Yang sudah membaca manga Boku Dake ga Inai Machi tentu akan sedikit pusing saat melihat adapatasi anime dan juga live-action-nya. Anime-nya dikerjakan oleh studio A-1 Pictures yang memang terkenal dengan adaptasi light novel mereka, dan walaupun mereka mengerjakannya dengan baik, untuk saya hal tersebut masih sangat kurang, terutama di bagian ending-nya.
Di lain pihak, film live-action mereka menuai pujian betapa baiknya film tersebut dalam mengadaptasi manga-nya. Dikatakan kalau film tersebut adalah manga yang dibuat jadi nyata. Namun sayang, 20 menit terakhir film tersebut tiba-tiba menjadi hancur karena ending ‘orisinal’ yang dibuat para stafnya.
Hal ini membuat saya berpikir apakah Kei Sanbe, selaku pengarang BokuMachi sama sekali tidak memiliki andil dalam pengawasan naskah atau pembuatan filmnya. Namun baru-baru ini, beliau angkat bicara mengenai masalah tersebut.
“Aku mempercayai mereka dan sepertinya tidak apa-apa kalau aku biarkan,” menurutnya. “Dengan anime dan live-actionnya yang rilis hampir bersamaan, aku ingin mereka membuatnya sesuka hati mereka, menginterpretasi cerita dan konsep ‘Revival’ menurut kata-kata mereka sendiri.”
Ternyata memang Kei Sanbe benar-benar tidak turut campur sedikitpun dalam pembuatan kedua film. Hal ini menjelaskan kenapa banyak sekali kejanggalan dalam anime-nya dan bagaimana beberapa orang berkata kalau film live-action-nya merusak konsep ‘Revival’ di beberapa menit terakhirnya.
Namun walaupun mendapat kritik negatif, Sanbe tetap mengumumkan kalau dia sangat puas dengan hasilnya; terutama di beberapa bagian yang menurutnya penting seperti adegan mereka makan. Sayang tidak ada detil adegan makan yang mana, mungkin saat Satoru dan Ibunya makan kare, saat mereka membuat sandwich bersama di ulang tahunnya, atau saat Satoru dan Kayo makan mie instan di dalam persembunyian mereka.
Filmnya yang ditayangkan pada tanggal 19 Maret tersebut ternyata memberikan sebuah bonus manga Fight! Wonder Guy yang digambar sendiri oleh Kei Sanbe. Bioskop tersebut juga menjual manganya sebagai booklet yang menjadi media promosi film tersebut.
Memang sedikit sayang rasanya mengetahui film tersebut tidak sepenuhnya diadaptasi sesuai dengan manga-nya. Namun terima kasih karenanya, kita bisa menikmati ending orisinal yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Walaupun saya yakin masih ada yang tidak bisa menerima ending tersebut.
sumber: ANN
The post Kei Sanbe: “Aku biarkan adaptasi BokuMachi dibuat sesuka hati mereka.” appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.