Sudah lama kita tidak membahas anime lawas, walaupun yang akan saya bahas kali ini sebenarnya tidak lawas-lawas banget. Kalau ada anime tentang cowok-cowok main robot-robotan yang bisa bikin saya nangis kaya cewek yang pernah saya tonton, mungkin hanya ini jawabannya, Gundam Build Fighters. Seri anime yang ditayangkan pada tahun 2013 ini akan tetap berada di top 5 jajaran anime terbaik versi saya.
Sebelum lanjut membaca, mungkin ada baiknya kamu membaca review buatan bukan_randy yang sangat informatif ini, review tersebut sangat akurat dan memuat semua yang butuh kamu tahu tentang anime ini.
Sekarang, sudah lama sekali kita tidak bahas Flashback Friday, terakhir kali rubrik ini ditulis untuk mengulas mengenai Kobo-chan pada bulan Agustus 2014. Setelah lebih dari setahun, kali ini saya ingin membahas sesuatu yang lebih baru, karena mungkin yang kami anggap flashback biasanya terlalu jauh di masa kami yang udah keburu tua.
GBF adalah sebuah acara yang pada awalnya disangka akan menjadi acara untuk anak-anak. “Ah cuma iklan, kaya apaan sih, itu apalagi si rambut merah bajunya norak ewwww” was my initial reaction upon seeing the trailer. Seperti biasa, ekspektasi saya sangatlah salah, “iklan” berdurasi 20 menit ini menjadi salah satu bagian penting hari Rabu saya saat filmnya tayang di kanal milik Gundaminfo.
Sei Iori adalah anak dari runner-up turnamen Gunpla Fight, juga pemilik toko gunpla yang otomatis membuatnya menjadi seorang maniak Gundam. Sei mahir dalam membuat gunpla yang rapih, namun sayang dia kurang pandai dalam bermain Gunpla Battle. Sampai dia bertemu dengan pemuda misterius bernama Reiji (si rambut merah norak) yang akan mengubah kehidupannya sejak itu.
Sei menciptakan SoulgainBuild Strike Gundam untuk digunakan oleh Reiji, gunpla orisinal buatannya yang dapat menggunakan plavsky particles sebagai penguat rangkanya. Sei dan Reiji bertemu banyak rival-rival yang luar biasa, mulai dari Yuuki Tatsuya, Ricardo Fellini, Yasaka Mao, Aila Jyrkiainen, sampai Nils Nielsen yang berubah 180 derajat dari karakter yang paling saya benci menjadi salah satu yang paling saya sukai.
Iori Sei dan Reiji
Pasangan utama dalam seri GBF, Sei merupakan builder hebat dipasangkan dengan Reiji yang memiliki refleks luar biasa dan kemampuan belajar yang cepat. Kedua pasangan ini kemudian akhirnya berhasil memenangkan turnamen Gunpla Battle yang ke 7.
Kousaka China
Love interest Sei yang juga menjadi penyemangat dirinya saat Sei sedang down. Pemalu dan polos, tapi bisa menjadi galak kalau sudah urusan cinta. Menggunakan Bearguy-san, China berhasil menjadi runner up turnamen khusus wanita dan menginspirasi Sei.
Maman Iori Rinko
Ibu dari Iori Sei yang juga adalah ibu idaman bagi semua kaum Adam yang menonton seri ini. Sehari-harinya dia membantu keluarga Sei dengan berjualan di toko gunpla, namun menjadi ibu yang perhatian saat tidak berada di belakang kasir.
Ramba Ral
Pria titisan letnan Zeon yang berperang di One Year War bersama Gouf-nya kembali di masa sekarang untuk bermain gunpla. Ral sering terlihat di Iori Mokei shop setidaknya dia menjaga maman tetap aman. Dia juga sering terlihat mengajari pelajaran hidup menyangkut gunpla kepada protagonis kita.
Yuuki Tatsuya/The Amazing Meijin
Rival terberat Sei dan Reiji selama turnamen berlangsung, pria yang menekuni gunpla lebih serius dari orang lain ini berharap bisa menyebarkan serunya bermain gunpla ke seluruh dunia.
Aila Jyrkiainen
Aila dan Reiji membentuk baka couple terbaik sepanjang masa, atau setidaknya pasangan terbaik di seri ini. Dapat melihat pergerakan plavsky particles membuat Reiji kesusahan melawannya, sayang kekuatan cinta memang tidak bisa ditebak.
Ricardo Fellini
Pria yang menjadi alasan 1/2 populasi GBF jadi jomblo ini memakai Gundam Wing Fenice sebagai mesin utamanya. Ketampanannya mampu merebut hati berbagai wanita, walau dia juga sering ‘bermain-main’ dengan wanita lain, tapi akhirnya dia sepertinya mentok juga dengan Kirara/Mihoshi.
Yasaka Mao
Builder jenius murid dari perguruan Shingyo yang memakai Gundam X Maoh yang dapat menembakkan satellite cannon tanpa bantuan markas bulan. Mao sebenarnya jenius yang luar biasa, sayang dia agak sange menyangkut urusan cinta.
Nils Nielsen
Adalah seorang early genius yang pada awalnya terlihat seperti bocah snob yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain hanya karena garis turunannya sangat unggul. Punya 3 gelar Phd saat masih duduk di bangku SMP? Hah! Saya bisa makan pizza PHD 3 loyang kalo perlu. Namun di balik ke-snob-an Nils, GBF berhasil memutar balik pendapat saya, membuat saya menjilat ludah sendiri dan menyukai bocah snob luar biasa ini.
Gundam Build Fighters menurut saya adalah sebuah seri yang luar biasa, tidak hanya sebagai iklan yang bagi Bandai yang berhasil membuat saya membeli lebih dari satu plamo Star Build Strike, tapi juga sebagai seri Gundam yang membuat para penggemarnya semangat menonton. “Because they like it, they can take it seriously.” Mungkin ada benarnya kata Ral-san yang satu ini.
Sebagai seri, mereka berhasil membuat karakter-karakternya sangat likeable, lovable bahkan karena tidak ada karakter yang benar-benar saya benci selain Mashita. You can’t spell Mashita without sh*t. Setiap karakter memiliki background cerita yang cukup dan pengembangan yang mumpuni. Berbeda dengan sekuelnya yang menurut saya kebanyakan karakter sampai baik background maupun perkembangannya tidak terasa.
A great tribute to a lot of series, kualitas yang konsisten, pengisi suara yang profesional, musik yang super keren, manly tears, Soulgain, GBF adalah satu dari sedikit anime yang bisa membuat saya puas dengan sempurna. Artinya saya bisa bengong nggak tau mau ngapain setelah selesai menonton episode terakhirnya. Oh and don’t forget that they Obari-fied almost everything, so this anime is freaking cool.
Kamu yang belum menontonnya, GBF tersedia secara gratis di kanal Gundaminfo, sudah diberikan terjemahan dalam berbagai bahasa, dan itupun resmi! Tunggu apa lagi? Tonton (ulang) sekarang!
The post [Flashback Friday] Gundam Build Fighters appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.