawatir mau kayak apa Macross dengan idol group, tapi ternyata elemen ini dikonsepkan dengan cukup baik tanpa perlu nabrak dengan plot cerita. (Untung beneran bukan Idol vs Boyband kayak yang tampak di visual promosi pertama dulu)
Selain konsep, desain, karakterisasi, dan premis plotnya juga sejauh ini tampak cukup menghibur. Saya suka dengan Frontier, dan Delta tampak akan berhasil membawa saya masuk lebih jauh ke dunia Macross. (Maklum baru nonton Frontier dan Zero doang)
Dem Production Quality
Salah satu hal yang bikin saya nyantol ke seri Macross adalah betapa kerennya dogfight pesawat yang ada di tiap serinya. Lihat saja pesta rudal yang hampir pasti ada tiap battle, serta manuver-manuver menarik dan keren yang senantiasa dipertontonkan. Delta tampak kembali menaikkan standar tersebut dengan gerakan heboh dari Hayate di episode 1 dan 3. Itu Shuffling di episode 1 sih epik sangat.
Dan gak tahu memang banjir bujet atau dibuat dengan penuh cinta, Delta tampil dengan sangat indah dan dibanjiri efek keren. Apalagi pas Walkure mulai nyanyi. Atau mungkin ini memang standar Macross sekarang ya?
Best Walkure
Gak bisa dipungkiri lagi tiap kali menonton Delta, semua mata pasti tertuju pada Freyja. Salah satu main heroine yang tampil menjadi salah satu topping utama Delta yang juga sejauh ini sukses memberi warna khas pada serial yang satu ini.
Dari betapa kayanya ekspresi wajah, dialek yang menarik hingga karakter yang likeable, dugaan saya kalau dia bakal tenggelam di hadapan karakter lain ternyata salah. Mikumo tetap menjadi karakter favorit saya, tapi saya selalu menantikan kehadiran Freyja di tiap episode.
Verdict: GIRI GIRI EYEEEEE/10
Cerita yang menghibur, tampilan yang keren, karakter yang menarik dan pastinya lagu soundtrack yang mantap. Gak ada alasan bagi kita untuk tidak menonton Macross yang satu ini. Bahkan ini hampir pasti dapat menjadi awal yang cocok bagi kalian yang masih asing dengan serial Macross. Dan tentu saja siap-siap berantem best girl untuk perkembangan cinta segitiga yang hampir pasti akan ada di beberapa episode kedepan.
Signum:
Saya hampir gak pernah nonton seri Macross apapun sebelumnya kecuali yang ditayangkan di salah satu TV lokal tahun 90-an, itu juga saya tidak ingat ceritanya seperti apa. Awalnya saya ragu apakah saya nanti bisa menikmati anime ini sebaik mungkin. Saya juga ragu apakah saya bisa mengerti kalau mereka mengkait-kaitkan film ini dengan film sebelumnya, tapi ternyata film ini menjadi salah satu yang paling baik di season ini.
Banyak aspek yang bisa kamu nikmati dalam film ini, tapi bagi saya intinya sih hanya satu, saya butuh asupan dosis Walkure setiap minggunya, udah itu aja.
Kaptain:
Exposure saya ke karyanya Kawamori kebanyakan berasal dari masa tayangnya di TVRI dulu dan seri SRW. Delta bisa dibilang seri Macross pertama yang saya “serius” nonton. Sejauh ini saya senang dengan pace cerita yang nampaknya akan tayang selama 26 episode ini. Aspek terkuat Delta sejauh ini adalah kualitas produksinya yang konsisten bagus.
Episode yang sudah tayang kebanyakan berfokus pada eksposisi setting dan dua karakter utamanya, Freyja & Hayate. Semoga saja saat episode kedepan berfokus pada karakter lain (Green there is obviously the lesbian of the group) kualitasnya bisa terjaga.
Bukan_Randy:
Dalam satu dekade terakhir, hampir semua anime-anime buatan studio Satelight bener-bener ga ada yang sreg sama saya dengan pengecualian Macross Frontier sendiri (itupun ga begitu “wah” banget). Jadi begitu dengar kabar kalau seri Macross terbarunya bakalan menggunakan konsep “idol group”, jelas saya makin khawatir. Sayangnya tidak seperti teman-teman di atas, kekhawatiran tidak sepenuhnya berhasil dihindari.
Konsep “sindrom yang bikin orang mengamuk” dan “disembuhin dengan musik” sendiri saya nggak banyak masalah karena sejak musik bisa mempengaruhi gelombang dimensi di Macross 7, any magical things can and will happens in Macross. Yang bikin saya pusing di episode satu-nya adalah tonal whiplash di mana ketika pasukan Zentradi yang terkena Vars Syndrome secara teknis melakukan terorisme dengan menghancurkan kota dan tentunya mengeluarkan korban jiwa (yang tentunya off screen), adegan kemudian dilanjutkan dengan munculnya idol group (dipimpin oleh Mikumo yang cantik tapi ngomongnya itu kayak karakter yang udah tahu alur naskahnya atau lagi high) yang menyanyi dan menarikan lagu yang berjudul “Love Halation THE WAR” sambil diiringi robot VF yang menari. Oh, dan idol groupnya punya alat yang bisa menahan tembakan robot dan misil sekalipun kena telak. Uuuhhhhhhhhhhhh???
Setidaknya di bagian action, studio Satelight menampilkan salah satu kualitas animasi 3D mecha terbaik untuk serial TV, dan tentunya banyak obligatory Itano Circus (malah agak kebanyakan untuk eps 1nya). Sayangnya ada beberapa adegan yang tampak bergerak terlalu cepat untuk mata penonton dan untuk encodingnya. Yang pasti saya sangat senang dengan desain-desain VF barunya yang bahkan lebih keren daripada VF-25 Messiah dari Macross Frontier dan VF-30 Chronos dari Macross 30 sekalipun.
manuver Pugachev’s Cobra ketimbang, well, Immelmann turn.
Dan sedikit komentar untuk salah satu heroine utamanya, Freyja. Saya sendiri cukup senang ada karakter yang lebih santai dan lucu di seri Macross, tapi saya merasa seiyuu-nya, Minori Suzuki, malah agak kurang cocok dengan karakternya. Tidak ada masalah dengan kualitas suara dan nyanyiannya (pemenang kontes Miss Macross sih rasanya ga perlu diraguin lagi), tetapi rasanya suara Freyja ketika sedang super ceria/bahagia itu terdengar aneh dan dipaksakan.
Kalau Anda mencari anime mecha dengan action yang cepat, jelas Macross Delta lebih unggul dari anime mecha satu lagi yang sedang tayang di season ini. Kalau Anda penggemar lama Macross (atau juga penonton baru) yang ragu dengan konsep idol groupnya, saya sarankan setidaknya coba tonton dulu 2-3 eps, karena setidaknya musik-musiknya enak (…well, mungkin kecuali “Love Halation THE WAR”).
The post [3 Eps Rule] Macross Delta appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.