Akhirnya, film adaptasi yang paling ditunggu tahun ini, Shingeki no Kyojin live action tayang di Jepang hari ini! Ada yang sudah nonton disana? Apa pendapatmu, bagus atau jelek? Kalau menurut salah satu kritikus film sih, filmnya hanya pantas mendapat 40 poin dari 100. Ditambah dengan beberapa kritik pedas yang tampak menyulut kekesalan sang sutradara yang akhirnya “kelepasan” di Twitter.
Bagaimana sebenarnya kritikan film tersebut, reviewnya bisa dilihat di situs Chou Eiga Hihyo yang ditulis oleh kritikus Yuichi Maeda. Berikut JOI berikan transkrip beberapa poin dari review yang ada:
“Film live action Shingeki no Kyojin dibuat dengan merubah beberapa hal yang “tidak realistis” di manga. Sayangnya konsep tersebut menghantui seluruh film, membuatnya jadi malah lebih tidak realistis daripada cerita orisinilnya.”
“Karakter yang cocok berperan bodoh hanya Hans/Hanji, yang dimainkan oleh Satomi Ishihara. Namun semua karakter, cerita, dan penyutradaraannya juga sama bodohnya dengan Hanji.”
“Plotnya terus bergerak, membuatmu semakin kesal dengan karkater yang ada. Kuharap Titan-nya bisa segera memakan para karakternya sehingga filmnya bisa cepat selesai. Itu kan bermasalah, padahal seharusnya bukan Titannya yang saya dukung, kan?”
Sudah terasa cukup “kejam”? Review tersebut ditutup dengan penutup yang tidak kalah “nyelekit”nya:
“Aku memang merasa banyak yang salah dengan filmnya, tapi aku berharap sekuelnya nanti (yang dirilis tanggal 19 September) bisa memperbaiki pandanganku terhadap film ini. Mungkin sebenarnya Titannya itu adalah para jagoannya? Yang sedang berusaha membasmi para manusia jahat yang masih tersisa di muka bumi itu? Itu bakal lebih memuaskan.”
Ouch. Dan tentu saja poin-poin tersebut hanyalah sebagian kecil dari review penuh yang dimuat dalam situsnya. Dan tentu saja review itu juga dibaca oleh para figur yang terlibat dalam pembuatan filmnya, salah satunya adalah sang sutradara, Shinji Higuchi, yang mengomentari review tersebut dengan tidak kalah kerasnya:
“Luar biasa! Saya bakal bingung kalau misalnya film saya dipuji oleh sang guru besar kritikus film, jadi saya sangat bersyukur (sarkasme). Umm, maksudnya, si bodoh mana yang mengundang orang ini ke premiere filmnya?!”
Komentar balasan itu di-tweet oleh sang sutradara sendiri yang dihapus tak lama kemudian. Wajar, bukan begitu caranya menanggapi kritik, pak.
Semua ulasan ini membuat makin penasaran saja. Kira-kira sebenarnya nanti filmnya seperti apa ya? Tunggu tanggal main filmnya nanti!
Sumber: Rocketnews