Tampaknya anime bertema kampung cukup marak belakangan ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa ini juga menjadi media promosi yang bagus bagi kampung-kampung tersebut untuk menarik minat pendatang. Lalu siapa yang bisa menolak anime yang bagus? Meskipun tidak sebagus beberapa anime kampung lainnya yang menjadi favorit kita beberapa waktu lalu, dalam 3 episode ini Flying Witch masih dapat menjadi salah satu anime yang saya tunggu musim ini.
Bercerita tentang Makoto Kowata, seorang penyihir pemula dari Yokohama yang pindah dan tinggal bersama kerabatnya di salah satu kampung di Jepang. Sambil berlatih menjadi penyihir tulen, di sana ia menjalani kehidupan sebagai siswi SMU biasa sambil menyembunyikan identitasnya sebagai penyihir … atau setidaknya itu yang harus dia lakukan.
Muggle Vs Udik
Salah satu poin yang menarik dalam Flying Witch adalah seri ini tidak seperti anime kampung pada umumnya yang kadang fokus pada “betapa udiknya karakter yang ada” dan culture shock peradaban di desa vs kota. Di sini kita juga disuguhi culture shock manusia biasa yang baru pertama kali lihat sihir serta sosok dan berbagai hal yang ada di dalam dunia sihir.
Makoto sebagai perwakilan dunia sihir terasa sekali “bocah kota”-nya di kampung saat dia kejar-kejaran dengan burung pegar/pheasant, gak ngerti logat kampung, dan lain sebagainya. Di lain pihak, ada Chinatsu yang tampak selalu shock saat diperlihatkan atau menemui obyek sihir. Reaksi-reaksi yang mereka berikan senantiasa menarik untuk dilihat!
Datar Seperti Diperkirakan
Bagi yang sudah membaca manga-nya seperti saya, mungkin sudah bisa menduga. Tapi Flying Witch memang anime yang akan tampil datar sepanjang cerita (sudah saya ingatkan berkali-kali di artikel berita anime ini sebelum tayang). Untungnya, setidaknya untuk saya, prospek melihat berbagai interaksi dan reaksi manusia biasa dan penyihir di kampung terpencil adalah hal yang bisa membuat saya tetap menantikan kelanjutan ceritanya.
Tapi memang, selain beberapa momen menarik yang ada di beberapa bagian adegan, anime ini mungkin akan terasa sangat membosankan. Saya tidak bisa menyalahkan kalian yang merasa seperti itu, dan bisa saya peringatkan ini akan berlanjut hingga 10 episode ke depan. Kalau ini saja sudah bosan, mungkin anime ini memang bukan buat kamu.
Verdict: 7/Sapu Terbang
Flying Witch adalah anime yang cukup straightforward. Mereka tidak banyak mengada-ngada dan memang fokus sebagai anime slice of life penyihir di kampung. Tidak banyak yang bisa dikomentari karena yang kamu lihat adalah apa yang akan dihadirkan selama 10 episode ke depan. Kalau kamu bisa menolerir kualitas produksinya yang tampak pas-pasan dan memang enjoy dengan serial yang tenang di kampung seperti Nyanpasu, anime ini patut kamu ikuti hingga tamat.
Signum: Saya diseret nonton anime ini oleh yang menulis artikel, dan saya cukup bersyukur ikut nonton. Anime ini adalah salah satu anime paling healing yang pernah saya tonton; given that I rarely watch one. Rasa penyembuhan anime-nya terasa sangat damai, apalagi setelah menonton film yang merepotkan seperti Hundred di musim ini. Kalau tidak ada Flying Witch mungkin saya stres tingkat 3 bila harus terus menonton anime harem yang satu itu.
Rasa ringan anime ini dipadu dengan komedi khas yang konyol, namun dibawakan juga dengan santai dan polos membuat saya selalu ingin melihat kelanjutannya. Sangat saya rekomendasikan bagi kamu yang butuh bersantai di akhir pekan, atau hanya ingin melepas penat dari kesibukan harian yang sudah mencapai batasnya.
The post [3 Eps Rule] Flying Witch appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.