It’s here, your dose of fanservice harem dense protagonist anime for this season, dan anime tersebut berjudul Saijaku Muhai no Bahamut. Ya, ini adalah anime adaptasi dari light novel harem; ya, warna rambut para heroine dibedakan menurut personality-nya masing-masing; ya, sudah pasti heroine utamanya yang tsundere. Sekilas sepertinya ini adalah anime harem generik yang biasa kita lihat, mungkin iya, mungkin juga nggak, mungkin saya mabok.
Lux Arcadia adalah seorang pangeran kerajaan Arcadia yang jatuh karena pemberontakan 5 tahun yang lalu. Dia tidak sengaja jatuh ke pemandian wanita dan melihat heroine utama kita Lisesharte “in her birthday suit“. Marah, Lissha kemudian mengajak Lux untuk berduel karena telah melihatnya tanpa busana. Namun saat pertarungan berlangsung, musuh yang tiba-tiba muncul mengganggu pertarungan. Lux terpaksa harus terluka saat melindungi Lissha, yang setelah itu menjadi sangat dere kepada Lux.
Familiar? Ya, sinopsisnya pun mirip dengan anime harem yang sudah-sudah, sepertinya percuma untuk menontonnya kalau ujungnya ceritanya sama. Setidaknya saya sendiri mau menonton karena tertarik desain karakternya.
Infinite Stratos x Madan no Ou to Vanadis
Itulah yang saya rasakan dari saat menonton anime ini, gabungan antara dua anime harem yang benar-benar bertolak belakang ini ternyata menemukan balance yang cukup tepat. Menggunakan setting kerajaan seperti zaman pertengahan namun penuh dengan teknologi, anime ini terasa sangat mirip Vanadis. Apalagi seperti Tigre, Lux juga seorang pangeran yang kehilangan negaranya.
Namun mereka juga memiliki senjata pertahanan yang bernama Drag Knight, sebuah exoskeleton armor seperti dalam seri Infinite Stratos yang digerakan oleh penggunanya. Senjata tersebut digunakan untuk bertahan dari serangan naga-naga dan monster lain yang menyerang dari ruin. Seperti Infinite Stratos, armor tersebut juga memiliki kekuatan tersendiri sesuai dengan kekuatan utamanya, Tiamat milik Lissha menggunakan senjata jarak jauh sedangkan Wyvern dan Bahamut milik Lux menggunakan pedang.
Bahamut secara sukses menggabungkan 2 elemen paling baik dari 2 seri harem tersebut dan memadukannya menjadi sebuah seri dengan keseimbangan yang cukup baik. Walaupun ujung-ujungnya menurut saya ini hanyalah sebuah anime harem yang sedikit lebih baik dari banyak pendahulunya.
He’s also the only ‘super special’ case that’s able to ride a Drag Knight that lets him enroll an academy full of, I repeat, FULL of male hungry female students. I’m just going to thank God that he’s not as much as self insert as Kirito always be.
What do you expect from a harem anime?
Setidaknya menurut saya sih ini lebih baik dari anime harem yang sudah-sudah, mungkin karena ekspektasi saya yang rendah saat menontonnya. Maybe I didn’t expect anything. Karena setelah didera banyak judul anime harem mengajari saya untuk bersyukur setiap kali protagonisnya tidak dense-dense amat. Lux juga setidaknya lebih berani dari protagonis kebanyakan dan masih menjaga harga dirinya sebagai seorang pangeran dan seorang lelaki.
Fanservice? Itu tidak usah ditanya karena sudah menjadi elemen fundamental dari anime jenis harem kalau tidak ada fanservice artinya ada yang salah. Untungnya fanservice-nya tidak terlalu banyak, cerita dari Bahamut masih lebih menarik daripada fanservice-nya sendiri. Setiap heroine akan diberikan porsi fanservice masing-masing di setiap episode, tidak terlalu banyak, tapi juga tidak terlalu sedikit sampai membuat anime ini lupa dengan tujuannya.
Dari segi animasi dan kualitas, untuk sebuah anime harem sebenarnya cukup baik, tidak terlalu jelek dan juga tidak terlalu memukau juga. Adegan saat Lux menggunakan Bahamut cukup menyita perhatian saya. Tapi pada kenyataannya adegan tersebut hanyalah glorified ray of light destroying little specks of cannon fodders into fireballs. Tidak (belum) ada adegan pertarungan dengan koreografi dan penyutradaraan yang intense. Semua pertarungan diselesaikan dengan satu jurus luar biasa edgy yang memperkuat posisi para karakter sebagai pemilik kekuatan spesial yang berbeda dari orang normal.
Sigh, berharap apa saya sama anime harem?
Verdict: What else do you want me to say?/10
This is a harem anime adapted from mixed of overused premises and tropes. There will be a dense protagonists chased by possibly every living women in existence. With few ‘special’ girls whom he had his eyes on, all going super dere for him and is going to forgive him no matter what he do. He does have super special power to distinct him from other peons and saving ALL the girls, he’s that usual bishounen business, what else do you want me to say, really?
¯\_(ツ)_/¯
Untuk yang sudah membaca light novel-nya dan ingin menjabarkan poin-poin penting mengenai Saijaku Muhai no Bahamut yang dapat membuat orang tertarik membacanya silahkan loh. So far from the first 3 episode though, nothing has really stand out that much, and I am definitely leaning towards Madan no Ou to Vanadis by a large margin since they doesn’t infuse Infinite Stratos -other than the harem part- to their stories.
Also, where’s my Celistia.
The post [3 Eps Rule] Saijaku Muhai no Bahamut appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.