Dengan jajaran staf yang bagus dan visual yang mumpuni dari tampakan trailer-nya, Active Raid merupakan salah satu anime yang saya pribadi paling tunggu untuk musim ini. Tapi apakah sesuai harapan? Sejauh 3 episode ini, tampaknya meragukan.
Active Raid bercerita tentang satuan unit polisi khusus di Tokyo yang merupakan spesialis penanganan kejadian yang melibatkan power armor yang disebut dalam anime-nya sebagai Willwear. Di situ, seorang anggota muda antusias bernama Asami Kazari baru bergabung dan melihat serta mengetahui bahwa kondisi lapangan tidak sepenuhnya seindah buku panduan.
Code Geass Wannabe?
Mungkin sedikit lebay, tapi anime ini dibuat oleh tangan dingin Goro Taniguchi yang notabene berhasil membuat tren hampir satu dekade lalu dengan serial mecha yang sarat politik serta action bernama Code Geass. Ini membuat saya mengira Active Raid berusaha melakukan hal yang sama. Dan benar saja, aksi robot-robotan dalam Active Raid dibumbui dengan politik internal yang cukup kental, yang juga kontras dengan Code Geass dimana kondisi politik yang ada bisa dibilang “ngayal”, Active Raid jelas memperlihatkan referensinya dengan menggunakan hukum kepolisian Jepang yang berlaku.
Tidak hanya sekedar main hukum dalam kitab undang-undang (entah sebenarnya ada atau tidak, tapi harusnya tidak) politik internal dalam badan Kepolisian Jepang dan hubungannya dengan divisi para karakter utama kita juga tampak digambarkan akan menjadi salah satu poin penting dalam cerita. Meskipun memang, pada dasarnya, ini masih sekedar konflik batin “idealisme vs realisme”.
3 Episode Sebenarnya Gak Cukup
Banyak anime yang mulai masuk ke inti cerita dan sudah mulai buka kartu di episode 3 (ingat Madoka?) sehingga kita buat yang namanya 3 Eps Rule. Namun entah bagaimana komposisinya, 3 episode pertama Active Raid belum memberikan banyak insight dalam cerita intinya sendiri. Alih-alih memberikan sedikit petunjuk mengenai inti dari premis yang dibawakan, 3 episode ini malah memberi sedemikian banyak pertanyaan yang harus dijawab di episode kedepannya.
Tapi selain itu, jujur saja desain karakter dari Shun Saeki/Tosh adalah salah satu daya tarik utama bagi saya untuk menonton anime ini. Apalagi desainnya bisa diterjemahkan dengan lebih baik dan cantik dari karyanya yang lain, Shokugeki no Souma. Kualitas produksi anime ini memang tampak sebagai salah satu yang paling tinggi musim ini. Tapi tentu saja, visual semata gak akan bisa membuat semua orang betah menonton sampai akhir.
Verdict: Masih Bukan Code Geass v2/10
Saya berharap dapat cerita tentang gritty, badass protagonist yang berusaha untuk mengedepankan idealisme di tengah sistem birokrasi yang buruk. Yang saya dapat malah polwan naif elitis yang suka ngomong Japlish dan lupa pasang adblock di armornya. Setidaknya dia salah satu “pilot” yang dapat aksi, jadi masih bisa dimaafkan. Tapi kalau formatnya tetap pakai format “musuh minggu ini”, tampaknya seri ini akan sulit bertahan. Fokus ke masing-masing karakter juga terasa lemah sehingga meskipun karakternya cantik-cantik, saya masih belum menemukan satupun karakter yang bisa saya sukai dari seri ini.
Mari tunggu 2-3 episode lagi untuk mengetahui sedalam apa anime ini sebenarnya. Setidaknya opening-nya bagus.
Kaptain’s Verdict
Menonton anime ini dengan mindset bahwa ini adalah seri tokusatsu sangat membantu saya menikmati anime ini. Entah kenapa si Nugra ini ngeyel ngeharepin Code Geass, karena sejauh ini dari materi promo yang ada lebih menunjukkan kalau anime ini adalah Patlabor versi power armor. Action yang bersifat prosedural polisi mungkin akan membuat beberapa kalian menjauh dari anime ini, yang jelas saya cukup enjoy dengan tipe konflik semacam ini.
Walaupun jujur saya sendiri juga udah males dengan tipe antagonis “NEET super jenius yang benci otoritas.”
The post [3 Eps Rule] Active Raid appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.