Quantcast
Channel: Jurnal Otaku Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 16409

[3 Episode Rule] JoJo’s Bizarre Adventure: Diamond Is Unbreakable

$
0
0

Walaupun tidak seterkenal Stardust Crusader, Diamond is Unbreakable merupakan momen dimana Hirohiko Araki mulai nyaman dengan konsep “Stand” seri ini. Berbeda dengan genre Action Adventure bagian sebelumnya, bagian keempat dari Jojo ini lebih kearah Misteri dan Sliceoflife. Berhubung kata “Bizzare” masih ada di judulnya, kita bisa mengharapakan berbagai keseharian yang sangat “menarik” di sini.

10 tahun setelah terbunuhnya DIO, dunia masih terancam oleh berbagai peninggalannya, baik benda atau pengikutnya. Bisa dibilang tujuan utama dari para Jojo tiap seri adalah membereskan berbagai “noda” yang ditinggalkan DIO di dunia ini. Saya memberi emphasis pada aspek ini karena sudah kelewat sering sebuah konflik di sebuah cerita diselesaikan setelah antagonis utamanya dikalahkan. Disini setelah sang antagonis dikalahkan, para protagonis (setidaknya mulai part 4) baru bisa mulai “beres-beres.”

Pembersihan kali ini berfokus pada Kota Duwang Morioh. Bila Stardust Crusader terasa seperti wisata internasional, Diamond is Unbreakable lebih terasa seperti wisata domestik. Kali ini Jotaro Kujo, yang sekarang sudah menjadi Oseanologis/Detektif/Mentor; menjadi karakter pendukung untuk Josuke Higashikata yang jauh lebih terasa sebagai remaja sungguhan dibanding Jotaro di bagian sebelumnya.

Jojo-CD

Remaja di dunia ini secara statistik bakal sering ngelakuin hal semacam ini.

Josuke sendiri bukan Jojo favorit saya, tapi bila saya harus menilai Jojo dengan interaksi paling menarik dengan karakter lain, maka dia akan memegang peringkat pertama. Karena lingkup kali ini hanya mencakup 3 episode, saya belum bisa banyak memberi detail tentang karakter lain, dan part 4 sendiri akan memiliki banyak karakter dan interaksi menarik, jadi saya akan menyimpan topik ini untuk Review penuhnya nanti.

What a Beautiful DuwangMorioh

Keseluruhan cerita bagian ini terjadi di Morioh saja, sehingga berbeda dengan bagian sebelumnya yang melibatkan perjalanan global dan petualangan gila di berbagai daerah eksotis, backdrop untuk bagian ini terbentuk oleh keseharian sebuah kota fiktif yang diinspirasi oleh kota Sendai. Yang karena ditulis oleh Araki tentu saja tempat ini punya pembunuh berantai perkapita tertinggi di Jepang.

Jojopart4-Angelo

Paling nggak mereka peduli lingkungan

Sistem Stand seri ini akhirnya mulai mendapat identitas khususnya di bagian ini, bila sebelumnya Stand adalah manifestasi kekuatan dengan kemampuan dan kegunaan yang jelas untuk digunakan bertarung, kali ini para basis kekuatan para stand adalah “You can do Bizzare Stuff.” Akan ada lebih banyak aktifitas sehari-hari yang dilakukan tiap karakter disini, yang karena pengaruh stand menjadi sangat ekstrim. Sebagai contoh, momen paling gila di bagian ini adalah saat grup Josuke memesan makanan Itali. Momen tersebut hanya melibatkan reaksi karakter pada makanan dan nyaris tidak melibatkan pertarungan sama sekali, dan seluruh insiden itu adalah salah satu arc favorit saya di seri ini.

An Improvement on Adaptation Quality

Pada adaptasi kali ini, David Production nampaknya jauh lebih percaya diri dalam berimprovisasi. Improvisasi disini tidak sebatas seperti part 3 yang meliput berbagai plot-point yang Araki sendiri nampaknya lupa atau memberi karakter lain lebih banyak screen-time. Penggunaan transisi yang sangat cerdas dan plot-point yang dibeberkan lebih awal banyak disajikan disini, dan sejauh ini saya sangat menghargai perubahan itu.

Jojopart4-KQ

Untuk animasi sendiri David Production masih banyak menggunakan gambar “statis” yang diberi efek sedemikian rupa agar terasa “bergerak,” sebuah metode yang mungkin hanya bisa ditolerir di seri action semacam Jojo karena di sumber materinya sendiri aksi tidak terjadi lewat gerakan namun melalui panel yang memiliki impact yang sangat kuat. Itu alasan kenapa seri ini terkenal dengan pose tiap karakternya dibandingkan dengan aksi.

Opening untuk bagian ini sayangnya bukan 3DCG lagi. Kali ini opening Crazy Noisy Bizzare Town adalah animasi 2D yang sangat mungkin terus di-update sesuai perkembangan ceritanya. Sayangnya format baru ini tidak memiliki fanservice sebanyak opening sebelumnya. Sementara ending “I Want You” dari Savage Garden kembali menggunakan Character Exhibit seperti di Phantom Blood & Battle Tendency.

Verdict: DORARARARARARARARARARA/

Untuk mereka yang sudah lama mengikuti seri ini baik lewat anime maupun manga seharusnya tidak perlu berpikir panjang lagi untuk menonton anime ini. Untuk kalian yang sama sekali tidak tahu tentang seri ini dan ingin mulai, Diamond is Unbrekable bisa menjadi titik masuk yang baik untuk seri ini. Karena secara pribadi bagian keempat ini adalah titik dimana Jojo mulai lepas dari genre Battle Shounen pada umumnya dan akhirnya menemukan identitasnya sendiri sebagai seri action yang luar biasa unik dan menarik.

Bukan_Randy: Awalnya saya agak khawatir melihat desain karakternya yg lebih “kurus” dibanding di anime Stardust Crusaders. Namun, setelah menonton 3 epsnya, saya bisa nyatakan kalau hari jumat akhirnya kembali menjadi hari yang saya tunggu-tunggu tiap minggunya. Action yang menarik, karakter-karakter yang menghibur, dan seperti yang bisa kalian lihat di pilihan gambar-gambar Kaptain di atas, adegan-adegan mencekam yang menegangkan.

jojofridaya

The post [3 Episode Rule] JoJo’s Bizarre Adventure: Diamond Is Unbreakable appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 16409

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>