Bagi para penggemar Shingeki no Kyojin, tentunya kamu sudah cukup familiar dengan dinding-dinding yang terdapat dalam seri tersebut. Dinding-dinding tinggi yang digunakan sebagai pelindung manusia dari serangan Titan tersebut memang cukup efektif menahan serangan, setidaknya sampai datangnya Colossal Titan yang dengan mudah menghancurkan dinding luar; membiarkan para Titan yang lebih kecil untuk masuk.
Melihat adanya kelemahan dalam sistem ini, co-founder studio Gainax, Toshio Okada, kemudian berbicara dalam channel YouTube miliknya bagaimana seharusnya para manusia bertahan dari serangan para Titan. Berikut adalah videonya:
Menurut Okada, manusia seharusnya membuat parit yang sangat besar di sekeliling kotanya, karena dinding tersebut sangat mudah dihancurkan oleh Colossal Titan. Karena itu, manusia seharusnya membuat parit yang landai tapi dalam supaya para Titan terjebak di dalamnya. Berbeda dengan dinding, Titan tidak akan bisa memanjat ke atas lubang tersebut dan mereka juga tidak bisa menghancurkannya. Terlebih lagi, bila Collosal Titan datang membantu, beratnya yang ngujubileh tersebut akan membuat lubang tersebut longsor lebih dalam lagi, membuat para manusia aman dari serangan Titan.
Menurut saya sih rencana ini sepertinya cukup baik, namun perlu dipikirkan kembali apakah alam tidak akan menggerus lubang tersebut? Erosi oleh angin mungkin bisa melemahkan lubang yang dapat menyebabkan tanah dari kota longsor ke lubang. Mengingat di sekitar kota anginnya tidak terlalu kencang, sepertinya bahaya ini dapat dihindari.
Apakah menurutmu lubang tersebut adalah solusi jitu memecahkan masalah manusia dalam menghadapi para Titan? Atau kamu punya solusi lain untuk masalah ini? Saya yakin bila solusinya ditemukan, kamu bisa menghubungi salah satu calon presiden negara tertentu yang juga berencana membangun dinding di sekitar negaranya untuk menghindari imigran gelap.
Siapa gitu namanya…
Sumber: Crunchyroll
The post Co-Founder Gainax Toshio Okada Mengkritik Dinding ‘Shingeki no Kyojin’ appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.