Putar kembali waktu ke tahun 90-an, saat PlayStation baru saja dirilis dan menjadi sebuah sensasi dan terobosan baru dalam dunia game. Ingat kembali masa-masa kamu bermain di rumah teman, atau berkumpul di tempat rental PlayStation hanya untuk bermain bersama teman-teman terdekat. Saat itu, Winning Eleven pastinya adalah sebuah permainan yang harus dimiliki oleh semua orang, bahkan saya dan teman-teman saya bercanda kalau sebuah konsol PlayStation sudah tidak bisa memainkan WE, artinya konsol tersebut sudah mati.
WE menjadi salah satu permainan paling terkenal di Indonesia, selain versi normalnya, bermunculan pula versi-versi hacked gamenya yang mengikuti daftar transfer pemain yang terbaru. Hasilnya Winning Eleven 10 pangkat tidak terbatas pun muncul. Terkadang ada juga game Winning Eleven berbahasa Indonesia dengan pemain-pemain Indonesia di dalamnya.
Di Jepang, Winning Eleven sendiri baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 20, dan Konami merayakannya dengan menayangkan sebuah video yang pastinya menyentuh hatimu.
Dalam video tersebut, seorang salaryman yang begitu lelah sepulang kerja tidak bisa menahan kantuknya saat berada dalam taksi. Saat dia turun dari taksi, tiba-tiba dia terlempar ke masa lalu saat dia masih berada di bangku kuliah. Dia bertemu dengan teman-teman lamanya yang sedang berkumpul untuk bermain Winning Eleven. Setelah itu kamu dapat nostalgia pun dimulai, bagaimana saat temanmu bermain curang, bagaimana rasanya saat pemain andalanmu sedang tidak dalam kondisi yang baik, dan masih banyak lagi.
Namun ternyata semua itu hanyalah sebuah mimpi, tapi apa yang membuat mimpi tersebut adalah ternyata sang supir taksi. Supir taksi tersebut tidak lain adalah Jon Kabira, narator dari game Winning Eleven tersebut yang suaranya pasti sudah terpatri di hati masing-masing.
Melihat iklan ini membuat saya ingin mengeluarkan PlayStation dari gudang dan mulai bermain lagi, bagaimana denganmu?
The post Feels Time! Iklan Perayaan 20 Tahun ‘Winning Eleven’ Yang Membuat Rindu appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.