Melihat universitas-universitas di Jepang membuka sekolah-sekolah menyangkut anime dan manga sepertinya sudah cukup umum. Ada universitas yang membuka jurusan khusus lagu anime, ada juga yang memakai seri Madoka Magica sebagai fokus kelas mereka. Namun kali ini, universitas Oxford membahas mengenai artis-artis virtual yang makin berkembang belakangan ini, seperti Gorillaz dan tentunya, Hatsune Miku.
Universitas Oxford adalah universitas yang sangat terkenal, mereka adalah universitas Inggris yang paling terkenal di dunia. Salah satu buku pelajaran mereka yang berjudul “The Oxford Handbook of Music and Virtuality” ternyata mengulas Vocaloid di salah satu bab mereka. Sebagai studi yang memahami virtualitas artis, sepertinya tidak heran mereka akan memasukkan Hatsune Miku ke dalam pelajarannya.
Berikut adalah bab-bab yang membahas Miku dan virtual idol lainnya.
- 6. Vocaloids and Japanese Virtual Vocal Performance: The Cultural Heritage and Technological Futures of Vocal Puppetry (Louise H. Jackson and Mike Dines)
- 7. Hatsune Miku and Japanese Virtual Idols (Rafal Zaborowski)
- 8. Hatsune Miku, 2.0Pac, and Beyond: Rewinding and Fast-Forwarding the Virtual Pop Star (Thomas Conner)
- 9. “Feel Good” with Gorillaz and “Reject False Icons”: The Fantasy Worlds of the Virtual Group and Their Creators (Shara Ramberran)
Memang, sebagai buku pegangan mahasiswa, apalagi mahasiswa Oxford buku ini sebenarnya cukup mahal. Kamu bisa membelinya dengan harga 150 USD untuk buku fisiknya, dan 120 USD untuk versi digitalnya. Namun, sebagian besar dari bukunya juga dapat kamu baca di Google Books, minus bab 9 dan sebagian dari bab 8.
The post Fenomena Hatsune Miku dan Vocaloid Diangkat Menjadi Bab Tersendiri dalam Buku Universitas Oxford appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.