Selain anime-anime yang tayang dengan durasi normal di season ini, banyak juga anime dengan durasi yang lebih pendek dari anime lainnya namun tetap mempertahankan kualitas tinggi yang membuat para penonton lekat kepadanya. Sangat disayangkan karena beberapa dari anime ini memiliki kualitas yang cukup untuk dijadikan anime panjang yang pastinya akan jauh lebih menghibur.
Dalam artikel ini kami akan membahas 5 macam anime yang semuanya memiliki ciri khas berbeda antara satu sama lain. Ada Galko-chan dan Sekkou Boys yang pure komedi siap mengocok perut dari dunia sekolah dan dunia idol. Ojiisan to Marshmallow akan memberikan tayangan komedi romantis konyol di dunia kerja, Sushi Police yang merupakan komedi yang menggunakan animasi 3D pendek khas barat, dan Tabi Machi Late Show yang jauh berbeda dari keempatnya, menawarkan drama realistik mengenai kehidupan manusia.
Ojiisan to Marshmallow
Signum: Sama seperti namanya, acara yang satu ini sangatlah manis seperti marshmallow. Mengikuti kisah dari Habahiro Hige, om-om pecinta marshmallow yang memiliki kebebalan nyaris setara dengan protagonis anime IS yang ingin saya lupakan namanya. Wakabayashi Iori adalah seorang kolega kerja yang memendam rasa mendalam terhadap Hige-san. Setiap hari penjaga gawang Wakabayashi akan berusaha untuk menarik perhatian Hige-san dengan godaan-godaan romantis, sayangnya Hige terlalu batu untuk menyadari perasaan Wakabayashi.
Lika liku usaha Wakabayashi untuk mengambil hati Hige membuat anime ini sangat menarik. Apalagi durasinya hanya 5 menit membuat kita tidak perlu membuang banyak waktu tapi masih bisa mendapatkan dosis komedi romantis konyol yang memuaskan. Kalau kamu bosan dengan cerita harem tapi masih ingin menonton anime dengan dosis romantis yang mengocok perut, anime ini adalah pilihan yang luar biasa.
Noshima: Gregetan! Satu kata yang terpikirkan oleh saya saat menonton anime ini. Untuk menarik perhatian Hige yang cukup dense, Wakabayashi menggunakan makanan kesukaannya untuk memancing Hige agar bisa dekat padanya. Jika biasanya cowok yang agresif saat PDKT, sekarang cewek-nya yang agresif apalagi dengan permainan kata yang bisa bikin orang salah paham. Tolong dipercepat jadiannya, atau get a room first.
Sekkou Boys
Signum: Jujur, saya sejak awal tidak mengerti kenapa saya mau menonton anime ini, karena hati kecil saya berkata “Ngapain nonton batu ngidol, mending ngomong sama tembok sana!”. Tapi sebuah cuplikan episode pertama yang memperdengarkan Sugita Tomokazu berkata “DORAGON SUREIIYAAA” mau tidak mau menggiring saya untuk menontonnya.
Memperlihatkan kehidupan di balik layar grup idol baru, film ini mungkin tidak begitu menarik bagi kebanyakan orang. Apalagi bagi saya yang tidak tertarik dengan dunia idol sama sekali, cowok pula. Tapi poin penting anime ini adalah patung-patung tersebut disuarakan oleh banyak seiyuu kawakan dengan kepribadian overconfident yang merepotkan dan seringnya menyebalkan.
Entah sejauh apa anime ini akan merusak karya seni indah zaman kuda gigit besi tersebut, saya juga tidak tahu apakah Jepang memiliki lisensi untuk menggunakan mereka. Tapi yasudahlah, yang penting menghibur, kalau ada anime bernama Saint Onii-san bisa eksis, tidak ada alasan kenapa Sekkou Boys tidak bisa.
Noshima : Saat saya pertama kali nonton PV-nya, patung seni jadi idol? Gerak aja gak bisa, gimana caranya jadi idol? Pada akhirnya rasa penasaran saya terbayar saat menonton episode pertamanya. Seiyuu yang ditampilkan cukup berbobot yaitu Sugita Tomokazu (Saint George), Ono Daisuke (Mars), Fukuyama Jun (Hermes), dan juga Shinnosuke Tachibana (Medici). Mereka berempat pun juga membawakan lagu ending dari Sekkou Boys, meskipun Sugita hanya nge-rap saja tapi lagu ini menurut saya cukup catchy. Acara ini dipenuhi humor tentang patung seni, dunia peridolan, dan punggung encok. Kalau kalian ada yang kuliah jurusan fine art mungkin kalian akan lebih mengerti perasaan si manager dibanding saya.
Ricoricorii: Awalnya saya agak skeptis dengan anime short ini, tapi di luar dugaan ternyata Sekkou Boys cukup membuat saya tertawa! Memang kalian pasti berpikir “ngapain pula ngidol patung” tapi ternyata menghadirkan lebih dari itu. Menceritakan bagaimana patung-patung tersebut di balik layar dengan kepribadian yang berbeda satu sama lain, dan usaha mereka agar makin terkenal yang sayang malah terkadang menjadi kandas. Atau cerita bagaiman manajer-nya yang harus mengangkut mereka setiap hari. Yang jelas Sekkou Boys merupakan salah satu anime komedi yang saya nantikan tiap minggunya! (Semoga saya gak punya fetish patung sehabis ini)
Tabi Machi Late Show
Signum: Anime pendek yang hanya tayang selama 4 episode besutan studio Comix Wave ini sudah menjadi perhatian saya sejak pertama kali diumumkan. Ingin lepas dari genre-genre anime mainstream dan nama Comix Wave menjadi jaminan mutu sebagai studio tempat Makoto Shinkai bernaung akan membuat penontonnya merasakan perasan jeruk nipis di sayatan luka.
Dalam deskripsi, diberitakan kalau tema anime ini akan sarat dengan perjalanan dan perpisahan. Tapi tidak ada yang memberitahu saya kalau anime ini juga penuh dengan feels dan plot twist, serta berbagai macam perasaan campur aduk yang tiba-tiba sink in ke dasar perut saya. Untuk ukuran anime berdurasi tidak lebih dari 5 menit, Tabi Machi Late Show memberikan pelajaran hidup yang jauh lebih banyak dari acara normal yang berdurasi 20 menit.
Oshiete! Galko-chan
Signum: Sumpah saya tidak bisa berhenti membaca judul anime ini dengan nada “Oshiete! Ginpachi-sensei” dari seri Gintama. Selain itu, kedua acara tersebut tidak memiliki keterkaitan apapun; well, keduanya suka membahas hal-hal yang lewd sih.
Galko-chan memberikan dosis komedi singkat yang luar biasa memuaskan. Pada awalnya saya kurang tertarik karena menurut saya acara ini hanya akan sebatas karakter bakunyuu bijin doing cute things saja. Namun seiring berjalannya cerita, kelakuan Galko yang girly saat digoda Otako, guyonan-guyonan mesum yang membuatnya tersipu dan kelakuan yang kadang out of place seperti menonton anime robot tengah malam menimbulkan gap moe yang membuat Galko semakin adorable.
Sayang anime ini seharusnya bisa lebih panjang bila tidak dipotong lagu pembuka dan intro yang diulang-ulang setiap episode. Come on, we know who they are already, give us more Galko.
Etherlite: Standard saya untuk dirty joke anime adalah Seitokai Yakuindomo, dan saya merasa kalo Galko yang cenderung lebih ringan sudah dalam taraf yang cukup baik dan tidak terlalu vulgar seperti Shimoneta. Namun kurangnya karakter tsukkomi/straight man mengurangi penilaian saya. Beberapa joke orisinil pun dibawakan dengan baik – dan beberapa sangat baik seperti mengadon roti hanya untuk membayangkan kelembutan dada galko.
Selain itu, episode-episode awal masih dimonopoli oleh Galko dan Otako, karakter-karakter minor seperti Ojou juga masih menyatu dengan background. Semoga sedikit demi sedikit karakter-karakter minor lainnya juga bisa mulai diperkenalkan pada episode-episode berikutnya.
Ricoricorii: Vulgar, itulah kata pertama yang mendeskripsikan anime short ini. Bagaimana tidak, anime ini memang dipenuhi dengan dirty joke yang absurd dan membuat kalian facepalm. Mulai dari jokes yang penting hingga yang tidak penting dihadirkan disini. Selain itu anime ini tidak selalu mengenai dirty joke, melainkan juga menceritakan pertemanan antara Galko, Ojou dan Otako. Pada 3 episode ini, character development-nya juga baik sehingga kita mengetahui bahwa Galko ternyata sangat amat polos, sangat berbeda dengan penampilannya, dan bahkan kepolosannya itulah yang menjadikannya jokes tersendiri.
Semoga kedepannya karakter lain lebih diperkenalkan, terutama karena saya penasaran dengan Ojou!
Sushi Police
Noshima: Menceritakan tentang sushi boom yang terjadi karena Olimpiade Tokyo 2020. Sushi-sushi yang dibuat bukanlah sushi yang biasa kamu kenal di restoran Jepang, bahkan lebih aneh. Oleh karena itu pemerintah Jepang bekerja sama dengan negara-negara penting di dunia untuk membuat WFCO (World Food-culture Conservation Organization) untuk mempromosikan makanan lokal yang khas dan asli. Divisi 9 atau yang biasa disebut Sushi Police untuk memusnahkan sushi ‘ilegal’ yang beredar diseluruh dunia.
Anime 3 menit ini cukup absurd. Sushi yang diperlihatkan benar-benar aneh dan saya juga terkadang berpikir apakah rasanya enak sehingga orang-orang pada memakannya? Tiga karakter utama dari Sushi Police adalah Honda, Suzuki dan Kawasaki, yang membuat saya berpikir bahwa 3 karakter utama ini namanya diambil dari merek motor di Jepang. Diakhir anime sendiri ada trivia tentang sushi yang cukup bagus untuk dibaca.
Saat menonton ini diharapkan jangan makan kalau kalian tidak kuat melihat makanan yang cukup menjijikan. Tapi kalau kalian kuat sih silahkan aja.
Kaptain: Saya nggak akan kaget kalau ternyata “anime” ini dibuat oleh studio barat dan mendapatkan dub jepang. Premis dan gaya animasinya sendiri terkesan seperti animasi pendek yang umum dilihat di Cartoon Network, untuk kalian yang mengharapkan sesuatu yang “beda” dari anime pendek lainnya Sushi Police akan dapat memenuhi keinginan kalian.
The post [3 Eps Rule] Winter Short Anime Compilation appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.