Baru-baru ini, sebuah diskusi menarik terkait seiyuu merebak di dunia internet Jepang. Secara spesifik, diskusi ini membicarakan mengenai apakah yang harus kita katakan kepada anak kita bila dia ingin menjadi seorang seiyuu. Dengan pengaruh anime yang begitu besar di Jepang, sepertinya tidak aneh bila seorang anak memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pengisi suara. Beberapa pengisi suara terkenal pun bisa mendapat pekerjaan seperti artis bila dia benar-benar sukses.
Namun sepertinya seiyuu bukanlah pekerjaan yang terbaik dan paling stabil bila kamu ingin masa depan yang pasti. Banyak komentar-komentar pedas melayang dari para netizen mengenai hal ini:
- “Nanti kamu tidak bisa makan jadi tidak usah, ya…”
- “Suaramu mirip sama ayah, lupakan saja mimpi itu.”
- “Kondisi negara sedang susah, kamu pikir-pikir lagi, ya.”
- “Kalau cowo lupakan, kalau cewe coba beri peran anak kecil dan pastikan apakah dia bisa.”
- “Kayanya kamu lebih baik jadi Youtuber saja.”
Kemudian salah satu netizen juga mengunggah sebuah gambar mengenai kejamnya realita dunia pekerjaan. Gambar tersebut memperlihatkan seiyuu Daisuke Namikawa yang membicarakan mengenai prospek seseorang menjadi seiyuu.
Namikawa menjelaskan kalau dari 300.000 orang yang ingin menjadi seiyuu, hanya 10.000 orang saja yang bisa mendapatkan pekerjaan tersebut. Namun dari 10.000 orang tersebut, hanya 300 orang saja yang bisa makan dari pekerjaannya. Ada 10.000 orang lain yang tidak bisa makan hanya dengan bekerja sebagai seiyuu. Mungkin mereka menutupi kebutuhannya dengan pekerjaan paruh waktu lain.
Sebelum ini diberitakan kalau hanya ada 1 dari 100 seiyuu yang bisa menapak jalan sebagai seorang seiyuu profesional. Apalagi bayaran seorang seiyuu ditentukan oleh senioritas, sehingga tidak jarang mereka yang berada di kelas menengah akan kesulitan untuk membayar tagihan mereka.
Bila anakmu memiliki cita-cita menjadi seorang seiyuu, apakah yang akan kamu katakan kepadanya?
Sumber: Yaraon!
The post Apa Yang Harus Kamu Katakan Kepada Anakmu Bila Dia Bercita-cita Menjadi Seiyuu appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.