Entah kenapa sebuah anime “Terjebak di dunia lain” buatan DEEN bisa menjadi Sleeper Hit dari season ini. Untuk 3 Episode Rule kali ini, kita akan memberikan impresi kami untuk “Kono Subarashii Sekai ni Shukufuku wo!” atau juga sering disingkat sebagai Konosuba.
Kalau saya bilang ke diri saya sebulan yang lalu kalau di watchlist saya ada anime adaptasi Light Novel buatan DEEN tentang remaja yang dikirim ke dunia RPG, yang akan terjadi adalah: 1. Kena tinju di leher 2. Ditanya kenapa nggak nyuruh diri saya 10 tahun lalu untuk investasi ke Google dan malah ngomongin anime 3. Kena tendang di leher.
A Decent Parody in an Oversaturated Genre
Menceritakan tentang Kazuma, NEET brengsek yang mati dan mendapatkan tawaran untuk hidup kembali ke dunia lain dengan kekuatan apapun yang dia inginkan oleh Aqua, Dewi paling bego di seluruh jagat raya. Dia memutuskan untuk menyeret Aqua, because screw her; ke dunia yang nampaknya telah “dirusak” oleh para “Pahlawan Reinkarnasi” lain sebelum kedatangannya.
Di dunia ini, sang skill monkey brengsek ini terjebak dengan party member yang terdiri dari:
- Healer super bego
- Nuke Wizard yang cuma punya satu magic yang cuma bisa dipakai sekali sehari.
- Tank dengan kemampuan ofensif nol.
Dan dia harus menggiring mereka untuk membasmi sang Demon King, sebisa mungkin tanpa membuat satu sama lain terbunuh. Itu juga kalau mereka ingat dengan misi ini, karena mereka lebih sering disibukkan oleh ekosistem yang nampaknya didesain untuk membuat hidup para penduduk dan Hero di dunia ini sangat sulit.
Good Execution vs Poor Quality
Banyak yang menghindari anime ini karena ditempeli oleh nama DEEN yang memang punya reputasi dalam membuat adaptasi yang sub-par dan kualitas produksi yang pas-pasan. Mereka benar tentang aspek kualitas produksi karena kualitasnya di anime ini sayangnya rendah.
Namun setelah saya bandingkan dengan sumber materinya, anime ini merupakan adaptasi yang cukup bagus dan sejauh ini staf produksinya memiliki kompetensi yang baik dalam eksekusi dan timing komedi. Eksekusi dan penyutradaan humor visual yang solid membuat saya dapat menolerir kualitas rendah dari animasinya.
Begitu juga dengan performa para seiyuu yang walaupun para karakter utama berisikan oleh seiyuu baru seperti Jun Fukushima (Kazuma) dan Rie Takahashi (Megumin), namun kualitas performa mereka merupakan salah satu performa favorit saya diantara semua anime season ini.
Verdict: 8-Bit Theater: The Anime/10
Kualitas khas DEEN disini sangat terbantu oleh performa seiyuu yang sangat kompeten serta eksekusi dan timing komedi yang baik. Saya sendiri juga sangat menghargai bahwa seri ini sadar kalau mengirim Otaku/Neet dengan superpower ke dunia lain itu ide buruk.
Berhubung salah satu livestream seri ini mengatakan kalau volume 1 akan habis di episode 6, kemungkinan besar anime ini akan berakhir di kilmaks volume 2, yang merupakan poin yang bagus untuk mengakhiri season ini. Semoga saja kualitas penyutradaan dan komedinya dapat bertahan sampai kesitu.
Signum’s: Since Kaptain already write most of the things need to be said about the anime, mungkin saya akan lebih banyak berbicara mengenai pengalaman menontonnya. Karena anime ini, I see DEEN in a new light, memang kualitas DEEN bukanlah yang terbaik, namun saya yakin sekarang mereka adalah salah satu studio terbaik untuk mengerjakan anime komedi. Hari-hari perut saya terpelintir saat menonton Kore wa Zombie Desu ka kembali lagi, kini dalam bentuk KonoSuba.
Kekuatan anime ini sudah tentu bukan dari gambar, tapi cerita yang menyegarkan dengan komedi-komedi yang mengolok-olok situasi tipikal RPG. Setting karakter-karakter anime ini pun luar biasa, luar biasa idiot maksudnya. Arch Priest yang hanya bisa dimakan kodok, loli Mage chuuni kronis, helpless(ly cute) masochist Crusader dipasangkan dengan protagonis sinis yang mulutnya tajam dari pedangnya sendiri. Great.
Everything about this anime screams “Have Fun!” and that’s exactly what you should do.
The post [3 Episode Rule] Kono Subarashii Sekai ni Shukufuku wo! appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.