Sejauh ini, mangaka yang dibahas dalam Celebrity Sunday terkenal dengan cerita yang penuh aksi atau memiliki desain visual yang unik. Kali ini, JOI akan coba membahas tentang mangaka yang terkenal dengan ceritanya yang cukup kelam dan penuh misteri yaitu Naoki Urasawa. Kalau kalian pernah membaca Master Keaton, Monster, atau 20th Century Boys, pasti kalian mengenal mangaka ini.
Saat ini, pria kelahiran tahun 1960 ini terkenal mengarang cerita yang sangat penuh misteri, bahkan meski sudah jauh ceritanya. Tetapi sebenarnya awal karir Urasawa sangat menarik, dia sempat membuat manga olahraga dengan tokoh utama perempuan. Sejak kecil, Urasawa ingin membuat manga sendiri karena membaca manga Astro Boy dan Kimba the White Lion karya Osamu Tezuka.
Ketika masuk SD, tepatnya ketika duduk di bangku kelas 3, Urasawa menjadi perwakilan kelas dan mulai menggambar manga 4 koma di koran sekolah. Pada saat itu, Urasawa juga sempat di-bully oleh teman sekelasnya. Tetapi karena dia menggambar sebuah manga untuk pemimpin bully, dia tidak lagi di-bully. Pada saat itu, di Jepang juga sering ditayangkan film noir di TV, yang mempengaruhi Urasawa jadi membuat cerita yang kelam.
Pada saat SMP, Urasawa ingin masuk klub atletik. Tetapi karena ada kakak kelasnya yang sombong, Urasawa akhirnya bergabung dengan klub musik. Banyak pengalamannya di SMP yang dia gunakan dalam 20th Century Boys. Salah satu contohnya adalah ketika Kenji menukar lagu yang diputar saat istirahat secara diam-diam. Urasawa menjelaskan bahwa 1/10 dari 20th Century Boys adalah otobiografi dirinya.
Pada saat SMA dan kuliah, Urasawa masih bergabung dengan klub musik. Karena Urasawa ingin menggambar manga, seharusnya dia bergabung dengan klub manga pada saat kuliah. Tetapi dia tidak bergabung karena tidak ingin dikenal sebagai manga-kun yang menggambar manga terus-terusan. Tetapi pada kenyataannya dia menggambar manga lebih banyak daripada anggota klub manga.
Meski awalnya ingin menjadi mangaka, tetapi Urasawa malah melamar sebagai editor di Shogakukan. Pada saat yang sama, Urasawa juga ternyata membawa manga berjudul “Return” yang mendapatkan penghargaan pendatang baru terbaik. Selama setahun setelah penghargaan tersebut, Urasawa tidak bisa meluncurkan manga dan sempat memutuskan untuk berhenti menjadi mangaka.
Tetapi akhirnya di tahun 1983 Urasawa berhasil merilis manga Beta! ketika menjadi asisten. Setahun kemudian, Urasawa meluncurkan seri manga pertamanya yaitu Dancing Policeman. Karir Urasawa baru mulai berubah di tahun 1986, ketika Urasawa meluncurkan seri manga Yawara! yang menceritakan tentang seorang perempuan juara judo yang ingin hanya bersenang-senang bersama temannya, tetapi kakeknya ingin dia terus bertanding di turnamen.
Di saat yang sama, Urasawa meluncurkan manga baru berjudul Pineapple Army dengan cerita yang ditulis oleh Kazuya Kodou. Setelah Pineapple Army tamat, Urasawa meluncurkan manga baru berjudul Master Keaton dengan cerita yang ditulis oleh Hokusei Katsushika. Di sisi lain, setelah Yawara! tamat, Urasawa meluncurkan manga baru lagi berjudul Happy! yang menceritakan tentang Miyuki Umino, seorang siswi SMA dengan tiga adik yang hidup miskin tetapi bahagia. Ternyata, kakaknya yang hilang memiliki hutang 250 juta yen yang harus dilunasi oleh Miyuki. Komik ini menceritakan tentang usaha Miyuki yang mencoba melunasi hutangnya melalui tenis.
Ketika Master Keaton tamat, Urasawa meluncurkan manga baru berjudul Monster yang menjadi hit besar hingga menjadi anime (Master Keaton juga mendapatkan adaptasi anime). Kasus ini sangat unik. Di Big Comic Original, Urasawa menggambar Pineapply Army dan Master Keaton yang ber-setting di luar negeri. Di saat yang sama di majalah Big Comic Spirit, Urasawa menggambar Yawara! dan Happy! tentang olahraga dengan tokoh utama perempuan. Setelah Yawara!, Urasawa menulis dua manga sekaligus. Selama lebih dari 10 tahun, Urasawa menggambar lebih dari 100 halaman setiap bulannya.
Setelah Monster yang menceritakan tentang seorang dokter bedah asal Jepang yang hidupnya mulai berubah karena menyelamatkan seorang anak kecil bernama Johan Liebert, Urasawa berfokus menulis cerita-cerita yang kelam dan penuh misteri. Di tahun 2008, Urasawa menjadi dosen tamu dalam Nagoya Zokei University. Di tahun yang sama, pemenang Pulitzer kategori fiksi Junot Diaz memuji Monster dan mengatakan bahwa “Urasawa adalah harta karun nasional di Jepang.” Monster memang karya yang cukup spesial. Guillermo del Toro, yang terkenal membuat film Pacific Rim dan terlibat untuk Silent Hills yang dibatalkan, mengatakan bahwa dia ingin membuat adaptasi serial live-action Monster untuk tayang di HBO.
Di tengah sibuk mengerjakan 20th Century Boys di tahun 2003, Urasawa meluncurkan manga Pluto yang menceritakan ulang cerita Astro Boy karya Osamu Tezuka dengan cerita yang lebih realistik.
Tidak hanya aktif sebagai mangaka saja, Urasawa juga aktif sebagai musisi. Karena waktu sekolah Urasawa ikut klub musik, tentunya dia hobi musik. Dengan nama panggung Bob Lennon, Urasawa menulis dan menyanyikan lagu “Kenji no Uta” yang dibundel dengan 20th Century Boys volume 11. Di tahun 2008, Urasawa merilis single pertamanya yang berjudul “Tsuki ga Tottemo…” dan album Half Century Man di tahun 2009. Bahkan ketika menjadi tamu di Japan Expo 2012, Urasawa tampil di panggung menyanyikan lagu Bob Dylan yang berjudul “Girl from North Country” versi Jepang dan “Guta lala suda lala” dari 20th Century Boys.
Saat ini, Urasawa sedang mengerjakan Billy Bat yang diluncurkan pada tahun 2008. Ceritanya ditulis oleh Urasawa sendiri dan Takahashi Nagasaki. Manga ini menceritakan tentang artis komik Jepang-Amerika bernama Kevin Yamagata yang mengarang komik “Billy Bat.” Suatu hari, Yamagata mengetahui bahwa dia secara tidak sadar mengopi karakter yang pernah lihat ketika dia menjadi tentara. Yamagata pun pergi ke Jepang untuk mendapatkan izin dari pengarang aslinya, tetapi malah terlibat dalam kasus pembunuhan yang rumit dan misteri lainnya yang berhubungan dengan Billy Bat.
The post [Celebrity Sunday] Naoki Urasawa appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.