Ternyata tidak hanya pasukan Japanese Self Defense Force dan pemadam kebakaran saja yang membantu korban gempa di Kumamoto pada tanggal 14 April lalu. Para yakuza lokal juga tidak ketinggalan memberikan reaksi cepat untuk membantu para korban!
Tatsuya Kiyosaki, bos dari yakuza lokal bernama Daimon-kai, yang berada di bawah payung Kobe-Yamaguchi-gumi, salah satu grup dari 2 grup yang membuat sindikat kriminal terbesar pecah, langsung mendirikan sebuah pusat operasi penyelamatan.
Dengan bantuan Twitter dan berita dari mulut ke mulut, penduduk lokal mulai berkumpul di pusat operasi yakuza tersebut untuk mendapatkan suplai darurat.
“Bos Kiyosaki sudah ada di Kobe sejak 14 April, namun saat daerah tersebut diguncang gempa 7 SR, beliau langsung pergi ke Kumamoto,” menurut salah satu sumber yakuza. “Setelah mendengar keluhan korban gempa seperti ‘Aku hanya makan 1 onigiri sejak gempa’, ‘Aku tidak bisa memberi makan anak-anakku,’ dan ‘Tidak ada bantuan apa-apa di sini,’ beliau langsung mengambil tindakan yang dapat dilakukannya, dengan mengirimkan suplai bantuan ke pusat operasi ini.”
“21 tahun lalu, saat Gempa Hanshin mengguncang daerah Kansai, kepala Yamaguchi-gumi ke-5, Yoshinori Watanabe, juga mengorganisasikan sebuah bantuan bersama dengan beliau. Terima kasih kepada pengalaman sebelumnya, beliau dapat dengan cepat mengambil keputusan apa yang para korban butuhkan di area-area yang terkena dampak gempa.”
Pada Maret 2011, Yamaguchi-gumi juga memberikan bantuan kepada area-area yang terkena bencana gempa dan tsunami di Tohoku.
“Pada saat itu, orang-orang di Tokyo dan lainnya membawakan makanan dari seluruh penjuru Jepang menyebabkan kekurangan makanan di kota lain,” Menurut salah seorang mantan kelompok Yamaguchi-gumi. “Aku ingat para bos memerintahkan untuk tidak membeli semua makanan, beli setengah saja (untuk disumbangkan) supaya masyarakat setempat tidak kekurangan makanan. Selain itu mereka juga memberikan bantuan yang orang lain tidak pikirkan seperti celana dalam wanita dalam berbagai ukuran. Hal ini dilihat sebagai bantuan yang hanya yakuza saja yang dapat memikirkannya.”
Setelah gempa Tohoku, dilaporkan juga banyak kasus pemerkosaan dan penjarahan toko setempat, hal ini membuat para yakuza membentuk grup “perlindungan” dan patroli di sekitar kota.
“Aku tidak ingin terdengar seperti memuji-muji yakuza, tapi ‘melindungi yang lemah’ merupakan salah satu bagian dari kode kami; bahkan bila rumah kami ikut hancur, kami menganggap sudah semestinya kami membantu mereka yang membutuhkan.”
Sayangnya, Nikkan Gendai memiliki opini yang berbeda mengenai kejadian ini.
“Sudah menjadi tradisi bagi Yamaguchi-gumi untuk meminta imbalan atas pekerjaan sukarela mereka,” menurut Itsuo Tobishima, seorang detektif dari kepolisian Hyogo. “Setelah mereka memberikan makan kepada para pengungsi, mereka akan meminta semacam imbalan. Karena ini adalah masalah ‘ninjo’ (empati). Pemerintah tidak boleh bekerja sama dengan para anggota yakuza untuk pekerjaan rekonstruksi, tapi aku rasa akan ada banyak kontraktor pihak ketiga sebagai kontraktor bantuan.”
Mereka mengatakan saat para kontraktor datang untuk memperbaiki daerah-daerah yang rusak, akan ada banyak pekerja yang memakai baju lengan panjang untuk menutupi tato-tato mereka.
Sumber: Japan Today
The post Yakuza Turut Bahu Membahu Membantu Korban Gempa Kyushu appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.