Setelah membahas yang berat-berat seperti BokuMachi, ada baiknya kita bersantai sejenak dan membahas apa yang sepertinya anime paling santai di season ini. Diangkat dari sebuah visual novel dengan nama yang sama, Ao no Kanata no Four Rhythm langsung menjadi salah satu anime favorit saya di musim ini karena keindahannya. Bahkan semua penat dan keluh kesah saya serasa hilang setelah menontonnya.
Aokana bercerita mengenai dunia paralel di mana manusia berhasil menciptakan Grav Shoes, sepatu anti gravitasi yang memungkinkan pemakainya untuk terbang. Dari potongan cerita tersebut saja saya sudah tertarik untuk menontonnya, karena siapa sih yang tidak mau terbang bebas di angkasa? Kalau naik pesawat saya suka takut jatuh, kalau pesawat jatuh pasti sakit, abis itu kayanya bakal mati. Namun Grav Shoes memiliki kemampuan safe landing jadi penggunanya tidak perlu takut jatuh dari angkasa, 100% aman.
Right, enough about the Grav Shoes and my insecurities, mari kita bahas anime-nya saja. Aokana bercerita mengenai kehidupan sekolah protagonis Masaya Hinata bersama para heroine. Di tahun ajaran baru, Masaya bersama dengan Tobisawa Misaki bertemu dengan Kurashina Asuka dan keduanya ditugaskan untuk menjadi instruktur Asuka untuk berlatih menggunakan Grav Shoes. Tanpa disangka, Asuka yang polos ternyata memiliki bakat dalam olah raga Flying Circus dan berhasil bersaing dengan pemain terkenal dari sekolah tandingan. Dari sinilah cerita Aokana dimulai.
Desain karakter dan gambar yang menarik
Jujur, yang pertama membuat saya ingin menonton anime ini adalah desain karakternya. Setiap karakter wanita memiliki desain yang menarik dan mudah untuk disukai, dan mudah pula untuk dijadikan waifu. Warna-warna pastel yang dipilih untuk menggambar para karakter terasa lembut di mata, jadi walaupun warna rambut mereka bervariasi, tidak terasa mencolok di mata.
Tidak hanya itu tapi penggambaran latar belakang seperti langit, sekolah, dan atmosphere anime ini yang sangat indah. Detil-detil kecil diperhatikan dengan seksama, memanjakan mata kita yang semakin hari semakin menuntut kualitas terbaik dari sebuah anime. Perpaduan warna langit dan gradasinya yang sering kali menjadi fokus dari anime ini dilakukan dengan baik, sehingga kapanpun karakternya terbang, kualitas langitnya akan selalu superb.
Sayangnya, tidak selamanya kualitasnya terjaga, terutama di episode 2 saat anime ini sedang tidak melakukan adegan close up; terlihat distorsi-distorsi ekspresi minor yang membuat saya sedikit kecewa.
Peacefully done, fuwa-fuwa
Saya belum pernah menonton Non Non Biyori ataupun Barakamon sehingga saya tidak begitu yakin dengan apa yang dimaksud dengan healing anime. Tapi saya rasa, Aokana memberikan efek yang sama dengan kedua judul tersebut kepada saya, jiwa dan raga ini rasanya jadi adem. Ditambah bisa melihat gadis terbaik musim ini, Misaki yang makin cantik setiap episode.
Kalau kamu capek seharian di kantor, atau baru saja diajak dosen debat ngalor ngidul gak karuan, atau penat karena PR dari sekolah, ambil waktu sejenak untuk mencoba menonton anime ini. Walaupun tidak akan menyelesaikan masalahmu saat itu tapi setidaknya akan membantu menenangkan diri.
Kompleksitas setiap karakter yang menarik
I just can’t get enough of the characters. Semua karakter dalam anime (minus protagonisnya) ini terasa menarik karena ciri khas masing-masing. Saya ambil contoh dari heroine utama Kurashina yang sedikit airhead tapi energi positifnya sepertinya tidak habis-habis. Digabung dengan sifatnya polos menjadikannya seorang heroine yang saya sebut fuwa fuwa, rasanya lembut ingin dipeluk, apalagi kalau dia sudah capek dan ngomong “dame dame desu.”
I need my insulin.
Karakter lain dengan karakter kompleks tentu saja Tachibana Misaki, sang gadis terbaik yang memiliki gap moe antara pagi dan siang hari. Misaki is definitely not a morning person karena dia memiliki darah rendah, dia bahkan bisa terbang sambil tertidur saat pergi ke sekolah. She hates troublesome things, namun di siang hari dia berubah 180 derajat menjadi jauh lebih semangat. Dia juga berbicara dengan aksen –nyaa yang (tumben-tumbenan) saya anggap sangat imut. Most of the times, Misaki akan terlihat santai dan kalem, namun dia berubah menjadi ganas bila diprovokasi.
Saya bisa berbicara jauh lebih banyak lagi mengenai karakter karakter dalam anime ini, namun saya serahkan hal tersebut padamu untuk mengalaminya sendiri.
Verdict: Misaki’s smile heals my heart-nyaa/10
Aokana adalah sebuah healing anime yang sangat saya rekomendasikan kepada semua orang untuk menontonnya. Tapi saya juga sadar, this anime is not everyone’s cup of tea. Saya mendapat pendapat yang beragam dari beberapa teman yang saya rekomendasikan. Ada yang bilang bagus, banget, tapi ada juga yang bilang mereka tidak cocok dengan anime ini. Setidaknya belum ada yang bilang jelek, so that’s a good start.
Beberapa hal yang masih saya sayangkan saat ini adalah kepribadian Masaya, sang protagonis utama yang membosankan. Mungkin memang tipikal karakter utama game visual novel yang mengharuskan kita melakukan self insert ke dalam posisinya dan mengisinya dengan kepribadian kita sendiri. Karena kepribadian Masaya sangat bland, bahkan pemeran pembantu seperti Aoyagi senpai yang berlaku sebagai karakter comic relief memiliki lebih banyak warna.
Sekarang tinggal masalah rute mana yang akan dipilih Masaya; apakah rute Kurashina sang pemeran utama, Misaki si best girl, tetangga sebelah Rika Ichinose, atau fans Misaki nomor 2 (setelah saya), Mashiro Arisaka. Entah apakah mereka akan mengambil rute savage dengan menepis stereotype heroine utama selalu menang atau ikut dengan skenario normal VN, yang pasti kami setuju Misaki best girl
Etherlite’s: Aokana adalah anime dengan genre comedy dan romance, tapi dari yang kita lihat so far, faktor romancenya sangat sedikit, justru kita disuguhi sports yang kental dengan pertandingan flying circus yang peraturannya sederhana namun tetap seru dan menarik. Sprite yang membuat visual novel Aokana juga terasa berkembang pesat dengan karakter-karakter yang sangat lovable, mengingat di karya sebelumnya, Koi to Senkyo to Chocolate, saya hanya menyukai Shinonome Satsuki dan Kiba Mifuyu, di Aokana saya menyukai hampir semua karakter ceweknya
Termasuk sang hidden gem, Kagami-sensei
Tapi mau bagaimanapun, Gap moe pagi hari – siang hari – udon mode membuat Misaki menjadi best girl, no competition.
The post [3 Eps Rule] Ao no Kanata no Four Rhythm appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.