China pesimis dengan prospek perbaikan hubungan luar negeri antara negara mereka dengan Jepang. Menteri Luar Negeri mereka baru saja membicarakan hal tersebut, sambil menuduh kalau Tokyo yang ‘bermuka dua‘ terus mencari masalah dengan negara mereka.
China yang saat ini menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua dan Jepang yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga memang terkenal memiliki hubungan politik yang buruk. Keduanya terus bersitegang sejak agresi Perang Dunia Kedua dan berebut wilayah kekuasaan yang berada di batas kelautan kedua negara.
Walaupun hubungan keduanya terlihat mulai mencair, Perdana Menteri Shinzo Abe dan Presiden China Xi Jinping sudah bertemu dan berbicara, Beijing masih curiga dengan Jepang. Terutama setelah Abe memperbolehkan kekuatan militer Jepang untuk bertarung di luar negaranya untuk pertama kalinya sejak perjanjian di Perang Dunia Kedua.
Di konferensi pers awal tahunnya, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi berharap hubungan baik keduanya dapat terus berjalan karena mereka memiliki “sejarah persahabatan“. “Terima kasih kepada usaha pihak-pihak bijak di kedua sisi, sudah ada perkembangan yang baik dari hubungan kedua negara. Namun sepertinya terlalu cepat bagi kami untuk tetap optimis,” kata Wang Yi.
“Sudah tentu kami juga ingin melihat hubungan Jepang dan China untuk terus membaik, namun seperti kata pepatah, untuk menyembuhkan kutukan, kau harus mencari akar masalahnya,” tambah Wang.
Di satu sisi, pemimpin-pemimpin Jepang mengatakan hal-hal yang baik untuk memperbaiki hubungan, namun di sisi lain mereka juga “menciptakan masalah untuk China di setiap kesempatan. “Itulah yang kami sebut dengan bermuka dua,” jelas Wang Yi.
Jepang juga terus ‘mengawasi’ aktivitas China di laut China selatan. Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga berkata di bulan Februari kalau Jepang baru saja mengumpulkan dan menganalisis informasi mengenai pergerakan China dengan serius.
China mengklaim semua daerah yang kaya energi di laut China selatan, dengan jalur perdagangan senilai sekitar 5 triliun USD melewati daerah itu setiap tahunnya. Tetangga mereka seperti Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan,Vietnam, dan tentu saja Indonesia juga memiliki daerah di laut tersebut.
“Semua negara ASEAN berharap untuk kemerdekaan, demokrasi, dan keteraturan hukum,” kata Suga saat ditanya komentarnya mengenai komentar Wang. “Bukankah sudah menjadi hukum internasional untuk mengatakan apa yang mereka inginkan mengenai usaha untuk mendominasi dengan kekuatan.”
Suga juga mengatakan kalau Jepang masih tidak menutup pintu dialognya dengan China untuk menambal hubungan mereka.
sumber: Japan Times
The post Menteri Luar Negeri China Menuduh Jepang Selalu Mencari Masalah appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.