Sejak kita masih duduk di bangku SD atau SMP, dalam pelajaran IPS Jepang selalu digambarkan sebagai negara dengan pertumbuhan populasi segitiga terbalik. Artinya, mereka tidak memiliki angka kelahiran yang tinggi namun dibarengi dengan angka kematian yang sangat rendah. Walaupun di satu sisi hal itu menunjukkan orang-orang Jepang yang hidup dengan sehat, namun di sisi lain ada bahaya yang lebih mengancam.
Jepang bisa saja kehabisan tenaga kerja dalam beberapa tahun ke depan. Populasi mereka telah berkurang lebih dari 1 juta orang dalam kurun waktu 5 tahun ke belakang, dan hal ini bisa diperburuk bila mereka tidak melakukan usaha yang signifikan. Penurunan populasi ini adalah yang pertama kali setelah sebelumnya terjadi pada tahun 1920.
Diperkirakan pada tahun 2060 populasi Jepang akan turun menjadi sepertiga dari populasinya sekarang. Hal ini juga akan mempengaruhi banyak hal, terutama jumlah angkatan kerja mereka. Diperkirakan jumlah tenaga kerja di Jepang akan terpotong sebanyak 18% pada tahun 2030; mungkin ini adalah saat yang tepat bagi kalian untuk bersiap-siap mencari kerja di Jepang.
Perdana Menteri Shinzo Abe sudah mengambil beberapa tindakan untuk mengatasi hal ini, termasuk memberikan insentif pajak kepada orang tua baru dan akses yang lebih mudah ke layanan pengasuhan anak. Sebenarnya dia juga bisa membuka pintu kepada pada orang asing/gaijin, namun Shinzo Abe mengatakan dia bangga dengan Jepang yang “sangat homogen” sehingga opsi ini sangat susah untuk diterapkan.
Hanya ada 2% orang asing yang tinggal di Jepang saat ini, termasuk orang-orang Korea yang sudah tinggal sejak lama. Bila Abe mau membuka pintu imigrasi seperti apa yang Amerika lakukan di negaranya, mungkin masalah ini dapat diatasi dengan lebih cepat.
Penurunan angka kelahiran sering terjadi di negara-negara maju, semakin pintar dan kaya seseorang maka semakin kecil kemungkinan mereka ingin punya anak. Hal ini juga diperburuk dengan tingginya kebutuhan hidup di Jepang, kepadatan penduduknya, dan masih banyak faktor lain yang mempercepat turunnya angka kelahiran.
Jepang kekurangan orang memang bukan berita baru, beberapa pakar bahkan telah menyatakan kalau Jepang tidak bisa menghindari ini. Apa yang mereka dapat lakukan kini adalah untuk menekan risiko masalah tersebut seminim mungkin, baru setelah itu membenahinya.
sumber: Business Insider
The post Angka Kelahiran Terus Turun, Jepang Kini Kehabisan Orang appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.