Oculus Rift, adalah salah satu jendela untuk manusia mengarungi dunia baru yang kita sebut dengan virtual reality. Meminimalisasikan batas antara dunia 3D dengan dunia 2D, Oculus dapat membuat pemakainya merasa berada di dalam dunia digital, menciptakan pengalaman yang immersive dan real. Namun mungkin mereka harus mencatat kalau animasi horor bukanlah sarana paling tepat untuk memasarkan produk mereka.
Tampil dalam sebuah variety show pagi pada hari Kamis kemarin adalah Rei Kikukawa, artis yang aktif bermain film di tahun 2000-an yang sekarang aktif sebagai presenter televisi. Dalam acara tersebut, Kikukawa diminta untuk mencoba mengenakan Oculus Rift sebagai demo dunia virtual reality. Dalam demo tersebut, awalnya Kikukawa berada di sebuah area yang kosong dan gelap, hanya ada sebuah sumur di depannya. Kikukawa pun diminta untuk melihat ke dalamnya.
Well, you reap what you sow. Animasi horor bukanlah sesuatu yang baik untuk demo Oculus Rift, apalagi sesuatu yang mengagetkan, ditambah Kikukawa pun sepertinya sangat polos saat diminta untuk mengikuti arahan presenternya saat itu. Spontan Kikukawa pun kaget saat sesosok zombie keluar dari dalam sumur dan menjatuhkan Oculus Rift tersebut.
Setelahnya juga diperlihatkan kalau ada bagian dari Oculus yang pecah atau terlepas, tidak heran karena animasi horor tersebut bahkan cukup untuk membuat Kikukawa menitikkan air mata. Tapi tenang saja, setelah acara selesai, akun Twitter mereka mengumumkan kalau Oculus tersebut tidak rusak dan masih dapat dipakai.
放送中の生ドッキリで涙の菊川、仕掛け人・荘口リポーターに怒り #とくダネ #とくダネです #放送事故 #VR #菊川怜 #荘口彰久 #ドッキリ #フジテレビ #fujitv pic.twitter.com/h84wbOGCEc
— WEBとくダネ! (@web_tokudane) March 10, 2016
Ya kalau mau memberi demo virtual reality memang lebih baik dengan menggunakan pemandangan yang indah, atau dunia game online seperti dalam Sword Art Online. Tapi ya, jangan memberi demo yang mesum-mesum ya.
The post Animasi Horor Mungkin Bukan Pilihan Yang Tepat Untuk Mempromosikan Oculus Rift appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.